• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN PERTANAHAN

Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan.

1) Pelaksanaan Program.

(1) Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Pertanahan di Kabupaten/kota yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 92.200.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya rekomendasi penanganan masalah konflik/sengketa tanah, khususnya yang bersifat lintas wilayah di Kabupaten/kota, meliputi: proses penetapan lokasi pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, fasilitasi permasalahan pengadaan tanah oleh P2T kabupaten/kota, konflik/sengketa kepemilikan tanah antar perseorangan, antara perseorangan dengan badan hukum, dan antar badan hukum.

(2) Kegiatan Pembebasan Tanah Enclave untuk Konservasi Kawasan Bandung Utara, yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.198.690.000,-. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah Tanah Resapan Air di Kecamatan Cimenyan seluas 39.189 m2.

2) Permasalahan dan Solusi.

Kewenangan Gubernur memfasilitasi konflik/sengketa tanah dibatasi lintas wilayah kabupaten/kota, sedangkan permasalahan yang disampaikan kepada Gubernur 70% bukan lintas kabupaten/kota sehingga fasilitasi yang dilakukan bersifat administratif.

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-115 19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

a) Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakat.

1) Pelaksanaan Program.

(1) Kegiatan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah dokumen hasil kegiatan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam kabupaten/kota di wilayah I.

(2) Kegiatan Pelaksanaan Bantuan Tanggap Darurat ke Daerah Bencana Alam di Kabupaten/kota se Wilayah II yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 900.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersalurkannya bantuan bagi korban bencana alam di wilayah II;

meningkatnya kemampuan pemerintah dalam pencegahan dini dan penanggulangan bencana.

(3) Kegiatan Siaga dan Tanggap Bantuan bagi Korban Bencana Alam yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya penanggulangan bencana alam melalui pemberian bantuan bahan makanan kepada korban bencana alam.

(4) Kegiatan Siaga dan Tanggap Bantuan Bagi Korban Bencana yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 950.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terciptanya sinergitas koordinasi antar dinas terkait kabupaten/kota dengan provinsi dalam penanganan dan monitoring bencana alam kabupaten/kota se wilayah IV.

(5) Dukungan Penyediaan Dana Darurat Bencana, yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan banjiran berupa bronjong kawat 1.764 unit, batu belah 1.764 m3 dan dolken 882 batang.

(6) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim, yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tercapainya upaya mitigasi bencana di Jawa Barat melalui ketersediaan action plan perubahan iklim di Jawa Barat.

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-116 (7) Kegiatan Penanggulangan Korban Bencana, yang dilaksanakan Dinas

Sosial Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000.-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kemampuan

120 orang masyarakat dalam penanggulangan Bencana dan terpulangkannya 324 orang terlantar ke daerah asalnya.

(8) Kegiatan Pemantauan dan peninjauan Bencana Geologi di Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pemantauan dan peninjauan di 8 kabupaten sebanyak 37 lokasi di Jawa Barat.

(9) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulangan Tanggap Darurat Bencana di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.250.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan penanggulangan bencana bagi relawan berbasis pengurangan resiko; terlaksananya pemantapan relawan berbasis pengurangan resiko;

terlaksananya simulasi bencana; dan terlaksananya penyuluhan rawan bencana.

(10) Kegiatan Pelatihan Mitigasi Bencana Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 30.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan mitigasi bencana di Jawa Barat.

(11) Kegiatan Penanganan Bencana Alam yang berupa penyediaan peralatan dan bahan untuk penanggulangan tanggap darurat bencana alam bidang permukiman yang dilaksanakan Dinas Permukiman dan Perumahan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya hidran umum,

tenda dan MCK Knockdown yang dapat digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana.

(12) Kegiatan Penanggulangan Darurat Bencana Alam yang dilaksanakan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya tanggap darurat untuk jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam agar tidak terjadi gangguan arus lalu lintas dalam waktu yang lama.

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-117 2) Permasalahan dan Solusi.

(1) Masih banyak kabupaten/kota yang belum terkoordinasi dalam penanggulangan bencana daerah sehingga dirasakan masih belum optimal. Solusinya adalah meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota dalam penanggulangan bencana daerah.

(2) Masih terbatasnya SDM bidang penanggulangan bencana alam sehingga dengan besarnya wilayah yang terkena bencana alam belum tertangani secara optimal. Solusinya adalah mengajukan permohonan penambahan pegawai dalam upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pada penanggulangan bencana.

b) Program Pendidikan Politik Masyarakat 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan

Masyarakat Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya kesadaran

masyarakat dalam politik dan sinkronisasi penguatan wawasan kebangsaan bagi 240 orang dari Generasi Muda di 4 kabupaten/kota Jawa Barat yaitu Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.

(2) Kegiatan Pemantapan Tugas Intelijen Daerah yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terwujudnya koordinasi dalam deteksi dini untuk mengeliminirasi setiap permasalahan yang berkembang ditengah masyarakat dan pembinaan kepada 26 Kominda Kabupaten/kota di Jawa Barat.

(3) Kegiatan Peningkatan Partisipasi Politik terhadap Undang Undang Bidang Politik di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,-. Hasil kegiatan adalah meningkatnya pemahaman perundang-undangan bidang politik bagi 75 Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ormas/LSM se Jawa Barat.

(4) Kegiatan Fasilitasi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 280.200.000,-. Hasil kegiatan adalah terlantiknya Bupati/Walikota yang habis masa

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-118 jabatannya Tahun 2010 ( Bupati Sukabumi, Bandung, Indramayu dan Karawang).

(5) Kegiatan Pembuatan Sertifikat Panitia/Petugas Penyelenggara /Pelaksana Pemilu Gubernur se Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 370.210.000,-. Hasil kegiatan adalah terdatanya panitia/petugas Pemilu Gub Jabar (PPS, PPK, KPPS, Panwas dan Sekretariat KPU Kabupaten/kota).

(6) Kegiatan Musyawarah Pimpinan Daerah yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 55.484.000,-. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya sinergitas hubungan kerja seluruh unsur Muspida sesuai kewenangan yang ada secara proporsional.

(7) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan

Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah berupa dokumen hasil

Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi dan Kota Depok.

2) Permasalahan dan Solusi

(1) Walaupun upaya-upaya peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dalam rangka menanamkan nilai-nilai ideologi dan rasa nasionalisme serta nilai-nilai budaya telah dilaksanakan, namun kurang sebanding dengan besarnya pengaruh globalisasi terhadap sikap dan perilaku masyarakat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi telah membuka peluang yang sangat lebar bagi setiap orang untuk berinteraksi secara luas. Kuatnya pengaruh tersebut terindikasi dalam sikap yang mengarah makin turunnya nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mengeliminasi pengaruh negatif dari pesatnya arus informasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat telah diupayakan melalui jalinan komunikasi dengan Tokoh Keagamaan, Tokoh Masyarakat maupun dengan Organisasi Kepemudaan melalui pembentukan forum-forum seperti Forum Pembauran Bangsa (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Jawa Barat. Dalam mengantisipasi pengaruh negatif dari timbulnya perilaku tindak kekerasan diupayakan koordinasi

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-119 dengan pihak instansi terkait melalui forum Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA).

(2) Pengaruh masa transisi dari sistem demokrasi sebelumnya dengan sistem demokrasi setelah reformasi yang nuansanya lebih bebas masih belum sepenuhnya pulih. Perbedaan persepsi dalam memberi makna kebebasan masih tampak pada penyampaian opini dan aspirasi oleh sebagian masyarakat yang kurang mengindahkan kaidah-kaidah hukum dan norma sosial yang ada. Untuk mengantisipasi hal tersebut, telah diupayakan komunikasi yang lebih insentif dengan Kabupaten dan Kota se Jawa Barat melalui rapat koordinasi secara berkala 1 (satu) triwulan sekali.

Dalam rapat koordinasi disampaikan informasi kebijakan-kebijakan baru dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta upaya untuk meningkatkan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, baik di jajaran Pemerintah maupun masyarakat.

20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI