• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilustrasi 2. Gambaran Lingkar Dada dan Lingkar Pinggang Domba Priangan Umur < 1 Tahun

Keterangan : A : Lingkar Dada Domba Priangan di Kabupaten Garut B : Lingkar Dada Domba Priangan di Kabupaten Bandung

C : Lingkar Dada Domba Priangan di Kabupaten Sumedang D : Lingkar Pinggang Domba Priangan di Kabupaten Garut E : Lingkar Pinggang Domba Priangan di Kabupaten Bandung F : Lingkar Pinggang Domba Priangan di Kabupaten Sumedang

2. Rataan Bobot Badan dan Ukuran Tubuh Domba Priangan Jantan Umur 1-2 Tahun di Jawa Barat

Penelitian mengenai kuantifikasi performa fisik Domba Priangan jantan umur 1-2 tahun, yang menyangkut bobot badan, panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak, lingkar pinggang, lebar dada, dan dalam dada, telah dilaksanakan di tiga kabupaten dengan jumlah sampel sebanyak 44 ekor. Hasil pengukuran tersebut selanjutnya disajikan pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 2. Rataan Bobot Badan dan Ukuran-ukuran Tubuh Domba Priangan Jantan Umur 1-2 Tahun di Jawa Barat.

NO PARAMETER KABUPATEN

SUMEDANG BANDUNG GARUT

1 Bobot Badan 26,75 ± 0,27 23,57 ± 3,18 27,30 ± 5,23 2 Panjang Badan 46,9 ± 0,42 48,32 ± 3,50 54,91 ± 4,94 3 Lingkar Dada 72,95 ± 1,20 69,22 ± 5,50 74,76 ± 6,33 4 Tinggi Pundak 59,25 ± 0,07 59,22 ± 4,68 64,02 ± 5,66 5 Lingkar Pinggang 80,25 ± 0,07 73,96 ± 5,01 82,48 ± 7,07 6 Lebar Dada 15,85 ± 0,63 14,77 ± 1,29 16,88 ± 2,59 7 Dalam Dada 29,15 ± 1,48 27.07 ± 2,27 30,28 ± 6,02

Hasil penghitungan Rataan bobot badan dan sifat-sifat kuantitatif Domba Priangan jantan umur 1 – 2 tahun di Jawa Barat disajikan pada Tabel 2, pada tabel tersebut terungkap bahwa bobot badan Domba Garut jantan yang tertinggi terdapat di Kabupaten Garut yaitu 27,30 ± 5,23 kg, diikuti oleh Kabupaten Bandung 23,57 ± 3,18 kg, dan Kabupaten Sumedang 26,75 ± 0,27 kg. Demikian pula dengan ukuran-ukuran tubuh yang lain, Domba Priangan dari Kabupaten Garut memiliki ukuran kuantitatif yang lebih tinggi dibandingkan domba-domba dari Kabupaten Bandung dan Sumedang. Hasil tersebut antara lain, terkait dengan lokasi beberapa kantung-kantung sumber bibit unggul Domba Priangan yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Garut, khususnya dari Kecamatan-kecamatan di sekitar Wanaraja.

142 Masih pada Tabel 2, terungkap pula bahwa rataan panjang badan dan lingkar dada Domba Priangan jantan umur 1 – 2 tahun tertinggi pun berada di Kabupaten Garut, yaitu 54,91 ± 4,94 cm dan 74,76 ± 6,33, diikuti oleh Kabupaten Sumedang dengan 54,91 ± 4,94 cm dan 72,95 ± 1,20, serta Kabupaten Bandung 48,32 ± 3,50 cm dan 69,22 ± 5,50 cm. Parameter panjang badan dan lingkar dada kerap digunakan untuk menduga bobot badan domba, semakin besar angka panjang badan dan lingkar dada seekor domba biasanya akan semakin berat pula bobot badannya (Heriyadi, dkk. 2016). Menurut Diwyanto (1984), meningkatnya ukuran lingkar dada sering diikuti dengan meningkatnya bobot badan. Lingkar dada dengan bentuk yang baik pada bagian depan rusuk sampai dengan bahu dan dada yang lebar menunjukkan organ respirasi yang besar. Sejalan dengan pendapat Gunawan, dkk (2008) yang menyatakan bahwa Selain tinggi pundak dan dalam dada, panjang badan merupakan ukuran tubuh yang memiliki koefisien tertinggi pada domba Garut baik tipe tangkas, pedaging, dan persilangannya.

Hal ini menunjukkan bahwa panjang badan dan lingkar dada merupakan peubah yang dapat digunakan dalam menduga bobot badan domba Priangan, selain tinggi pundak dan dalam dada. Hal ini sejalan dengan pendapat Ashari, dkk (2015) yang menyatakan bahwa ukuran tubuh yang paling erat hubungannya dengan kinerja produksi ternak adalah panjang badan dan lingkar dada, karena itu kedua ukuran tubuh tersebut sering digunakan sebagai parameter untuk mengestimasi bobot badan. Namun demikian, tidak selamanya domba yang memiliki panjang badan besar bobotnya pun akan lebih besar, karena bobot badan tidak hanya ditentukan oleh panjang badan semata-mata. Parameter lain yang turut menentukan besarnya bobot badan antara lain lingkar dada atau lingkar pinggang, sehingga bila hanya panjang badan yang dilihat belum sepenuhnya menggambarkan bobot badan domba tersebut.

Masih pada tabel yang sama dapat diketahui bahwa rataan tinggi pundak Domba Priangan jantan tertinggi berada di Kabupaten Garut, yaitu 64,02 ± 5,66 cm, diikuti oleh Kabupaten Sumedang sebesar 59,25 ± 0,07 cm, dan Kabupaten Bandung sebesar 59,22 ± 4,68 cm. Tinggi pundak merupakan salah satu ukuran tubuh domba yang dapat dijadikan penentu besar atau kecilnya domba, bahkan sering digunakan sebagai salah satu parameter dalam seleksi atau tender-tender dalam pengadaan domba (Heriyadi, 2009).

Domba yang memiliki tinggi pundak lebih besar akan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar pula. Kabupaten Garut merupakan daerah asal mula Domba Garut, hal ini berpengaruh terhadap keberadaan Domba Priangan jantan yang ada di sana, domba-domba yang berasal dari Kabupaten Garut rata-rata memiliki tinggi pundak dan lingkar dada yang besar, karena Domba Priangan yang terdapat di Kabupaten Garut banyak yang merupakan hasil persilangan dengan Domba Garut unggul yang biasanya sering ditangkaskan.

Parameter lain pada Tabel 2, mengungkapkan bahwa rataan lingkar pinggang Domba Priangan jantan yang tertinggi berada di Kabupaten Garut, yaitu sebesar 82,48 ± 7,07 cm, diikuti oleh Kabupaten Sumedang sebesar 80,25 ± 0,07 cm, dan Kabupaten Bandung sebesar 73,96 ± 5,01 cm. Domba Priangan jantan di Kabupaten Garut memiliki lingkar pinggang tertinggi, hal ini sejalan pula dengan data bobot badan domba di Kabupaten Garut yang juga tertinggi, artinya Domba Priangan jantan di Kabupaten Garut memiliki perdagingan yang lebih baik dibandingkan dua daerah lainnya, karena salah satu ciri domba yang memiliki perdagingan baik, biasanya memiliki postur tubuh bulat memanjang dengan perdagingan yang besar pada bagian paha belakang dan tergambarkan oleh lingkar pinggang yang besar, secara fungsional domba dengan lingkar pinggang yang besar lebih berkembang ke arah domba tipe pedaging (Heriyadi, 2011), atau dengan kata lain domba yang memiliki perdagingan yang memanjang dan membesar ke arah belakang, akan memiliki lingkar pinggang besar dan berkorelasi positif terhadap bobot badan domba.

143

Lingkar Pinggang

A B C D E F

Lingkar Dada

Ilustrasi 3. Grafik Batang Pengukuran Lingkar Dada dan Lingkar Pinggang Domba Priangan Umur 1 – 2 Tahun.

Ilustrasi 4. Gambaran Lingkar Dada dan Lingkar Pinggang Domba Priangan Umur 1 - 2 Tahun Keterangan : A : Lingkar Dada Domba Priangan di KabupatenGarut

B : Lingkar Dada Domba Priangan di Kabupaten Bandung C : Lingkar Dada Domba Priangan di Kabupaten Sumedang D : Lingkar Pinggang Domba Priangan di Kabupaten Garut E : Lingkar Pinggang Domba Priangan di Kabupaten Bandung F : Lingkar Pinggang Domba Priangan di Kabupaten Sumedang

Pengukuran parameter terakhir pada Tabel 2 adalah lebar dan dalam dada. Lebar dan dalam dada Domba Priangan jantan yang tertinggi terdapat di Kabupaten Garut yaitu sebesar 16,88 ± 2,59 cm dan 30,28 ± 6,02 cm, diikuti oleh Kabupaten Sumedang sebesar 15,85 ± 0,63cm dan 29,15 ± 1,48 cm, serta yang terendah dari Kabupaten Bandung, yaitu sebesar 14,77 ± 1,29 cm dan 27,07 ± 2,27 cm

Sama halnya dengan ukuran lingkar dada, lebar dada dan dalam dada dapat menunjukkan tingkat ketebalan perdagingan pada bagian dada, di samping itu menunjukkan pula besarnya kapasitas

80 – 70 – 60 – 50 – 40 – 30 – 20 – Smd Bdg Garut Smd Bdg Garut

144 organ respirasi yang dimiliki oleh domba tersebut. Semakin besar ukuran lebar dan dalam dada, maka akan semakin besar pula perdagingan yang terdapat di daerah dada kapasitas organ respirasinya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Domba Priangan jantan umur < 1 tahun dan 1 – 2 tahun yang paling baik berasal dari Kabupaten Garut. Kuantifikasi Performa fisik Domba Priangan jantan di Kabupaten Garut umur < 1 tahun dan 1 – 2 tahun, untuk parameter bobot badan adalah 24,02 ± 5,49 kg dan 27,30 ± 5,23 kg, panjang badan 51,62 ± 4,50 cm dan 54,91 ± 4,94 cm, lingkar dada 73,12 ± 7,46 cm dan 74,76 ± 6,33 cm, tinggi pundak 58,86 ± 2,82 cm dan 64,02 ± 5,66 cm, lingkar pinggang 79,25 ± 9,94 cm dan 82,48 ± 7,07 cm, lebar dada 15,63 ± 1,43 cm dan 16,88 ± 2,59 cm, serta dalam dada 26,87 ± 2,37 cm dan 30,28 ± 6,02 cm.

Daftar Pustaka

Ashari, M., RRA Suhardiani, dan R. Andriati, 2015. Tampilan Bobot Badan dan Ukuran Linier Tubuh Domba Ekor Gemuk pada Umur Tertentu di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 1 (1) : 20 – 25; Desember 2015. Unram. Mataram. Diwyanto, K. 1984. Pengamatan Ukuran Permukaan Tubuh Domba dan Kambing di Indonesia. Pusat

Penelitian dan Perkembangan Departemen Pertanian. Hal. 215-238.

Gunawan, A dan C. Sumantri. 2007. Karakteristik Morfometrik Ukuran Tubuh dan Bentuk DEG Pulau Madura dan Rote dengan Menggunakan Analisis Komponen Utama. Buletin Peternakan UGM. Vol. 31(4) 2007. Yogyakarta.

Gunawan, A., K. Jamal, dan C. Sumantri. 2008. Pendugaan Bobot Badan melalui Analisis Morfometrik dengan Pendekatan Regresi Terbaik Best–Subset pada Domba Garut Tipe Pedaging, Tangkas, dan Persilangannya. Majalah Ilmiah Peternakan. IPB. Bogor.

Haryanti, Y., E. Kurnianto, dan CMS Lestari. 2015. Pendugaan Bobot Badan Menggunakan Ukuran-Ukuran Tubuh pada Domba Wonosobo. Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 10 No 1 Januari - Juni 2015. Undip. Semarang.

Heriyadi D., 1995. Domba Bongkor, Domba Unggulan dari Kabupaten Garut yang Hampir Punah. Makalah. Disajikan di Pendopo Kabupaten Garut. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.

Heriyadi, D. 2002. Teknik Produksi Ruminansia. Buku Ajar 1. Fakultas Peternakan Unpad. Bandung. Heriyadi, D., M.H. Hadiana, D.C. Budinuryanto, dan A. Anang. 2003. Standardisasi Domba Garut.

Kerjasama Penelitian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran. Bandung.

Heriyadi, D. 2009. 2020 Tahun Ancaman Kekurangan Bibit Domba Akibat Pembiaran Pemotongan Domba Betina Produktif,” Akankah Kelangkaan Bibit Domba Terjadi Seperti Kalangkaan Bibit Sapi”. Disajikan pada FGD Ketersediaan Bibit Domba dan Kambing di Jakarta, September 2009. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.

Heriyadi, D. 2011. Pernak Pernik dan Senarai Domba Garut. Copyright @ 2011. ISBN 978-602-9238-23-5. Unpad Press. Bandung. 13-20, 68, 170.

Heriyadi, D. dan A. Nurmeidiansyah. 2015. Standardisasi Mutu Bibit Domba Priangan. Kerjasama antara Fakultas Peternakan Unpad dengan UPTD BPPTD Margawati Garut. Bandung.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RSDD. Alfabeta. Bandung. Syaodih, N, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rusdakarya. Bandung. Hal 72.

Warwick, E. J. M. Astuti dan Harjosubroto, W. 1990. Pemuliaan Ternak cetakan ke-empat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

145

Nilai Ripitabilitas dan Daya Produksi Susu 305 Hari Sapi Perah Fries Holland

Garis besar

Dokumen terkait