• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasangan Suami Istri Belum Pernah Hamil

POTRET KESEHATAN

3.1. Budaya Kesehatan Ibu dan Anak

3.1.2. Pasangan Suami Istri Belum Pernah Hamil

Anak memiliki nilai yang sangat berarti bagi Etnik Bajo. Umumnya masyarakat Sulaho memiliki banyak anak. Ketika tim peneliti melakukan penelusuran informasi, ditemukan 1 pasangan suami istri yang belum mempunyai anak setelah menikah selama 8 tahun. Informan mengaku berusia 19 tahun namun tercatat berusia 27 tahun di kartu tanda penduduk (KTP). Perbedaan umur yang tercatat di KTP dengan kenyataan sebenarnya disebabkan saat informan menikah 8 tahun silam masih berusia 11 tahun, masih duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD).

Usia pernikahan untuk perempuan yang memenuhi persyaratan hukum dan administrasi adalah 16 tahun, sehingga orang tua informan membuatkan kartu tanda penduduk (KTP) dengan umur jauh lebih tua dari umur informan yang sesungguhnya, dalam istilah informan disebut ‘curi umur’. Lebih jauh informan mengaku saat pernikahan dilangsungkan sudah mengalami menstruasi satu kali.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh informan untuk segera hamil, salah satunya mengonsumsi pil KB sejak 3 tahun lalu atas saran beberapa kerabatnya bahwa dengan meminum pil KB dapat merangsang kehamilan. Upaya minum pil KB sempat dihentikan setelah informan mendapatkan informasi baru dari kerabat lain bahwa pil KB dapat mengeringkan rahim sehingga sulit memiliki anak. Upaya lain yang dilakukan adalah mengonsumsi jamu penyubur kandungan yang dibeli di pasar. Jamu tersebut berbentuk pil dikemas dalam 1 bungkus berisi 100 pil, dengan aturan minum 3 kali sehari. Selain itu informan juga mendapatkan ramuan penyubur kandungan dari sanro (dukun) berupa ramuan minum berisi temulawak dicampur dengan bawang putih.

Upaya lain yang dilakukan adalah mengunjungi sanro (dukun) untuk diurut (pijat). Menurut pengakuan informan, 4 dukun telah mengurut (memijat) tetapi belum ada hasil. Pemijatan terakhir dilakukan oleh dukun ‘Sn’, dipijat satu kali sehari dan diberi air ramuan yang sudah dijappi-jappi. Berdasarkan saran kerabat, informan pernah mengambil anak angkat yang dianggap dapat memancing pasangan yang belum mempunyai anak agar segera memiliki anak. Anggota keluarga seperti orang tua, mertua, dan kerabat yang lain berperan aktif agar informan segera mendapatkan keturunan baik dalam bentuk informasi mengenai obat yang ampuh atau menyarankan ke dukun yang tepat serta mengantar informan ke dukun.

Bagi masyarakat Etnik Bajo anak memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan garis keturunan. Anak laki-laki adalah penopang keluarga, tulang punggung keluarga atau menggantikan orang tua pergi ke laut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari. Anak perempuan biasanya membantu tugas domestik ibu seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan mengangkat air dari sumur.

Berdasarkan wawancara diketahui bahwa informan mengalami nyeri perut, mual dan muntah hingga tidak dapat bangun dari tempat tidur setiap kali menstruasi. Darah menstruasi yang keluar kerap kali menggumpal sebesar jempol kaki orang dewasa. Lama menstruasi 15 hari dan lancar pada hari pertama hingga ketiga. Kondisi yang dialami informan menurut kepercayaan masyarakat disebut dengan istilah lokal sebagai

‘bacici’ (sakit yang berlebihan pada saat menstruasi). Informan

mengonsumsi penghilang rasa nyeri (analgetik) dengan merek dagang yang banyak dijual bebas di warung untuk mengatasi nyeri menstruasi berlebihan. Obat tersebut mampu mengurangi nyeri dan darah menstruasi menjadi lancar.

Informan juga mengaku belum pernah melakukan upaya pengobatan secara medis. Setiap kali menstruasi dan merasakan nyeri hebat tidak pernah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan karena informan merasa takut jika mengetahui dirinya menderita penyakit berbahaya seperti yang dialami seorang kerabatnya ‘Ha’ (45 tahun) memeriksakan diri ke tenaga medis dan didiagnosa menderita penyakit berat sehingga harus dioperasi jika ingin mempunyai anak.

“…Nama ‘saya M’ umur 27 tahun tapi umur curian yang sebenarnya 19 tahun lahir 1996 karena waktu mau pengantin tidak boleh kalau mudah umur baru kelas 4 SD, kalau suami kelahiran 1987, sudah 8 tahun pengantin belum punya anak, pernah KB dari pengantingku 6 tahun saya mulai ber KB. KB anadalan kupake, dia bilang keluargaku, ada keluarga yang pernah bilang bagus untuk memancing anak tapi ada lagi yang bilang tidak boleh karena nanti kering peranakanmu (rahim) dia bilang hentikan dulu nanti tidak bisaku punya anak…pernahmi juga saya coba minum jamu penyubur kandungan yang saya beli di pasar selatang isinya 100 biji diminum 1 kapsul 3 kali 1 hari, sudah juga saya minum ramuan dari sanro (dukun) temu lawak di campur bawang putih tapi berhentika tidak bisaka tahan baunya bawang putih, berapa kali juga di urut perutku sama sanro empatmi urutka sanro, nenek SN, nenek T, nenek M dengan ada satu laki-laki, kalau di nenek S urut 1 kali satu hari selama 3 hari berturut-turut di urut pake minyak tambah irisan bawang merah, diurut supaya lebar-lebar peranakan (rahim), mauka punya banyak anak bagus kalau banyak bisa di suruh suruh, kalau mauku empat 2 laki-laki 2 perempuan yang laki pergi temani bapaknya di laut menyelam ikan yang perempuan bantuka bersih-bersih dirumah dengan angkat air karena disini pake sumur jauh sumurnya di

junjung (di naikkan di atas kepala) kalau mau dibawah ke rumah itu saya pekerjaanku kalau dirumah menyapu, mencuci, memasak, membersihkan halaman, angkat air dari sumur kadang juga temani suami ke laut mattaripang …biasa untuk berobat ke dukun orang tua sama mertua kasih tau kadang juga saya sendiri yang antarka kedukun sepupu kalau di dukun dia kasihki obat jappi-jappi biar cepat punya anak,… (mencari teripang) kalau haidka sakit sekali perut dengan belakangku kata orang bugis bacici (nyeri menstruasi yang hebat) banyak darah mengumpal warna hitam yang keluar, biasa lancar Cuma 3 hari saya kalau haisd 15 hari baru berhenti biasa ada darah mengumpal sebesar jempol kaki biasa keluar di hari ke 3 atau 4, saya kalau haid mengidamka. Muntah-muntah tidak bisa bangun dari tempat tidur, kalau hadika minumka obat bintang tujuh, kalau saya minum langsung keluar semua darah yang besar-besar saya biasa minum hari ke 4 atau ke 5 saya minum setiap haid satu kali sehari kalau sakit kalau tidak tidakji…pernahka juga angkat anak, anaknyaji keluargaku masih bayi masih merah tapi waktu saya ke selatang saya titip sama neneknya jadi diambilmi mamanya kembali, dia bilang orang angkat anak itu pemancing supaya bisa punya anak juga…hanya obat dokter yang saya belum coba kalau obat dukun saya coba semuami takutka ada dulu tante Hj. N pergi periksa katanya di dapat di rahimnya darah menumpang jadi di operasi baru punya anak.”