• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganalisa Konflik Nilai

Dalam dokumen Mengajar serta manajemen mengajar Nilai (Halaman 178-190)

BAB II NILAI-NILAI DAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

C. Menganalisa Konflik Nilai

Sebagaimana dijelaskan dalam bab II, individu-individu sering berada dalam situasi-situasi di mana terjadi konflik nilai. Contoh dari sekretaris yang berhadapan dengan konflik antara setia dan kejujuran dalam kasus yang dihadapinya. Banyak contoh lain yang dapat diberikan. Apakah satu kesetiaan pada seorang teman, jika diartikan menjadi tidak setia terhadap yang lain? Apakah seseorang yang selalu jujur, akan menyakiti perasaan pribadi orang lain? Apakah guru membolehkan siswa berbicara sesuai dengan pikirannya terhadap suatu topik, sedangkan siswa lain merasa diserang? Apakah ketidakpatuhan tentara supaya ia berpikir tidak bermoral? Apakah polisi menggunakan metode “tingkat-ketiga” untuk memperoleh pengakuan dari orang yang dicurigai sebagai pembunuh? Apakah perintah Presiden menyadap telepon-telepon untuk kepentingan “keamanan nasional?” Apakah Amerika Serikat memberikan bantuan kepada negara-negara miskin yang diperintah oleh diktator?

Konflik nilai adalah fakta kehidupan. Hal yang nyata bagi para guru untuk mengenalkan fakta ini dan membantu para siswa mengenalinya.

Kenyataannya adalah nilai-nilai sering mengalami konflik yang mungkin menolong para siswa untuk memahami mengapa orang sering tidak konsisten dalam perilaku mereka. Bagaimana guru dapat melakukannya? Bagaimana mereka dapat menolong para siswa untuk menyatakan bahwa individu-individu sering dilanda oleh nilai-nilai yang saling berkonflik.

Satu cara untuk memprosesnya adalah menyampaikan kepada para siswa dengan dilema nilai – situasi berdasarkan sejarah atau kontemporer, argumen, atau ilustrasi di mana individu (atau kelompok individu) yang dihadapkan dengan pilihan antara dua atau lebih alternatif-alternatif yang masih diharapkan. Para siswa kemudian dapat didorong untuk mendiskusikan beberapa tindakan yang mungkin dilakukan, memikirkan sekitar konsekeunsi-konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang dari berbagai tindakan. Ini diteruskan untuk membuka mata para siswa terhadap fakta yang sering dengan beberapa cara mungkin memecahkan problem dan memikirkan alternatif-alternatif yang sering memberikan peluang kemungkinan-kemungkinan yang pada saat pertama tidak nampak.

Beberapa contoh yang dilema nilai yang disampaikan pada bab 4 bersama dengan strategi mengajar untuk melibatkan para siswa dalam diskusi dilema seperti itu. Pertanyaan-pertanyaan para pengembang yang mengusulkan strategi itu, fokus terutama untuk menganalisa beberapa alternatif dari tindakan. Penggalian serius dan berkelanjutan terhadap konsekuensi-konsekuensi dari beberapa alternatif adalah bukan bagian dasar dari strategi, Oleh karena itu, sisa dari bahasan ini, diusulkan strategi yang lebih banyak menitikberatkan pada menganalisa konsekuensi-konsekuensi dari alternatif-alternatif.

Di bawah ini adalah versi khayalan dari peristiwa yang muncul di pesisir timur Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu. Sebuah kumpulan panduan untuk mendorong para siswa guna memikirkan tidak hanya alternatif-alternatif, tetapi juga konsekuensi-konsekuensi yang nampak setelah kisah (dilema nilai).

Dilema Tom Cosby

Tom Cosby tiba beberapa menit lebih awal pada pertemuan. “Aneh sekali, aneh sekali”, ia berpikir. “Siapa yang mengira bahwa dari banyak orang ini berikutnya datang pada pertemuan Dewan Pendidikan? Baiklah, aku masuk”. Ia dengan cepat masuk ke lorong di antara deretan tempat

tempat duduk menuju tempat duduk di panggung. Sesudah duduk, ia memperhatikan, kepala sekolah, Presiden Dewan Sekolah, Tuan Johnson, guru Studi Sosial, dan pasangan suami isteri dari orang yang belum ia kenal. Ia juga mengenal beberapa orang di barisan depan auditorium. Mama dan papanya duduk dekat dengan Pendeta dari Glide of Episcopal. Tuan Leibowitz, Presiden dari Dewan Para Pengawas di sana. Beberapa pengurus koperasi terlihat, dekat dengan pimpinan dua Organisasi Guru. Banyak anggota dari komunitas orang Negro terlihat, dan di sana tersebar dengan baik dan manis kelompok minoritas lain. Di sana Tuan Adam dari Persatuan Kemerdekaan Sipil Amerika jua ada. Ia ingat dengan Adam khususnya, karena ia menyukai apa yang katakan, ketika ia menjadi pembicara tamu Civics I. “Lihat keluar” ia berteriak, “Old Man Tabbett, editor dari Daily Express, ada di sini!”

Setiap tahun sejak tahun 1945, Klub Pertukaran Plainsville telah mensponsori kedatangan siswa dari negara lain sebagai bagian dari kelanjutan program pertukaran siswa. Tom, sesungguhnya, ia berharap mungkin menjadi siswa yang dipilih dari Plainsville untuk dikirim tahun depan – tahun seniornya di sekolah – ke negara yang lain. Tahun yang lalu ia memperoleh teman yang agak baik dengan Alex Tomlinson, yang datang ke Plainsville dari Inggris. Orang yang meyakinkan sebagai pemain sepak bola, yang baik. Ia pikir, ia belajar dari dari Alex. Tetapi dalam tahun ini – tahun ini, sesuatu yang berbeda. Tahun ini siswa tamu adalah orang kulit putih yaitu, Arthur Smith dari tempat yang disebut Windhoek di Namibia. Tom bahkan tidak tahu tempat itu berada. Ia agak tergoncang ketika menemukan tempatnya di Namibia, yaitu di Afrika Tenggara! Ia dan beberapa saudara dari Asosiasi Siwa Kulit Hitam dan sejumlah pimpinan para siswa, memprotes kepala sekolah.

Ketika ia memberitahu ayahnya tentang itu, ayahnya benar-benar marah seperti dirinya. Ia memanggil beberapa anggota dari komunitas kulit hitam, bersama dengan beberapa teman yang lain, sampai tengah malam. Tom masih dapat melihat artikel yang terbit dalam beberapa surat kabar hari ini.

“Terjadi Protes terhadap Pendaftaran Pertukaran Siswa di Plainsville High”

September 21 – dipacu oleh protes para siswa dari SMA Plainsville, banyak anggota dari komunitas lokal pada hari ini memilih di depan Dewan Pendidikan untuk memprotes kedatangan dan pendaftaran berikutnya dari Arthur Smith, seorang siswa pertukaran dari Windhoek, Namibia, wilayah yang secara ilegal dikontrol

oleh Afrika Selatan. Undangan Organisasi Pemuda sebagai bagian dari Program Pertukaran Pemuda disponsori oleh Klub Pertukaran Budaya Lokal.

Para pihak yang melakukan protes mengeluh terhadap kebijakan pemerintah yang diperlihatkan oleh Afrika Selatan dalam menyelesaikan pemisahan kulit putih, kulit hitam, orang-orang Asia, dan meminta bahwa undangan untuk Smith dibatalkan dan diganti dengan siswa lain, dari negara yang tidak menyokong pemisahan warna kulit, untuk diundang ke tempatnya. Baik Kepala Klub Pertukaran Kultural maupun Presiden dari Dewan Pendidikan bersedia untuk memberikan komentar terhadap persoalan itu

Hal-hal yang sesungguhnya telah dimulai dengan memukul dan memperbesar kemudian! NAACP melakukan tindakan dan mencela undangan secara umum dalam pertemuan berikutnya pada dewan sekolah. Komandan dari American Legion Post mengirim surat yang keras terhadap editor dari surat kabar yang memprotes pendaftaran Smith.

Apa yang mengejutkan Tom adalah respon dari Old Man Tabbett, editor surat kabat. Ia tidak sepakat dengan pihak yang melakukan protes. Beberapa kata dari editorial Tabbett pada minggu yang lalu masih melekat dalam pikiran Tom.

... ini bukan isu dari kebijakan pemerintah. Arthur Smith tidak merumuskan dan tidak dianggap bertanggungjawab terhadap tindakan-tindakan dari pemerintahnya. Ia mungkin tidak menyadari terhadap semua implikasi dari kebijakan itu. Satu hal yang pasti. Arthur Smith tidak mungkin akan memikirkan alternatif-alternatif dari kebijakan itu, kecuali ia memiliki peluang mengalami cara-cara lain untuk berhadapan dengan orang. Bagaimana, kita mungkin meminta, apakah ia memperoleh pengalaman seperti itu, jika kesempatan ia ditiadakan untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang lain yang barangkali berpikir berbeda dari pada kita? Pendaftarannya itu di SMA Plainsville dan berikut interaksinya dengan berbagai tipe-tipe berbeda dari para siswa yang membuat kumpulan siswa Plainsville akan memberikan kepadanya sedikitnya kesempatan itu. Ini bukan pertanyaan terhadap permainan yang adil dan keadilan? Dapatkan anak yang berusia 17 tahun disalahkan untuk kebijakan yang telah dirumuskan dan didorong sebelum ia dilahirkan?

Tom mengakui bahwa banyak dari apa yang Tabbet katakan memberikan pengertian kepadanya. Tetapi apa “adil” dalam kasus seperti ini? Bagaimana ia dan para saudaranya dapat menerima dengan kesadaran yang baik untuk menerima siswa orang seperti Smith dari negara seperti itu? Afrika Selatan adalah suatu tempat, bahkan tempat juara pemain tenis seperti Arthur Ashe tidak dibolehkan untuk berkompetisi. Itu mudah sekali bahwa

mereka tidak akan menerimanya – Tom Cosby- sebagai siswa pertukaran suatu sekolah dari SMA-SMA mereka!

Baiklah, tidak seorangpun dapat mengatakan bahwa semua kegiatan memprotes itu tidak memberikan hasil-hasil. “Inilah mengapa kita di sini malam ini”, ia pikir.

Pertemuan sudah dimulai. Tuan Johnson sudah berbicara.

“... perlawanan terhadap pendaftaran yang dilakukan Smith untuk tahun ini di SMA Plainsville. Di bawah kebijakan pemisahan warna kulit Afrika Selatan (apakah Tom sekarang mengetahui arti menyelesaikan pemisahan orang dari ras-ras yang berbeda), itu secara implisit sebagian dari kita akan mendukung terhadap pemisahan. 40% dari jumlah siswa kita bahkan tidak akan dipertimbangkan untuk diijinkan ke SMP-SMP Afrika Selatan, biarkan sendiri dibolehkan untuk mendaftar. Orang-orang kulit putih di Afrika Selatan adalah minoritas yang terus-menerus menduduki Namibia secara ilegal dan tanpa persetujuan dari mayoritas orang kulit hitam. Itu akan menjadi kemunafikan belaka dari sebagian kita, jika kita membolehkan siswa itu untuk mendaftar di SMA Plainsville”

Presiden dari Dewan Sekolah berikut berbicara. “Posisi pejabat di dewan”. Ia menyatakan, “adalah menerima berbagai siswa pertukaran dari berbagai pemerintah luar yang dikirim ke Plainsvill. Dewan mengusulkan malam tadi dengan suara bulat untuk menolak petisi dari NAACP dan berbagai organisasi guru yang menghendaki Arthur Smith tidak dibolehkan untuk mendaftar” Undangan formal yang diisukan sebagai bagian dari Dewan Sekolah Plainsville dan didukung oleh mayoritas. Mereka tidak dapat, dengan kepercayaan baik, kembali diundang lagi.

Phylis Ramires dari Komisi Hak-Hak Manusia berbicara berikutnya. Ia berbicara mendukung pendaftaran Smith. Ia menjelaskan hal itu seperti hak- hak dari individu, kesempatan yang sama untuk semua, permainan yang adil, dan keadilan sebagai aspek-aspek fundamental dari masyarakat Amerika. “Kita tidak akan menganggap anak ini bertanggungjawab terhadap tindakan- tindakan dari pemerintahannya” ia berkata. “Itu hanya mungkin kesempatan yang ia butuhkan untuk menambah pemahaman terhadap apa negara ini berdiri untuk dan untuk membuka matanya terhadap ketenangan dunia” Sekarang inilah giliran Tom. Ia telah menjadi yakin seperti apakah yang ia ingin katakan. Tetapi sekarang ia mengetahui. Ia melangkah ke podium dan memulai untuk berbicara:”Nyonya-nyonya dan tuan-tuan, saya...

Apa yang akan Tom katakan? Apakah yang akan kamu katakan, jika kamu dalam keadaan seperti Tom? Situasi yang bagaimanakah Tom menemukan dirinya sendiri adalah bentuk situasi dari semua kita mungkin berada dalam satu waktu atau waktu yang lain. Barangkali tidak secara tepat seperti Tom, tapi cukup mungkin sesuatu hampir serupa. Bagaimana guru dapat memulai untuk membantu para siswa menentukan diri mereka apa yang Tom akan lakukan? Berikut beberapa panduan yang dipertimbangkan:

Perjelas konflik nilai tentang apa. • Kemudian tanyakan tentang fakta-fakta. • Tanyakan tentang alternatif-alternatif

• Tanyakan tentang konsekuensi-konsekuensi dari setiap alternatif. • Tanyakan tentang bukti untuk mendukung kemungkinan dari setiap

konsekuensi yang muncul.

• Tanyakan tentang evaluasi terhadap apa yang disukai dari kemungkinan konsekuensi-konsekuensi.

• Tanyakan tentang penilaian seperti altenatif yang nampak terbaik dan mengapa?

Berikut merupakan sekumpulan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam rangkaian berikut:

1. Tentang kejadian apakah itu? (Apakah dilema Tom?)

2. Apakah mungkin Tom lakukan untuk mencoba memecahkan dilemanya? (Alternatif-alternatif apakah yang terbuka untuknya?) 3. Apakah yang mungkin terjadi terhadap dirinya, jika ia melakukan

dari berbagai hal? (Apakah yang mungkin menjadi konsekuensi- konsekuensi dari berbagai alternatif?)

4. Apakah yang mungkin terjadi terhadap orang yang tidak segera dilibatkan? (Apakah konsekuensi-konsekuensi yang mungkin untuk jangka pendek seperti juga untuk jangka pendek?)

5. Bukti apakah, jika beberapa, apakah beberapa konsekuensi akan memang muncul?

6. Akankah setiap konsekuensi baik atau buruk? Mengapa?

7. Apa yang kamu pikirkan tentang Tom yang akan lakukan? (Apakah kamu pikir sesuatu yang terbaik untuk Tom lakukan?) Mengapa? (Lihat gambar 6.2)

Gambar 7.2. Langkah-langkah Melibatkan dalam Menganalisa Dilema Nilai

Pertanyaan 1, saya ajukan kepada para siswa untuk yang demikian dan mengidentifikasi konflik nilai apakah atau dilema tentang apakah – apakah ketidaksepakatannya? Apakah satu konflik dari arti – adalah, ketidaksepakatan terhadap bagaimana mencapai tujuan atau sasaran dari semua kumpulan orang yang memandang konflik sebagai hal yang diinginkan, seperti mencapai manfaat? Atau apakah konflik antara tujuan- tujuan yang berbeda, dengan setiap kelompok yang berkonflik berharap bahwa sasaran yang berbeda telah dicapai? Hal itu penting bagi setiap or- ang yang dilibatkan dalam konflik untuk menjadi jelas terhadap konflik tentang apakah itu. Kecuali beberapa yang disetujui terhadap tujuan-tujuan, diskusi tidak dapat diteruskan.

Suatu dilema yang telah diidentifikasi, fakta-fakta dari situasi harus ditentukan. Ini adalah tujuan dari pertanyaan 2. Para siswa diminta untuk menguraikan apa yang telah terjadi dalam peristiwa itu. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, menanyakan terhadap fakta-fakta adalah penting sekali. Itu memberikan para siswa dengan landasan fakta yang kuat dari mana akan dirumuskan kesimpulan-kesimpulan mereka akhirnya.

Pertanyaan 2 diajukan kepada para siswa untuk mengidentifikasi alternatif- alternatif. Di sini membantu dalam membagi kelas dalam kelompok- kelompok kecil dari 5 – 6 anggota. Pilih satu orang dalam setiap kelompok untuk mencatat ide-ide anggotanya dan seorang yang lain bertindak sebagai ketua untuk mengatur diskusi terfokus pada tugas-tugas yang diberikan. Di sini dilakukan curah gagasan, mendorong para siswa untuk berpikir tentang banyak hal seperti yang dapat mereka dapat lakukan. Tom mungkin berpeluang mengatakan dalam situasi itu. Setiap ketua akan mendorong semua anggota kelompoknya untuk mengemukakan ide-ide, dipersilahkan terhadap beberapa dan seluruh ide, tidak ada persoalan bagaimana sulit mencapai atau mereka mungkin tidak biasa kelihatannya pada saat itu.

Langkah berikutnya (pertanyaan 3 dan 4) kelas memprediksi konsekuensi- konsekuensi. Apakah yang mungkin terjadi, jika alternatif-alternatif (rekomendasi-rekomendasi yang disarankan) menjadi kenyataan? Siapa yang akan dipengaruhi dan bagaimana? Apakah kemungkinan efek-efeknya terhadap generasi-generasi di masa depan?

Pertimbangkan setiap alternatif yang dikemukakan (seperti banyaknya kelas yang mampu mengatasi tanpa membawa kelelahan dan kebosanan, tergantung pada usia, kemampuan, dan sebagainya). Sekali lagi kelas curah gagasan, saat ini kemungkinan tentang konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif – adalah, sesuatu yang mungkin terjadi di mana Tom sebenarnya mengejar alternatif itu.

Seperti dengan beberapa strategi yang lain diuraikan dalam bab ini, adalah membantu menyiapkan bagan informasi nilai di papan tulis (atau para siswa menyiapkan bagan itu di buku catatan mereka). Ketika berhadapan dengan dilema nilai, judul kolum berbeda dari beberapa bagan peristiwa nilai. Gambar 7.3 adalah sebuah contoh dari bagan yang dapat digunakan untuk merekam informasi tentang dilema nilai.

Gambar 7.3 Bagan Informasi Nilai-nilai untuk Merekam Informasi tentang Dilema Nilai

Ketika para siswa dapat memikirkan tidak ada konsekuensi yang lain, pencarian terhadap bukti dimulai untuk mendukung atau menolak kemungkinan bahwa konsekuensi akan muncul. Pertanyaan 5 dimaksudkan untuk mendorong para siswa untuk mencari untuk data – laporan-laporan, foto-foto, laporan-laporan pandangan mata, artikel- artikel suratkabar – yang menguraikan apa yang terjadi dalam situasi yang serupa pada masa lalu. Suatu bukti seperti itu telah dikumpulkan, itu adalah keadaan yang sebenarnya dan relevan untuk dinilai. Apakah data yang telah dikumpulkan akurat? Apakah mereka telah mengacu terhadap situasi itu seperti berada di bawah suatu pertimbangan?

Ketika para siswa dapat menemukan tidak banyak bukti, mereka harus memikirkan apakah mereka akan ingin setiap konsekuensi untuk terjadi atau tidak. Mereka juga akan didorong untuk mendiskusikan, mengapa mereka memikirkan konsekuensi-konsekuensi tertentu dengan lebih diharapkan dari yang lain. Pertanyaan 6 akan membantu para siswa memastikan apakah setiap konsekuensi adalah baik atau buruk. Hal yang diperlukan dalam poin ini adalah membuat yakin bahwa para siswa memahami konsep kriteria. Kriteria adalah karakteristik (atau sekumpulan karakteristik) yang membuat konsekuensi (atau sesuatu yang lain) yang diharapkan atau tidak diharapkan (atau di antara suatu tempat). Kriteria adalah esensi dari kepandaian menyusun peringkat alasan. Objek-objek nilai (seperti ide-ide, kebijakan-kebijakan, individu- individu) sering dinilai amat berbeda, sebab orang yang menilai menggunakan sekumpulan kriteria yang berbeda. Pengembangan kriteria adalah tugas yang amat penting. Tidak hanya memberikan para siswa ukuran atau panduan terhadap hal-hal yang diukur (seperti, konsekuensi-konsekuensi) untuk menentukan apa yang diharapkan atau yang tidak diharapkan, tetapi juga membolehkan para siswa untuk memahami alasan-alasan untuk menilai, apapun yang mungkin.

Para siswa harus menentukan. Namun demikian itu tidak membantu para siswa untuk berpikir tentang apakah kriteria yang penting, jika guru hanya memberitahu mereka apa kriteria yang digunakan. Tetapi guru dapat dan akan membuka para siswa dengan variasi yang luas terhadap kriteria, jadi mereka tidak melihat konsekuensi-konsekuensi hanya dari sudut pandang mereka. Jadi, berbagai kriteria akan diidentifikasi dan artinya didiskusikan dengan kelas. Kriteria itu, termasuk:

• Kriteria moral (Untuk tingkat apakah kehidupan dan martabat manusia akan dipertinggi atau dikurangi?)

• Kriteria legal (Akankah berbagai hukum dilanggar?)

• Kriteria estetika (Akankah keindahan dari sesuatu ditingkatkan atau dikurangi?)

• Kriteria ekologis (Akankah lingkungan alam dirusak atau diperbaiki?)

• Kriteria ekonomi (Seberapa besar biaya yang akan digunakan? Apakah cukup dana yang tersedia untuk memenuhi berbagai biaya?) • Kriteria kesehatan dan keamanan (Akankah kehidupan manusia

diancam oleh berbagai hal?)

Itu hanya beberapa dari sejumlah kriteria yang mungkin siswa gunakan. Mereka juga akan didorong untuk mengemukakan kriteria tambahan sebagai pertimbangan. Adalah penting untuk menyadari bahwa berbagai jenis alasan, kepandaian menyusun peringkat konsekuensi-konsekuensi (atau dari berbagai hal lain) dalam istilah yang diharapkan dan tidak diharapkan adalah mungkin, meskipun beberapa kriteria telah digunakan. Untuk menolong para siswa menganalisis konsekuensi-konsekuensi dari berbagai sudut pandang yang berbeda, bagan analisis nilai dapat digunakan (Lihat Gambar 7.4).

Gambar 7.4 Bagan Analisis Nilai untuk

Mempertimbangkan Konsekuensi-Konsekuensi yang Diharapkan dari Sudut Pandang Berbeda

Para anggota kelas akan selesai mendiskusikan hal yang diharapkan dari setiap konsekuensi dan menyatakan alasan-alasan mereka dan mendengarkan dari beberapa siswa lain untuk memikirkan konsekuensi-konsekuensi tertentu baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. Kemudian pilihan terbuka untuk Tom Cosby yang

dapat disusun peringkatnya dari yang amat diharapkan sampai yang paling sedikit diharapkan oleh para siswa, menggunakan kolum terakhir di sebelah kanan dalam bagan analisis nilai. Inilah poin pertanyaan 7 yang dapat didiskusikan – Apa yang kami pikir Tom akan lakukan?

Sekarang sebagian besar para siswa dalam kelas akan dapat melanjutkan diskusi: Mengapa mereka menyusun peringkat alternatif seperti yang mereka lakukan? Alternatif-alternatif manakah yang nampak lebih disukai? Mengapa? Apakah alasan-alasan yang diberikan untuk mempertimbangkan alternatif tertentu lebih diharapkan dalam kondisi itu sama dianggap benar dalam situasi lain? Mengapa ya atau mengapa tidak? Mendasari strategi itu adalah asumsi bahwa dengan menyadari, mendiskusikan dan mengevaluasi berbagai bagian dari tindakan, semua konsekuensi dari berbagai alternatif, dan bukti untuk mendukung dan menolak kemungkinan kemunculan mereka, tiga hal yang akan terjadi: 1. Para siswa akan menjadi lebih sadar bahwa semua orang menganggap

bahwa nilai-nilai kadang-kadang bertentangan.

2. Para siswa akan sadar bahwa banyak himpunan yang berbeda dari kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi konsekuensi.

3. Para siswa, kita berharap akan menjadi lebih sudi untuk mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari bagia-bagian yang berbeda terhadap mereka yang sekarang terbuka dari berbagai sudut pandang.

Dalam semua strategi yang disampaikan dalam bab ini dan sebelumnya, bentuk dari materi yang para siswa ajukan dalam diskusi adalah amat penting – adalah isu atau topik sekitar mana kejadian nilai atau dilema nilai diedarkan. Menarik, dapat dibaca, nyata – semua karakteristik penting dari peristiwa-peristiwa nilai dan dilema nilai. Itu juga penting, untuk berbagai tipe peristiwa dan dilema yang para siswa ajukan dalam menggali dan mendiskusikan untuk mencegah kebosanan. Beberapa kata tentang bentuk dan urutan dari materi pelajaran berikutnya yang berorientasi nilai. Beberapa saran-saran tentang urutan dari dilema-dilema nilai yang dibuat dalam bab 4, dan diaplikasikan dalam peristiwa-peristiwa nilai dengan baik. Hal penting adalah:

1. Untuk menyampaikan kepada para siswa dengan kejadian-kejadian dan dilema-dilema yang menggunakan berbagai konsep yang berhubungan dengan nilai, seperti kejujuran, kewajiban, kesadaran, tanggung jawab, tugas, keteguhan hati, dan kehormatan, dan

2. Untuk bermacam rentang kejadian-kejadian dan dilema-dilema yang dapat dipakai dari yang menjamin bahwa kejadian-kejadian dan dilema-dilema melibatkan keputusan-keputusan dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi makin meluas kelompok-kelompok orang, termasuk organisasi-organisasi (seperti korporasi-korporasi multinasional), pemerintah-pemerintah, agen-agen internasional. dan

Dalam dokumen Mengajar serta manajemen mengajar Nilai (Halaman 178-190)