• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Alasan Rasional

Dalam dokumen Mengajar serta manajemen mengajar Nilai (Halaman 127-130)

BAB II NILAI-NILAI DAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

A. Pentingnya Alasan Rasional

Dalam Bab I disarankan bahwa pendidikan nilai berjalan dalam seluruh waktu di sekolah. Para guru mengajar nilai-nilai, paling sedikit setiap hari. Baik formal maupun informal, kurikulum “tersembunyi” dimuati dengan nilai- nilai. Tugas-tugas, pernyataan-pernyataan, pertanyaan-pertanyaan, topik- topik diskusi, ujian-ujian, semua mencerminkan nilai-nilai apa yang guru ajarkan. Sedikit kurang jelas, pengumuman-pengumuman, anggaran belanja sekolah, muatan-muatan kemampuan, anggaran dasar sekolah, bangunan- bangunan, rekomendasi-rekomendasi, hari-hari besar, organisasi sekolah, kebijakan-kebijakan sekolah, beberapa juga mencerminkan nilai-nilai.

Dua pertanyaan kunci untuk para guru yang diajukan kepada mereka sendiri, apakah mereka mengajar nilai-nilai yang mereka ingin ajar dan apakah nilai-nilai yang mereka ingin ajar bermanfaat diajarkan. Pimpinan sekolah mungkin ditanya diri mereka sendiri apa nilai-nilai yang dicerminkan sekolah dan apakah nilai-nilai yang mereka ingin cerminkan. Kamu mungkin melakukan hal yang sama. Individu-individu macam apakah yang sekolah kamu akan kembangkan? Dalam dunia macam apakah kamu ingin kembangkan mereka untuk hidup? Pengetahuan dan keterampilan- keterampilan apakah yang kamu pikir para siswa akan butuhkan untuk masa depan demi keberlanjutan diri mereka sendiri dan masyarakat mereka, atau ketika diperlukan, untuk merubahnya? Penilaian-penilaian macam apakah yang akan (dilakukan) kamu berikan? Aktivitas-aktivitas macam apakah yang akan melibatkan para siswa? Buku-buku, bioskop-bioskop, permainan- permainan macam apakah yang akan kamu rekomendasikan? Topik apakah yang akan kamu diskusikan? Pertanyaan-pertanyaan apakah yang akan kamu ajukan? Mengapa?

Secara lebih umum, apa yang kamu anggap penting dalam kehidupan? Buku-buku macam apakah yang kamu baca? Bagaimana dengan majalah-majalah dan surat-surat kabar? Jenis musik dan seni apakah yang kamu sukai? Bagaimana perasaan kamu terhadap para politisi, olahraga-

olahraga, perusahaan-perusahan besar, religi, pendidikan, orang lain, negara- negara lain, PBB? Apa yang kamu pikir akan lakukan tentang kejahatan, kemiskinan, lingkungan, kepadatan penduduk, obat bius, kerusakan daerah perkotaan, kemacetan lalu lintas, keterasingan, kebijakan luar negeri? Kebijakan pemerintah macam apakah yang kamu sarankan terhadap orang- orang jompo, miskin, sakit dan yang tidak mampu. Apakah sekolah-sekolah yang akan lakukan terhadap orang-orang yang termasuk dalam kelompok itu? Apa saja yang kamu senangi dan yang tidak senangi? Apa yang akan kamu inginkan untuk mengajar para siswa untuk menyenangi apa yang kamu sukai? Untuk apa yang kamu nilai?

Memformulasi, menganalisa dan membenarkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu adalah sering berkenaan kepada pengembangan alasan rasional. Hal ini bukan tugas yang mudah, tetapi satu hal yang amat penting bagi semua guru untuk diupayakan. Shaver dan Strong (1976: 6-8) memberikan beberapa alasan mengapa:

Pertanyaan... adalah bukan apakah kamu akan berhadapan dengan nilai-nilai atau

apakah nilai-nilaimu akan mempengaruhi apa yang kamu kerjakan. Ini lebih baik, apa

yang akan kamu lakukan dengan nilai-nilai, dan kamu akan sadari pengaruh dari nilai- nilai kamu sendiri dan membuat sadar dan rasional itu adalah hal yang mungkin?... Jika perilaku kamu sebagai guru secara rasional adalah mungkin, [kemudian tidak jelas dan tidak teruji), dibutuhkan asumsi-asumsi yang diberikan secara terbuka, dinyatakan secara jelas sebagai hal yang mungkin, diuji untuk keakuratan dan konsistensinya, dan digunakan sebagai dasar untuk keputusan-keputusan bagi pengajaran-pengajaran kamu dan perilaku lain terhadap para siswa... Hasil dari proses ini memperjelas dan mengklarifikasi satu kerangka acuan yang kita sebut alasan rasional. Didefinisikan lebih tepat, rasional adalah pernyataan dan penjelasan dari prinsip-prinsip dasar terhadap perilaku-perilaku sekolah kamu (dalam perangkat kelas formal dan selama pertemuan dalam sistem sosial dan politik sekolah] yang dijadikan sebagai landasan.

Perkembangan dari rasional yang jelas untuk mengajar, adalah berbeda dari kerangka acuan yang implisit secara luas, ia adalah esensial tapi tidak mudah. Di antara wilayah yang membutuhkan klarifikasi adalah asumsi kamu tentang masyarakat dan hubungan sekolah dengan nya, mengenai sifat-dasar anak-anak dan bagaimana mereka belajar, mengenai sifat-dasar nilai-nilai. Ujian kritis terhadap ketidaksadaran kamu dan seringkali dihargai asumsi-asumsi dalam berbagai wilayah adalah bukan sesuatu yang kamu akan sempurnakan dalam satu malam, atau bahkan selama kuliah prasarjana atau program pelatihan dalam jabatan. Dalam kenyataan, kamu mungkin tidak pernah sampai pada penjelasan secara lengkap dan alasan rasional yang santun bahasanya.

Alasan rasional, seperti orang yang akan berusaha untuk mengembangkannya, menyusun dan selalu dalam proses menjadi. Alasan rasional kamu mungkin menjadi lebih jelas, lebih komprehensif, lebih logis dalam saling hubungannya dengan bagian-bagian yang lain, lebih jelas dalam implikasi-implikasinya terhadap perilaku kamu sebagai guru. Tetapi itu sebaiknya tidak pernah berakhir dipikirkan, karena akan berimplikasi bahwa kamu menghentikan perubahan dan pertumbuhan.

Satu alasan yang penting untuk mengembangkan alasan rasional adalah menghindari gangguan membabibuta dari keyakinan-keyakinan kamu terhadap para siswa kamu. Sama-sama penting dari sudut pandang pragmatis adalah dibutuhkan untuk sistimatis, dari basis landasan yang baik untuk menjelaskan, bahkan mempertahankan, perilaku pengajaran kamu terhadap pimpinan sekolah dan orang tua...

Ketika persekolahan menyentuh terhadap nilai-nilai, para orang tua secara khusus mungkin bereaksi secara emosional. Untuk sebagai alasan, hanya guru yang memutuskan untuk berhadapan dengan nilai-nilai secara jelas (diakui, tentu saja, bahwa guru bukan menghindari berhadapan dengan nilai-nilai secara implisit) sebaiknya memiliki kesadaran rasional sebagai fondasi untuk pendekatannya. Pemberitahuan dari alasan ini dengan para guru yang lain, dengan kepala sekolah, dan bahkan dengan pengawas, mungkin menolong untuk menjamin bahwa dukungan penting akan diperoleh, jika dibutuhkan. Lebih dari itu, berjalan melalui proses diskusi mengenai alasan kamu dengan orang dari sekolah lain mungkin membantu kamu untuk berkomunikasi pada gilirannya dengan para orang tua dan untuk mengajak mereka untuk mempublikasikannya.

Ketika itu datang dengan nilai-nilai, kemudian alasan rasional adalah penting untuk para guru untuk mengembangkan sejumlah alasan rasional. Itu dapat membantu mereka untuk mengklarifikasi nilai-nilai mereka sendiri. Dapat menolong mereka untuk memutuskan nilai-nilai apakah yang mereka ingin ajarkan dan mengapa dan untuk menjelaskan alasan-alasan dari keputusan mereka terhadap yang lain. Dapat menolong mereka untuk memilih dari sejumlah prosedur-prosedur yang saling berlawanan yang didukung oleh perbedaan pendekatan-pendekatan dari pendidikan nilai-nilai yang rekomendasikan. Dapat menolong mereka untuk memilih secara tepat materi pelajaran yang berorientasi nilai dan aktivitas-aktivitas belajar untuk para siswa. Dan barangkali amat penting, dapat menolong mereka untuk menentukan nilai-nilai apakah yang bermanfaat diajarkan pada tingkat pertama.

1. Nilai-nilai apakah yang kamu temukan yang tercermin dalam argumentasi untuk mengembangkan alasan rasional?

2. Apa yang kamu pikirkan bahwa sebagian besar guru memiliki alasan rasional untuk apa yang mereka ajarkan dan bagaimana mereka mengajar? Jika tidak, mengapa tidak?

3. Para guru sering didorong untuk menjelaskan sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan, dalam cara-cara bagaimanakah, jika ada, apakah tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran berbeda dari alasan?

Dalam dokumen Mengajar serta manajemen mengajar Nilai (Halaman 127-130)