• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan hal yang baru karena sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian mengenai modul guru yang berisi modifikasi permainan tradisional yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika pada tema 1 dan 2 kelas III SD. Berdasarkan tujuan penelitian terdahulu, pengembangan modul guru yang berjudul Belajar

63 Matematika Menggunakan Permainan Tradisional untuk Peserta Didik Kelas III SD masih relevan untuk diteliti.

Penelitian diawali dengan melakukan wawancara dan observasi yang dilaksanakan di SD Negeri Sompokan dan SD Sanjaya Tritis, sehingga diperoleh informasi bahwa masih banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami mata pelajaran matematika khususnya dalam materi operasi hitung sederhana (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) dikarenakan pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik kurang dapat berkonsentrasi.

Peserta didik kebanyakan sibuk sendiri sehingga tidak berkonsentrasi sehingga sulit dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Selain permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya, masalah lainnya yaitu guru di dua sekolah tersebut masih belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran. Guru menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan benda kontekstual yang tersedia di lingkungan sekitar sekolah misalkan kertas, buku cetak, penggaris, atau benda di luar kelas contohnya batu, daun, bunga, air dan benda lainnya. Namun benda-benda yang digunakan tersebut terbatas oleh materi yang akan disampaikan, tidak semua benda dapat digunakan dan dikombinasikan dengan materi yang bersangkutan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik kurang berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan saat guru mencoba mengajak peserta didik belajar sambil bermain, tanggapan peserta didik sangat baik. Peserta didik terlihat sangat antusias dan merasa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dengan adanya energi positif yang muncul tersebut pun maka peserta didik lebih santai dalam belajar dan dapat menerima materi pelajaran dengan baik.

Peserta didik sekolah dasar termasuk ke dalam tahap operasional konkret dikarenakan peserta didik sekolah dasar berada pada usia 7-11 tahun (Suparno, 2007: 69). Pada tahap ini anak belum mampu berpikir secara abstrak, sehingga harus dibantu dengan sesuatu yang bersifat konkret agar peserta didik mampu memahami sesuatu khususnya materi dengan lebih baik. Oleh karena itu ada baiknya jika guru mampu menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan benda-benda konkret di lingkungan sekitar agar peserta didik lebih

64 familiar dengan benda-benda yang digunakan. Pembuatan media pembelajaran yang kreatif serta dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin akan membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan lebih memudahkan peserta didik dalam memahami suatu materi yang disampaikan oleh guru.

Melihat tanggapan peserta didik yang antusias serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung sangat berpengaruh pada tanggapan yang diberikan peserta didik. Selain memanfaatkan media pembelajaran, peneliti juga memodifikasi permainan tradisional agar peserta didik semakin tertarik untuk memperhatikan saat guru sedang menyampaikan materi selama pembelajaran berlangsung, dan diharapkan konsentrasi peserta didik pun semakin meningkat sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran. Permainan yang digunakan adalah permainan tradisional dikarenakan sebagai salah satu bentuk untuk melestarikan budaya. Maka peneliti bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa modul guru yang berjudul Belajar Matematika Menggunakan Permainan Tradisional Untuk Peserta Didik Kelas III SD.

Peneliti memilih memodifikasi permainan tradisional dikarenakan permainan tradisional memiliki banyak manfaat antara lain untuk mengembangkan kemampuan dan kecerdasan secara individual maupun antar individu atau bisa disebut kemampuan bersosialisasi sesuai dengan masing-masing jenis permainan yang dimainkan. Selain itu, dengan mengkombinasikan antara media pembelajaran dengan permainan tradisional, peserta didik sedikit demi sedikit mampu mengenal, mengingat serta ikut ambil bagian dalam melestarikan permainan tradisional. Permainan tradisional sendiri mengandung banyak nilai-nilai serta norma kearifan lokal, serta sebagai warisan dari nenek moyang yang perlu dilestarikan. Salah satu cara untuk melestarikannya ialah dengan memodifikasi dan memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. Alasan lain peneliti memodifikasi permainan tradisional untuk digunakan sebagai media pembelajaran berbentuk modul guru karena belum banyak modul khusus untuk guru yang memuat tentang permainan tradisional yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk kelas III SD.

65 Berdasarkan hal tersebut peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai pengembangan produk berupa modul guru dengan cara memodifikasi permainan tradisional dan materi matematika pada tema 1 dan 2 kelas III SD dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Modul guru yang akan dikembangkan peneliti adalah modul guru yang berjudul Belajar Matematika Menggunakan Permainan Tradisional Untuk Peserta Didik Kelas III SD yang memuat penjelasan mengenai permainan tradisional yang dimodifikasi menjadi media pembelajaran dengan memasukkan materi dari tema 1 dan tema 2. Produk yang disusun peneliti terdiri dari dua bagian, yaitu: (1) Memuat tentang pengertian permainan tradisional, manfaat, macam-macam, serta nilai yang terkandung pada permainan tradisional; (2) Informasi tentang penerapan permainan tradisional sebagai media pembelajaran yang berisi sejarah atau informasi singkat mengenai permainan tradisional yang digunakan, sikap dan karakter yang dikembangkan, tujuan pembelajaran, alat yang digunakan, cara bermain, dan juga lampiran berisi latihan soal dan kunci jawaban yang terdapat pada media pembelajaran permainan tradisional.

Modul yang telah disusun diharapkan dapat mendorong guru sekolah dasar khususnya guru kelas III SD untuk lebih mengetahui pengembangan permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Selain itu melalui modul ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan serta menginspirasi guru agar lebih kreatif dan memiliki inisiatif yang tinggi dalam memanfaatkan benda di lingkungan sekitar untuk menjadi media pembelajaran, khususnya dengan memanfaatkan permainan tradisional. Dengan demikian diharapkan guru dapat lebih berinovasi dan kreatif dalam menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran, serta mampu menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk ikut melestarikan permainan tradisional agar dapat diwariskan pada generasi-generasi selanjutnya.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menuliskan skema mengenai kerangka berpikir. Berikut ini adalah skema kerangka berpikir pada penelitian ini:

66

Gambar 2.12 Skema Kerangka Berpikir