DAFTAR PUSTAKA
C. Apa saja Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mempertahankan kemitraan Bidan Desa Dan Dukun Bayi ?
1. Menurut anda apakah kemitraan ini harus tetap ada?
Sebaiknya ya tetap ada kak, karena manfaat yang saya rasakan itu bahwa dengan bermitra tidak ada lagi pasien yang ditolong langsung oleh dukun bayi sendiri.
2. Upaya-upaya apa yang anda lakukan agar kemitraan ini tetap berjalan?
Karena kemitraan ini udah lama saya lakukan, upayanya menurut saya menjalin komunikasi yang baik saja sama dukunnya.
Desa Singkohor, 22 Juli 2017 Yang memberi informasi
(Umdatul Muniroh, Amd. Keb)
19 Sumber Informasi dari Wawancara Informan 2
Data Umum
Nama Informan : Natran Wahyuni, Amd. Keb
Usia : 34 Tahun
Suku : Jawa
Pekerjaan : Bidan Desa Mukti Jaya
Lama Bekerja : 10 Tahun
Alamat : Pustu Mukti Jaya
Pertanyaan dan Jawaban A. Proses Komunikasi
1. Berapa kali persalinan bersama dilakukan dengan mitra anda?
Kalau berapa kalinya ya lupa lah, tapi sering walaupun tidak selalu dengan dukun. Apalagi sejak kemitraan akhir-akhir ini sudah jarang menolong bareng sama dukun. Dalam satu tahun ini jarang cuma sekali kayaknya lah, karena sejak kemitraan dukun dah mengerti akhirnya khan, kalau dulu mungkin apalagi kalau melahirkan masih dirumah sekarang khan langsung ke faskes.
2. Siapa pertama kali berinisatif melakukan pendekatan untuk menjalin kemitraan?
Sebelum ada kemitraan ini, saya memang sudah kenal lama dengan bu Imronah, jadi kalau siapa yang pertama kali saya lupa kak. Tapi saya rasa saya lah karena khan saya yang datang bertugas ke daerah ini, sedangkan bu imronah memang tinggal disini. Jadi kami sering berkomunikasi di pustu ataupun dirumah pasien yang akan melahirkan ditambah lagi karena saya tinggal sendirian di Pustu jadi Mairoh anaknya bu Imronah yang bidan sering saya ajak temeni saya tidur di Pustu.
20
orang jawa. Jadi sehari-harinya kami ya ngomong dengan menggunakan bahasa jawa.
4. Informasi apa saja yang sering dibahas dalam proses kemitraan ini?
Yang sering kami bahas sih biasanya bila ada ibu hamil yang baru, ibu yang akan melahirkan ya kek gitu aza kak.
Jadi memang kalo disini dukunnya lebih kooperatif, lebih enak diajak kerjasama sih, jadi ya kayak gitu.
Sejak ada kemitraan, dukun kita beritahu bahwa tugas dukun hanya sebagai pendamping saja. Misal bila ibu hamil baru datang ke dukun, tetap dukun langsung nyarankan ke kita. Misal ada yang sakit perut mendatangi mbah untuk kusuk, tetap kasih tau ke pasien untuk tetap mendatangi ke kita untuk diperiksa. Karena kata mbak yuyun enggak boleh dikusuk jadi periksa aza ke dia.
5. Apakah dalam berkomunikasi dengan mitra anda, anda menggunakan alat komunikasi?
Biasanya berkomunikasi secara langsung karena rumah mbah imronah dengan pustu tempat saya tinggal juga berdekatan, kalaupun berkomunikasi melalui hp, terkadang juga melalui handphone dengan perantara anak mbah imronah yang kebetulan juga seorang bidan yang bertugas membantu saya di pustu.
6. Apakah anda mengalami kesulitan pada saat menyampaikan informasi kepada mitra anda?
Enggak kak, bidan bayi disini itu sangat enak nurut kalau dikasih tau.
Mungkin karena dia bukan dukun terlatih kali ya kak, kalau dukun terlatih wuihhh pandai-pandaian kak, dia pula perasaannya yang pandai dari kita.
Bisa juga karena dia udah ngerti bahwa bidan lebih bisa menolong pasien, makanya anaknya di masukkinnya sekolah kebidanan kak.
21
1. Bagaimana pandangan anda mengenai program kemitraan bidan desa dan dukun bayi?
Kemitraan bukan hanya pas menolongnya aja, kayak tadilah pasien manggil dukun “oh panggil aza bidanyya itu pun sudah termassuk kemitraan khan, bukan hanya pas hari H mau lahiran, atau kadang gini pasien belum tes pack, tiba-tiba mungkin dia minta kusuk sama dukun, mungkin dukunnya sudah merasa ini udah ada kayaknya nie, dukunnya bilang coba periksa ke bidan itu juga khan kemitraan namanya ya kayak gitu.
2. Apa yang mendorong anda ikut dalam program kemitraan ini?
...tujuan program ini khan agar tidak lagi ada persalinan yang ditolong langsung oleh dukun bayi. Tujuannya program itu bagus, kalau tujuannya bagus kenapa tidak kita ikut program itu. Khan gitu ya gitu aza.
3. Manfaat apa yang anda dapat dalam program kemitraan ini?
Dengan tidak ada lagi bayi yang ditolong utuh oleh sama dukun kita harapkan dapat menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), karena dukun khan sudah diberitahu kalau nanti ada yang melahirkan tetap panggil bidan, jadi dia ya enggak mungkin nolong sendiri ya kayak gitu karena sudah kita beritahu bahwa tugas dukun hanya sebagai pendamping saja.
4. Apakah masyarakat sungguh mendukung proses kemitraan ini?
Mereka sangat mendukung kak, karna memang warga disini masih sangat membutuhkan terutama saat perawatan usai persalinan hampir semua kusuk tu kak, karena pentingnya dukun ditengah-tengah masyarakat makanya dalam anggaran desa dukun itu diberi honor dari dana desa sebesar Rp. 350.000 kak perbulan. Makanya aku betah disini ya itu warganya itu antusias, ini waktu Pospindu Lansia yang datang ramai kak, kita khan semangat kerjanya kalau masyarakatnya antusias.
22
Sudah kak, tapi ini khan lebih diketatkan lagi lebih dibuat perjanjian hitam diatas putih itu kali ya kak yang membedakannya. Kalau dulu waktu bersalin dukunnya tidak memperbolehkan pasien panggil bidan
“udah enggak usah panggil bidannya, nanti aza, bisa nya ini” kayak gitu khan, jadi dengan bermitra ini kalau sudah dipanggil dukun, dukunnya bilang “ panggil bidannya” gitu kak.
6. Menurut kakak apa yang menyebabkan kemitraan disini dapat berjalan?
Komunikasi mungkin ya karena tergantung pribadi masing-masing mungkin juga. Disini dukunnya memang, ya kek mana nurutlah apa yang dibilangkan. Enggak dia merasa karena dia sudah senior jadi dia merasa paling hebat. Jadi tergantung orangnya juga lah kek gitu khan.
Apalagi anak mbah imronah fatner saya di pustu, jadi sering dia saya tekan khan, bilang sama mamak dia khan, jangan dikusuk. Iya mbak dia bilang khan. Coba kita bilang sama mbah parsiyem jangan ngusuk orang hamil mau dia keluarkan jurusnya/ kamusnya semua itu. Jadi ya biarlah terkadang dia itu lagi kalau mengusuk ya sampai diuwel-uwelnya kadang mau melahirkan aza kadang masih dikusuk sama dia, dorong sana diputar disana Cuma kadang koq sama ku enggak ku kasih kalau pasien ku ya. Kalau pasien orang ya diam aza tapi kalau pasien ini dia tak jagalah.
Tapi kalau buk imronah sekali aja kita kasih tahu besok enggak lagi dia itu. Memang langsung mengerti terus satu lagi ada rasa takut juga, karena kalau dukun tadi enggak ada rasa takut dihajarnya aza nya itu tapi kalau sudah kita kasih tau bahayanya ini-ini. tambah lagi dia sudah mengerti sampai anaknya juga dia sekolahkan ke sekolah kebidanan.
b. Pengetahuan
1. Darimana pengetahuan persalinan anda peroleh?
Saya sekolah kebidanan lah kak, saya kuliah di Akademi Kebidanan (Akbid) “Indah” di medan kak tamat tahun 2006
2. Apakah ada pertemuan/ pelatihan yang dilakukan untuk menambah pengetahuan mitra anda mengenai kemitraan ini?
Pertemuan tingkat desa ada sekali kak untuk membahas mengenai tugas dan tanggung jawab kita, dan juga pertemuan untuk pelatihan
23
pelatihan dari Dinas, apa yang aku pelajari yang umum-umumnya ku kasih tau lah dia kak. Alhamdulillah dia mau nurut seperti kalau mandikan bayi harus enam jam keatas dari bayi lahir, ya dia nurut aja.
3. Bagaimana pendapat anda mengenai mitra anda setelah ada kemitraan ini?
Sejak ada kemitraan, dukun kita beritahu bahwa tugas dukun hanya sebagai pendamping saja. Misal bila ibu hamil baru datang ke dukun, tetap dukun langsung nyarankan ke kita. Misal ada yang sakit perut mendatangi mbah untuk kusuk, tetap kasih tau ke pasien untuk tetap mendatangi ke kita untuk diperiksa. Karena kata mbak yuyun enggak boleh dikusuk jadi periksa aza ke dia. Jadi memang kalo disini dukunnya lebih kooperatif, lebih enak diajak kerjasama sih, jadi ya kayak gitu. Jadi sekali kita bilang, khan saya bilang kedia (bidan yang anaknya mbah imronah) jadi dia kasih tau ke mamaknya.
4. Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan kemitraan ini?
Kalau disini enggak ada sih, karena biasanya hambatan itu ya bukan dari kita, dari dukunnya biasanya terjadi, kadang masih ada dukun yang enggak memanggil bidannya koq disini enggak sih, kalau udah ada ibu hamil, ibu itu udah langsung ngasih tau langsung kebidan aza.
Ngusuk aza pun dia enggak mau, memang udah tak bilang jangan kusuk. Kadang ada sih kebiasaan kita kalo hamil ini kayaknya turun nie, datang ke dukun akhirnya dinaikkan. Sekarang udah nggak mau, Enggak mau, enggak boleh karena kita enggak tau kondisi nya didalam bisa rahimnya lemah, kadangkan tali pusat pendek, lilit tali pusat. Lilit tali pusat di ogrok-ogrok apa nggak jangan khan dukun bidan aza enggak tau kondisinya tali pusatnya itu sepanjang apa, itulah ya jadi memang aku disini tidak memperbolehkan/ melarang keras ibu hamil itu untuk dikusuk. Karena orang udah dari dulu-dulu kalau dikusuk enak, kebetulan enggak kenak dikita kek gitu, trus ada plasenta yang dia itu enggak terlalu lengket bisa dikusuk lepas dia khan mau bilang apa kita khan, ada dia yang rapuh, lepas kek gitu atau misalnya dia plasentanya dia letaknya enggak disitu, letaknya dekat jalan lahir itu makanya terkadang suka pendarahan.
Kalau sama dukun srikayu iya pernah aku bertekak sama dia itu.
suntik dorong aja katanya, dia yang ngajarkan kita gini-gini, itu situ khan (bidan lain) berani dia kayak awak yang enggak berani. Kita kadang ya palak gitu khan. Kalau disini enggak disini memang enak bagus enak disini warganya aza enak.
24
Kalau cara menolong persalinan, kalau kami bidan ya sesuai APN kak, semua aturan nya ada disitu semua.
2. Menurut anda bagaimana ketrampilan mitra anda dalam kemitraan ini?
Ketrampilan dalam mendampingi dan mengelus-elus perut ibu kalau ibu merasa kesakitan pada saat kontraksi bersalin dan melakukan ritual dalam menguburkan ari-ari atau plasenta tapi aku enggak tau bacaan-bacaan apa yang di bacanya pada saat menguburkan plasenta itu
3. Apakah anda percaya dengan kemampuan mitra anda dalam menolong persalinan?
Percaya dalam mendampingi dan menunggu ibu yang hendak bersalin karena dukun bayi itu (Ibu Imronah) sabar kali kak, terus enggak cerewet kalau ibu hamil itu merasakan kesakitan dia bilang sabar 4. Apakah dalam menolong persalinan ada pembagian tugas antara anda
dan mitra anda?
Pembagian secara tertulis enggak ada kak, udah tahu aja dan saya kasih tau juga kalau tugas dukun bayi itu hanya mendampingi dan merawat ibu dan bayinya hingga masa nifas sedangkan menolong kelahiran sepenuh nya itu bidan, dia ngerti itu kak enggak mau dia ambil-ambil tugas kita.
C. Apa saja Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mempertahankan