• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN

PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

(STUDI KASUS CV X)

Muhammad Arif Darmawan

1*

, Muhammad Syamsul Ma’arif

1

, Fitriana Dina Rizkina

1

1Prodi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Jl. Raya Darmaga, Kota Bogor, Kode Pos 16680, Indonesia

*Alamat Korespondensi: arifdarma1@gmail.com

ABSTRAK

CV X sebagai Usaha Kecil dan Menengah dalam bidang jus buah belum memiliki visi, misi dan strategi yang jelas dan rawan mengalami krisis dengan kurangnya peningkatan laba perusahaan menjadi hal krusial bagi UKM. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis suatu peta strategi peningkatan kinerja, merumuskan sasaran strategi peningkatan kinerja, mengidentifikasi ukuran kinerja dan untuk mengimplementasi pengukuran kinerja sehingga diperoleh strategi peningkatan kinerja UKM. UKM tersebut perlu melakukan strategi-strategi peningkatan kinerja dengan memperhatikan empat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data meliputi data primer (obsevasi lapang, wawancara dan focus group discussion) dan data sekunder (studi literatur dan dokumen instansi terkait) dengan analisis data menggunakan analisis AHP. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari empat perspektif yang diperoleh, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan perspektif dengan tingkat prioritas tertinggi. Hal ini menandakan bahwa perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh pengelola UKM dalam meningkatkan kinerja UKM CV X. Kemudian sasaran strategis yang diprioritaskan adalah meningkatkan kapabilitas karyawan dan indikator kinerja utama yang diprioritaskan adalah jumlah diskusi antara pemimpin dengan para staf setiap divisi. Strategi yang dapat direkomendasikan adalah pada aspek pertumbuhan dan pembelajaran dengan sasaran strategi peningkatan kepuasan kerja karyawan dan peningkatan kapabilitas karyawan serta inisiatif strategi yang direkomendasikan.

Kata Kunci: AHP, Balanced Scorecard, Indikator Kinerja Utama (IKU), Strategi, Usaha Kinerja Menengah (UKM)

PENDAHULUAN

Dewasa ini tidak sedikit perusahaan yang menghadapi krisis, lalu mengalami kebangkrutan, sehingga dibutuhkan suatu strategi peningkatan kinerja untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Pengelolaan UKM sampai saat ini kurang maksimal karena dihadapkan pada berbagai permasalahan. Menurut Hubeis (2011), permasalahan UKM dapat dijelaskan dengan tujuh faktor yaitu kesulitan pemasaran, keterbatasan finansial, keterbatasan SDM, masalah bahan baku, keterbatasan teknologi, keterampilan manajerial, dan juga permasalahan pada kemitraan. Sehingga berdasarkan penelitian tersebut maka perlu adanya perancangan manajemen strategi pada UKM.

Salah satu Usaha Kecil dan Menengah adalah CV X yang bergerak pada bidang jus buah di Bekasi, Jawa Barat. CV X belum memiliki visi, misi dan strategi yang jelas dan didokumentasikan. Maka CV X perlu merumuskan visi dan misi yang jelas kemudian dianalisis strategi perbaikan dan peningkatan kinerja untuk keberlanjutan UKM dalam persaingan dunia industri saat ini. Perumusan analisis

strategi-strategi perbaikan dan peningkatan kinerja yang

tepat dilakukan dengan pendekatan balancedscorecard.

Luis dan Biromo (2008) mendefinisikan balanced

scorecard sebagai suatu alat manajemen kinerja yang bisa

membantu sebuah organisasi untuk menerjemahkan visi dan misi menjadi inisiatif strategi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator keuangan dan non keuangan yang semuanya terjalin dalam suatu hubungan sebab-akibat. Penggunaan balanced scorecard kini tidak hanya sebagai alat ukur manajemen saja namun juga dapat mencerminkan bagaimana strategi kinerja organisasi secara menyeluruh dapat dilaksanakan.

Pendekatan Balanced Scorecard akan menghasilkan

strategic plan yang koheren dan komprehensif, karena para

manajer dan karyawan harus mempertimbangkan dan mendiskusikan sebab akibat sasaran dipilih dan akan menumbuhkan komitmen personal perusahaan dalam implementasi rencana strategis guna mencapai visi dan misi, kemudian akan dilakukannya evaluasi secara berkelanjutan. Pada penelitian ini, akan menganalisis suatu peta strategi peningkatan kinerja pada CV X, merumuskan sasaran

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember 26-27 Oktober 2016

strategis peningkatan kinerja pada CV X dengan pendekatan

Balanced Scorecard, menganalisis indikator kinerja utama

dan inisiatif strategi dalam perancangan Balanced

Scorecard sebagai pengukuran kinerja CV X dan

menganalisis inisiatif strategi yang direkomendasikan untuk CV X.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuaalitatif merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada gejala yang sifatnya alamiah dan menghasilkan data deskriptif. Lokasi pemilihan

dipilih secara purposive (sengaja), yaitu CV X. CV X

merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi jus buah. Perusahaan ini berlokasi di Bekasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2016 hingga April 2016 di perusahaan tersebut. Penelitian ini berangkat dari permasalahan bahwa UKM CV X belum memiliki visi, misi dan strategi yang jelas dan didokumentasikan. Hal ini menggambarkan permasalahan utama dalam pengembangan utama UKM adalah SDM

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan adalah data hasil wawancara untuk penentuan bobot prioritas strategi berdasarkan para pakar dan indikator kinerja utama. Data sekunder yang digunakan adalah studi literatur berupa jurnal, sikripsi, tesis dan artikel ilmiah. Data primer yang dibutuhkan diambil melalui wawancara pada para pakar. Ada pula instrumen pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner AHP

(Analytical Hierarchy Process). Pihak yang diwawancarai

dalam penelitian ini adalah Direktur, Manajer Umum dan Manajer Pabrik.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

software Expert Choice 11. Prosedur analisis ini diawali

dengan pengumpulan dokumentasi yang dibutuhkan, hasil observasi dan hasil wawancara sehingga data yang diperoleh digunakan untuk merumuskan sasaran strategi dan membuat peta strategi. Kemudian data berupa jawaban kuesioner melalui FGD dan pembobotan, digunakan untuk analisis kuantitaif strategi. Analisis kuantitatif yang dilakukan menggunakan teknik pengambilan keputusan dengan

metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kemudian

hasil seluruhnya divalidasi dan disimpulkan sebagai dasar perumusan sasaran strategi UKM CV X.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sasaran Strategis

Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced

scorecard (BSC) berdasarkan perspektif dari Kaplan dan

Norton (1996) yakni perspektif keuangan (financial

perspective), perspektif pelanggan (customer perspective),

perspektif proses bisnis internal (internal business process

perspective) dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

(learning and growth perspective). Keempat perspektif

dengan pengukuran kinerja melalui pendekatan BSC pada UKM ini menghasilkan delapan sasaran strategis dapat dilihat Tabel 1.

Tabel 1 Sasaran strategis kinerja UKM pada setiap

perspektif Balanced Scorecard

Perspektif Sasaran strategis

Keuangan Peningkatan profit

Pelanggan Peningkatan loyalitas

pelanggan

Peningkatan hubungan dengan pelanggan baru

Proses Internal Pengembangan produk yang

berkualitas

Pengembangan manajemen organisasi

Pengembangan inovasi produk Pertumbuhan dan

Pembelajaran Peningkatan kepuasan kerja karyawan Peningkatan kapabilitas karyawan

Usaha kecil dan menengah merupakan suatu bentuk usaha yang berorientasi profit sehingga sasaran strategis pada perspektif keuangan ini yaitu meningkatkan profit bagi UKM. Meningkatkan profit usaha kecil dan menengah merupakan kemampuan UKM memperoleh laba dari total aset yang dimiliki, hal tersebut menggambarkan tingkat effisiensi (rasio) penggunaan aset UKM. Seperti yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011), profit merupakan salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan keuntungan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam hal ini yaitu pada usaha kecil dan menengah.

Meningkatkan loyalitas pelanggan pada perspektif pelanggan merupakan sasaran strategis yang dipilih. Menurut Mowen (1995), kepuasan pelanggan adalah suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut. Semakin berkualitas produk dan pelayanan yang diberikan, maka loyalitas pelanggan akan semakin tinggi dan akhirnya dapat menimbulkan keuntungan bagi UKM.

Selain meningkatkan loyalitas pelanggan, para pakar setuju bahwa meningkatkan hubungan dengan pelanggan baru pada perspektif pelanggan merupakan sasaran strategis yang cocok. Sasaran strategis pertama dalam perspektif proses bisnis internal berdasarkan penilaian para pakar yaitu pengembangan produk yang berkualitas. Menurut Kotler dan Keller (2009), konsep produk menyatakan bahwa seorang konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur yang paling bermutu atau berkualitas, berprestasi atau inovatif. Karenanya pengelola UKM diharapkan mampu untuk fokus dalam membuat produk yang superior atau berkualitas.

Pengembangan manajemen organisasi pada perspektif proses bisnis internal merupakan sasaran strategis kedua pada perspektif proses bisnis internal. Menurut Kotler dan Keller (2009), bahwa kepuasan akan tergantung pada mutu produk dan jasa. Definisi dari mutu sendiri ada banyak yaitu kesesuaian dengan penggunaan, kesesuaian dengan persyaratan, bebas dari penyimpangan dan sebagainya. Kemudian pada strategi pengembangan inovasi produk, para pakar berpendapat bahwa inovasi produk akan menciptakan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember 26-27 Oktober 2016

kepuasan pelanggan terhadap produk. Berdasarkan

Romdonah et. al (2014), pada produk yang ditawarkan dengan inovasi yang beraneka-ragam, harga semakin baik

dan brand image meningkat maka keputusan pembelian

pelanggan meningkat.

Sasaran strategis pertama pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Schneider dan Vieira (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan karyawan adalah dasar dari setiap strategi. Kepuasan kerja akan berdampak pada produktivitas karyawan dan tingkat keluar masuknya karyawan pada UKM.

Sasaran strategis kedua pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran pada UKM yaitu meningkatkan kapabilitas karyawan. Kapabilitas yang dimaksud adalah pengetahuan, kompetensi dan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan beban kerjanya. Menurut Suhartini (2015), pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berpengaruh positif terhadap dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Perancangan Peta Strategi

Peta strategi merupakan paparan hubungan sebab-akibat antara sasaran-sasaran strategis, dimana menjelaskan proses strategi sebuah organisasi. Penyusunan peta strategi pengukuran kinerja pada UKM berdasarkan sasaran strategis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penyusunan peta strategi menggambarkan hubungan sebab-akibat yang

jelas antara empat perspektif balanced scorecard pada

UKM seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Peta strategi usaha kecil dan menengah Perumusan Indikator Kinerja Utama

Perspektif Keuangan

Sasaran strategis pada perspektif ini berjumlah satu dengan dua indikator kinerja utama. Tabel 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola UKM dan beberapa pakar terkait menyatakan bahwa untuk mengukur bagaimana keuangan yang ada di usaha kecil dan menengah maka dengan menghitung profit dan juga volume penjualan dari UKM. Perhitungan atau pencatatan keuangan pada UKM belum bisa dilakukan seperti perusahaan skala besar

lainnya, mengingat bahwa rata-rata UKM merupakan suatu usaha yang bertumbuh sendiri yang berawal dari usaha keluarga.

Tabel 2 Indikator Kinerja Utama pada Perspektif Keuangan Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Utama

Peningkatan

profit Presentase pertumbuhan profit (%) Presentase peningkatan volume penjualan (%)

Perspektif Pelanggan

Sasaran strategis pada perspektif pelanggan berjumlah dua dan masing-masing memiliki dua indikator kinerja utama. Tabel 3 merupakan indikator kinerja utama pada perspektif pelanggan. Keempat indikator kinerja utama pada perspektif ini berdasarkan rekomendasi dari para pakar melalui FGD dan wawancara mendalam, termasuk pengelola UKM di dalamnya. Tingkat kepuasan pelanggan diukur untuk mengetahui loyalitas pelanggan.

Tabel 3 Indikator kinerja utama pada perspektif pelanggan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Peningkatan loyalitas pelanggan Peningkatkan hubungan dengan pelanggan baru

Persentase penambahan pembelian oleh pelanggan utama (%)

Tingkat kepuasan pelanggan (indeks) Jumlah event/pameran yang diikuti UKM

Persentase respon klaim yang teratasi (%)

Perpektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal memiliki dua sasaran strategis dengan total empat indikator kinerja utama. Tabel 4 merupakan indikator kinerja utama pada proses bisnis internal. Sasaran strategis pengembangan produk yang berkualitas memiliki satu IKU. Untuk mengukur sasaran strategis tersebut maka indikator yang layak untuk dijadikan media pengukuran yaitu seberapa persen produk yang kembali karena rusak. Para pakar menilai bahwa produk yang kembali karena rusak menjadi indikator untuk melihat bagaimana kualitas sebuah produk yang dihasilkan oleh UKM.

Tabel 4 Indikator kinerja utama pada perspektif proses bisnis internal

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Pengembangan produk

yang berkualitas Persentase produk kembali karena rusak (%)

Pengembangan inovasi

produk Jumlah inovasi produk yang dihasilkan (angka)

Pengembangan manajemen organisasi

Persentase keikut-sertaan karyawan dalam program pengembangan karyawan (%)

Persentase human error (%) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Sasaran strategis pada perspektif ini terdiri dari dua indikator kinerja utama. Tabel 5 menyajikan IKU pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Para pakar

menilai bahwa karyawan mengetahui job description nya

dengan baik sangat penting. Job description yang jelas akan membantu karyawan untuk melakukan langkah-langka apa yang harus dikerjakan dalam UKM. Selain itu, teknologi

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember 26-27 Oktober 2016

juga memiliki pengaruh terhadap kinerja sebuah usaha kecil

dan menengah.. Jumlah pertemuan atau diskusi untuk mengembangkan karyawan merupakan IKU kedua yang dinilai para pakar sangat penting untuk meningkatkan kinerja UKM. Diskusi dinilai mampu meningkatkan keterampilan karyawan.

Tabel 5. Indikator kinerja utama pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Peningkatkan kepuasan

kerja karyawan

Peningkatan kapabilitas karyawan

Tingkat kepuasan karyawan (indeks) Persentase turn-over (tingkat keluar masuknya karyawan)

Persentase penguasan dan penggunaan karyawan terhadap teknologi dan jobdesk dengan baik (%)

Jumlah pertemuan/diskusi yang dilakukan pemimpin setiap divisi dengan staf dalam kurun waktu satu bulan (angka)

Pengumpulan dan Pengolahan Data Penentuan Prioritas CV X perlu mengetahui prioritas perspektif balanced

scorecard, sasaran strategis dan indikator kinerja utama.

Untuk mengetahuinya dapat digunakan pembobotan dengan menggunakan proses hierarki analitik. Hirarki yang dirancang memiliki beberapa tingkat susunan hierarki AHP dengan hasil bobot lokal dapat dilihat gambar 2.

Gambar 2. Hirarki AHP peningkatan kinerja CV X

Inisiatif Strategis yang Direkomendasikan

Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, kinerja CV X dalam hal pembinaan mitra strategis, akses terhadap informasi strategis, memperlengkap kompetensi dan pengembangan karyawan telah cukup baik. Oleh karena itu, ada beberapa inisiatif strategis yang dapat dirumuskan untuk meningkatkan kinerja CV X pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yaitu:

1. Membangun manajemen pengetahuan perusahaan

2. Melaksanakan survey kepuasan karyawan setiap enam

bulan sekali

3. Memberikan reward bagi karyawan dengan kinerja yang

bagus

4. Mendokumentasikan setiap pekerjaan karyawan dan

memberikan petunjuk teknis

5. Mengadakan diskusi softskill dan hardskill setiap

minggu

KESIMPULAN

Penelitian yang dilakukan, dari empat perspektif yang diperoleh, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan perspektif dengan tingkat prioritas tertinggi. Hal ini menandakan bahwa perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh pengelola UKM dalam meningkatkan kinerja UKM CV X. Kemudian sasaran strategis yang diprioritaskan adalah meningkatkan kapabilitas karyawan dan indikator kinerja utama yang diprioritaskan adalah jumlah diskusi antara pemimpin dengan para staf setiap divisi. Oleh karenanya, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan sasaran strategis dan indikator kinerja utamanya perlu mendapat perhatian oleh pengelola UKM.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember 26-27 Oktober 2016

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini terlaksana atas bantuan dana Hibah Penelitian dengan sumber dana berasal dari Departemen Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dana hibah penelitian ini diberikan pada bulan Maret 2016. Penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang berkontribusi dalam penulisan karya ilmiah ini.

DAFTAR PUSTAKA Jurnal

Romdonah, R., Fathoni, A., Andi, TH. 2014. Pengaruh Inovasi Produk, Harga, dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Konsumen Dealer Honda Pratama Kurnia Kasih). Universitas Padjajaran: Jurnal Manajemen. Schneider, R dan Vieira, R. 2010. Reflective practice

insights from action research: implementing the balanced scorecard at a wind-farm company. International Journal of Productivity and Performance Management, 59 (5): 493-507.

Suhartini, Y. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan. Universitas PGRI Yogyakarta: Jurnal: Makalah Manajemen Kinerja Karyawan.

Buku

Hubeis, M. 2011. Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator Bisnis. Ghalia Indonesia, Bogor.

Kaplan, RS dan Norton, DP. 1996. The Balanced Scorecard:

Translating Strategy into Action. Harvard Business

School Press, Boston.

Kotler, P dan Keller, KL. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas Jilid 1. PT Indeks, Jakarta.

Luis, S dan Biromo, P. 2008. Step by Step Cascading

Balanced Scorecard to Functional Scorecards. PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mowen, J. 1995. Consumer Behaviour. Prentice Hall Inc, New Jersey.

Rangkuti, F. 2011. SWOT Balanced Scorecard. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

PROSIDING SEMINAR NASIONAL APTA, Jember 26-27 Oktober 2016

APLIKASI DESIGN THINKING DALAM INISIASI

PEMBANGKITAN SENTRA OLAHAN SUSU