• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN PERTANIAN

B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan

2. URUSAN PERTANIAN

a) Program Peningkatan Produksi Pertanian 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya registrasi

penilaian kebun buah-buahan di kabupaten/kota yaitu Mangga 205 kebun, Manggis 305 kebun, Rambutan 1 kebun, Nenas 99 kebun, pisang 8 kebun, Sawo 27 kebun, Pepaya 3 kebun, Stroberi 185 kebun, jeruk 10 kebun, Belimbing 68 kebun dan Salak 22 kebun; serta terlaksananya penerapan SL/GAP Tanaman Hias, Mangga, Manggis, Jeruk dan Nenas.

(2) Kegiatan Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat Melalui Pola Intiflasma UPTD-Masyarakat (UPTD BPB Padi), yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.472.046.230,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbanyakan Benih Dasar Padi (BS - FS) sebanyak 2 ton, benih Pokok Padi (FS - SS) sebanyak 85 ton serta Benih Pokok Padi (FS - SS) melalui kemitraan sebanyak 654 ton.

(3) Kegiatan Pemurnian Varietas Unggul Lokal Jawa Barat (BPSBTPH) , yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-186 Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pemurnian Padi Hitam Lokal Cibeusi dan Padi Lokal Ketan Putih Derti di Kabupaten Subang; pemurnian Kedelai Lokal NS di Kabupaten Karawang; serta pemurnian Bawang Merah Lokal Maja Cipanas di Kabupaten Cirebon (4) Kegiatan Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian di Jawa Barat

(BPT Mekanisasi Pertanian) yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan teknologi alsin tepat guna kepada 26 orang petugas UPTD/Teknisi Perbengkelan UPJA/operator alsin UPJA dari Kabupaten/Kota; terbinanya perbengkelan dan pabrikasi alsin sebanyak 143 UPJA; terbangunnya prototype alsin tepat guna sebanyak 17 buah serta terlaksananya pabrikasi/penggandaan Alat Pengolahan Pupuk Organik (APPO)

(5) Kegiatan Pengembangan Benih Kentang di BPBK yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbanyakan benih kentang G-0 sebanyak 162.905 knol, G-1 sebanyak197.347 knol, G-2 sebanyak 35.832 kg, serta G-3 sebanyak 10.000 kg.

(6) Kegiatan Pengembangan Benih Palawija di BPB Palawija, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya perbanyakan

benih kedele seluas 35 Hektar terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 2 Hektar serta Benih Pokok (FS-SS) 33 Ha; perbanyakan benih kacang hijau seluas 4 Ha terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 1 Ha dan Benih Pokok (FS-SS) seluas 3 Ha; perbanyakan benih kacang tanah terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 1 Ha dan Benih Pokok (FS-SS) 9 Ha; perbanyakan benih jagung terdiri dari Benih Dasar (BS-FS) 1 Ha dan Benih Pokok (FS-SS) 4 Ha;

serta berkembangnya penangkar benih palawija sebanyak 50 kelompok.

(7) Kegiatan Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman di Pasirbanteng, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya bibit Durian 5.000 pohon, Manggis 5.000 pohon, Sukun 5.000 pohon, Pisang 5.000 pohon, Alpukat 100.000 pohon, Mangga 5.000 pohon, Sawo 4.000

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-187 pohon, Nenas 5000 pohon, benih Tomat 12 kg, Cabe Merah 12 kg, Bawang Merah 2.000 kg, Jahe 2.000 kg; terpeliharanya 400 pohon induk/koleksi tananan hias dan 100.000 pohon bibit buah-buahan; serta tersedianya sarana leboratorium kultur jaringan sebanyak 5 unit dan bahan kimia laboratorium kultur jaringan 34 jenis.

(8) Kegiatan Pengembangan Budidaya Perkebunan Rakyat yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya bimbingan teknis (bintek) intensifikasi kakao, kelapa, kopi, dan teh (240 orang); rehabilitasi kakao dan kelapa (330 orang);

diversifikasi jarak pagar (60 orang); perluasan/peremajaan kopi dan karet (480 orang); demplot tebu (25 orang); terlaksananya evaluasi intensifikasi kakao, kopi dan teh; terfasilitasinya rehabilitasi kakao dan kelapa (250 Ha); diversifikasi jarak pagar (50 Ha); terfasilitasinya perluasan/peremajaan kopi dan karet; serta terfasilitasinya pengembangan tebu (50 Ha) dan demplot tebu (5 Ha).

(9) Kegiatan Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya koordinasi dan sosialisasi peningkatan kualitas bahan baku Tembakau tingkat Provinsi dan 7 kabupaten/kota (Garut, Bandung, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Bandung Barat, dan Kota Banjar), bintek budidaaya tembakau sebanyak 280 orang.

(10) Kegiatan Pengembangan Perbenihan dan Pengelolaan Kebun Dinas yang dilaksanakan 5oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya pembibitan komoditas perkebunan 6 komoditas perkebunan (Kelapa 15.000 phn, Kopi 15.000 phn, Aren 10.000 phn, Cengkeh 15.000 phn, Pala 5.000 phn dan Kemiri Sunan 10.000 phn ), rehabilitasi kebun Dinas dan kegiatan penanaman di Kebun Dinas seluas 12,80 Ha di 4 Kabupaten.

(11) Kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis Perkebunan yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 344.500.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya pengawasan dan pelayanan usaha agribisnis perkebunan besar di 14 kabupaten; terlaksananya pertemuan sosialisasi hasil penilaian usaha perkebunan tahun 2009 (197 kebun); pembinaan dan pengembangan

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-188 pola kemitraan usaha perkebunan rakyat di 7 kabupaten; terkoordinasi dan terlayaninya usaha agribisnis 197 perkebunan besar di 14 kabupaten; serta berkembangnya kemitraan usaha perkebunan rakyat dengan perusahaan mitra (7 kemitraan).

(12) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Sapi Perah di Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih Cianjur yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 805.018.150,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya kebutuhan pakan konsentrat ternak sapi perah sebanyak 101.960 Kg, bahan pemanfaatan limbah pertanian (bungkil kacang tanah, bungkil kacang kedelai dan variasi hijauan) sebanyak 30.500 Kg, tambahan bahan baku pakan ternak sebanyak 31.980 Kg dalam rangka budidaya ternak sapi perah; serta terbinanya masyarakat dan kelompok peternak sapi perah binaan di 3 wilayah sebanyak 7 kelompok.

(13) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Sapi Perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole Lembang, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 886.850.950,-. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya ternak sapi perah sebanyak 180 satuan ternak; terbinanya empat kelompok peternak sapi perah binaan;

termonitornya Sub Unit Pelayanan Subang, serta terbinanya stakeholder sebanyak 18.783 orang

(14) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Sapi Potong di Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong Ciamis, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 824.726.500,-. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya ternak sapi potong sebanyak 211 satuan ternak, termonitornya aplikasi teknologi kaji terap dan proses budidaya ternak sapi potog di 11 Kabupaten/kota serta terbinanya kelompok peternak sapi potong penerima paket Gerakan Multi Aktifitas Agribisnis (GEMAR) (15) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Domba di

Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati dan Sub Unit Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Trijaya, dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 15.158.284.000,-. Hasil kegiatan adalah terpeliharanya ternak domba di Bunihayu, Margawati, dan Trijaya sebanyak 13.600 ekor

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-189 dan teradopsinya teknologi budidaya ternak domba di kelompok dari 15 kabupaten.

(16) Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Perbibitan Ternak Unggas di Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Unggas Jatiwangi, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 475.843.500,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya pakan ternak ayam buras sebanyak 34.272 Kg dan ternak itik sebanyak 31.275 Kg; tersedianya peralatan peternakan; tersedianya obat-obatan, vitamin dan vaksin; tersedianya kartu rekording sebanyak 1.810 lembar;

tersedianya leaflet sebanyak 500 exemplar dan rollbanner sebanyak 2 unit; tersedianya kandang baterai (cage) untuk 1.000 ekor; serta terpeliharanya alat dan mesin pertanian.

(17) Kegiatan Pengendalian dan Pengujian Mutu Pakan di Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Cikole-Lembang yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terujinya 755 sampel pakan ternak di Jawa Barat; dan terlaksananya proses assesment dalam rangka akreditasi pengujian di Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak.

(18) Kegiatan Pengembangan Kawasan Usaha Ternak Domba di Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.248.915.598,-. Hasil kegiatan adalah terkoordinasinya alokasi potensi pengembangan Hijauan Makanan Ternak; terbetuknya model percontohan pengembangan usaha ternak domba; dan terlatihnya kelompok peternak di 1 titik tumbuh pengembangan usaha ternak domba di bidang penerapan teknologi.

(19) Kegiatan Fasilitasi Kebijakan Pengembangan Agribisnis dan Kelembagaan Pertanian, yang dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi Setda

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 990.000.000,-. Hasil dari pelaksanaan Kegiatan tersebut adalah

terlaksananya penyusunan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tahun 2011;

terlaksananya Sosialisasi Peraturan Gubernur tentang Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tahun 2011;

terlaksananya rapat persiapan Hari Krida Pertanian ke-38 Tahun 2010 tingkat Provinsi Jawa Barat; terlaksananya rangkaian peringatan Hari Krida Pertanian ke-38 Tahun 2010 tingkat Provinsi Jawa Barat;

terlaksananya rapat persiapan Mimbar Saresehan dan Rembug Madya

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-190 Kontak Tani/ Nelayan (KTNA) tahun 2010; terlaksananya Mimbar Saresehan KTNA Tahun 2010; terfasilitasinya keikutsertaan KTNA Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti Rembug Madya KTNA tingkat Nasional di Tenggarong Provinsi Kalimantan Timur; terlaksananya penyusunan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian dan Perikanan Tahun 2011; terlaksananya Sosialisasi Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian dan Perikanan Tahun 2011; terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Bantuan Pemerintah Sektor Pertanian;

terlaksananya Rapat Evaluasi Bantuan Pemerintah Sektor Pertanian;

terlaksananya penyusunan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Rencana Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2010/2011 serta Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2011 di Daerah Irigasi Jatiluhur;

terlaksananya Sosialisasi Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Rencana Tanam Tanam Padi Rendeng Musim Tanam 2010/2011 serta Padi Gadu dan Palawija Musim Tanam 2011 di Daerah Irigasi Jatiluhur serta terlaksananya Evaluasi dan Pelaporan Akhir Kegiatan Tahun 2010.

(20) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Kebijakan Peningkatan Produksi Tembakau, yang dilaksanakan Biro Bina Produksi Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 149.000.000,-. Hasil kegiatan tersebut adalah terlaksananya rapat koordinasi pelaksanaan peningkatan produksi dan kualitas tembakau di Jawa Barat Tahun 2009 dan 2010 serta rencana kegiatan peningkatan produksi tembakau di Kabupaten/Kota Tahun 2011; terlaksananya inventarisasi permasalahan dalam pelaksanaan pengembangan tembakau serta monitoring perkembangan produksi tembakau di 8 Kabupaten/Kota di Jawa Barat;

terlaksananya rapat penyusunan bahan kebijakan peningkatan produksi tembakau di Jawa Barat serta tersusunnya laporan akhir Kegiatan sebagai bahan acuan untuk perencanaan kegiatan tahun 2011.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu;

(1) Adanya penurunan produksi untuk komoditi sayuran, tanaman buah-buahan dan tanaman obat-obatan dibandingkan dengan tahun 2009, sebagai akibat adanya anomali iklim sehingga hujan turun sepanjang tahun yang berdampak terhadap peningkatan serangan OPT, gagal

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-191 panen. Selain itu, faktor permintaan pasar dapat menyebabkan penurunan produksi tanaman hortikultura. Terhadap permasalahan tersebut maka perlu adanya pengembangan GAP-SOP terhadap semua komoditas unggulan hortikultura di semua kabupaten/kota; perlu adanya pengembangan register kebun, dan perlu adanya perbaikan sistem tata niaga produk hortikultura.

(2) Masih rendahnya produksi dan produktivitas perkebunan rakyat, untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah menerapkan teknik budidaya yang tepat, dalam arti tepat lahan, tepat teknologi dan tepat pengelolaan

(3) Masih luasnya areal tanaman perkebunan yang sudah tua atau tanaman tidak produktif dan tanaman rusak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan pembinaan kepada petani agar meremajakan/merehabilitasi kebun secara pelahan-lahan dan berupaya memberikan bantuan, oleh karena itu perlu fasilitasi pendanaan dalam kegiatan peremajaan/rehabilitasi tanaman.

(4) Belum terpenuhinya kebutuhan benih unggul bermutu dan bersertifikat, untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah pengembangan benih unggul bermutu.

(5) Dalam peningkatan produksi peternakan, masih ditemukan permasalahan yaitu belum jelasnya pengaturan tata ruang peternakan untuk pengembangan kawasan usaha peternakan; belum terkoordinasikannya pola pembinaan peternak ditingkat lapangan; terbatasnya petugas pelayanan teknis peternakan (paramedis) di tingkat lapangan serta belum optimalnya pola kemitraan antara Unit Perlaksana Teknis Dinas (UPTD) dengan masyarakat dalam mengembangkan populasi ternak.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan upaya dengan menyusun kajian akademik sebagai bahan penyusunan peraturan daerah yang memadai, dalam mengawal peruntukan kawasan usaha peternakan di tingkat kabupaten/kota, serta pendataan wilayah-wilayah kawasan sesuai dengan potensi dan kesesuaian komoditas ternak; koordinasi penyuluhan dan peningkatan wawasan serta keterampilan petugas teknis, dan peningkatan jumlah kader kesehatan melalui partisipasi masyarakat; serta meningkatkan kemampuan UPTD untuk menghasilkan bibit berkualitas dan menerapkan teknologi tepat guna serta penyusunan aturan kemitraan yang saling menguntungkan sesuai dengan peraturan yang berlaku

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-192 b) Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian

1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pelatihan Pertanian di UPTD Balai Pelatihan Pertanian, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 270 penyuluh dan

120 petani melalui Pelatihan Pertanian Organik Padi, Manajemen Agribisnis Padi, Budidaya Padi Hibrida, Optimalisasi Lahan Kering Padi Gogo, Kewirausahaan Agribisnis, Pengelolaan Tanaman Jagung Terpadu (PTT-Jagung), Pengelolaan Tanaman Kedelai Terpadu (PTT- Kedelai), Pengolahan Hasil Pisang, Manajemen Usaha Kelompok serta Pengembangan Sayuran Daun Orientasi Ekspor.

(2) Kegiatan Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pertanian, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa

Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.845.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan

pupuk organik sebanyak 1.800 ton; pengawasan terhadap pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di 19 kabupaten/kota serta terlaksananya pengembangan lembaga pertanian yang terdiri dari 400 kelompok tani dan 26 KWT yang berorientasi bisnis

(3) Kegiatan Fasilitasi PHKI dalam Pemberdayaan dan Pembelajaran Masyarakat di Bidang Pangan, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 261.300.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan 150 petani dalam pembuatan leisa, bokhasi, moi dan pestisida alami di Kabupaten Subang, Indramayu dan Cirebon serta pelatihan 150 petani dalam pengolahan hasil pertanian palawija, kedelai dan kacang tanah di Kabupaten Subang, Indramayu dan Cirebon.

(4) Kegiatan Perlindungan Perkebunan dan Penataan Lahan Perkebunan yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya evaluasi pelaksanaan Agro Techno (ATP) sebanyak 25 orang; pemberdayaan masyarakat dalam rangka penanganan DAS Citarum dan Cimanuk pada kawasan Perkebunan melalui Demplot pengembangan tanaman kopi yang berwawasan lingkungan seluas 6 Ha;

pertemuan kebijakan teknis operasional perlindungan perkebunan (6 orang); pertemuan koordinasi penanganan gangguan usaha dan

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-193 bencana alam/fenomena iklim dilahan perkebunan (50 orang) tingkat provinsi, 100 orang di tingkat lapangan; pembinaan dan pelayanan kegiatan penataan lahan; pelestarian lahan perkebunan serta perlindungan perkebunan.

(5) Kegiatan Peningkatan SDM, Kelembagaan, Permodalan Perkebunan Rakyat yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya pelatihan fasilitator daerah tahap III (10 hari, 20 orang); pelatihan pengembangan kelembagaan dan usaha tani Perkebunan (84 orang); pertemuan kelembagaan petani (80 orang);

Pertemuan Permodalan Agribisnis Perkebunan Rakyat (40 orang); serta pembinaan/pengawalan kelembagaan di 14 Gapoktan (1.420 orang).

(6) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Bahan Baku Industri Hasil Tembakau yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya koordinasi Asosiasi Tembakau dan Cengkeh Tingkat Provinsi dan Kabupaten (20 asosiasi); terlaksananya pembinaan kepada 9 Asosiasi Tembakau dan Cengkeh; serta tersusunnya Data Base Kelembagaan Usaha Tembakau dan Cengkeh di 14 kabupaten.

(7) Kegiatan Peningkatan Produktivitas SDM Peternakan di Balai Pelatihan Peternakan Cikole - Lembang yang dilaksanakan Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 30 orang petugas

dalam bidang kesehatan hewan; terlatihnya 40 orang peternak dibidang budidaya ternak domba; terlatihnya 30 orang peternak dibidang Village Breeding Center; terlatihnya 60 orang peternak dibidang budidaya ternak sapi potong; terlatihnya 30 orang peternak dibidang teknologi sapi perah; terlatihnya 30 orang peternak dibidang budidaya ternak ayam buras dan itik; serta terlatihnya 30 orang petugas dibidang seleksi dan tatacara pemotongan hewan qurban;

(8) Kegiatan Fasilitasi Program Hibah Kompetensi berbasis Institusi (PHK-I) dalam Pemberdayaan dan Pembelajaran masyarakat di Bidang Pangan yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 505.810.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan masing-masing 3 kelompok peternak itik dan kelompok peternak domba (teknologi IB domba)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-194 (9) Kegiatan Pelatihan Inseminasi Buatan yang dilaksanakan Dinas

Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya masing-masing 30 orang petugas iseminator dan petugas pemeriksa kebuntingan (PKB) (10) Koordinasi Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan DBHCHT di

Wilayah IV, yang dilaksanakan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.0000.0000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan adala meningkatnya efektivitas pelaksanaan DBHCHT di Wilayah IV;

terlaksananya koordinasi, fasilitasi, monitoirng dan evaluasi pelaksanaan DBHCHT di Wilayah IV; serta tersedianya data pelaksanaan kegiatan DBHCHT di Wilayah IV.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu :

(1) Masih rendahnya realisasi penyaluran pupuk bersubsidi terutama pupuk organik di lahan sawah, hal ini dikarenakan petani terbiasa menggunakan pupuk anorganik yang memberikan pengaruh langsung terhadap produksi dan produktivitas, kurangnya sosialisasi penggunaan pupuk organik di tingkat lapangan serta belum adanya komitmen bersama untuk upaya penyehatan kesuburan lahan di tingkat petani.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya peningkatan koordinasi dan pengawalan/pengawasan oleh komisi pengawas pupuk dan pestisida (KP3) tingkat provinsi dan kabupaten/kota; sosialisasi penggunaan pupuk organik oleh aparatur pertanian yaitu PPL, KCD, UPTD, POPT dan THL-TB PP serta KTNA tingkat desa dan kecamatan;

dukungan dari produsen pupuk organik untuk melakukan beberapa percontohan pada lahan petani; serta Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian) menetapkan kebijakan-kebijakan yang mendorong pada penggunaan pupuk organic di tingkat lapangan.

(2) Adanya gangguan usaha agribisnis perkebunan sebagai akibat fenomena iklim yang tidak terkontrol, untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah mengoptimalkan dana yang tersedia untuk melakukan koordinasi dan menangani gangguan usaha serta mengusulkan adanya peningkatan fasilitasi pendanaan untuk menunjang pelaksanaan pelindungan perkebunan.

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-195 c) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak

dan Ikan

1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pengamatan dan Rekomendasi Pengendalian OPT Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat (BPTPH), yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tanaman Pangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya sistem informasi dan rencana pengendalian OPT;

terlaksananya penerapan Teknologi Pengendalian OPT model Agens Hayati oleh 125 petani; tersedianya data Perkembangan OPT dan Bencana Alam pada lahan pertanian sebanyak 24 kali; terlaksananya pengujian 12 sampel residu Pestisida, Kimia Tanah dan Air; serta terlaksananya Pengawasan penggunaan Pestisida dan Pembinaan 160 kios Sarana Produksi Pertanian.

(2) Kegiatan Pengembangan Sarana dan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 570.350.000,-. Hasil kegiatan adalah terfasilitasinya eksplorasi OPT dan Musuh Alami (MA) di 10 Lokasi; uji coba pengendalian OPT tanaman perkebunan di 2 lokasi yaitu Kabupaten Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya; pengembangan agens hayati di BPTP sebanyak 5 jenis yaitu Beauveria bassiana, Materrhizium anisopliae, Trichoderma sp., Paecilomyces fumosoroseaus dan Spicaria sp; pengembangan tanaman bahan peptisida nabati sebanyak 5000 phpn; pengembangan isolate lemah; pemeliharaan dan perbanykan vanili asal biji tahan fasurium sebanyak 3000 pohon; pengembangan agens hayati ditingkay petani sebanyak 5 jenis, yaitu : Beauveria bassiana, Materrhizium anisopliae, Trichoderma sp., Paecilomyces fumosoroseaus dan Spicaria sp; penerapan metode PHT tepat guna di 1 lokasi;

penanggulangan OPT tanaman perkebunan di 2 lokasi (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat); pengambilan specimen untuk uji viulensi sebanyak 5 jenis yaitu : Helopeltis sp dan Hyposidra talaca pada tanaman teh, Hypothenemus hampei pada tanaman kopi;

Conopomorpha cramerelia dan Helopeltis sp pada tanaman kakao;

pengembangan agens hayati di tingkat sub unit sebanyak 5 jenis yaitu : Beauveria bassiana, Materrhizium anisopliae, Trichoderma sp., Paecilomyces fumosoroseaus dan Spicaria sp.

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-196 (3) Kegiatan Pengujian dan penyidikan Penyakit Hewan dan bahan Asal

Hewan di Balai Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan dan Kesmavet Cikole Lembang, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya 4 jenis pengujian penyakit hewan menular strategi (PHMS) sebanyak 325.065 sampel; terlaksananya pengujian bahan asal hewan sebanyak 3.658 sampel; terlaksananya pemeriksaan hewan/ternak di Pos Pemeriksaan Hewan (check point) sebanyak 12.962.886 ekor; dan dapat dipertahankannya akreditasi 8 jenis pengujian.

(4) Kegiatan Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan serta Fasilitasi Penerapan keamanan Pangan Produk Asal Hewan, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 550.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya buku pengendalian penyakit hewan menular (Buku petunjuk teknis pengendalian Avian Influenza (AI) sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pemberantasan rabies sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pengendalian anthrax pada hewan sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pengendalian brucellosis pada ternak sapi perah sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pencegahan dan penanganan penyakit gangguan reproduksi pada ternak sapi potong sebanyak 40 buku; Buku

(4) Kegiatan Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan serta Fasilitasi Penerapan keamanan Pangan Produk Asal Hewan, yang dilaksanakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 550.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya buku pengendalian penyakit hewan menular (Buku petunjuk teknis pengendalian Avian Influenza (AI) sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pemberantasan rabies sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pengendalian anthrax pada hewan sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pengendalian brucellosis pada ternak sapi perah sebanyak 40 buku; Buku petunjuk teknis pencegahan dan penanganan penyakit gangguan reproduksi pada ternak sapi potong sebanyak 40 buku; Buku