• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA PEREMPUAN PADA AYAM PANGGANG GANDU KECAMATAN KARANGREJO MAGETAN

Vivi Ariyani, Dyah Kurniawati, Ardianus Laurens Paulus

Jurusan Manajemen / Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Madiun

Email : viviariyaniuwm@yahoo.com

ABSTRAK

Berwirausaha dengan cara kreatif saat ini merupakan kebutuhan yang harus dilakukan apabila ingin bersaing dalam era kompetitif yang cepat berubah. Demikian pula dengan ibu-ibu pembuat ayam panggang di Desa Gandu Kabupaten Magetan, berada di Provinsi Jawa Timur

dengan Ibukota Magetan. Sentra ayam panggang Gandu adalah salah satu alternatif yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata kuliner di wilayah Magetan. Sentra ayam panggang Gandu merupakan sentra makanan khas Kabupaten Magetan. Dalam pendampingan pada usaha ayam panggang di Desa Gandu ini, target dan luarannya adalah memiliki keterampilan membuat dan mengoperasikan online shop, sehingga pemasaran yang dilakukan dapat lebih modern. Dengan demikian kelompok usaha perempuan ayam panggang Gandu memiliki pengetahuan memanfaatkan teknologi komputer dan internet guna memasarkan produknya secara lebih luas. Serta dapat menggunakan komputer untuk mendesain merek yang mudah diingat konsumen, Tersedianya mesin bubut ayam dan pelatihan penggunaan mesin bubut ayam, sehingga pembubutan bulu ayam dapat lebih cepat dan dapat segera diolah untuk dapat memenuhi pesanan dari para konsumen. Serta peningkatan inovatif produk dengan menambah varian rasa ayam panggang, Peningkatan keterampilan kelompok usaha perempuan ayam gandu dalam hal pengemasan ayam panggang dengan tampilan kemasan yang menarik agar lebih mudah dikenali oleh para konsumen dan tahan lama agar dapat dijadikan buah tangan hingga ke luar kota Magetan, Peningkatan keterampilan kelompok usaha untuk mampu membuat laporan keuangan sederhana, agar dapat diketahui aliran kas masuk dan keluar usaha. Sehingga kelompok usaha mitra dapat merencanakan perkembangan usaha ayam panggang menjadi lebih besar.

Metoda pelaksanaan untuk mencapai tujuan pengabdian masyarakat melalui kegiatan IbM dilakukan dengan cara: Pengadaan teknologi untuk membantu usaha ayam panggang mitra, pemberian pelatihan dan pendampingan akuntansi sederhana, inovasi rasa ayam panggang, desain dengan menggunakan corel, dan pemasaran online disertai dengan panduan pelatihan melalui pengembangan modul, hal ini agar mitra menjadi lebih paham dan dapat mengikuti pelatihan dan pendampingan dengan baik dan lancar. Melalui kegiatan IbM ini, kaum perempuan mitra IbM di Desa Gandu dapat semakin mengembangkan usaha ayam panggang mereka dan selalu dapat menggali potensi yang mereka miliki untuk menjadi kekuatan yang dapat menopang perekonomian keluarga saat ini dan terus dapat dilanjutkan hingga ke generasi selanjutnya

Kata Kunci: Usaha Perempuan, Ayam Panggang Gandu,

ABSTRACT

Entrepreneurship in creative ways is now a need to do if you want to compete in a competitive era of rapid change. Similarly, mothers with grilled chicken maker in the village Gandu Magetan, East Java Province is located in the capital city of Magetan. Gandu Sentra roast chicken is one of the alternatives that could be used as a culinary tourism destination in the region Magetan. Grilled chicken Sentra Gandu is a center for typical foods Magetan. Efforts in mentoring in Gandu grilled chicken in the village, the targets and luarannya is to have the skills to create and operate an online shop, so that marketing can do more modern. Thus the women's business group grilled chicken Gandu has knowledge of using computer technology and the Internet to market their products more widely. And can use a computer to design a memorable consumer brands, Ava ilability of lathe chicken and training in the use of lathes chicken, so turning chicken feathers can be much faster and can be immediately processed to be able to meet orders from consumers. And increasing the

recognizable to consumers and durable that can be used as a souvenir to the outside of the town of Magetan, Improved business group skills to be able to make simple financial reports, in order to know the flow of cash in and out of business. So the group can plan the development of business partners grilled chicken becomes larger.

Implementation method to achieve the goal of community service through activities IbM done by: Procurement of technologies to help businesses grilled chicken partners, providing training and mentoring simple accounting, innovation taste grilled chicken, design using corel, and online marketing along with training guides through the development of modules , it is that the partners are better informed and can follow the training and mentoring properly and smoothly. Through this IbM, women in the village Gandu IbM partners to further develop their businesses and grilled chicken can always explore the potential they have to become a force that can sustain the family economy at this time and continue to be able to proceed to the next generation

Keywords: Women's Business, Roast Chicken Gandu,

PENDAHULUAN

Dunia sudah memasuki peradaban keempat dengan sebutan era kreatif yang

menempatkan kreativitas dan inovasi sebagai motor penggerak pertumbuhan

ekonomi. Kebutuhan terhadap inovasi sangat mutlak jika ingin bersaing dalam era kompetitif yang sangat cepat berubah dan tidak dapat diramalkan. Bangsa Indonesia pun harus bekerja keras dan kreatif jika ingin survive dan menang dalam persaingan. Kritik yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia kurang kreatif harus ditanggapi dengan serius dan hal itu harus dianggap sebagai tantangan. Menanggapi hal tersebut, presiden Republik Indonesia baru-baru ini telah melontarkan gagasan membentuk KIN (Komisi Inovasi Nasional) yang pada hakekatnya Ki Hajar Dewantoro (pahlawan pendidikan nasional) telah bicara tentang konsep inovasi dengan menerapkan prinsip Niteni (mencari tahu, meneliti); Niroake (menirukan, simulasi); dan Nambahake (mengembangkan dan memberi nilai tambah).

Dengan demikian, guna meningkatkan kapasitas pertumbuhan ekonomi nasional, maka dibutuhkan jumlah wirausaha yang tinggi dan berdaya saing. Negara Indonesia saat saat ini hanya memiliki jumlah wirausaha sebesar 1,56 persen. Negara-negara maju memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi relatif lebih berkualitas (Alamsyah, 2014). Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang sudah di atas 4 persen. Menurut Alamsyah (2014) tingkat kewirausahaan yang lebih tinggi memiliki hubungan yang signifikan dengan pembangunan ekonomi yang lebih pesat, partisipasi sektor formal dan tata kelola yang lebih baik. Kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi tidak hanya terbatas pada peningkatan output per kapita dan pendapatan, namun juga sebagai inisiator perubahan dalam struktur bisnis masyarakat. Artinya kewirausahaan juga berperan dalam menjembatani gap antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru dan membawa

produk baru ke pasar. Dengan melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik.

Kabupaten Magetan, berada di ProvinsiJawa Timur dengan Ibukota Magetan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi di bagian utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun

di sebelah timur, Kabupaten Ponorogo di bagian selatan, serta Kabupaten Karanganyar dan

Kabupaten Wonogiri (keduanya termasuk provinsi Jawa Tengah) di sebelah barat. Kabupaten Magetan, secara keseluruhan perekonomian daerah Kabupaten Magetan sejak tahun 2007 mengalami pertumbuhan positif dengan laju rata-rata sebesar 4,47% per tahun. Kabupaten Magetan merupakan kota wisata di Jawa Timur bagian barat yang banyak dikunjungi wisatawan.

Sentra ayam panggang Gandu adalah salah satu alternatif yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata kuliner di wilayah Magetan. Sentra ayam panggang Gandu merupakan sentra makanan khas Kabupaten Magetan. Kabupaten Magetan memiliki daerah wisata yang cukup terkenal yaitu Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu. Sehingga dengan mengembangkan sentra ayam panggang akan membantu mendongkrak pendapatan asli daerah. Desa Gandu terdapat beberapa pemilik usaha perempuan yang membuka usaha ayam panggang untuk menambah pendapatan keluarga mereka. Para pembeli dapat memilih dan menyantap gurih serta sehatnya ayam panggang pedas bumbu rujak. Pembeli dapat menikmati di dalam atau teras rumah perdesaan yang sejuk dan hening.

Produk ayam panggang Gandu ini telah terkenal hingga daerah di luar Magetan, selain karena banyak orang menyukai makanan olahan dari ayam dengan nilai gizinya. Rasa ayam Gandu yang khas juga membuat konsumen datang kembali untuk menikmatinya. Setiap harinya Mitra menyediakan ayam mentah yang akan diolah secara tradisional dengan bumbu rempah- rempah, dan baru di panggang bila ada konsumen yang datang. Namun produk ayam panggang yang dihasilkan oleh mitra terkadang masih kurang matang dalam proses memasaknya, hal ini menandakan proses perebusan ayam kampung dengan bumbu dan pemanggangannya masih belum sempurna. Hal ini mengurangi kepuasan pada ayam bakar Gandu di samping kurangnya varian rasa yang ditawarkan, selain itu masih banyak wisatawan yang tidak mengetahui bahwa ayam Gandu dapat dijadikan buah tangan dari Magetan. Namun bila konsumen membeli ayam panggang Gandu sebagai oleh-oleh. Namun untuk perjalanan yang jauh, kelemahan pada pembungkusnya yang masih sangat sederhana yakni hanya dengan menggunakan dus yang dialasi daun pisang atau kertas minyak. Hal ini di jelaskan pula oleh Soeparno (1994) yang

diabaikan. Sebab fungsi utama pengepak adalah untuk melindungi ayam terhadap kerusakan yang terlalu cepat, baik karena perubahan kimiawi, maupun kontaminasi mikrobial, serta untuk menampilkan produk dengan cara yang menarik.

Oleh sebab itu kelompok usaha perempuan pada ayam panggang Gandu yang ingin menambah pendapatan keluarga masih sangat membutuhkan pendampingan usaha. Kami bermaksud memperkenalkan dan mendampingi dalam pelatihan mengembangkan strategi pemasaran melalui penjualan online. Selain itu membantu kelompok usaha perempuan di desa Gandu agar dapat menemukan metode memasak yang matang sempurna dan inovasi varian rasa. Dalam hal pengemasan ayam panggang tim Ibm akan memperkenalkan dan mendampingi dalam mendesain merek pada kemasan agar memiliki nilai jual lebih. Pengadaan bahan baku yang segar setiap saat agar dapat memenuhi kebutuhan dan pemesanan dari konsumen merupakan keinginan dari mitra agar ayam panggang Gandu dapat di jadikan sebagai buah tangan dan di nikmati hingga di luar kota Magetan. Serta agar kelompok usaha perempuan ini dapat berkembang dengan pesat tim Ibm akan melakukan pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana, agar kelompok usaha dalam menghitung pendapatan dan pengeluaran dari usaha mereka. Sehingga dari sana mereka dapat mengembangkan usahanya lebih besar dari saat ini.

Permasalahan Yang Dihadapi Mitra

Dalam pengelolaan usaha, mitra adalah pemilik sekaligus pengelola rumah makan ayam panggang, sehingga pemilik terlibat langsung dalam memasak serta melayani konsumen yang datang untuk makan. Hal ini telah menyebabkan pemilik hanya terkonsentrasi perhatiannya pada permasalahan sehari-hari, sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengembangkan inovasi dan strategi pemasaran produk sehingga lebih berkembang dan di kenal oleh masyarakat di luar kota Magetan. Dari hasil survei yang telah kami lakukan, diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang muncul pada mitra, yaitu:

1. Manajemen Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh kelompok usaha perempuan ayam panggang Gandu belum maksimal karena penjualan selama ini hanya menggunakan metode langsung melalui konsumen yang membeli kemudian bercerita kepada orang lain (word of mouth) dan papan reklame yang dipasang di pinggir desa.

2. Manajemen Operasional

Masalah yang ada dalam sentra ayam panggang Gandu adalah cara pengolahan yang masih sederhana. Dengan cara langsung di panggang, padahal ayam yang digunakan adalah ayam kampung, sehingga ayam panggang tidak dapat matang secara sempurna. Begitu pula dengan

kemasan yang digunakan masih sederhana, dengan menggunakan dus biasa tanpa nama merek, hal ini membuat ayam panggang tidak memiliki cirri khas. Selain itu biaya langsung yang dikeluarkan cukup tinggi karena modal yang dimiliki masih sangat terbatas sehingga menyebabkan mitra tidak mampu membeli bahan baku dalam jumlah besar atau mesin modern untuk pengembangan usaha. Dengan biaya langsung yang besar akan menyebabkan harga jual produk menjadi mahal.

3. Manajemen Keuangan

Permasalahan yang muncul dalam bidang keuangan adalah pencatatan kegiatan sehari-hari tidak dibukukan secara baik sehingga sulit untuk mengetahui kemajuan usaha yang telah dijalankan. Laporan keuangan yang di miliki tidak lengkap karena tidak di catat setiap hari. Maka akan sulit untuk mengevaluasi apakah usaha yang dilakukan telah memenuhi studi kelayakan bisnis atau belum untuk dapat berkembang ke depannya.

4. Manajemen Sumber Daya Manusia

Kelompok usaha perempuan yang akan kami dampingi ingin menambah pendapatan keluarga. Namun karena manajemen usaha mereka masih lemah, sehingga usaha ayam panggang yang mereka dirikan tidak mengalami perkembangan yang berarti.

Berdasarkan uraian tersebut, mendorong kami untuk memberikan pendampingan dalam membuat strategi usaha online shop agar meningkatkan penjualan karena konsumen potensial dapat mengenal dan memesan ayam panggang melalui online. Selain itu tim kami akan mendamping dalam pengembangan atribut produk, yakni melalui inovasi rasa ayam panggang dengan demikian menu yang ditawarkan menjadi lebih variatif dan ayam kampung panggang dapat matang sempurna, dengan harapan dapat menaikkan omzet penjualan karena tersedia berbagai pilihan rasa ayam panggang dan penciptaan merek di benak konsumen dan untuk pengembangan usaha, tim akan memberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan, agar kelompok usaha perempuan ayam panggang Gandu dapat mengetahui aliran kas yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.

METODE PELAKSANAAN

Dalam mengembangkan usaha ayam panggang diperlukan banyak terobosan sehingga usaha ini maju dan berkembang serta berdaya saing. Maka solusi yang akan ditawarkan oleh tim pengusul IbM adalah :

a. Dari segi manajemen operasional

Dalam hal ini, tim pengusul akan mendampingi mitra melalui pengadaan dan pelatihan cara pengolahan ayam kampung yang benar sehingga ayam yang dihasilkan akan matang secara sempurna.

b. Dari segi kreatifitas dan manajemen pemasaran

Strategi pemasaran yang baik sangat diperlukan oleh sebuah usaha agar produknya dikenal luas oleh masyarakat. Maka melalui program ini, tim pengusul akan melakukan pendampingan dan pelatihan manajemen pemasaran kepada mitra untuk memasarkan produknya dengan strategi promosi yang baru, yaitu dengan menggunakan online shop. Tim menawarkan solusi ini agar kelompok usaha lebih giat lagi melakukan promosi karena selama ini promosi yang dilakukan belum maksimal. Mitra hanya mengandalkan strategi

word of mouth. Dalam mengatasi permasalahan pemasaran produknya, maka tim pengusul menawarkan bentuk promosi dengan membuat online shop, menciptakan desain merek yang mudah diingat di benak konsumen, mengikuti pameran yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan membina kerjasama dengan biro wisata agar produknya dapat dikenal konsumen dengan lebih meluas.

c. Dari segi manajemen keuangan dan jiwa wirausaha

Dalam membantu mitra agar bisa membukukan dengan baik, maka tim pengusul akan mendampingi mitra melalui pelatihan administrasi, laporan keuangan sederhana agar mampu mengelola keuangan usaha dengan baik. Dengan demikian akan mudah diketahui perkembangan usaha yang telah dilakukan dari laporan keuangan yang dibuat. Dari sini jiwa kewirausahaan mitra dapat terbagun agar tidak cepat berpuas diri dengan usaha yang saat ini stagna, namun dapat merencakan pengembangan usahanya dengan lebih baik. Tim pengusul merencanakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pendampingan kepada pengrajin ayam panggang, yaitu :

Table 1 : Ipteks yang akan di transfer kepada kedua Mitra

Tahap Kegiatan Hasil Yang Diharapkan

1. Koordinasi dengan mitra. 1. Agenda kerja dan metode kerja.

2. Diskusi tentang mengembangkan

kelompok usaha perempuan dari

permasalahan yang mereka hadapi agar dapat lebih berkembang dari saat ini.

2. Mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi.

3. Penyuluhan dan pendampingan

administrasi.

3. Mitra mampu membukukan administrasi usaha dengan baik.

4. Penyuluhan dan pendampingan akuntansi secara praktis.

4. Mitra mampu mencatat, membukukan dan menyusun laporan keuangan usaha.

5. Pengadaan mesin bubut ayam dan

pelatihan penggunaan mesin bubut ayam

5. Mitra dapat menggunakan mesin bubut ayam, sehingga pembersihan bulu ayam lebih efektif dan efisien

6. Pendampingan dan pelatihan inovasi rasa ayam panggang.

6. Mitra mampu menghasilkan ayam

panggang dengan variasi rasa. 7. Pengadaan mesin insect killer, agar dapat

mengusir lalat yang mengganggu

konsumen yang datang makan ditempat mitra

7. Mitra dapat menggunakan dan

memahami cara kerja mesin insect killer

8. Pelatihan strategi pemasaran dengan pembuatan online shop dan mendesain merek yang mudah diingat konsumen.

8. Mitra dapat membuat online shop dan mempromosikan produk ayam panggang mereka dengan online shop tersebut dan mendesain merek.

Melalui kegiatan tersebut, tim pengusul berharap akan dapat membantu mitra menjadi kelompok usaha ayam panggang yang berkembang besar. Dari hasil pertemuan dengan mitra, program pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan ditanggapi dan disambut baik. Melalui program ini, kelompok usaha akan banyak mendapatkan pengetahuan mulai dari manajemen keuangan yang akan berguna untuk mengetahui perkembangan usahanya ke depan. Manajemen operasi sehingga kelompok usaha akan dapat memiliki teknologi dan keterampilan menghasilkan produk yang lebih baik, dengan menggunakan panci presto agar ayam panggang matang dengan sempurna yang memiliki rasa dengan lebih variatif. Pengadaan mesin bubut ayam diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi mitra lebih tinggi. Selain itu mitra juga dapat memasarkan hasilnya lebih luas lagi melalui brosur dan online shop, sehingga tidak hanya sekedar menunggu konsumen yang datang seperti yang biasanya terjadi saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang dicapai dalam kegiatan Ibm Pengembangan Kelompok Usaha Perempuan Pada Ayam Panggang Gandu Kecamatan Karangrejo Magetan sampai pada laporan kemajuan ini telah mencapai 70%. Sampai dengan saat ini kegiatan yang dilakukan oleh Tim IbM adalah

melakukan pendampingan dalam hal manajemen keuangan, pemasaran dan manajemen produksi. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim

Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Pada tahap awal Tim melakukan rapat koordinasi untuk pelaksanaan hibah Ibm, Setelah itu Tim melakukan koordinasi dengan pihak Desa Gandu Kecamatan Karangrejo untuk melaksanakan kegiatan IbM pada kedua tempat usaha Mitra. Dengan ijin yang telah diberikan oleh pemerintah Desa kami melanjutkan berkoordinasi dengan kelompok mitra tentang wirausaha yang mitra lakukan dalam usaha meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam hal ini mitra dan tim berdiskusi tentang usaha usaha yang mitra telah lakukan dan perkembangan usaha yang akan diupayakan oleh mitra demi kelangsungan usaha ayam panggang Gandu yang telah mitra lakukan. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah melakukan usaha turun menurun dengan menggunakan konsep tradisional, yaitu memproduksi ayam panggang melalui proses pembersihan bulu ayam secara manual, hanya memproduksi dua varian rasa ayam panggang dan menjalani saja usaha yang telah ada tanpa melakukan usaha tentang manajemen pamasaran modern dengan menggunakan media internet.

Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan

Dengan melihat dan mempelajari permasalah dari mitra tersebut, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan serta pengadaan alat yang dbutuhkan oleh mitra untuk dapat meningkatkan usaha mitra menjadi lebih maju dari keadaan saat ini. Tim memberikan pelatihan penggunaan komputer untuk desain merek mitra agar lebih dapat dikenal oleh masyarakat serta meningkatkan penggunaan internet bagi pemasaran mitra agar produk ayam panggang Gandu buatan mitra lebih dikenal oleh masyarakat luas. Berikut adalah hasil pelaksanaan kegiatan di kelompok usaha mitra

Gambar 1 merupakan dokumentasi kegiatan pelatihan pemasaran online yang diselenggarakan pada tanggal 13 dan 20 Maret 2016 di tempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karang rejo. Pelatihan ini diberikan supaya mitra memiliki blog pribadi tentang sejarah dan perkembangan usaha mitra dan diberikan pelatihan agar dapat membuka link dengan media sosial milik mitra dan beberapa grup di media sosial. Dengan demikian konsumen pengguna media sosial dapat mengenal tempat usaha mitra dari internet.

Gambar 2 Pelatihan Corel

Gambar 2 merupakan dokumentasi pelatihan corel yang diberikan pada mitra agar mampu mendesain merek produk yang memiliki nilai jual lebih, sehingga konsumen dapat lebih tertarik untuk membeli produk mitra. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2016, ditempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karangrejo Selain itu pada pelatihan ini mitra juga diberikan pelatihan untuk mendesain kemasan untuk ayam panggang, dengan kemasan yang baru ini diharapkan usaha mitra dapat lebih dikenal masyarakat dengan kemasannya yang menarik.

Gambar 3 Pelatihan Laporan Keuangan Sederhana

Gambar 3 mendokumentasikan pelatihan pembuatan laporan keuangan sederhana. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016, ditempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karangrejo Dengan adanya pelatihan ini mitra diharapkan dapat membuat laporan keluar masuk

Dengan demikian diharapkan dapat membuat perencanaan dan mengembangan usaha lebih baik dari saat ini

Gambar 4 Pelatihan Variasi rasa

Gambar 4 mendokumentasikan pelatihan varian rasa bagi mitra. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2016, ditempat usaha mitra Desa Gandu Kecamatan Karangrejo. Pada pelatihan ini mitra diberikan pandangan bahwa penting bagi usaha yang bergerak di bisnis makanan untuk