• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah

PROGRAM CABRI GEOMETRY II Atik Krismiat

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah

Sebelum pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah siswa diberi pengenalan mengenai pembelajaran menggunakan Cabri Geometry II selama 4 kali pertemuan. Selanjutnya dilaksanakan pembelajaran berbasis masalah yang berbantuan Cabri Geometry II, pelaksanaan berlangsung baik. Pada tahap awal guru memberikan motivasi kepada siswa dengan cara tanya jawab yang disebut dengan tahap orientasi. Selanjutnya guru menjelaskan bagaimana langkah-langkah pokok kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan didalam kelas, termasuk peran serta dan keaktifan siswa dalam diskusi antar siswa dan penyajian hasil di depan kelas. Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan ini, menyampaikan kepada siswa perlunya memahami konsep-konsep matematika secara mendalam dengan cara terlibat secara aktif menemukan kembali ide-ide tersebut menggunakan pengetahuan dan pengalaman belajar geometri sebelumnya. Oleh karena itu, guru menekankan betapa pentingnya mengemukakan alasan-alasan logis pada setiap langkah penyelesaian masalah yang dilakukan.

Tahap kedua guru membagikan LKS kepada siswa dan meminta siswa untuk memahami masalah yang disajikan dalam LKS tersebut. setelah beberapa menit berlangsung, guru mempersilahkan berdiskusi dengan teman di sebelahnya. Pada tahap berikutnya guru mengajak dan mengarahkan agar setiap siswa berpartisipasi dalam diskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Setiap siswa harus saling bekerjasama dan berani mengemukakan ide atau pendapatnya. Guru mengamati jalannya diskusi, mengarahkan siswa untuk memahami masalah, mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang harus dicari dan memikirkan cara menyelesaikan masalah.

Tahap ketiga guru berkeliling mengamati jalannya proses diskusi siswa sambil memantau seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam menyelesaikan masalah. Apabila selama diskusi berlangsung terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah, maka melalui teknik scaffolding, guru memberi bantuan dan mendorong siswa tersebut untuk menemukan penyelesaian masalah.

Tahap keempat adalah siswa menyajikan hasil pekerjaannya didepan kelas. Dari kelompok yang telah terpilih untuk menyajikan hasil kerjanya, diutus salah seorang siswa untuk menyajikannya di depan kelas. Siswa yang lain mengamati dan membandingkannya dengan hasil yang telah mereka temukan. Guru membuka ruang tanya jawab terhadap siswa-siswa lain agar memberikan tanggapannya dengan hasil yang disajikan. Selama ruang tanya jawab berlangsung guru bertindak sebagai fasilitator (guru memandu jalannya tanya jawab dan mengarahkan siswa ke arah jawaban yang benar).

Tahap terakhir menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri terhadap penyelesaian masalah yang telah ditemukan mulai dari langkah awal hingga sampai menemukan penyelesaiannya. Guru mengajukan kepada siswa apakah sudah merasa yakin dengan langkah- langkah penyelesaian yang telah ditemukan sudah benar beserta alasan-alasannya? Bagaimana kita sampai kepada proses penyelesaian seperti ini? Apakah ada cara lain? Guru mengajak dan mengarahkan siswa untuk melihat dan memikirkan hubungan antara masalah yang telah ditemukan penyelesaiannya dengan sebuah konsep baru matematika sebagai kesimpulan dalam pertemuan ini. Menurut pengamatan peneliti, pada awal-awal proses pembelajaran berbasis masalah bebantuan Cabri Geometri II, partisipasi siswa untuk terlibat secara aktif masih belum optimal. Siswa tampak antusias tentang apa yang harus dikerjakan terutama pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa tidak enggan dan ragu-ragu dalam melakukan aktivitas yang mengarah kepada pemecahan masalah yang dihadapi, siswa aktif mengemukakan ide atau gagasan dalam proses membangun rumus- rumus sendiri dari serangkaian kasus yang diberikan. Hal ini menurut dugaan peneliti disebabkan karena siswa terbiasa melakukan hal yang sebaliknya yaitu mendapatkan rumus-rumus kemudian mereka gunakan untuk menyelesaikan masalah geometri.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung 135 Pertemuan kedua, pembelajaran sudah bisa terlaksana dengan optimal, justru pada pertemuan kedua ini siswa meminta untuk mendiskusikan tugas-tugas yang belum selesai didiskusikan pada pertemuan sebelumnya dan mereka siap menyajikan hasil kerjanya. Permintaan ini peneliti penuhi melihat keinginan mereka yang cukup besar untuk menyajikan hasil kerja mereka didepan kelas. Dari hasil diskusi ini siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap soal-soal yang ada. Berikut ini gambaran umum respon siswa terhadap soal-soal pemecahan masalah dan berpikir kreatif, soal-soal ini diberikan setelah pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan:

Pada pertunjukkan sirkus, seorang anak berjalan di atas bambu yang disandarkan dari lantai ke atas bola besar sedemikian sehingga ujung bambu menyinggung bola tersebut. Diameter bola 5 meter sedangkan jarak dari ujung bamboo yang berada di lantai dengan pusat bola 4 meter. Dapatkah kalian menghitung panjang bambu yang digunakan? Namun sebelumnya kalian harus membuktikan terlebih dahulu bahwa bambu (garis AB) tegak lurus dengan jari-jari (OB) !

Berdasarkan hasil kerja yang disajikan siswa untuk membuktikan bahwa panjang AB, Pertama, siswa menyatakan bahwa sudut OBA adalah siku-siku maka dapat menggunakan teorema phytagoras. Kedua siswa juga dapat menyebutkan ciri-ciri sebuah garis disebut garis singgung lingkaran. Dan siswa dapat menggunakan Cabri Geometry II dapat menemukan beberapa bentuk gambar yang memungkinkan terjadi.

Pertemuan ketiga penulis menyajikan persoalan mengenai lingkaran dalam segitiga, di dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk dapat menggambar sebuah lingkaran dalam segitiga dengan menggunakan Cabri Geometry II. Berdasarkan pengamatan penulis siswa sangat berkreatif dalam melakukan pengerjaannya, mereka menyajikannya dalam beberapa bentuk dan model yang berbeda-beda. Sehingga siswa dapat menemukan beberapa garis singgung lingkatan yang mungkin dapat terbentuk, dan siswa juga menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi.

Pertemuan keempat penulis masih melanjutkan materi lingkaran dalam segitiga akan tetapi disajikan dalam bentuk masalah sebagai berikut :

Permasalahan 1

Sebuah cermin berbentuk lingkaran diletakkan dalam bingkai berbentuk segitiga sama sisi. Jika panjang sisi segitiga tersebut 5 cm. Tunjukkan berapa panjang OA, panjang OB, panjang OC. Dapatkah kamu menarik kesimpulan? Jelaskan!

Permasalahan 2

Gambarlah pola segitiga berikut di bawah, dengan menggunakan Cabri Geometry II.

Pola ke-1 Pola ke-2 Pola ke-3

.... B

A O

136 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung

Dari dua permasalahan yang disajikan penulis, siswa sangat antusias mengerjakannya, dan sangat terlihat siswa berusaha dapat menemukan penyelesaiannya, yaitu antara lain dengan berdiskusi dengan teman ataupun bertanya kepada guru. Permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa membutuhkan penguasaan-pengusaan materi sebelumnya. Selain itu juga membutuhkan pengetahuan pola bilangan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ke dua. Walaupun hanya beberapa anak yang berhasil menyelesaikan permasalahan yang ke dua, akan tetapi rasa ingin tau siswa yang lain sangat besar, terlihat terjadi diskusi antar siswa sangat tinggi pada permasalahan ini.

Waktu yang tersedia 2 x 45 menit setiap satu kali pertemuan dirasakan kurang oleh siswa pada pertemuan-pertemuan awal, sedangkan untuk pertemuan berikutnya dalam berjalan dengan lancar dan siswa semakin termortivasi dalam belajarnya. Menurut siswa, diskusi sangat membantu mereka untuk bisa saling berbagi, saling membantu dalam memecahkan masalah dan berpikir kreatif. Keberanian untuk mengemukakan ide atau gagasan mulai tampak, dan siswa bisa menikmati pembelajaran yang sedang berlangsung.

3. Deskripsi Tanggapan Guru terhadap Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Cabri