• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan April 2015 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,56 persen dan Kota Bukittinggi juga mengalami inflasi sebesar 0,77 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks di seluruh kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,22 persen, kelompok sandang sebesar 0,26 persen dan kelompok kesehatan sebesar 1,23 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,06 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,51 persen.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan April 2015 Kota Padang adalah sebesar -3,46 persen, dan Kota Bukittinggi sebasar -2,16 persen, sedangkan laju inflasi year on year (April 2015 terhadap April 2014) Kota Padang sebesar 7,22 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 5,59 persen.

 Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,99 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota banda Aceh sebesar 0,08 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 12 di Sumatera dan posisi ke 20 dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke 6 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan ke 9 secara nasional.

No. 25/05/13/Th. XVIII, 4 Mei 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

APRIL 2015 INFLASI KOTA PADANG SEBESAR 0,56 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan April 2015 secara umum menunjukan adanya peningkatan. Di Kota Padang pada bulan April 2015 terjadi inflasi sebesar 0,56 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,99 pada bulan Maret 2015 menjadi 121,67 pada bulan April 2015. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai April 2015 adalah sebesar -3,46 persen,

sedangkan laju inflasi year on year (April 2015 terhadap April 2014) adalah sebesar 7,22 persen. Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan harga di seluruh kelompok pengeluaran

antara lain; kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,45 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,26 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,23 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,06 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,51 persen.

(2)

2 Berita Resmi Statistik No. 25/05/13/Th. XVIII, 4 Mei 2015 Tabel 1

Inflasi Kota Padang April 2015, Tahun Kalender 2015, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran IHK Des 2014 IHK Maret 2015 IHK April 2015 Inflasi April 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 126.03 120.99 121,67 0,56 -3,46 7,22 1. Bahan Makanan 144.79 124.40 124,96 0,45 -13,70 6,41 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 117.22 120.73 121,08 0,29 3,29 5,86 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 117.21 118.64 118,90 0,22 1,44 10,51 4. Sandang 106.98 109.97 110,26 0,26 3,07 2,18 5. Kesehatan 114.84 119.71 121,18 1,23 5,52 13,76 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 116.38 117.84 117,91 0,06 1,31 8,42 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 133.23 125.14 127,03 1,51 -4,65 6,18

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan April 2015 terjadi inflasi sebesar 0,77 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,79 pada bulan Maret 2015 menjadi 115,67 pada bulan April 2015. Laju inflasi tahun kalender sampai bulan April 2015 sebesar -2,16 persen, dan inflasi year on year (April 2015 terhadap April 2014) sebesar 5,59 persen.

Di Kota Bukittinggi inflasi juga terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,41 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,53 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi sebesar 0,12 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,64 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Bukittinggi April 2015, Tahun Kalender 2015, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran IHK Des 2014 IHK Maret 2015 IHK April 2015 Inflasi April 2015 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (4) (4) (5) (6) (7) Umum 118.22 114.79 115,67 0,77 -2,16 5,59 1. Bahan Makanan 133.53 118.41 118,90 0,41 -10,96 1,11 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 108.84 109.88 110,15 0,25 1,20 3,62 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 113.54 117.42 119,22 1,53 5,00 13,00 4. Sandang 102.98 103.71 103,90 0,18 0,89 1,07 5. Kesehatan 112.42 114.19 114,39 0,18 1,75 4,96 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 110.64 110.76 110,89 0,12 0,23 5,82 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 128.14 120.38 122,36 1,64 -4,51 7,75

Inflasi Sumatera Baratterjadi karena adanya peningkatan harga pada semua kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 4,99 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,44 persen;kelompok sandang sebesar

Inflasi Sumate ra Baratte rjadi karena adanya pening

*) Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK bulan April 2014

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan April 2015 di kota Padang antara lain: bensin, bawang merah, tukang bukan mandor, petai, cumi-cumi, kangkung, bayam, kelapa, rokok kretek, kulkas/lemari es, dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditas yang mengalami

(3)

penurunan harga antara lain: beras, batu bata, jengkol, besi beton, angkutan udara, telur ayam ras, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, ikan tajak-tajak, dan beberapa komoditi lainnya.

Dikota Padang pada bulan April 2015, seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,11 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen, serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di kota Bukittinggi antara lain: bahan bakar rumah tangga, bensin, bawang merah, daging ayam ras, rokok kretek filter, cabai merah, belut, bawang putih, emas perhiasan, minyak goreng, dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah; beras, kentang, ikan tongkol/ambu-ambu, pasir, gula pasir, salak, kelapa, telur ayam ras, batu bata, jengkol, dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Bukittinggi pada bulan April 2015, seluruh kelompok pengeluaran memberikan sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,10 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,34 persen, kelompok sandang sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 pesen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,01 persen, serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,26 persen.

Tabel 3

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang,dan Kota Bukittinggi April 2015 (persen)

KelompokPengeluaran

Andil Inflasi (%) Kota Padang Kota Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 0,56 0,77

1. Bahan Makanan 0,11 0,10

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 0,05 0,05 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0,05 0,34

4. Sandang 0,02 0,01

5. Kesehatan 0,05 0,01

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,00 0,01 7. Transpor, Komunikasi danJasa Keuangan 0,28 0,26

(4)

Gambar 1

Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan April 2015

(2012=100)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi Menurut Bulan 2014-2015 (2012=100) 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 Padang Bukittinggi -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 Padang Bukittinggi

(5)

URAIAN MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan April 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,45 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 124,40 pada bulan Maret 2015 menjadi 124,96 pada bulan April 2015. Dari 11 (sebelas) subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 9 (sembilan) subkelompok mengalami inflasi dan 2 (dua) subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 3,22 persen, dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,15 persen, sedangkan deflasi terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 1,17 persen dan subkelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 0,76 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; bawang merah 0,05 persen, petai 0,04 persen, cumi-cumi sebesar 0,03 persen, kangkung, bayam dan kelapa sebesar 0,02 persen, daun bawang dan ikan tonggol sebesar 0,01 persen, pir dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah beras sebesar 0,07 persen, jengkol 0,02 persen, telur ayam dan cabe merah sebesar 0,01 persen, minyak goreng dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan April 2015 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 120,73 bulan Maret 2015 menjadi 121,08 pada bulan April 2015. Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi sebesar 0,21 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,16 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,54 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain rokok kretek dan gulai sebesar 0,01 persen, rokok kretek filter dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan April 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 118,64 pada bulan Maret 2015 menjadi 118,90 pada bulan April 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,19 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 1,35 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,17 persen sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; tukang bukan mandor 0,05 persen, kulkas/lemari es dan keramik sebesar 0,01 persen, daun pintu dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah batu bata dan besi beton sebesar 0,02 persen, tarif listrik dan beberapa komoditi lainnya di bawah angka 0,01 persen.

(6)

4.

S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan April 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 109,97 pada bulan Maret 2015 menjadi 110,26 pada bulan April 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada seluruh subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,18 persen, sandang wanita 0,13 persen, subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,07 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,59 persen,

Kelompok sandang ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang adalah emas perhiasan, celana panjang jeans dan beberapa komoditi lainnya dengan angka dibawah 0,01 persen.

5.

K e s e h a t a n

Pada bulan April 2015 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,23 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 119,71 persen pada bulan Maret 2015 menjadi 121,18 pada bulan April 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,90 persen, subkelompok obat-obatan sebesar 2,58 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 4,66 persen, subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,52 persen.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas penyumbang adalah ongkos bidan dan obat dengan resep sebesar 0,01 persen, lulur dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan di bawah 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan April 2015 di Padang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen atau mengalami peningkatan indek dari 117,84 pada bulan Maret 2015 menjadi 117,91 pada bulan April 2015. Dari 5 (lima) subkelompok yang ada pada kelompok ini subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami deflasi sebesar 0,28 persen, dan subkelompok rekreasi mengalami inflasi sebesar 0,64 persen, sementara 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 persen dengan komoditas penyumbang antara lain televisi berwarna, VCD/DVD player dan beberapa komoditi lainnya dengan angka dibawah 0,01 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan April 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,51 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 125,14 pada bulan Maret 2015 menjadi 127,03 pada bulan April 2015. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini terdapat 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok traspor sebesar 1,99 persen, subkelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,44 persen, sementara 2 (dua) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,28 persen dengan komoditas penyumbang antara lain bensin sebesar 0,28 persen, solar dan cuci kendaraan memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

(7)

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender sampai bulan April 2015 Kota Padang sebesar -3,46 persen, dan kota Bukittinggi sebesar -2,16 persen, sedangkan laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks harga bulan April 2015 terhadap bulan April 2014 di Kota Padang tercatat sebesar 7,22 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 5,59 persen. Perbandingan laju inflasi dan inflasi year on year bulan April 2015 dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Tabel 4

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year,

Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Maret 2015

Inflasi Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. April 0,56 0,77

2. April (Tahun Kalender) -3,56 -2,16 3. April (tahun n) terhadap April (tahun n-1) (year

on year) 7,22 5,59

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender April 2015 Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (April 2015-April 2014) Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

-5 0 5 10 15

Jan-Des 2014 Jan-15 Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr

Padang Bukittinggi 0 2 4 6 8 10 12 14

Des14-Des13 Jan15-Jan14 Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan April 2015, dari 82 kota IHK, 72 (tujuh puluh dua) kota mengalami inflasi dan 10 (sepuluh) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,31 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,02 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,69 persen dan terendah terjadi di Kota Sukabumi dan Kota Kendari sebesar 0,03 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 20 dan kota Bukittinggi menduduki urutan ke 9 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan April 2015, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,99 persen dan terendah di Kota Banda Aceh 0,08 persen. Sementara Kota Padang menduduki posisi ke 12 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi 6 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan April 2015, 23 (dua puluh tiga) kota mengalami inflasi dan 3 (tiga) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 0,94 persen dan terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,20 persen dan terendah di Kota Sukabumi sebesar 0,03 persen.

Dan dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 26 (dua puluh enam) kota mengalami inflasi dan 7 (tujuh) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,31 persen dan terendah di Kota Manado sebesar 0,06 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,69 persen dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,03 persen.

(9)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera April 2015 (2012=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meulaboh 118,58 0,08 -1,64 5,83 2 Banda Aceh 113,31 0,08 -1,33 5,64 3 Lhokseumawe 113,92 0,79 -1,36 6,28 4 Sibolga 117,98 0,58 -1,19 6,65 5 Pematang Siantar 120,43 0,56 -1,26 6,27 6 Medan 119,77 0,96 -0,76 6,99 7 Padangsidempuan 116,82 0,50 -1,22 5,68 8 Padang 121,67 0,56 -3,46 7,22 9 Bukittinggi 115,67 0,77 -2,16 5,59 10 Tembilahan 123,34 0,62 -0,58 5,47 11 Pekanbaru 118,93 0,81 -0,53 7,08 12 Dumai 118,95 0,38 -0,54 6,47 13 Bungo 116,17 0,09 -2,43 5,31 14 Jambi 117,30 0,30 -2,28 5,04 15 Palembang 115,96 0,48 -0,85 6,93 16 Lubuklinggau 115,04 0,99 -1,23 7,76 17 Bengkulu 122,63 0,55 -1,54 8,29 18 Bandar Lampung 118,77 0,76 0,31 8,08 19 Metro 125,90 0,11 -0,78 4,62 20 Tanjung Pandan 123,99 0,32 -2,23 8,12 21 Pangkal Pinang 118,79 0,87 0,45 5,83 22 Batam 116,76 0,46 -0,21 6,88 23 Tanjung Pinang 119,54 0,63 0,18 6,19

(10)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa April 2015 (2012=100)

Kota IHK Deflasi Inflasi/ (%) LajuInflasiTa hunKalender 2015 **) InflasiTahu nkeTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 DKI Jakarta 119,75 0,27 0,28 7,35 2 Bogor 118,93 0,71 0,37 6,23 3 Sukabumi 119,06 -0,03 -0,23 6,16 4 Bandung 117,84 0,43 0,62 6,66 5 Cirebon 116,46 0,40 -0,56 4,66 6 Bekasi 116,91 0,10 -0,49 5,99 7 Depok 117,56 -0,20 -1,19 5,29 8 Tasikmalaya 117,08 0,29 0,09 6,18 9 Cilacap 120,76 0,02 -0,35 6,62 10 Purwokerto 116,66 0,15 -0,60 4,83 11 Kudus 123,47 0,21 -0,56 6,03 12 Surakarta 116,10 0,35 -0,63 5,60 13 Semarang 117,86 0,17 -0,73 6,26 14 Tegal 114,30 -0,10 -0,37 5,55 15 Yogyakarta 117,13 0,38 0,25 5,45 16 Jember 116,99 0,17 -0,45 5,64 17 Banyuwangi 117,10 0,36 -0,48 4,45 18 Sumenep 116,78 0,05 -0,44 6,46 19 Kediri 118,45 0,31 -0,43 5,84 20 Malang 119,51 0,49 0,29 6,99 21 Probolinggo 118,43 0,36 -0,24 5,49 22 Madiun 116,95 0,39 0,10 6,05 23 Surabaya 118,69 0,41 0,75 6,77 24 Tangerang 125,00 0,73 0,14 7,81 25 Cilegon 121,03 0,33 0,09 7,98 26 Serang 123,31 0,94 0,20 9,14

(11)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera April 2015 (2014=100)

Kota IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2015**) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Singaraja 126,46 0,64 0,79 9,50 2 Denpasar 116,81 0,40 0,32 6,16 3 Mataram 117,63 -0,20 0,14 6,39 4 Bima 121,04 1,09 0,63 6,65 5 Maumere 113,29 0,43 0,08 1,98 6 Kupang 119,69 0,18 -0,31 6,19 7 Pontianak 125,11 0,55 2,36 9,72 8 Singkawang 119,25 0,08 1,34 8,25 9 Sampit 118,04 0,52 0,69 6,85 10 Palangka Raya 116,06 0,08 -0,09 5,09 11 Tanjung 117,40 0,40 0,40 6,75 12 Banjarmasin 116,26 0,38 0,25 6,85 13 Balikpapan 120,54 -0,32 1,36 6,93 14 Samarinda 120,70 0,24 0,42 5,90 15 Tarakan 126,70 0,21 0,06 9,55 16 Manado 118,20 0,06 -0,35 7,73 17 Palu 117,78 0,37 -2,02 5,46 18 Bulukumba 124,42 -0,06 -0,95 5,53 19 Watampone 115,57 -0,39 -1,52 4,64 20 Makassar 117,38 0,38 0,76 7,39 21 Pare-Pare 115,88 0,45 -1,55 6,75 22 Palopo 116,90 0,43 0,31 6,83 23 Kendari 114,62 -0,03 -1,33 6,69 24 Bau-Bau 122,26 0,72 0,30 10,52 25 Gorontalo 114,13 0,15 -0,98 4,51 26 Mamuju 116,31 0,09 -0,46 6,68 27 Ambon 119,90 0,33 4,22 7,81 28 Tual 132,54 1,31 5,74 17,60 29 Ternate 121,79 0,62 -0,42 7,83 30 Manokwari 112,66 -0,69 0,07 6,00 31 Sorong 117,24 0,33 1,03 7,06 32 Merauke 123,73 0,11 -0,14 9,43 33 Jayapura 120,38 -0,09 0,15 7,83

(12)

Tabel 9

IHK danPerubahan IHK Kota Padang MenurutKelompok/ Sub Kelompok Padang April 2015 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 121,67 0,56 -3,46 7,22 I BAHAN MAKANAN 124,96 0,45 -13,70 6,41

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 127,12 -1,17 -6,19 14,43 Daging dan Hasil-hasilnya 107,31 0,18 -0,60 -1,78

Ikan Segar 112,42 1,22 2,58 -2,86

Ikan Diawetkan 123,35 0,15 5,52 6,40

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 123,97 -0,76 -0,35 7,76

Sayur-sayuran 145,34 3,22 1,59 16,35

Kacang - kacangan 140,54 0,60 1,62 1,61

Buah - buahan 135,12 0,80 3,08 7,79

Bumbu - bumbuan 139,99 1,13 -53,77 5,30

Lemak dan Minyak 107,40 0,42 1,78 0,02

Bahan Makanan Lainnya 113,94 0,84 1,91 4,11 II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 121,08 0,29 3,29 5,86

Makanan Jadi 119,73 0,21 4,10 6,30

Minuman yang Tidak Beralkohol 109,14 0,16 0,86 2,90 Tembakau dan Minuman Beralkohol 132,86 0,54 2,96 6,67 III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 118,90 0,22 1,44 10,51

BiayaTempatTinggal 114,79 0,19 0,81 7,79 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 132,84 -0,03 2,15 19,01 Perlengkapan Rumahtangga 113,73 1,35 4,51 8,17 Penyelenggaraan Rumahtangga 112,05 0,17 0,40 5,71 IV SANDANG 110,26 0,26 3,07 2,18 Sandang Laki-laki 116,58 0,18 2,49 5,32 Sandang Wanita 107,99 0,13 1,24 4,27 Sandang Anak-anak 107,45 0,07 2,11 4,86

Barang Pribadi dan Sandang Lain 108,42 0,59 6,08 -4,06 V KESEHATAN 121,18 1,23 5,52 13,76

Jasa Kesehatan 126,60 0,90 8,81 25,43

Obat-obatan 115,18 2,58 4,31 4,49

Jasa Perawatan Jasmani 119,32 4,66 4,66 6,27 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 118,85 0,52 3,29 9,07 VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 117,91 0,06 1,31 8,42

Pendidikan 114,88 0,00 0,00 3,32

Kursus-kursus / Pelatihan 134,67 0,00 0,00 26,43 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 117,09 -0,28 8,97 13,67

Rekreasi 122,87 0,64 0,44 16,28

Olahraga 118,27 0,00 0,00 7,98

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 127,03 1,51 -4,65 6,18

Transpor 138,49 1,99 -6,20 7,88

Komunikasi Dan Pengiriman 99,30 0,00 0,00 -0,14 Saranadan PenunjangTranspor 108,07 0,44 1,68 4,88

Jasa Keuangan 108,07 0,00 0,00 7,04

(13)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi MenurutKelompok/ Sub Kelompok April 2015 (2012=100)

Uraian IHK Inflasi/Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 115,67 0,77 -2,16 5,59 I BAHAN MAKANAN 118,90 0,41 -10,96 1,11

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 127,90 -3,28 -7,78 5,31 Daging dan Hasil-hasilnya 106,24 3,65 2,26 -10,03

Ikan Segar 113,21 0,73 7,54 -2,56

Ikan Diawetkan 123,31 0,20 -1,14 3,60

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 127,39 -0,14 0,56 7,80

Sayur-sayuran 119,17 -1,66 -14,21 -8,53

Kacang - kacangan 106,63 0,14 1,02 2,54

Buah - buahan 112,12 0,00 -8,43 -10,94

Bumbu - bumbuan 131,61 8,05 -44,12 21,10

Lemak dan Minyak 107,34 0,01 0,57 5,49

Bahan Makanan Lainnya 97,58 0,00 0,00 0,14 II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 110,15 0,25 1,20 3,62

MakananJadi 106,53 0,01 0,25 2,78

Minuman yang Tidak Beralkohol 100,34 -0,39 0,60 -0,45 Tembakau dan Minuman Beralkohol 125,06 1,05 3,55 7,64 III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 119,22 1,53 5,00 13,00

BiayaTempatTinggal 113,01 -0,11 2,73 7,66 BahanBakar, Penerangan dan Air 144,96 6,38 12,75 33,02 Perlengkapan Rumahtangga 108,88 0,32 2,29 8,33 Penyelenggaraan Rumahtangga 110,29 0,14 1,43 3,94 IV SANDANG 103,90 0,18 0,89 1,07 Sandang Laki-laki 112,75 0,00 0,14 1,69 Sandang Wanita 103,24 0,00 0,60 1,40 Sandang Anak-anak 103,69 0,31 0,55 1,28

Barang Pribadi dan Sandang Lain 96,33 0,49 2,40 -0,15 V KESEHATAN 114,39 0,18 1,75 4,96

Jasa Kesehatan 121,13 0,00 0,00 3,92

Obat-obatan 103,98 0,00 2,21 2,34

Jasa Perawatan Jasmani 122,65 0,00 0,00 8,44 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 112,53 0,40 3,21 6,09 VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 110,89 0,12 0,23 5,82

Pendidikan 112,47 0,00 0,00 9,63

Kursus-kursus / Pelatihan 114,39 0,00 0,00 3,91 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102,04 0,55 1,06 2,22

Rekreasi 114,99 0,09 0,22 0,90

Olahraga 100,03 0,00 0,13 0,13

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 122,36 1,64 -4,51 7,75

Transpor 132,11 2,28 -6,17 10,77

Komunikasi Dan Pengiriman 97,88 0,00 0,00 -2,15 Sarana dan Penunjang Transpor 110,69 0,04 0,42 3,04

Jasa Keuangan 120,70 0,00 0,00 18,23

(14)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Azwir, S.Si

Kepala Bidang Statistik Distribusi

JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hanafiyah, jilid sebagai sebagai ta’zi>r harus harus dicambukan lebih keras dari jilid dalam had agar dengan ta’zi>r orang yang terhukum akan menjadi jera,

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

Pagal kitus LR BK straipsnius kvalifikuotų seksualinės prievartos prieš vaikus veikų, įskaitant ir sunkiausias – išžaginimą ir seksualinį 42 Lentelė sudaryta pagal

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

Gillin dan Gillin (1982: 263) menjelaskan lebih lanjut mengenai perubah-an sosial yang dikutip oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar

Untuk itu, mata diklat ini menjadi sangat penting bagi para peneliti. Mata diklat ini menjelaskan tentang sumber data, jenis data, peran data dan sumber data bagi suatu

8 Salah menyeka atau salah menghitung instrumen 9 Thrombosis vena dalam tidak profilaksis 10 Tidak ada rencana kembali ke ruang operasi 11 Penerimaan akut tidak diharapkan. 12

Sampai dengan batas maksimum yang tercantum dalam ikhtisar polis di bawah plan yang dipilih tertanggung, yang dalam hal ini penanggung yang akan menentukan