• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABsTrAK

T

elah dilakukan studi pengaruh pengunjung ter-hadap keberadaan owa jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol pada bulan Juni hingga bulan Agustus 2003. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan dan titik-titik penyebaran owa jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodo-gol (PPKAB), untuk mengetahui pengaruh pengunjung terhadap keberadaan owa jawa di PPKAB dan untuk mengetahui sistem pengelolaan pengunjung terhadap keberadaan owa jawa di PPKAB. dari hasil penelitian didapat beberapa lokasi penyebaran owa jawa di lokasi penelitian, yaitu: keluarga 1, terdiri dari 4 individu, terse-bar disekitar 400-900 meter kiri-kanan short track dan 0-200 meter kiri-kanan jalur Kanopi. Keluarga 2, terdiri dari dua individu tersebar disekitar jalur Afrika dan 0-300 meter lokasi catwalk. Keluarga 3, terdiri dari 4 individu tersebar disekitar gerbang PPKAB dan hutan rasama-laa. Terdapat 1 individu yang soliter disekitar jalur Afrika sampai catwalk, dengan kepadatan owa jawa sebesar 0,23 ekor/ha. untuk frekuensi pertemuan pengunjung dengan owa jawa sebesar 12% kelompok pengunjung yang berjumpa langsung dengan owa jawa, sisanya sebesar 88% tidak berjumpa dengan owa jawa. re-spon owa jawa ketika berjumpa dengan pengunjung yang bersuara ataupun tidak bersuara, sebesar 100% lari. sangat berpengaruhnya pengunjung terhadap ke-beradaan owa jawa di PPKAB akan berakibat semakin jarangnya owa jawa menggunakan habitat di PPKAB sebagai daerah untuk makan, bermain, istirahat dan ti-dur. melihat belum maksimalnya upaya pelestarian owa jawa di PPKAB, maka sudah seharusnya pihak penge-lola melakukan evaluasi terhadap sistem pengepenge-lolaan yang telah dilaksanakan.

Kata kunci: owa jawa, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, pengunjung

PendAHuluAn

Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB) yang diperuntukkan sebagai lokasi pendidikan konservasi alam dan kunjungan terbatas, mempunyai peranan yang san-gat penting dalam upaya perlindungan dan pelestarian alam di Taman nasional Gunung Gede Pangrango. di lokasi ini terdapat habitat dan keanekaragaman spesies yang berlimpah, diantaranya jenis primata. dari hasil penelitian sebelumnya didapat bahwa jenis primata di PPKAB yang frekuensi perjumpaannya sering ditemukan pengunjung adalah owa jawa (Ario dkk, 1999). owa jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798) meru-pakan primata endemik yang penyebarannya hanya ditemukan di pulau Jawa saja. owa jawa termasuk jenis kera yang dalam klasifikasi masuk kedalam famili Hy-lobatidae. owa jawa hidup berpasangan dalam sistem keluarga monogami pada suatu teritori (daerah kekua-saan). dalam satu kelompok owa jawa pada umumnya terdiri dari 2-4 individu, yang terdiri dari sepasang induk dan 1-2 anak, tapi tidak jarang pula terdapat individu soliter yang umumnya adalah individu pradewasa yang baru saja berpisah dari keluarganya dan belum mempu-nyai teritori sendiri (supriatna & Wahyono, 2000). PPKAB yang secara rutin dikunjungi oleh banyak orang juga merupakan habitat owa jawa. Pengunjung PPKAB ini sangat memungkinkan menemukan dan melihat langsung keberadaan owa jawa. dengan seringnya

pengunjung yang datang ke tempat ini, kemungkinan akan memberikan dampak bagi keberadaan owa jawa. data mengenai pengaruh pengunjung terhadap ke-beradaan owa jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman nasional Gunung Gede Pan-grango dianggap masih kurang. untuk itu perlu dilaku-kan penelitian tentang masalah tersebut sebagai bahan dasar untuk mengevaluasi pengaruh pengunjung dan melindungi habitat owa jawa yang merupakan satwa penjaga keseimbangan ekosistem.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kepadatan dan titik-titik pe-nyeba ran owa jawa di PPKAB.

2. untuk mengetahui pengaruh pengunjung terha-dap keberadaan owa jawa di PPKAB.

3. untuk mengetahui sistem pengelolaan pengun-jung terhadap keberadaan owa jawa di PPKAB. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bemanfaat antara lain:

1. dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

2. dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pi-hak pengambil keputusan yang berhubungan den-gan masalah yang terdapat dalam penelitian ini. meTodoloGi

A. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, pada tanggal 13 Juni hingga 13 Agustus 2003.

B.Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Pusat Pendidikan Konser-vasi Alam Bodogol, Taman nasional Gunung Gede Pan-grango, yang mempunya posisi geografis 6031’778” BT dan 106049’727” BT, dengan ketinggian lokasi 650 m – 800m dpl. secara administratif Pusat Pendidikan Konser-vasi Alam Bodogol termasuk wilayah pengelolaan seksi Konservasi Wilayah ii Bogor, yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten sukabumi.

C. Metode

1.objek Penelitian

Penelitian difokuskan di titik-titik penyebaran owa jawa dan pada aktivitas pengunjung di area jalur pendek

(short track) PPKAB. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada seringnya pengunjung menggunakan area ini, yang juga diketahui merupakan habitat owa jawa.

2. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini me-liputi: a. Kompas b. Jam tangan c. Kamera d. Binokuler e. Papan jalan f. Peta area PPKAB

g. lembar data dan alat tulis. 3. metode Pengambilan data

metode yang digunakan dalam penelitian studi pengaruh pengunjung terhadap keberadaan owa jawa adalah: a. Penentuan Kepadatan dan Titik Penyebaran owa jawa metode yang digunakan adalah metode transek garis (line transect). metode ini dilakukan dengan cara menyusuri jalur yang telah ada di PPKAB sehingga pengamatan di lapangan akan lebih mudah diband-ingkan dengan membuat jalur baru.

Pada pengamatan di lapangan, bila mendengar suara atau berjumpa langsung dengan owa jawa, dilakukan pen-catatan data yang meliputi lokasi pengamatan, jumlah in-dividu dalam keluarga, waktu berjumpa, jenis pohon, akti-vitas objek, respon satwa, jarak objek dengan pengamatan serta sudut kompas pengamatan dengan owa jawa. b. identifikasi Pengaruh Pengunjung Terhadap Ke-beradaan owa jawa

untuk mengidentifikasi pengaruh pengunjung terha-dap keberadaan owa jawa digunakan kertas sampel dalam bentuk seperti voucher, yang dibawa ke lapan-gan sewaktu pemandu / interpreter membawa tamu. dalam pengisian voucher di lapangan, yang harus dicatat adalah nama pemandu, jumlah tamu yang dibawa, hari/tanggal pemandu, waktu mulai dan be-rakhirnya pengamatan, nama pemanduan, lokasi dite-mukan owa jawa, jumlah owa jawa saat ditedite-mukan dengan aktivitas berupa bersuara, bergerak (brakiasi), istirahat duduk, menelisik (groming),dan makan. res-pon owa jawa terhadap tamu dapat berupa takut /lari dan diam/tidak takut.

Voucher Pertemuan dengan owa jawa di Jalur PPKAB

Pemandu : Waktu mulai :

Jumlah tamu : Waktu akhir :

Hari/tanggal :

lokasi Jumlah Waktu Aktivitas respon Tamu respon owa

Tabel 1. Contoh voucher yang dibawa pemandu/interpreter ke lapangan. 4. Analisis data

a. Penentuan Titik Penyebaran owa jawa

dalam menentukan titik penyebaran owa jawa di-gunakan metode transek garis (line transect), yaitu mengikuti jalur yang telah ada. Bila menemukan owa jawa maka dilakukan penempatan posisinya serta di-catat jarak pengamat terhadap owa jawa.

setelah titik-titik penyebaran owa jawa diketahui, untuk memudahkan pengamatan, data titik penye-baran owa jawa yang didapat, ditentukan di peta lapangan yang telah tersedia.

b. Penentuan Kepadatan owa jawa

untuk menentukan kepadatan owa jawa dilakukan dengan menggunakan persamaan:

X

P =

2 dl

dimana:

P = Kepadatan owa jawa pada area PPKAB (ekor/ha) X = Jumlah individu

d = rata-rata lebar jalur yang merupakan perkalian antara jarak satwa dengan sinus sudut pandang pengamat ke satwa. l = Panjang jalur

untuk “d” didapat setelah data pertama dalam me-nentukan titik penyebaran owa jawa diketahui. c. Pengaruh Pengunjung Terhadap Keberadaan owa Jawa Pengaruh pengunjung terhadap keberadaan owa jawa

dianalisis secara deskriptif berdasarkan voucher yang dibawa oleh pemandu ketika membawa pengunjung. HAsil dAn PemBAHAsAn

1. Titik Penyebaran owa jawa

Terdapat beberapa lokasi penyebaran owa jawa di lokasi penelitian, yaitu:

a. Keluarga 1, terdiri dari 4 individu, tersebar dis-ekitar 400-900 meter kiri-kanan short track dan 0-200 meter kiri-kanan jalur Kanopi.

b. Keluarga 2, terdiri dari 2 individu tersebar di sekitar jalur Afrika dan 0-300 meter catwalk. c. Keluarga 3, terdiri dari 4 individu tersebar di

sekitar gerbang PPKAB dan hutan rasamalaa. d. Terdapat 1 individu yang soliter di sekitar jalur

Afrika sampai catwalk.

lokasi-lokasi tersebut merupakan lokasi yang sering digunakan owa jawa untuk beraktivitas. lokasi yang sering digunakan berdasarkan data diatas adalah daerah Kanopi dan Afrika. Pada saat ditemukan owa jawa rata-rata berjarak lebih dari 10 meter, dengan aktivitas berupa makan, bergerak dan bersuara. owa jawa sangat sensitif sekali terhadap suara keras, se-hingga bila melihat gerakan manusia, mereka akan lari dan berpencar dari keluarganya. untuk meng-hindari kemungkinan tersebut, pendataan harus di-lakukan dengan hati-hati dan menghindari suara dan gerakan yang akan mengakibatkan owa jawa takut. secara lebih rinci, frekwensi perjumpaan dengan owa jawa berdasarkan waktu perjumpaan di lokasi penelitian adalah sebagaimana Tabel 2.

2. Kepadatan owa jawa

dari hasil pendapatan di lapangan terdapat 11 indi-vidu owa jawa di jalur penelitian.

Kepadatan owa jawa di Jalur short track PPKAB Jumlah individu X=11 ekor rata-rata lebar jalur d=18,60 Panjang jalur l=1,3 Km dimana:

P= Kepadatan owa jawa pada area PPKAB (ekor/ha) X= Jumlah individu (ekor)

no lokasi Jumlah

individu PertemuanWaktu Aktivitas respon 1 50 m short track 1 10:30 suara

-2 60m Kanopi 4 11:35 Bergerak, makan diam 3 stasiun Penelitian 1 15:00 Bergerak lari

4 500m short track 4 15:30 - lari

5 0m PPKAB 2 10:10 Bergerak, makan diam 6 250m- short track 1 09:10 suara

-7 0m PPKAB 1 08:00 suara suara

8 Catwalk 1 08:10 makan, suara diam

9 50m Kanopi 4 11:50 makan diam

10 Gerbang 4 08:10 makan lari, sembunyi 11 550m short track 4 07:40 makan diam, suara 12 stasiun Penelitian 2 07:00 makan lari 13 100m Kanopi 4 11:50 makan diam, lari

14 Gerbang PPKAB 2 08:36 makan diam

Tabel 2. Lokasi Owa jawa Ditemukan

no lokasi Jumlah individu Jarak miring (m) sudut Jarak yang dicari

1 50 m short track 1 40 35 22,94 2 60m Kanopi 4 50 85 49,81 3 stasiun Penelitian 1 20 70 18,79 4 500m short track 4 10 55 8,19 5 0m PPKAB 2 10 75 9,66 6 250m short track 1 50 35 28,68 7 0m PPKAB 1 30 20 10,26 8 Catwalk 1 15 50 11,49 9 50m Kanopi 4 20 85 19,92 10 Gerbang 4 15 75 14,49 11 550m short track 4 25 60 21,65 12 stasiun Penelitian 2 20 80 19,70 13 100m Kanopi 4 15 30 7,5 14 Gerbang PPKAn 2 20 60 17,3

d= rata-rata lebar jalur yang merupakan perkalian antara jarak satwa dengan pengamat dengan sinus sudut pandang pengamat ke satwa (m)

l= Panjang jalur (1,3 Km).

maka P = 11/(2x1,3x18,60) = 0,23 ekor/ha Jadi kepadatan owa jawa di lokasi PPKAB 0,23 ekor/ ha, lebih kecil dari hasil kegiatan inventarisasi owa jawa di seksi Konservasi Wilayah ii Bogor pada tahun 2002, yaitu 0,551 ekor/ha (BTnGP, 2002).

3. Pengaruh Pengunjung Terhadap Keberadaan owa jawa

a. frekuensi Pertemuan Pengunjung dengan owa jawa untuk mengetahui frekuensi pertemuan pengunjung dengan owa jawa digunakan pengambilan data den-gan menggunakan voucher yang dibawa ke lapanden-gan oleh pemandu. dalam pendataan terdapat 52 kali ke-lompok pengunjung memasuki PPKAB.

Berdasarkan frekuensi perjumpaan, terdapat 12% kelom-pok pengunjung yang berjumpa langsung dengan owa jawa, dan sisanya sebesar 88% tidak berjumpa dengan owa jawa. Hal ini menunjukan bahwa owa jawa masih sensitif terhadap adanya aktivitas pengunjung PPKAB. b. respon owa jawa Terhadap Kehadiran Pengunjung respon owa jawa yang terjadi selama penelitian dilakukan, menunjukan owa jawa yang berada dis-ekitar lokasi PPKAB masih takut dengan keberadaan manusia, ditandai dengan reaksi menghindar dari owa jawa ketika adanya pengunjung.

respon owa jawa ketika bertemu dengan pengun-jung yang bersuara maupun yang tidak bersuara, sebesar 100% melarikan diri. respon tersebut dapat disebabkan oleh faktor antara lain:

1. Tidak terbiasanya owa jawa bertemu langsung dengan aktivitas pengunjung

2. Terlalu gaduhnya aktivitas pengunjung di areal PPKAB (83,3% bersuara)

3. Terlalu banyaknya frekuensi kelompok pengun-jung yang memasuki areal.

Berdasarkan hasil pendataan di lapangan, jumlah kelompok pengunjung yang memasuki PPKAB dalam satu waktu berkisar antara 6-17 kelompok pengun-jung dengan pemandu 1-3 orang. dengan demikian pengontrolan dan pengaturan yang kontinyu ter-hadap aktivitas pengunjung di PPKAB, merupakan solusi awal dalam menekan pengaruh pengunjung terhadap kelestarian owa jawa.

4. sistem Pengelolaan Pengunjung Terhadap Ke-beradaan owa jawa di PPKAB

Pengelolaan PPKAB merupakan bagian dari penge-lolaan TnGP. dengan demikian sistem pengepenge-lolaan pengunjung di PPKAB mengacu pada sistem pen-gelolaan pengunjng Taman nasional Gunung Gede Pangrango.

Tidak seperti kawasan wisata umumnya, wisata yang diterapkan di PPKAB lebih pada kunjungan terbatas. Pembatasan kunjungan dimaksudkan karena PPKAB merupakan kawasan yang khusus untuk pendidikan konservasi. Apabila pengunjung tidak dibatasi akan berpengaruh negatif pada flora dan fauna yang be-rada di sekitar kawasan tersebut. untuk mengontrol dampak ini, PPKAB telah mengembangkan suatu sistem monitoring. melalui sistem monitoring ini, dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya kun-jungan seminimal mungkin akan dapat terdeteksi, sehingga langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh pihak PPKAB lebih mudah. selain minimalisasi dampak, konsep ini juga memberikan keuntungan lain, yaitu penyampaian informasi menjadi lebih ak-tif. dengan jumlah pengunjung yang dibatasi, maka diharapkan akan terjadi interaksi yang baik antara interpreter, pengunjung dengan alam sebagai media belajarnya.

Akan tetapi tidak sepenuhnya program yang dilakukan benar-benar sesuai dengan acuan yang dibuat. Ternyata konsep kunjungan terbatas yang diterapkan di PPKAB, masih kurang diperhatikan dan terlihat banyak diabai-kan oleh pihak pengelola. Bila dikaji ulang, konsep kun-jungan terbatas merupakan indikator dalam mengukur berhasil atau tidaknya pengelolaan yang selama ini telah dijalankan di PPKAB terhadap keberadaan owa jawa.

melihat belum maksimalnya upaya pelestarian owa jawa di PPKAB, maka sudah seharusnya pihak pen-gelola melakukan evaluasi ulang terhadap sistem pengelolaan yang telah dilaksanakan. dengan pen-gelolaan yang efektif dan ada standar untuk mengu-kur berhasil atau tidaknya pengelolaan kawasan di PPKAB, diharapkan ada upaya pelestarian dan peny-elamatan owa jawa yang lebih intensif dan berpo-tensi dalam upaya meningkatkan kesadaran kepada nasyarakat umum, betapa pentingnya keberadaan owa jawa bagi keseimbangan ekosistem hutan di pulau Jawa.

KesimPulAn dAn sArAn

A. Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai studi pengaruh pengunjung terhadap keberadaan owa jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman nasional Gunung

Gede Pangrango dapat disimpulkan:

1. Terdapat beberapa lokasi penyebaran owa jawa di lokasi penelitian, yaitu: Keluarga 1, ter-diri dari 4 individu, tersebar di sekitar 400-900 meter kiri-kanan short track, dan 0-200 meter kiri-kanan jalur Kanopi. Keluarga 2, terdiri dari 2 individu tersebar disekitar jalur Afrika dan 0-300 meter Catwalk. Keluarga 3, terdiri dari 4 individu tersebar di sekitar gerbang PPKAB dan hutan rasamalaa dan terdapat 1 individu yang soliter di sekitar jalur Afrika sampai Catwalk.

2. Kepadatan owa jawa di PPKAB adalah sebesar 0,23 ekor/ha.

3. dari 52 kelompok pengunjung yang memasuki PPKAB, hanya terdapat 12% kelompok pengun-jung yang bertemu dengan owa jawa. 4. respon owa jawa lari akibat aktivitas

pengun-jung 100%, sehingga pengunpengun-jung memiliki pen-garuh negatif terhadap keberadaan owa jawa di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Taman nasional Gunung Gede Pangrango. 5. Banyaknya frekuensi pengunjung yang

mema-suki jalur PPKAB (short track) akan berpengaruh terhadap bertemu atau tidaknya dengan owa jawa.

6. Konsep kunjungan terbatas untuk memasuki jalur di PPKAB (short track), perlu dijalankan dan diarahkan secara kontinyu, mengingat ke-beradaan owa jawa bagi keseimbangan eko-sistem hutan yang sangat besar.

B. Saran

Agar keberadaan dan kelangsungan hidup owa jawa dapat dipertahankan, pihak PPKAB dan Taman nasi-onal Gunung Gede Pangrango selaku pengelola perlu melakukan:

1. usaha menindaklanjuti konsep kunjungan ter-batas dan pemter-batasan pengunjung dalam satu waktu.

2. Penegasan peraturan-peraturan yang berlaku di PPKAB dan TnGP kepada pemandu dan pen-gunjung.

3. studi lebih lanjut untuk mengetahui berapa besar pengaruh dan dampak yang ditimbulkan dengan adanya aktivitas pengunjung.

4. studi lebih lanjut untuk mengetahui ada tida-knya penambahan atau pengurangan populasi owa jawa akibat adanya pengaruh pengunjung di PPKAB.

5. Pengkajian ulang sistem pengelolaan kawasan PPKAB terhadap keberadaan owa jawa. dAfTAr PusTAKA

Ario A., Yopie, sholin, sumaraja, richi, Wawan, Joni. 1999. Analisis dampak Pengunjung Terha-dap empat Jenis Primata di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol. Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol. Bodogol.

Balai Taman nasional Gunung Gede Pangrango. 1995. Buku i-iii rencana Pengelolaan Taman nasional Gunung Gede Pangrango 1995-2020. departemen Kehutanan. direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Taman nasional Gunung Gede Pan-grango. Bogor.

Balai Taman nasional Gunung Gede Pangrango. 2002. laporan Pelaksanaan Kegiatan inven-tarisasi owa Jawa di dua lokasi (ssWK Bodo-gol & ssWK selabintana). departemen Kehu-tanan. direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Balai Taman nasional Gunung Gede Pangrango. Cianjur.

departemen Kehutanan. 1991. undang-undang nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi sumber daya Alam Hayati dan ekosistemnya. departemen Kehutanan. Jakarta.

supriatna, J & e.H. Wahyono. 2000. Panduan lapang an Primata indonesia. Yayasan obor indonesia. Jakarta.

Perilaku Kewaspadaan Owa Jawa