• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengomentari Buku Cerita yang Dibaca

1. Menentukan unsur atau bagian buku cerita yang akan dikomentari.

2. Mengomentari cerita.

Materi:

Buku cerita.

Dok. Penerbit

36

Misalnya, amanat yang tersirat dalam cerpen Doa Sang Ibu, antara lain, sebagai berikut. Kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras dan tabah dalam menghadapi cobaan hidup. Seperti tokoh Baren. Dalam usia 11 tahun, dia harus bekerja untuk membantu ibunya dan membiayai adiknya yang masih kecil. Berkat ketabahannya dalam menghadapi cobaan hidup, akhirnya ia berhasil menjadi orang yang sukses.

b. Latar (setting)

Latar berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana berlangsungnya cerita. Dengan latar yang jelas, pembaca memperoleh gambaran seolah-olah peristiwa yang dikisahkan dalam cerita benar-benar terjadi.

Contoh:

c. Penokohan

Penokohan adalah pencintraan atau penggambaran watak terhadap tokoh cerita. Mutu sebuah cerita banyak ditentukan oleh kepandaian pengarang dalam menghidupkan watak tokoh-tokohnya. Secara umum, ada tiga jenis tokoh dalam cerita, seperti berikut ini.

Melalui bagian narasi tersebut, watak tokoh Baren sudah terlihat jelas, yaitu tidak mudah sakit hati dan putus asa.

2) Cara tidak langsung

Pengarang menggambarkan karakter tokoh secara samar dan tersirat. Pembaca harus menafsirkannya sendiri berdasarkan gambaran dalam teks cerpen.

Contoh:

Pada pagi harinya, Baren telah bersiap-siap hendak berangkat dengan diantar oleh ibu dan kedua adiknya. Kemudian, Baren mencium adik dan ibunya. Kontan saja tangis ibu dan anak meledak seketika. Ibunya berpesan agar Baren berhati-hati di rantau orang. Tanpa terasa, sudah lima rumah makan yang didatangi oleh Baren, tetapi Baren tidak merasa sakit hati ataupun putus asa karena ia yakin inilah risikonya merantau di kota besar yang penuh dengan cemoohan dan caci-maki orang lain.

Latar cerpen Doa Sang Ibu berlangsung di Desa Cijengah, Tasikmalaya, yang jauh dari keramaian kota, dan di kota metropolitan Jakarta yang sarat dengan taburan kemewahan hidup serta kesibukan masyarakat kota yang hiruk-pikuk.

Melalui penggambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa Baren memiliki karakter sangat menyayangi ibu dan adiknya.

1) Tokoh utama (protagonis), yaitu tokoh sentral dalam cerita. Tokoh ini mewarnai seluruh rangkaian cerita, dari awal hingga akhir. Biasanya, tokoh utama digambarkan oleh pengarang sebagai tokoh ”putih”, yakni tokoh yang berwatak baik. Namun, ada juga tokoh utama yang digambarkan lucu atau unik.

2) Tokoh lawan (antagonis), yaitu tokoh yang selalu menentang kehadiran tokoh protagonis. Biasanya, tokoh antagonis digambarkan oleh pengarang sebagai tokoh ”hitam”, yakni tokoh yang berwatak jahat.

3) Tokoh pendamping (tritagonis), yaitu tokoh penengah yang berusaha meredakan kete- gangan antara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh pendamping sangat berperan ketika cerita akan berakhir.

Penggambaran watak dan karakter tokoh dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Cara langsung

Pengarang menggambarkan karakter tokoh secara langsung, jelas, dan tersurat.

d. Alur

Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Ada beberapa tahap alur cerita, antara lain:

e. Sudut pandang

Sudut pandang (point of view) merupakan cara pandang pengarang terhadap tokoh. Dalam sebuah cerita (baik cerpen maupun novel), pengarang dapat menggunakan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama, yaituaku atau saya. Pada sudut pandang orang pertama, tokohaku dapat bertindak sebagai pelaku utama atau sebagai tokoh sampingan. Sebagai tokoh sampingan, tokoh aku hanya bertindak sebagai ”saksi”, sedangkan yang menjadi tokoh utama adalah tokoh lain.

Sudut pandang orang ketiga biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti orang ketiga, seperti dia,ia, ataunama orang. Sudut pandang orang ketiga disebut juga dengan metode dalang atau metode dia-an. Pencerita serba mengetahui (serba tahu) tentang apa yang dialami oleh tokoh-tokoh cerita.

Contoh:

CerpenDoa Sang Ibu menggunakan alur maju. Rangkaian peristiwa dikisahkan secara urut mulai awal hingga akhir. Cerpen tersebut diawali dengan menceritakan Baren kecil yang hidup menderita. Dia terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu ibunya mencari nafkah. Berkat ketabahannya, Baren menjadi orang yang sukses dan berhasil memboyong ibu dan adik-adiknya ke kota.

6. Bahasa

Daya tarik sebuah cerita juga sangat ditentukan oleh bahasa yang digunakan sang penga- rang. Setiap pengarang memiliki gaya pengucapan yang berbeda dalam menyampaikan ide atau gagasan. Ada yang menggunakan bahasa lugas dan sederhana, tetapi ada juga yang menggunakan bahasa kiasan, puitis, bahkan simbolik.

CerpenDoa Sang Ibu karya Irzam Chaniago Doddy menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana. Hampir tidak ada kata-kata yang sulit dipahami maksudnya.

5.

Mengomentari Buku Cerita

Setelah membaca buku cerita, kamu diharapkan mampu memberikan komentar atau tang- gapan secara kritis. Komentar yang baik selalu disertai dengan alasan yang logis. Bagian buku cerita yang perlu dikomentari adalah unsur-unsur intrinsiknya.

Komentar terhadap buku cerita sangat subjektif. Artinya, komentar tersebut sangat dipengaruhi oleh pandangan pribadi orang yang bersangkutan. Sepanjang menggunakan alasan yang logis (masuk akal), komentar tersebut dapat diterima oleh orang lain.

1) perkenalan: memperkenalkan tokoh utama,

2) penampilan masalah:tokoh utama mulai menghadapi masalah,

3) klimaks (puncak ketegangan): tokoh utama mengalami konflik memuncak,

4) antiklimaks (ketegangan menurun):konflik yang dihadapi tokoh utama mulai menurun, dan

5) peleraian atau penyelesaian: konflik yang dihadapi tokoh utama selesai.

Secara umum, ada tiga jenis alur, yaitu alur maju (lurus), alur mundur (flashback), dan alur campuran. Pada alur maju (lurus), peristiwa di dalam cerita disajikan secara urut, mulai awal hingga akhir. Pada alur mundur (flashback), peristiwa dikisahkan secara terbalik (mundur), yaitu disajikan klimaks cerita terlebih dahulu, baru dikisahkan sebab-sebabnya.

Contoh:

CerpenDoa Sang Ibu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Pencerita bertindak sebagai dalang. Tokoh Baren dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan atau ide berdasarkan pandangan hidup sang pengarang.

38

Hal penting yang perlu dikomentari adalah kelebihan dan kekurangan buku. Oleh karena itu, sebelum menyampaikan komentar, sebaiknya kamu memberikan penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan buku. Jika buku cerita yang kamu baca berupa buku antologi (kumpulan cerpen atau dongeng), kamu dapat menentukan cerpen atau dongeng yang kamu nilai paling menarik atau yang kurang menarik dengan memberikan alasan yang logis. Jika buku cerita yang kamu komentari berupa novel, kamu dapat mengomentari unsur-unsur intrinsik yang kamu nilai paling menarik atau yang kurang menarik.

Ayo, perhatikan contoh berikut!

Hal menarik dalam cerpen Doa Sang Ibu karya Irzam Chaniago Doddy adalah kuatnya pesan moral (amanat) yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pembaca diajak mengikuti jejak kehidupan tokoh Baren. Pembaca diajak jujur, taat beribadah, tabah, dan berbakti kepada orang tua sehingga menjadi orang sukses. Sayangnya, pesan moral tersebut dikemukakan secara vulgar dan apa adanya sehingga terkesan menggurui.