• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendampingan Trainer Belajar untuk menjad

orang yang berguna (learning to be)

Belajar untuk menjadi orang yang berguna

(learning to be)

Belajar untuk menjadi orang yang berguna

(learning to be) Belajar untuk menjadi

orang yang berguna (learning to be)

Mempraktekan mengembangkan kerjasama tim melalui praktik dinamika kelompok yang dapat meningkatkan kompetensi

berbasis budaya di sekolah.

Mempraktekan mengembangkan kedisiplinan melalui praktik dinamika kelompok yang dapat meningkatkan

kompetensi berbasis budaya sekolah. Mempraktekan mengembangkan kejujuran melalui praktik dinamika kelompok yang dapat meningkatkan kompetensi

berbasis budaya sekolah.

Mempraktekan mengembangkan empati melalui praktik dinamika kelompok yang dapat meningkatkan kompetensi

berbasis budaya sekolah.

Mempraktekan mengembangkan pengetahuan dan kesopanan melalui praktik dinamika kelompok yang dapat meningkatkan kompetensi berbasis budaya sekolah

. Belajar untuk menjadi

orang yang berguna (learning to be)

Beragam teknik dan metode optimalkan kerjasama tim

Beragam teknik dan metode optimalkan pengetahuan

kesopanan Beragam teknik dan metode optimalkan empati

Beragam teknik dan metode optimalkan kedisiplinan

Beragam teknik dan metode optimalkan kejujuran

Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang 2015

156

berbasis budaya di sekolah, konsep dasar kompetensi yang berbasis budaya sekolah (berfikir logik); (2) Peserta pelatihan diajak mengembangkan keterampilan mengelola kompetensi berbasis budaya di sekolah melalui berbagai teknik dinamika kelompok desuai dengan teori yang dipelajari; (3) Peserta pelatihan praktik keterampilan mengelola kompetensi berbasis budaya di sekolah melalui berbagai teknik dinamika kelompok. Kemampuan peserta

pelatihan dinilai lulus apa bila memenuhi

standard kompetensi kelulusan minimal

mencapai 75%; (4) Peserta pelatihan diarahkan untuk mengembangkan pengalaman praktik keterampilan mengelola kompetensi berbasis budaya di sekolah melalui berbagai teknik

dinamika kelompok secara dakam

pendampingan yang berujung pada kemandirian; (5) Pola pembelajaran yang pertama ini dapat digambarkan pada gambar 4:

Gambar 4

Evaluasi Sistem Pembelajaran

Evaluasi sistem pembelajaran adalah

evaluasi untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran yang diselenggarakan oleh pelatih atau instruktur dalam rangka mencapai tujuan pelatihan, pengembangan kompetensi berbasis budaya di sekolah. Evaluasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. (1) Tujuan

Evaluasi ini untuk melakukan perbaikan system pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh instruktur. (2) Aspek-aspek evaluasi sistem pembelajaran adalah unsur-unsur yang meliputi:

kejelasan rumusan tujuan pembelajaran;

kesesuian materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik; kesesuaian strategi (metode, teknik dan media)

Belajar Teori Praktek unsur yg dpt mengembangkan budaya

sekolah

Evaluasi uji kompetensi

Menemukan berbagai metode dan teknik

Uji coba di lapangan

Pendampingan Praktikan Pembukaan materi kebijakan

Tes Awal Kontrak Pembelajaran Kompetensi Materi Dasar I Materi Kompetensi Dasar IV Materi Kompetensi Dasar III Materi Kompetensi Dasar II

Pemantapan

&

Evaluasi Sistem Pembeljaran dan Refleksi Sistem TES Akhir dan

Pendampingan

Tindak lanjut dan Pendampingan

Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang 2015

157

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik; kesesuaian teknik instrumen evaluasi hasil belajar dengan tujuan pembelajaran; pencapaian kemajuan hasil belajar peserta didik; intensitas interaksi peserta pelatihan dengan sesama peserta didik dan interaksi antara peserta didik dengan pelatih/ instruktur; sikap peserta didik terhadap proses pembelajaran; (3) Teknik evaluasi sistem pembelajaran menggunakan: teknik observasi, teknik penugasan berkala, untuk mengetahui pemahaman dan penampilan peserta didik dalam mengerjakan tugas, teknik kerja praktik; (4) Pelaksanaan evaluasi sistem pembelajaran:

pelatih/instruktur sebagai manajer

pembelajaran, ketua pengelola bidang pelatihan sebagai supervisor dalam penyelanggaraan

pelatihan peserta didik sebagai subjek

pembelajaran; (5) Tindak lanjut dan

pendampingan dalam pelaksanaan meliputi silaturahmi, membentuk komunitas profesional

baru dan aling memberi masukan dan

pengalaman.

Pemantauan, Pengawasan dan Evaluasi

Pemantauan atau monitoring merupakan suatu bentuk kegiatan untuk menjaga atau memelihara kegiatan pelaksanaan program pelatihan tetap sesuai dengan perencanaan

program pelatihan sebelumnya. Program

pemantaun ini diharapkan berbagai bentuk untuk

ketidak sesuaian dan penyimpangan

pelaksanaaan kegiatan-kegiatan dalam

perencanaan dapat dikoreksi sekaligus dilakukan

pembinaan. Tujuan untuk mengetahui

kesesuaian antara kenyataan pelaksanaan

program pelatihan dengan perencanaan,

menemukan permasalahan dalam pelaksanaan

program, mendiskusikan bersama pelaksana

untuk memecahkan permasalah yang dihadapi

Aspek-aspek pemantauan meliputi:

ketepatan waktu mulai pelaksanaan pelatihan

dengan perencanaan, ketepatan teknis dan

substansi pembelajaran pelatihan pengembangan

kompetensi berbudaya sekolah, ketepatan,

kemajuan dan hasil pembelajaran pelatihan, pengembangan kompetensi berbudaya di sekolah

dengan pemanfaatan waktu dan dana sesuai dengan perencanaan.

Metode dan teknik pemantauan melalui;

(1) metode kaji tindak, yaitu mengembangan pemecahan masalah situasional di lapangan yang dilakukan secara partisipatif, kolaboratif, berbaur melalui siklus refleksi, perencanaan, aksi atau implementasi dan evaluasi diri dengan penerapan hasil pelatihan langsung di lapangan, (2) teknik kuesioner gabungan terbuka dan tertutup terdiri

atas pertanyaan atau pernyataan yang

mengkombinasikan jawaban-jawaban yang telah disediakan dan harus dipilih, serta jawaban bebas.

Pengawasan adalah suatu bentuk kegiatan untuk mengetahui tingkat kesesuaian manajemen program pelatihan yang dilakukan okeh kembaga

penyelenggara program pelatihan dengan

peraturan penyelenggaraan program pelatihan pengembangan kompetensi budaya di sekolah. Tujuan Pengawasan: (1) Mengukur penampilan penyelenggaraan program pelatihan dalam

menerapkan peraturam (2) Membandingkan

penampilan penyelenggara program dengan peraturan, (3) Memperbaiki kegiatan yang sesuai

dengtan peraturan yang telah ditetapkan.Aspek-

aspek pengawasan meliputi: (1) Ketepatan

sasaran program pelatihan yang dilayani sesuai dengan kriteria administrasi dan minat, (2) Ketepatan tenaga pelatihan/instruktur dengan criteria kemampuan, (3) Ketersedian sarana dan prasarana pelatihan dengan kondisi yang

memadahi, (4) Ketepatan penyusunan

kurikulum, (5) Ketepatan substansi materi, (6) Ketepatan waktu dan penyususan jadwal, (7) Ketepatan penyususnan strategi pembelajaran, (8) Ketepatan evaluasi/uji kompetensi, (9)

Ketepatan tindak lanjut lulusan pelatihan.

Evaluasi program pelatihan merupakan

kegiatan pengumpulan, pengolahan dan

penyajian data sebagai masukan untuk

mengambil keputiusan tentang program

pelatihan yang telah dilaksanakan. Evaluasi

program pelatihan ini berfungsi sebagai umpan balik dalam rangka perbaikan secara terus

menerus mulai tahap perencanaan,

pengorganisasian dan pelaksaan program.

Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang 2015

158

meliputi; (1) Manajemen program pelatihan, (2)

Pengelolaan dana, (3) Mutu layanan

pembelajaran pelatihan, (4) Program tindak

lanjut lulusan program pelatihan. Teknik

evaluasi yang digunakan meliputi: (1) Evaluasi

sikap, (2) Evaluasi tes tertulis (3) Evaluasi

simulasi, (4) Evaluasi praktik, (5) Evaluasi diri. Langkah-langkah evaluasi program pelatihan meliputi: (1) Menyusun tujuan evaluasi program pelatihan, (2) Mendiskripsikan aspek-aspek evaluasi program pelatihan, (3) Mengidentifiksi

hasil evaluasi program pelatihan, (4)

Mengidentifikasi permasalahan, (5) Menyusun

rancangan evaluasi, (6) Menyusun pertanyaan

evaluasi, (7) Mengumpulkan data, (8)

Menganalisisi dan intrepetasi data, (9)

Merumuskan hasil evaluasi dan kesimpulan, (10) Menysun validasi dan tindak lanjut, (11) Menyampaikan program hasil evaluasi.

Indikator keberhasilan program pelatihan meliputi: (1) Peserta didik berpartisipasi selama

proses pembelajaran, (2) Peserta didik 90%

menyelesaikan program pembelajaran, (3)

Lulusan pelatihan 75% mencapai standar

kompetensi. Tindak lanjut program pelatihan

adalah: (1) Membentuk komunitas baru, (2)

Menyelenggrakan seminar, (3) Saling

mengadakan kunjungan

PENUTUP

Model pengembangan program pelatihan peningkatan kompetensi berbasis budaya di sekolah ini disusun sebagai rambu-rambu yang masih bersifat umum. Penerapan pedoman ini bersifat fleksibel terutama yang berkaitan dengan materi, unsur budaya sekolah. Materi ini masih memungkinkan disesuaikan dengan tempat penyelenggaraan

159

Seminar Nasional

KONSELING BERBASIS MULTIKULTURAL

BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNNES

REKONSTRUKSI KONSELING PERSONAL