• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persistensi vs Kegfagfalan

Dalam dokumen Just_Duit_-_Johanes_Lim_-_bhs_indonesia (Halaman 85-89)

P

angkal kegagalan yang bercokol dalam diri kita adalah "penolakan untuk menetapkan rencana dan upaya pencapaian tujuan termasuk mengatasi segala rintangannya".

Cobalah tanyakan kepada orang yang tidak mempunyai tujuan atau motivasi untuk sukses, dan anda akan menemukan bahwa kehidupan mereka tidak menggairahkan, tidak mempunyai definite

goals. Mereka merasa dan bertindak seperti pecundang, tidak perduli

apa yang mereka katakan tentang seberapa keras mereka telah hidup atau bekerja.

Dengan ini saya sampaikan "Potret Seorang Sukses":

=> Gagal dalam bisnis dan bangkrut, 1831

=> Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, 1832 => Gagal dan bangkrut lagi dalam bisnis, 1834

=> Tunangan yang dikasihinya meninggal dunia, 1835 => Nervous Breakdown, 1836

=> Dikalahkan lagi dalam pemilihan legislatif, 1838

=> Dikalahkan lagi dalam pemilihan untuk U.S. Congress, 1843

==> Dikalahkan lagi dalam pemilihan untuk U.S. Congress, 1848

=> Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S. Senate, 1855

=> Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S. Vice President, 1856 => Dikalahkan lagi dalam pemilihan untuk U.S. Senate, 1858 => 1860: ABRAHAM LINCOLN -THE ELECTED PRESIDENT

OF THE U.S.A.: "YOU CANNOT FAIL... UNLESS YOU QUIT!"

Jadi, yang dimaksud dengan kegagalan itu tidak ada, selama anda terus berjuang dan mencari cara yang lebih baik untuk mencapai ke-menangan. Lain halnya jika anda berhenti mencoba, maka pada saat itulah anda pantas disebut sebagai orang yang gagal! Mengapa? Ka-rena anda sudah berhenti berusaha, sehingga bisa dikatakan, "You're

finished when you stop trying!"

Seperti dikatakan President Calvin Coolidge, "Nothing in the

world can take the place of persistence. Talent will not; nothing is more common than unsucessful men with talent. Education will not; the world is full of educated derelects. Persistence and determination alone are omnipotent." Tak ada yang bisa menggantikan arti pentingnya

ke-gigihan dan keuletan. Bakat pun tidak, sebab ada sekian banyak orang yang gagal walaupun sebenarnya mereka berbakat. Pendidikan juga tidak bisa menggantikannya, sebab lihat saja, banyak orang yang berpendidikan tinggi yang tak bisa mencapai apa-apa kecuali ijasah-nya yang geripis dimakan jamur dan waktu. Kegigihan, keuletan dan tekat yang membara untuk mengejar suatu tujuan itulah yang akan mendobrak kelembaban anda, dan mendobrak rintangan yang ada di luar diri anda, untuk mencapai sesuatu yang anda inginkan.

Jadi, jika kekalahan demi kekalahan berusaha menjegal dan men-jatuhkan anda, ketika segala macam upaya dan perjuangan anda un-tuk mencapai sukses nampak semakin kabur dan nampak mustahil, ingatlah akan pernyataan di atas, "Nothing in the world can take the

place of persistence!", tak ada yang bisa menggantikan kegigihan

dan keuletan anda.

Jika anda tidak tabah dan ulet, anda tidak akan bisa mencapai sukses dalam bidang apa pun. Namun jika anda persisten, tanpa me-rasa terkendala oleh adanya kekurangan baik dalam bidang pendidikan, bakat, latar belakang, pengaruh, uang atau reputasi, maka anda bisa dan akan sukses! Determinasi yang sedemikian kuat akan bisa meng-ungguli segala macam kekurangan. Persistensi adalah karakteristik yang menarik sukses.

Persistensi bisa dideskripsikan sebagai can-do attitude, suatu sikap dasar dalam diri kita yang menyatakan bahwa "aku bisa melakukan hal itu!" Namun banyak orang melakukan pendekatan sebaliknya

yakni cant-do attitude, yang merupakan jalan menuju kegagalan. Banyak orang yang belum apa-apa sudah mengatakan "aku tidak

bi-•>•) sa .

Bisa saja kekalahan akan menguji anda, namun anda tidak perlu berhenti. Jangan indahkan kekalahan, kekecewaan maupun kepu-tusasaan. Teruslah mencoba dengan cara cara yang lebih baik, dan te-taplah konsentrasikan pikiran dan imajinasi anda kepada tujuan hi-dup anda, yakni sukses yang segera dapat anda raih dan nikmati. Ingatlah, "Setelah malam yang paling gelap, fajar akan segera menyingsing!"

Tidak ada istilah setengah jalan, hangat, atau separuh hati bagi persistensi. Ini adalah sikap keberanian, ketegasan, pantang menyerah. Persistensi tidak pernah bimbang, melainkan langsung bertindak me-nuju sasaran, dan terus berupaya sampai berhasil. Karena secara hu-rufiah, kata persist bisa berarti "to refuse to give up"—menolak untuk menyerah—serta juga berarti "continue firmly, steadily, insistenly", terus dengan tekad bulat, terus merangsek maju.

Jadi setiap kali anda merasa gundah atau kecil hati karena belum bisa melihat hal baik di hadapan anda, nyatakan afirmasi ini, "I refuse to give up. I shall continue firmly, steadily, and persistently until my good appears." Atau, "I am not discouraged: I am persistent, and I go forward. Go! Go! Go!"

Juga sering katakan kepada diri anda sendiri, "/ am not on the way out. I am on the way up! Yes, I'll make all my dreams come true, NOW!" Ingatkan diri anda sendiri bahwa sukses bukanlah hanya milik orang yang brilian atau berbakat, melainkan bagi orang yang persis-ten, yakni orang yang tidak mengenal kata menyerah, yang terus ber-usaha dengan cara yang lebih baik sekalipun mengalami bermacam rintangan. Seperti kisah "Kelinci dan Kura-kura" adalah contoh yang memenangkan persistensi melawan keunggulan alami. Seperti sang kura-kura, anda tidak akan pernah menjadi orang gagal jika anda ti-dak pernah menyerah!

Janganlah pernah merasa menyesal ataupun iri hati karena anda tidak terlahir dalam keluarga kaya, atau tidak mendapat harta wa-risan, atau tidak mendapat suami/istri kaya. Hanya ada hal yang

perlu anda miliki untuk sukses yakni tujuan yang jelas, persistensi dan determinasi keras untuk mencapai tujuan tersebut.

Jika kekalahan dan kesalahan terjadi, hadapilah dengan berani dan atasilah sebisa mungkin, kemudian teruslah berjuang melanjutkan perjalanan menuju sukses anda. Janganlah pengalaman negatif itu menghantui pikiran anda. Lupakanlah masa lalu yang buruk setelah anda belajar darinya untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Ingat, masa lalu itu sudah menjadi nothing karena sudah berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Jangan repotkan pikiran anda de-ngan kenade-ngan pahit apalagi menjadikannya trauma, karena hal itu hanya merupakan sikap dan sifat orang cengeng dan pecundang. An-da kandiAn-dat sukses mestinya pantang meratapi masa lalu, karena hal itu merupakan tindakan bodoh yang menghambat daya juang dan pencapaian tujuan sukses anda.

Bagi orang yang positif dan persisten, kekalahan pun bermanfaat untuk mengungkapkan dan mengubah kebiasaan buruk/salah, dan membebaskan energi anda untuk memulai kembali dengan kebiasaan dan cara yang lebih baik. Kekalahan mengubah arogansi dan peri-laku besar kepala menjadi kerendahan hati serta membangun hu-bungan interrelasi yang lebih harmonis dengan orang lain. Kekalahan menyebabkan anda harus menginventarisir semua aset dan kewajiban anda, baik fisik maupun spiritual agar bisa bertindak optimis-rea-listis. Kekalahan juga akan memperkuat will-power atau kekuatan ke-hendak anda dengan memberi tantangan untuk melakukan upaya yang lebih hebat daripada sebelumnya.

Saran saya, "Just learn from the past to make your path better, and then forget it. Gotcha!"

10

21 Faktor Penyebab

Dalam dokumen Just_Duit_-_Johanes_Lim_-_bhs_indonesia (Halaman 85-89)