• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menuliskan Hal-Hal Penting dalam Wawancara

1. Mendata hal-hal penting dari narasumber yang diwawancarai.

2. Menuliskan hal-hal penting dari suatu wawan- cara dengan bahasa yang komunikatif.

Materi:

Sekarang, orang Aceh yang menjadi nelayan dan mempunyai tambak sudah trauma karena diter- jang tsunami. Sawah juga rusak. Oleh karena itu, secara bertahap kita harus pikirkan membantu mereka mendapatkan penghasilan kembali.

Jadi, langkah ke depan juga mulai dipikirkan?

Ya, tahap demi tahap harus jelas kita mau ke mana sehingga orang Aceh tetap merasa betah di daerahnya. Jika tidak demikian, ini yang saya

khawatirkan dan sudah mulai terjadi, mereka keluar dari Aceh. Apalagi mereka kehilangan rumah, ke- luarga, mata pencaharian, dan tinggal sendiri. Mereka sudah mulai pindah ke Sumatra Utara dan sudah sampai ke Batam. Mereka eksodus. Ini berbahaya. Karena itu, kita harus ciptakan suatu lingkungan sedemikian rupa sehingga orang Aceh secara bertahap bisa kembali dan merasa nyaman.

(Dikutip dari Kompas, 16 Januari 2005, dengan pengubahan)

Langkah-langkah apa saja yang perlu kamu perhatikan agar dapat menuliskan kembali hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dengan bahasa yang komunikatif? Ayo, simak uraian berikut ini!

1.

Mendata Hal-Hal Penting dari Narasumber

Ketika mendengarkan wawancara, kita harus memusatkan perhatian (konsentrasi) pada isi wawancara. Kita ikuti wawancara mulai awal hingga akhir. Kita juga harus mendata atau mencatat hal- hal penting yang disampaikan narasumber berdasarkan pertanyaan pewawancara. Ayo, perhatikan contoh berikut ini!

Pertanyaan Pewawancara Hal-Hal Penting dari Narasumber Bagaimana membangun ling-

kungan yang kondusif?

Kita perlu membangun tenda keluarga untuk menciptakan kondisi rumah tangga bagi masyarakat Aceh, tetapi mencarinya sulit.

Upaya apa saja yang dilaku- kan untuk mendapatkan tenda keluarga itu?

Seluruh dunia sudah dihubungi untuk secepatnya mengadakan tenda keluarga, tetapi setengah mati mencarinya karena yang butuh bukan hanya Indonesia, tetapi juga India, Thailand, dan Sri Lanka.

Selain itu apa lagi? Kalau sudah bisa menyatukan keluarga mereka, kita harus lihat mata pencaharian mereka. Secara bertahap kita harus pikirkan membantu mereka mendapatkan penghasilan kembali.

Jadi, langkah ke depan juga mulai dipikirkan?

Tahap demi tahap harus jelas kita mau ke mana sehingga orang Aceh tetap merasa betah di daerahnya. Kita harus ciptakan suatu ling- kungan sedemikian rupa sehingga orang Aceh secara bertahap bisa kembali dan merasa nyaman.

2.

Menuliskan Hal-Hal Penting dengan Bahasa yang Komunikatif

Berdasarkan hal-hal penting yang telah dicatat, kita lebih mudah menuliskannya kembali menggunakan bahasa yang komunikatif, seperti contoh berikut ini.

Dalam sebuah wawancara yang dimuat di Kompas,16 Januari 2005, Ketua Umum PMI, Mar’ie Muhammad, menyatakan bahwa setelah terjadi gempa bumi dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, di tempat itu perlu dibangun tenda keluarga untuk menciptakan kondisi rumah tangga bagi masyarakat Aceh. Akan tetapi, mencari tenda yang diperlukan untuk masa transisi sebelum masyarakat Aceh diberi rumah oleh pemerintah, ternyata sangat sulit. Seluruh dunia sudah dihubungi untuk secepatnya mengadakan tenda tersebut, tetapi tetap sulit didapat karena yang membutuhkan tenda bukan hanya Indonesia, melainkan juga India, Thailand, dan Sri Lanka.

Lebih lanjut, Mar’ie Muhammad menyatakan, bahwa jika sudah bisa menyatukan keluarga, secara bertahap mereka dibantu mencari mata pencaharian yang cocok agar mereka mendapatkan penghasilan kembali. Selanjutnya, tahap demi tahap harus jelas arah yang hendak dituju sehingga orang Aceh tetap merasa betah di daerahnya. Harus ada upaya untuk menciptakan suatu lingkungan sedemikian rupa sehingga orang Aceh secara bertahap bisa kembali dan merasa nyaman.

Setelah menyimak uraian di atas, tentu sekarang kamu sudah memahami cara menuliskan hal- hal penting dalam wawancara, bukan? Selanjutnya, ayo kerjakan kegiatan berikut!

124

Kerja Mandiri 1

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Dengarkan dengan saksama wawancara yang akan diperankan oleh gurumu berikut ini! Kemudian catatlah hal-hal penting yang dikemukakan narasumber berdasarkan perta- nyaan yang diajukan pewawancara!

Apa yang menjadi inspirasi ketika Anda mencipta lagu anak-anak?

Yang menjadi dasar inspirasi saya dalam menciptakan lagu anak-anak, pertama adalah pengamatan saya terhadap anak-anak saya. Seperti lagu Pelangi adalah ketika anak saya melihat pelangi yang indah, kemudian Main Ayunan juga karena ketika itu anak laki-laki saya begitu senangnya bermain ayunan. Sumber inspirasi yang kedua adalah penga- laman masa kecil dan saya ingin mengutara- kannya dalam bahasa saya yang sederhana. Seperti lagu Aku Anak Gembala itu bukan sebuah mimpi, tetapi pengalaman saya di kampung. Sumber inspirasi yang ketiga adalah pesan pendidikan dari seorang guru dan seorang bapak, seperti pesan tentang bagaimana anak-anak dapat mencintai alam sekitarnya karena alam adalah ciptaan Tuhan.

Menurut Anda, bagaimana kriteria lagu anak-anak yang baik?

Sebuah lagu anak-anak yang baik adalah sebuah lagu yang mampu mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir anak, dapat menyalurkan emosi anak serta kemampuan aspek sosial dan kebudayaan (bahasa yang baik dan benar). Lagu anak-anak sekarang lebih cenderung menyalurkan cara berpikir dan cara berbahasa orang dewasa dan orang tua. Seharusnya, lagu anak-anak berbicara tentang pengalaman anak, bukan pengalaman orang tua.

Sebagai ujian dari lagu anak-anak yang ada sekarang adalah apakah lagu-lagu tersebut membantu anak dalam pertumbuhan kepribadiannya, moral, dan budi pekertinya?

Adakah upaya yang Bapak lakukan dalam mengembalikan nilai ideal tersebut secara praktis?

Ya ada, saya berkunjung ke berbagai lembaga pendidikan mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada guru-guru TK. Salah satunya saya pernah berkunjung ke Surabaya, saya berbicara di hadapan 700 guru TK di Surabaya di bawah naungan Ikatan Guru TK Indonesia. Dari situ kita sebarkan kembali betapa pentingnya peran lagu anak-anak dalam pertumbuhan perkembangan anak. Sekarang, yang menjadi standarisasi kita adalah apa yang selalu kita lihat di televisi.

Kegiatan saya saat ini banyak berkun- jung ke daerah-daerah dan organisasi-organi- sasi pendidikan. Di sana saya menjelaskan tentang karakteristik lagu anak-anak, karena masih banyak yang tidak tahu.

Bukankah tampilnya para penyanyi anak-anak yang belakangan ini muncul merupakan sebuah ungkapan ekspresi berkesenian?

Benar ekspresi, tetapi yang menjadi ekspresi itu bukan ekspresi anak-anak, tetapi ekspresi orang tua. Ada penyanyi anak-anak yang berjoget bukan seperti anak-anak, tetapi ia diatur dan dikondisikan untuk melakukan beberapa gerakan tertentu.

Kalau kita mau adakan pengamatan, ter- nyata di seluruh dunia ini tidak ada penyanyi cilik seperti yang ada di Indonesia. Di luar negeri, anak-anak itu sudah ditangkap karena sudah dimanfaatkan mencari duit yang dila- rang menurut undang-undang perburuhan.

(Dikutip dari www.tokohindonesia.com, diakses 25 Maret 2008, dengan pengubahan)

Wawancara dengan A.T. Mahmud

2. Berdasarkan hal-hal penting yang telah kamu catat, tuliskan kembali hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dengan bahasa yang mudah dipahami (lugas dan efektif)! 3. Laporkan hasil kerjamu di depan kelas!

4. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk menanggapi hasil kerjamu!

5. Perbaikilah pekerjaanmu berdasarkan tanggapan yang baik dari teman-temanmu, setelah itu kumpulkan kepada guru!

B

BERBICARA

Bertelepon dengan Kalimat