• Tidak ada hasil yang ditemukan

GONVERMENT) BAGI PELAKU MAKANAN OLAHAN DI DESA HARJOBINANGUN PAKEM SLEMAN DALAM MENYONGSONG MEA

Lutfi Chabib1*, Yosi Febrianti1, Abdul Hakim1, Muhammad Safarullah1, Bambang

Subekti1

1Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta-Indonesia

Email:*lutfi.chabib@uii.ac.id

ABSTRAK

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat mempersiapkan diri bersaing dengan produk asing dengan cara meningkatkan kualitas produk dan juga standarisasi produk terutama untuk makanan olahan. Salah satu kelompok usaha makanan olahan yang mendapatkan pendampingan dari Disperindagkop Kabupaten Sleman pada tahun 2014 dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (2015) tersebut berada di Desa Harjobinangun Pakem Sleman. Kelompok ini merupakan kelompok usaha yang berasal dari progam usulan PIK (Pagu indikatif kecamatan) tahun 2013. Potensi yang dimiliki oleh kelompok masyarakat makanan olahan di Desa Harjobinangun adalah bahan baku makanan merupakan bahan lokal. Kelompok ini terdiri dari 20 orang yang tersebar di 5 pedukuhan. Permasalahan lemahnya SDM dalam berwirausaha, lemahnya kualitas dan pengemasan produk serta kendala pemasaran menjadikan kelompok ini tidak dapat berkembang. Karena usaha makanan olahan ini didirikan secara instan dalam rangka merespon pemberdayaan masyarakat lokal atas progam usulan PIK (Pagu indikatif kecamatan). Kelompok makanan olahan ini perlu diberdayakan supaya tercipta peningkatan kapasitas SDM, produksi dan pemasaran melalui pendekatan ABG (Academic, business, and Goverment). Mitra kerjasama dalam pelaksanaan KKN PPM ini adalah Disperindagkop Kabupaten Sleman dan mini market Syar`e Mart.

Kata kunci:Peningkatan Kapssitas SDM,produksi, dan pemasaran

ABSTRACT

In the face of the Asean Economic Community (AEC) in 2015 the District Government (Regency) Sleman push the Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) can be for review self prepares foreign compete product with the qua lity how to improve products and also standardization of products mainly for the review foods processed. one of the business group foods processed get assistance from Disperindagkop Sleman in 2014 hearts Facing the Asean Economic Community (2015) is located in the village of Pakem Sleman Harjobinangun. The group is Business Group The program originated from a proposal PIK (indicative ceiling of sub-district) Year Potential 2013. The Group is owned by 'public food processed in the Village Raw materials food Harjobinangun is a Local Ingredients. The group coonsists of 20 persons that spread in 5 hamlets. The problem of Weak human resources issues hearts entrepreneurship, weak quality products and packaging constraints And Marketing The group made can not be Developing. For foodeffort processed Singer Operates established the Framework responds instantly hearts Local Community Empowerment differences program proposals PIK (Capping indicative sub-district). FOOD group should be processed Singer Empowered In order to create an increase in HR Capacity, Production And Marketing approach through ABG (Academic, business, and government). Cooperation Partners hearts Singer KKN PPM implementation is Disperindagkop Sleman and mini market Syar`e Mart.

PENDAHULUAN

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut (Ainuri, 2009). Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.

UKM (Usaha Kecil Menengah selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia (Bratakusumah dan Supriady, 2004)

UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur (Putri, 2016)

Usaha Kecil Menengah (UKM) Dharma Karya merupakan UKM yang terdapat di Desa Harjobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. UKM yang berdiri pada tahun 2013 ini memiliki keterbatasan sumber daya dalam produksi, pemasaran dan administrasi. Dalam hal produksi, UKM Dharma Karya belum memiliki alat-alat yang digunakan untuk menunjang proses produksi seperti alat cup sealer,sealer dan lain sebagainya untuk mengemas produk yang sudah jadi. Dalam hal pemasaran, UKM Dharma Karya tidak memiliki cukup alat penunjang untuk mempromosikan produk-produknya seperti, roll banner dan juga pemasara n melalui media online yang berfungsi sebagai identitas UKM. Sedangkan dalam hal administrasi, belum adanya nota pembelian dan stempel. Penyediaan alat-alat tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan produksi, pemasaran dan administrasi agar lebih efisien dan efektif. Dalam jangka panjang, produk yang dihasilkan UKM Dharma Karya dapat terdistribusi dan dikenal oleh masyarakat luas. Maka dari itu, progam kerja yang dijalankan

adalah melakukan penyediaan alat-alat penunjang sebagai pendukung kegiatan produksi maupun pemasaran.

Dalam kaitannya pengadaan alat, diperlukan adanya tutorial berkaitan dengan alat baru yang akan digunakan oleh UKM Dharma Karya. Diantaranya bagaimana menggunakan alat dengan baik dan benar. Hal ini bertujuan agar alat tersebut memiliki umur ekonomis yang lebih panjang. Alat-alat penunjang produksi ini sepenuhnya akan menjadi milik UKM Dharma Karya yang dananya berasal dari Dana Hibah DIKTI. Maka dari itu, KKN PPM UII memfasilitasi pembuatan stiker nomor inventaris alat-alat tersebut agar mudah dalam hal pengendalian dan pemantauan keberadaan alat tersebut. Tindaklanjut atas progam tentu saja akan dilakukan sehubungan dengan upaya KKN PPM UII untuk berusaha menjalin hubungan baik dan memajukan UKM Dharma Karya.

Manurut Soewarno Handayaningrat administrasi adalah kegiatan ketatausahaan yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti pembukuan baik penghitungan, pencatatan atau yang lainnya dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan dala arti yang sempit, menurutnya administrasi merupakan kegiatan catat mencatat atau pembukuan, surat menyurat atau lainnya yang berkaitan dengan ketatausahaan. Manurut Kotler & Amstrong pemasaran merupakan sebuah proses managerial yang orang-orang didalamnya mendapatkan apa yang mereka inginkan & butuhkan melalui penciptaan & pertukaran produk-produk yang ditawarkan & nilai produknya kepada orang lain (Justin, 2000).