• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Menangkap isi puisi seperti gambaran pengin- draan, perasaan, dan pendapat.

2. Mengemukakan pesan-pesan puisi.

3. Mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehi- dupan nyata siswa.

Materi:

Cara merefleksi puisi yang dibacakan dan implemen- tasinya.

Puisi dapat dijadikan sebagai media bagi penyair untuk mengungkapkan berbagai permasalahan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Persoalan kemiskinan, kejahatan, kelaparan, atau penderitaan hidup sering diungkapkan oleh penyair melalui puisi dengan menggunakan bahasa yang padat dan indah. Secara tidak langsung, penyair berusaha untuk ikut memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Kata Kunci: Menangkap Isi Puisi – Mengemukakan Pesan – Mengaitkan

Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak untuk merefleksi isi puisi yang dibacakan. Sekarang, coba kamu dengarkan dengan saksama puisi yang dibacakan oleh guru berikut ini!

Dok. Penerbit

Gambar 9.1 Salah satu adegan pembacaan puisi

Sebuah puisi yang sederhana, tetapi menarik. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar dapat merefleksi isi puisi tersebut dengan baik? Ayo, simak uraian berikut ini!

1.

Menangkap Isi Puisi (Gambaran Pengindraan, Perasaan, dan Pendapat)

Hal penting yang perlu diperhatikan agar dapat merefleksi isi puisi adalah menangkap isi puisi melalui gambaran pengindraan, perasaan, dan pendapat.

Arang

Karya: Ikranagara

tak sepatah kata diucapkannya hidup apa telah dijalani arang sehitam itu setibanya di kota habis terperas segala kering kerontang

tak sepatah kata diucapkannya lidah kelu mulut terkatup rapat tatap keras kaku siapa dijumpa tak sepatah kata diucapkannya hati membara tanpa doa apa pun arang diam-diam menyiapkan api impikan kebakaran kota

(Sumber: Majalah Sastra Horison, edisi

Gambaran pengindraan sering disebut dengan istilah citraan (imaji), yaitu gambaran dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pancaindra. Ada beberapa jenis citraan, di antaranya, citraan pendengaran (kesan yang ditangkap oleh indra pendengaran), citraan penglihatan (kesan yang ditangkap oleh indra penglihatan), citraan penciuman (kesan yang ditangkap indra penciuman), citraan perabaan (kesan yang ditangkap melalui indra perabaan), citraan perasaan (kesan yang mengandung ungkapan perasaan atau emosi), dan citraan gerak (kesan yang muncul berdasarkan gerakan tertentu).

Jika kita perhatikan dengan saksama, gambaran pengindraan yang dapat kita tangkap dalam puisiArang karya Ikranagara adalah seperti pada tabel berikut.

Jenis Gambaran Pengindraan (Citraan) Bukti Tekstual

Pendengaran tak sepatah kata diucapkannya

Penglihatan sehitam itu setibanya di kota

tatap keras kaku siapa dijumpa

Perasaan hati membara tanpa doa apa pun

Puisi dapat dijadikan sebagai media bagi seorang penyair dalam mengekspresikan perasaan- nya. Perasaan sedih, jengkel, putus asa, gembira, terharu, atau perasaan yang lain, tersirat di balik kata-kata yang digunakan oleh sang penyair. Perasaan semacam itu sering disebut sebagai efek emosional yang muncul di balik bahasa yang digunakan sang penyair.

Ayo, perhatikan contoh berikut ini!

Gambaran perasaan yang terungkap dalam puisi Arang karya Ikranagara adalah perasaan putus asa dalam menghadapi suasana kota yang keras. Si aku (penyair) tidak sanggup berkata apa- apa kepada orang-orang yang dijumpainya. Berdoa pun sudah tidak mampu dilakukannya meskipun tekadnya sangat kuat untuk ikut mengubah keadaan kota yang keras.

Penafsiran tersebut hanya sebuah contoh. Kamu boleh memiliki penafsiran yang lain karena puisi memang memiliki sifat multitafsir. Setiap penikmat, pembaca, atau pendengar boleh memiliki penafsiran yang berbeda-beda.

Puisi juga dapat dijadikan sebagai media pengungkapan pendapat (pikiran) tentang keadaan masyarakat. Ayo, perhatikan contoh berikut ini!

Pendapat atau pikiran sang penyair (Ikranagara) yang tersirat dalam puisi Arang, yaitu bahwa mengubah keadaan yang sudah telanjur parah bukanlah persoalan yang mudah. Banyak orang yang mudah putus asa dalam menghadapi kondisi semacam itu. Meskipun demikian, kita tetap harus memiliki semangat agar keadaan yang telanjur parah itu dapat berubah.

2.

Mengemukakan Pesan-Pesan Puisi

Sebuah puisi tidak pernah tercipta dalam suasana yang kosong. Artinya, ada pesan-pesan moral (amanat) tertentu yang hendak disampaikan penyair kepada penikmat, pembaca, atau pendengar melalui puisi yang diciptakannya. Pesan-pesan tersebut diharapkan dapat memberikan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan manusia.

Ayo, perhatikan contoh berikut ini!

Pesan-pesan yang tersirat dalam puisi Arang karya Ikranagara, antara lain, sebagai berikut. a. Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi permasalahan seberat apa pun.

b. Kita harus tetap memiliki semangat dalam menghadapi permasalahan seberat apa pun. c. Kita harus tetap optimis bahwa seberat apa pun permasalahan yang kita hadapi pasti akan

142

Kerja Mandiri 1

3.

Mengaitkan Kehidupan dalam Puisi dengan Kehidupan Nyata

Merefleksi isi puisi artinya merenungkan dan mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata. Dengan merefleksi isi puisi, kita akan mendapatkan sesuatu yang bermakna dan berguna bagi kehidupan kita sehari-hari. Merefleksi isi puisi sangat erat kaitannya dengan upaya menafsirkan pesan-pesan penyair ke dalam kehidupan nyata.

Ayo, perhatikan contoh berikut ini!

Isi puisi Arang karya Ikranagara sangat erat kaitannya dengan kehidupan nyata sehari-hari, yaitu bahwa setiap manusia pasti mempunyai permasalahan. Dalam menyelesaikan permasalahan seberat apa pun, kita tidak boleh putus asa. Kita harus tetap memiliki semangat, bahkan harus tetap optimis. Seberat apa pun permasalahan yang kita hadapi, jika kita berusaha tentu dapat teratasi.

Sebagai uji coba, ayo kerjakan kegiatan berikut ini!

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Dengarkan dengan saksama teks puisi yang dibacakan guru berikut ini!

Rumahku Ibu

Karya: Lubis Grafura

Kepada siapa lagi aku pulang jika bukan kepada dirimu siapa lagi yang lebih setia daripada dirimu

yang ketika aku belum tentu datang kau sudah menungguku

di luar pagar sambil menyanyikan kidung kembang-kembang seperti sebelum aku terlelap tidur dalam dekap lelap

(Sumber:http://lubisgrafura.wordpress.com)

2. Catatlah larik-larik puisi yang mampu memberikan gambaran pengindraan, perasaan, dan pendapat penyair!

3. Jelaskan hal-hal berikut ini berdasarkan isi puisi di atas! a. Citraan, perasaan, dan pendapat penyair.

b. Pesan-pesan penyair.

c. Kaitan antara isi puisi dengan kehidupan nyata sehari-hari. 4. Kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai!

B

BERBICARA

Menceritakan Tokoh Idola

1. Mengemukakan identitas tokoh.

2. Menentukan keunggulan tokoh dengan argumen yang tepat.

3. Menceritakan tokoh dengan pedoman keleng- kapan identitas tokoh.

Materi:

Penceritaan tokoh idola.

Dok. Penerbit

Gambar 9.2 Menceritakan tokoh idola

Pada Bab 6, kamu telah belajar menceritakan tokoh idolamu. Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak mengulang kegiatan itu. Dalam menceritakan tokoh idola, langkah-langkahnya sama seperti yang diuraikan pada Bab 6.

Kata Kunci: Mengemukakan Identitas – Menentukan Keunggulan – Menceritakan Tokoh

Langkah-langkah dalam menceritakan tokoh idola adalah sebagai berikut.

Ayo, simak uraian berikut ini agar kamu semakin paham!

1.

Mengemukakan Identitas Tokoh

Ayo, perhatikan contoh identitas Atika Suri berikut ini!

Nama : Atika Suri

Tempat, tanggal lahir : Lirik, Riau, 10 Februari 1968

Pendidikan : Lulusan Universitas Trisakti Jakarta dan pernah mengikuti sejumlah pela- tihan profesional termasuk Jurnalisme Damai dari BBC tahun 2001, CNN (Cable News Network) Television Workshop pada bulan Oktober 2000, danTV News Production Workshops dari Frank N. Magid Associates pada tahun 1995 dan 1996.

Pekerjaan : a. Reporter dan presenter berita di RCTI untuk acara Nuansa Pagi pada tahun 1993.

b. Produser program berita siang, Buletin Siang, di RCTI.

c. Penyiar berita pagi RCTI, Nuansa Pagi, bersama rekannya, Ade Novit (sejak 2004).

d. Penyiar utama program berita siang, Buletin Siang, di RCTI.

e. Pembawa program berita utama RCTI, Seputar Indonesia, selama beberapa tahun.

2.

Menentukan Keunggulan Tokoh dengan Alasan yang Tepat

Selain mengemukakan identitas tokoh, kita juga perlu menentukan keunggulan atau keisti- mewaannya. Keistimewaan tokoh biasanya erat dengan prestasi yang dicapai. Keunggulan tokoh perlu kita kemukakan agar alasan kita mengidolakan tokoh tersebut dapat diterima oleh orang 1. Mengemukakan identitas tokoh secara lengkap.

2. Menentukan keunggulan tokoh disertai alasan dan bukti.

144

Saya mengagumi Atika Suri karena prestasinya yang luar biasa di bidang jurnalistik televisi. Jasanya sangat besar dalam ikut mengembangkan dunia pemberitaan di layar kaca. Dia sering meliput kegiatan kepresidenan di istana dan lawatan ke luar negeri yang dilakukan mantan Presiden Soeharto hingga Abdurrahman Wahid. Saya pikir hal itu bukan pekerjaan jurnalistik yang mudah dilakukan oleh kaum perempuan pada umumnya.

Sebagai produser, dia memiliki tanggung jawab yang cukup besar. Dia harus menyeleksi dan menentukan urutan berita berdasarkan kepentingan dan nilai berita. Kegiatan yang lain adalah menulis berita dan menerjemahkan naskah dari kantor berita atau televisi asing seperti APTN dan CNN. Tidak hanya itu, dia juga menyunting naskah reporter dan mengisi suara. Dia bertanggung jawab atas seluruh isi program berita tersebut dan semua aspek produksinya. Dia juga masuk dalam nominasi penyiar berita wanita terfavorit dalam Panasonic Awards pada tahun 2000.

Oleh karena itu, tidak berlebihan jika saya menjadikan Atika Suri, sang reporter cantik itu, sebagai tokoh idola.

3.

Menceritakan Tokoh dengan Pedoman Kelengkapan Identitas Tokoh

Dalam menceritakan tokoh idola, kita harus menyertakan identitas maupun keunggulannya. Ayo, perhatikan hal-hal berikut ini!

a. Hal-hal yang perlu dikemukakan.

1) Identitas tokoh secara lengkap.

2) Keunggulan atau keistimewaan tokoh disertai alasan yang masuk akal.

b. Hal-hal yang harus diperhatikan.

1) Menggunakan kalimat efektif, runtut, dan padu, agar mudah dipahami oleh orang lain. 2) Menggunakan pilihan kata yang tepat dan menarik serta menghindari penggunaan kata-

kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain.

3) Menjalin komunikasi dengan penonton melalui kontak mata. 4) Melakukan gerakan tangan atau anggota tubuh secara wajar.

Selanjutnya, ayo simak contoh berikut ini!

Tokoh idola saya adalah seorang perempuan yang menggeluti dunia jurnalistik televisi. Nama lengkapnya Atika Suri, lahir di Lirik, Riau, pada tanggal 10 Februari 1968. Dia lulusan Universitas Trisakti Jakarta dan pernah mengikuti sejumlah pelatihan profesional, antara lain, Jurnalisme Damai dari BBC tahun 2001, CNN Television Workshop pada bulan Oktober 2000, dan TV News Production Workshops dari Frank N. Magid Associatespada tahun 1995 dan 1996.

Begitu lulus kuliah pada tahun 1993, Atika Suri bekerja sebagai reporter dan presenter berita di RCTI untuk acara Nuansa Pagi. Sejak tahun 2004, ia menjadi penyiar berita pagi RCTI, Nuansa Pagi, bersama rekannya, Ade Novit, penyiar utama Buletin Siang di RCTI, dan pembawa program berita utama RCTI, Seputar Indonesia, selama beberapa tahun. Karena prestasinya yang bagus, dia diangkat menjadi produser program berita siang RCTI, Buletin Siang.

Saya mengagumi Atika Suri karena prestasinya yang luar biasa di bidang jurnalistik televisi. Jasanya sangat besar dalam ikut mengembangkan dunia pemberitaan di layar televisi. Dia sering meliput kegiatan kepresidenan di istana, dan lawatan ke luar negeri yang dilakukan mantan Presiden Soeharto hingga Abdurrahman Wahid. Sungguh, bukan pekerjaan jurnalistik yang mudah dilakukan oleh kaum perempuan pada umumnya.

Sebagai produser, dia memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam menyeleksi dan menentukan urutan berita berdasarkan kepentingan dan nilai berita. Dia juga menulis berita dan menerjemahkan naskah dari kantor berita atau televisi asing seperti APTN dan CNN. Selain itu, Atika Suri juga menyunting naskah reporter dan mengisi suara serta bertanggung jawab atas seluruh isi program berita dan semua aspek produksinya. Kepiawaiannya di bidang jurnalistik itu mengantarkannya masuk dalam nominasi penyiar berita wanita terfavorit dalam Panasonic Awards

Ayo, uji kemampuanmu dengan mengerjakan kegiatan berikut ini!

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Tentukan seorang tokoh yang menjadi idola kalian berdua! Kemudian kemukakan dalam bentuk tertulis hal-hal berikut ini!

a. Identitas tokoh secara lengkap sesuai dengan yang kalian ketahui.

b. Keunggulan atau keistimewaan tokoh disertai argumentasi yang masuk akal. 2. Berdasarkan tulisan kalian tersebut, buatlah cerita singkat mengenai tokoh idola kalian

dengan bahasa yang ekspresif, pilihan kata yang tepat, dan kalimat yang efektif! 3. Berdasarkan cerita ringkas tertulis itu, ungkapkan tokoh idola kalian di depan kelas

pada hari yang telah ditentukan oleh guru!

4. Berikan kesempatan kepada guru dan siswa lain untuk menanggapi cerita kalian! Setelah selesai, serahkan pekerjaan kalian kepada guru untuk dinilai!

Kerja Berpasangan