• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUSTER MEDIOR PBHK DAERAH MALUKU DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF

2. Karisma, Spiritualitas dan Tugas Perutusan Tarekat

Kata karisma berasal dari bahasa Yunani charism yang berarti anugerah. Anugerah yang dimaksud adalah anugerah khusus dari Roh Kudus (Collins dan Farrugia, 1996: 127). Karisma dapat diartikan sebagai anugerah yang diberikan kepada seorang pribadi demi kepentingan orang lain, Karisma tarekat PBHK adalah anugerah khusus yang diberikan kepada Pater Jules Chevalier pendiri tarekat PBHK.

Karisma menunjukkan kepada “karunia Roh” yang diberikan kepada seseorang untuk melayani Gereja dan masyarakat (Rom12;1Kor 12). Berhubungan dengan Pendiri Tarekat, P. Cuskelly MSC mencatat “karisma adalah fokus sentral, intuisi atau inspirasi” dari Pendiri mengenai Kristus dan Injil-Nya. “Spiritualitasnya” adalah ekspresi konkret, (pengungkapan dan penghayatan) dari karisma. Spiritualitas terbentuk bukan hanya oleh karisma Pendiri tetapi juga oleh alam pikiran religius dan tantangan-tantangan yang dihadapi olehnya pada zamannya. Karisma seorang pendiri dapat dilihat sebagai sumber, sedangkan spiritualitasnya merupakan sungai yang berasal dari sumber itu. Spiritualitas lahir

dari kharisma seperti sungai lahir dari sumbernya, sedangkan ‘Kharisma’ sebagai sumber mengalirkan airnya yang segar ke dalam sungai ‘spiritualitas’. Sebagaimana sebuah sungai dibatasi oleh kedua tepinya, berubah-ubah bentuk dan alirannya, sesuai kondisi tanah yang dilalui, demikian spiritualitas merupakan suatu ungkapan terbatas dari ‘Karisma’ itu, bisa berubah-ubah bentuknya, sesuai pengaruh dan tantangan zaman dan kebudayaan yang dilalui. Spiritualitas Tarekat hanya bisa hidup bila tetap bersumber pada “kharisma”, yakni anugerah Roh dalam hati Pendiri.

Hal mendasar dari karisma Pater chevalier adalah menyadari bahwa seluruh alam semesta merupakan kurnia cinta kasih Allah. Segala sesuatu dilestarikan dan dipelihara oleh cinta kasih-Nya penuh kemesraan. Bagi Pater Chevalier, Hati Kristus merupakan citra sangat konkrit Allah yang berhati penuh cinta kasih dan memanggil umat untuk mempunyai hati satu bagi yang lain.( Pemb. 2003:3).

Cuskelly (1983:7) menguraikan Karisma Pater Jules Chevalier sebagai berikut :

a. Keprihatinan yang dalam untuk semua orang.

b. Kepercayaan akan cinta. kasih Allah, yang diwahyukan di dalam Hati Kudus Yesus. Manusia dapat menemukan jawaban-jawaban bagi kebutuhan-kebutuhannya yang paling mendasar dalam kasih Hati Kudus Yesus.

c. Kasih itu hendaknya diungkapkan melalui amal kasih, kebaikan hati dan keramahan mereka yang dipanggil untuk mengambil bagian perutusan Yesus Kristus demi mengungkapkan kebaikan hati Allah.

Para suster PBHK dipanggil dalam Gereja untuk mewarisi karisma Pater Jules Chevalier tersebut. Karisma itu menjadi sumber kekuatan yang menjiwai hidup para suster PBHK dalam mewartakan kasih Allah kepada orang-orang yang mereka layani supaya mereka percaya, bahwa Allah mengasihi mereka. masing-masing. Demikian Konstitusi menguraikan sebagai berikut :

Sebagai Puteri-Puteri Bunda Hati Kudus kita dipanggil dalam Gereja untuk mengambil bagian dalam visi iman dari Pendiri kita, Jules Chevalier. Seperti beliau, kita menemukan dalam Hati Yesus pewahyuan kelembutan tak terbatas cinta kasih Allah Bapa kita, dan cara pasti untuk membantu orang lain agar mereka menginsyafi betapa besar cinta kasih Allah kepada mereka (Konst. Bab I no. 1).

Kata spiritualitas berasal dari bahasa Latin spiritus yang berarti Roh (Hadjon, 1987:1). Roh menjadi daya kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan seseorang. Spiritualitas dapat diartikan sebagai kekuatan atau Roh yang memberi daya tahan kepada seseorang atau kelompok untuk mempertahankan, memperkembangkan dan mewujudkan kehidupan (Banawiratma, 1990: 57).

Spiritualitas tarekat PBHK termuat dalam Konstitusi Bab I nomor 2, dikatakan bahwa Hati Kudus Yesus yang tertikam dengan tombak menjadi sumber kehidupan baru (1993:7). Pater Jules Chevalier sebagai pendiri tarekat PBHK mengatakan: ``Dari Hati Yesus yang ditikam di kalvari, saya melihat suatu dunia baru, suatu dunia yang penuh kemuliaan dan hidup yang diinspirasikan oleh cinta dan belaskasihan, suatu dunia baru yang diabadikan oleh Gereja... `` (Tostain, 1997: 34).

Dalam Hati Kudus Yesus yang ditikam dengan tombak mengalir kualitas-kualitas Hati-Nya yaitu berbelaskasih, menyelamatkan, rendah hati dan lemah lembut. Hal itu merupakan misteri cinta Allah yang tanpa batas kepada seluruh umat manusia. Para suster PBHK bersama dengan Bunda Hati Kudus masuk ke dalam misteri cinta kasih Hati Kudus Yesus. Semangat Hati Kudus Yesus diharapkan menjadi Semangat hidup bagi para suster PBHK.

Tugas perutusan yang dihayati dalam seluruh kehidupan melalui pengabdian dan pelayanan baik di tengah komunitas maupun di tengah masyarakat. Tugas perutusan yang diterima merupakan panggilan untuk ambil bagian dalam mengikuti Yesus secara lebih dekat melalui tarekat. PBHK dipanggil untuk ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja dan memampukan untuk menanggapi panggilan Tuhan dalam iman dan cinta kasih sebagaimana dilakukan Maria (Konst. 983:13).

Tugas perutusan PBHK sebagai pembaktian religius dalam gereja dirumuskan dalam konstitusi sebagai pedoman hidup sebagai berikut : ``Melalui pembaktian religius dan karisma kita, kita diapnggil untuk mengambil bagian secara lebih mendalam dalam cinta kasih Kristus terhadap gereja-Nya. Kita mempersembahkan kehidupan doa dan ketersediaan kita merasul bagi pelayanan Gereja... `` (Konst. no.7).

3. Visi dan Misi Tarekat a. Visi Tarekat

Visi adalah penglihatan tentang keadaan yang ditandai oleh gerakan dan perubahan. Hidup memang ditandai oleh gerakan dan perubahan yang selalu ditandai oleh tantangan, masalah serta janji hidup baru ke depan. Visi merupakan penglihatan arah atas arah baru perjalanan hidup dengan segala kebutuhan-kebutuhan untuk menciptakan kemanusiaan dan kehidupan baru. Visi disadari sebagai pewahyuan Allah yang membimbing manusia.Visi menunjuk arah hidup dari Allah, yang nampak dalam kebutuhan-kebutuhan baru, yang mendorong perlunya jawaban-jawaban yang sesuai dan baru. Visi berarti suatu pandangan atau penglihatan atas keadaan atau situasi berdasarkan mata iman. Visi berdasarkan mata iman ialah penglihatan berdasarkan pandangan yang melihat bahwa Allah terlibat dalam peristiwa itu. Visi iman mengungkapkan perwujudan Allah, yang melahirkan landasan gerak hidup sebagai prinsip hidup untuk menjawab kebutuhan. Visi memunculkan kehendak Allah dan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dijawab dan ditanggapi (Darminta, 1996:11).

Tarekat didirikan untuk mewujudkan visi pendiri. Tarekat PBHK sesuai visi pendiri yaitu Pater Jules Chevalier bertujuan untuk menyampaikan kepada semua orang di manapun juga mereka berada, kabar gembira cinta kasih Allah yang berbelas kasih dan menyelamatkan. Visi PBHK mengalir dari visi Pater Chevalier yang muncul dari situasi yang diakibatkan oleh hati yang beku dan egois.

Manusia membutuhkan hati yang menguduskan dan menghidupkan (Darminta, 1997:8). Pater Chevalier mengalami dan menemukan bahwa dalam Hati Kudus Yesuslah ditemukan jawaban kebutuhan dan kerinduan manusia karena mewujudkan cinta kasih Allah yang tak terbatas kelembutan-Nya. Hati yang lembut menjadi kekuatan untuk meyakinkan sekaligus cara yang tepat untuk membawa orang untuk yakin bahwa dirinya berharga, dicintai, tergerak oleh belaskasih dan kemurahan tak terbatas sampai menyerahkan nyawa.

Kapitel II Provinsi PBHK Indonesia merumuskan visi tarekat sebagai berikut : Komunitas hidup bakti PBHK yang anggota-anggotanya mengagumi dan mengalami kasih Allah yang nyata dalam Hati Yesus, bersama Maria Bunda Hati Kudus, menyerahkan diri secara total, bersemangat misioner, ambil bagian dalam gerak keprihatinan Hati Kudus Yesus, sebagaimana yang diwariskan oleh Pater Chevalier kepada kita( PBHK Indo, 2004 : 9).

Pater Jules Chevalier melihat satu-satunya cara untuk merubah dan menyembuhkan masyarakat dunia adalah dengan menanamkan di dalamnya semangat Injil, secara khusus kabar gembira yang tampak dalam disi Yesus bahwa Allah mencintai dunia. Bagi Chevalier mengubah dan membaharui dunia dengan menanamkan injil merupakan visi hidupnya.

b. Misi Tarekat

Misi merupakan pilihan atau keputusan untuk menjawab sesuai dengan jawaban yang ditawarkan dalam peristiwa. Dalam hidup iman, misi adalah jawaban yang ditemukan dalam peristiwa dan keadaan dan diyakini sebagai keharusan

diperjuangkan demi terwujudnya arah perubahan yang ditemukan dalam visi (Darminta, 1997:2).

Misi merupakan panggilan Tuhan untuk memperjuangkan agar tujuan tercapai (Darminta, 1997:3). Misi berkaitan dengan hal-hal tertentu yang mau diwujudkan, hal-hal yang mau ditanggapi dan dijawab serta segala sesuatu yang mau diperjuangkan. Misi memberikan arah langkah yang ditemukan dalam visi penglihatan melalui kontemplasi peristiwa hidup. Misi merupakan pelayanan agar tujuan tercapai yang telah ada dalam visi tertentu. Jawaban terhadap kebutuhan-kebutuhan untuk mengatasi problem-problem dan kesulitan yang ada terdapat dalam misi yang merupakan kehendak Allah. Misi datang dari Allah dan menantang orang untuk hidup sebagai orang yang dipanggil dan diutus.

Misi tarekat Puteri Bunda Hati Kudus dilaksanakan melalui karya-karyanya yang adalah sarana untuk menjalankan misi Yesus Kristus. Tarekat PBHK didirikan bukan untuk karya khusus (misalnya pendidikan atau perawatan orang sakit), melainkan untuk mengambil bagian dalam misi Yesus Kristus: membuat orang percaya akan cinta Allah kepadanya, suatu cinta yang bersifat pribadi dan memberi kesaksian tentang cinta serta kebaikan Allah penyelamat manusia dalam seluruh kehidupannya (Kwakman Hans, 1996).

Misi PBHK nampak jelas dalam konstitusi no 3 sebagai berikut :

...sebagaimana dalam iman kita sendiri mengalami kebaikan Yesus yang tak terhingga, kita pun menginginkan agar orang-orang lain mengetahui bahwa dalam Dia Allah mencintai mereka dengan hati manusiawi bahwa Dialah jawaban atas harapan-harapan, persoalan-persoalan serta setiap kebutuhan mereka (konst. 1993: 3).

Bersumber dari pengalaman akan kebaikan Yesus yang dirasakan melalui visi tersebut, terdorong untuk melaksanakan pengutusan Tuhan dan untuk hidup bersatu dengan Yesus seperti Bunda Maria, memperkenalkan Hati ilahi mencintai mereka dalam dan melalui hati insani. Dimensi kenabian (Yoh 36:24-27),meyakinkan bahwa dalam Hati Yesus merupakan harapan dan jawaban atas masalah-masalah yang bersumber dari hati yang beku (Mat 11:28-30). Hati Yesus yang lembut membawa kelegaan/penebusan.

Komitmen PBHK nampak jelas dalam semboyan ”Semoga Hati Kudus Yesus Dikasihi di mana-mana” (Konstitusi,1983:3). Semboyan ini mengungkapkan komitmen pertama untuk mewartakan cinta kasih Allah dengan menjadi rasul cinta kasih. Komitmen kedua memuliakan Hati Kudus, mengenakan penghayatan Hati Kudus, memiliki dan mewarisi hati yang menguduskan. Komitmen ketiga mengarahkan energi hidup seluruhnya untuk menyebar, membangun budaya cinta kasih dengan kekuatan, kelembutan, belas kasih dan kemurahan dalam bertindak.

Pater Chevalier mempunyai misi yang mendalam (Goni Masella, 1998:1). Misi bagi Pater Chevalier berarti melanjutkan tugas perutusan Yesus Kristus, yang diterima dan diembannya dari perutusan Bapa-Nya. “Sama seperti Bapa mengutus aku, demikian juga sekarang aku mengutus kamu”(Yoh 20:21). Pater Chevalier pernah mengatakan kalau Allah menghendaki sesuatu, maka kesulitan-kesulitanpun menjadi jalan untuk mencapai tujuan.

Sasaran akhir dari misi Chevalier adalah membangun communion (Kwakman Hans, 1997:1). Pater Jules menulis: ”tujuan akhir misi kita ialah memampukan orang berpartisipasi dalam persekutuan Bapa, Putera, dan Roh Kudus”. Comunio ini harus dimulai dari dalam, dari hidup bersama dalam komunitas. Hidup bersama harus berakar dari kehidupan Tritunggal: saling mengasihi, saling menanggung, saling menerima, saling membagi, dan saling melayani. Pengalaman inilah yang akan dihidupi para suster dalam kehidupan bersama sebagai suatu kesaksian yang nyata bagi dunia. Menurut visi Pater Chevalier, ‘Misi’ berarti ‘Misi dari dalam Hati.’ Misi adalah partsipasi dalam Misi Kristus dan dijalankan terutama lewat kesaksian hidup dan pembawaan kepribadian misionaris (Kwakman Hans, 2007:3).

Kapitel II Provinsi PBHK Indonesia merumuskan misi tarekat sebagai berikut: ‘’Komunitas hidup bakti PBHK Indonesia bertekad mewujudkan dalam hidup intimitas Hati Yesus dan Maria, serta menghayati keutamaan-keutamaannya untuk mewartakan cinta Allah yang berbelas kasih melalui kesaksian hidup dalam tugas perutusan dan terbuka terhadap kebutuhan-kebutuhan dunia (PBHK Indo, 2004:9).