• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUSTER MEDIOR PBHK DAERAH MALUKU DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF

B. Kepemimpinan Transformatif

3) Tujuan Personal Yesus - Kepemimpinan Pelayan

Pemahaman mendasar tentang pandangan kepemimpinan Yesus terkandung dalam doa-Nya bagi murid-murid-Nya, yang dicatat dalam Yoh 17. Kita perlu merefleksikan makna yang terkandung dalam doa yang indah itu tentang tanggung jawab dari seorang pempimpin pelayan sejati.Yesus secara personal tetap berfokus pada apa yang menjadi tujuan perutusan-Nya yaitu menyelesaikan masa kepemimpinan-Nya. Dia berkata kepada Bapa-Nya, "Aku telah memuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya" (Yoh 17:4). Dalam ketaatan dan komitmen total, Yesus tetap pada tujuan. Dia tidak berniat untuk melakukan tugas pekerjaan lain atau agenda yang diharapkan orang lain agar Ia lakukan (Ken Blanchard, 2006 :141).

Salah satu pelayanan terbesar yang diberikan seorang pemimpin kepada para pengikutnya adalah kepastian tujuan. Ketika perjalanan menjadi sulit atau godaan atau gangguan muncul berupa kesuksesan jangka pendek atau kemunduran, orang akan berpaling kepada pemimpinnya untuk mencari tahu bagaimana mereka harus menghadapi situasi. Apakah mereka tetap pada perjalanan itu dan tetap bertahan dengan misi dan nilai mereka, atau mereka akan menyerah kalah pada tekanan sesaat.

Yesus mengambil tanggung jawab untuk menindaklanjuti proklamasi diri-Nya dengan memberikan pemahaman lebih jelas kepada para murid-diri-Nya tentang apa yang mereka perlu mereka persiapkan untuk menjalankan misi mereka antara lain :

Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku berasal daripada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah kepada-Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerima-Nya. Mereka tahu benar-benar bahwa Aku datang dari pada-Mu dan mereka percaya bahwa Engkau yang mengutus Aku ( Yoh 17:7-8 ).

Ketika para pemimpin gagal menggunakan waktu dan usaha untuk memastikan bahwa apa yang mereka pikirkan dipahami dan diterima, mereka membiarkan para pengikut mudah frustrasi, misinya tak terpenuhi, dan para pengikut bingung dan tidak bersemangat. Memanfaatkan waktu untuk memastikan pemahaman dan bersedia memperkuat kembali interaksi Anda melalui pengulangan, pengulangan, pengulangan merupakan tanda-tanda kepemimpinan yang besar (Ken Blanchard, 2006 :142).

Sangatlah penting diperhatikan bahwa pelajaran terakhir yang diajarkan Yesus kepada para murid-Nya pada malam pengkhianatan atas-Nya adalah pelajaran yang sama ketika ia mulai mengajar - yaitu apa yang Ia maksudkan dengan pemimpin sebagai pelayan dalam Luk 22, antara lain :

Lalu la mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian pula dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan. Ia berkata, 'Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.... Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapa yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka, "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan

orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka sebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. (Luk 22:19-20, 24-26).

Yesus menunjukkan tanggung jawab yang tinggi mengenai perlindungan berlangsung terus atas para murid-Nya ketika Ia mengajarkan dan mempersiapkan mereka untuk menjalankan misi-Nya. Dia berkata kepada Bapa-Nya, "Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku menjaga mereka dan tidak seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci" (Yoh 17:12).

Semakin sulit dan berbahaya perjalanannya, semakin seorang pemimpin harus bersedia untuk memelihara kewaspadaan terhadap kesehatan dan keselamatan para pengikutnya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk memastikan bahwa mereka dilatih secara sewajarnya dan dipersiapkan untuk menjalankan misi tersebut. ltu berarti memberikan dan menunjukkan contoh yang jelas untuk menjalankan nilai-nilai yang memandu mereka membuat keputusan ketika sang pemimpin tidak bersama mereka lagi. Hal itu berarti mendukung mereka menghadapi tantangan atau kritik yang tidak berdasar. Itu juga berarti menjadi pembela kepercayaan mereka dengan mengatakan kepada mereka kebenaran dan bersedia melayani dalam bidang yang mereka tidak mampu selesaikan sendiri. Sebagai Gembala yang Baik, Yesus mengorbankan hidup-Nya sehingga tak seorang pun jatuh binasa (Yoh 10:11-28).

Yesus melihat ke depan bahkan melampui masa kepemimpinan-Nya dan menyediakan bantuan dan dukungan bagi para pengikut-Nya selama mereka terus melaksanakan misinya. Dia mengutus mereka untuk memenuhi. Pada malam terakhir pelayanan di dunia, Yesus berdoa demikian :

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang Engkau berikan kepada-Ku. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat (Yoh 17:11,15).

Visi yang besar dan bertahan lama akan memperluas kepemimpinan melampaui zaman hidup orang itu dan terkenang dalam hati dan pikiran orang-orang yang percaya kepadanya. Buah dari kepemimpinan besar yang melayani disadari ketika seorang pemimpin mengutus generasi pemimpin berikutnya untuk menghadapi tantangan zaman mereka dengan semua kebijaksanaan, pengetahuan, dan sumber daya spiritual yang dipersiapkannya. Itulah arti penting dan dorongan terbesar yang diberikan doa Yesus bagi para murid-Nya. Dia memberikan hal itu bagi mereka yang akan hidup sesudah masa hidupnya, termasuk mereka yang mengikutinya dewasa ini. "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka" (Yoh 17:20).

Dalam masa kepemimpinan religius, religius dipanggil untuk menghadapi realitas yang sama. Mengikuti Yesus dan memimimpin seperti Dia, memimpin berarti melayani suatu tujuan yang lebih tinggi dan bertanggung jawab hingga ke tingkat yang lebih tinggi dengan suatu cara yang umumnya tidak dipahami dan

didukung. Pada saat yang sama, religius akan bekerja seperti Dia bekerja dan berfokus pada pelayanan terhadap orang banyak dengan membantu mereka bertumbuh dan berkembang (Ken Blanchard, 2006 :146).