i
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) , PERAN DAN KEDUDUKAN PNS MENUJU SMART GOVERNANCE
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PROGRAMER TB DALAM MENINGKATKAN CAPAIAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI SOSIALISASI
DISUSUN OLEH :
NAMA PESERTA : GRES VIRANDA ARWIS SONU BOTUTIHE, SKM
NDH : 12
NIP : 19921121 202202 2 001 JABATAN : ANALIS PENYAKIT MENULAR
INSTANSI : DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXLII BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2022
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK), PERAN DAN KEDUDUKAN PNS MENUJU SMART GOVERNANCE
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXLII TAHUN 2022
“OPTIMALISASI KEMAMPUAN PROGRAMER TB DALAM MENINGKATKAN CAPAIAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI SOSIALISASI MELALUI SOSI ALISASI”
NAMA : GRES VIRANDA ARWIS SONU BOTUTIHE, SKM
NDH : 12
NIP : 19921121 202202 2 001 JABATAN : ANALIS PENYAKIT MENULAR UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN
Telah disetujui dan diseminarkan tanggal :
di Badan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
Coach,
ISRAJUDIN,S.Sos NIP. 19830509 201001 1 002
Mentor,
ASNUR JAYA, S.Gz.,MM NIP. 19750722 199603 1 002
iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK), PERAN DAN KEDUDUKAN PNS MENUJU SMART GOVERNANCE
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXLII TAHUN 2022
“OPTIMALISASI KEMAMPUAN PROGRAMER TB DALAM MENINGKATKAN CAPAIAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI SOSIALISASI MELALUI
SOSIALISASI”
NAMA PESERTA : GRES VIRANDA ARWIS SONU BOTUTIHE, SKM
NDH : 12
NIP : 19921121 202202 2 001
JABATAN : ANALIS PENYAKIT MENULAR
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar/ Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
pada tanggal : Penguji,
Drs.H Abdul Rajab Rauf Silondae, M.Si NIP. 19621229 198903 1 014
Coach,
ISRAJUDIN,S.Sos NIP. 19830509 201001 1 002
Mentor,
ASNUR JAYA, S.Gz.,MM NIP. 19750722 199603 1 002
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Dra. YUNI NURMALAWATI, M.Si NIP. 19700626 198909 2 001
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya serta hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan hasil aktualisasi yang berjudul “OPTIMALISASI KEMAMPUAN PROGRAMER TB DALAM MENINGKATKAN CAPAIAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI SOSIALISASI MELALUI SOSIALISASI”
Laporan hasil aktualisasi ini disusun sebagai pijakan dalam mengimplementasi aktualisasi diri pasca mengikuti Latsar Golongan III Angkatan CXLII Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Seluruh kegiatan yang ada dalam laporan hasil aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dapat diterapkan di tempat kerja.
Penyusunan laporan hasil aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1. Ir. H. Amrullah, MT selaku Bupati Konawe Kepulauan yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;
3. Umar, S.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS;
4. Drs.H Abdul Rajab Silondae, M.Si selaku penguji yang telah memberi koreksi bimbingan dan masukan selama ujian laporan hasil aktualisasi.
5. Israjudin, S.Sos selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan laporan hasil aktualisasi penulis;
6. Asnur Jaya, S.Gz.,MM , selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN;
7. Seluruh Widyaswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam penyusunan laporan hasil aktualisasi dan habituasi ini;
v
8. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik;
9. Keluarga besarku, yang terdiri dari kedua orang tua, saudara, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar, teristimewa untuk para sahabat ku yang memberikan bantuan dan perhatian dalam menyelesaikan tulisan ini;
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan III Angkatan , 140, 141 dan Angkatan 142 Tahun 2022 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Latsar.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada laporan hasil ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan ini. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai "berAKHLAK" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Kendari,
GRES VIRANDA ARWIS SONU BOTUTIHE, SKM NIP. 19921121 202202 2 001
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……… I
HALAMAN PERSETUJUAN………. II HALAMAN PENGESAHAN……….. III KATA PENGANTAR………. IV DAFTAR ISI……….. V DAFTAR TABEL……… VI DAFTAR GAMBAR………... VII
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang……….. 1
B. Tujuan………. 2
C. Manfaat……….. 3
D. Ruang Lingkup……….. 3
BAB II GAMBARAN UMUM……….. 5
A. Gambaran Umum Organisasi……… 5
B. Profil Peserta……….. 11
C. Konsep Nilai – nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) ………. 12
a. Berorientasi Pelayanan……… 12
b. Akuntabel……… 14
c. Kompeten………. 16
d. Harmonis……… 17
e. Loyal……… 18
f. Adaptif……… 19
g. Kolaboratif……… 19
D. Kedudukan dan Peran ASN……… 20
a. Smart ASN……… 20
b. Manejemen ASN……….. 23
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI………. 25
A. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi dan Penetapan Isu………. 26
B. Penetapan Isu………. 26
C. Analisis Isu (Analisis Penyebab dan Dampak Isu) ………. 28
vii
D. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu……… 29
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI………... 45
1. Realisasi Kegiatan………... 45
2. Capaian Aktualisasi……… 46
3. Matrik Rekapitulasi Realisasi Nilai- nilai Dasar ASN (BerAKHLAK )……….. 69
4. Capaian Penyelesaian Core Isu……… 70
5. Manfaat Terealisasinya Core Isu……… 71
BAB V PENUTUP………. 73
A. Kesimpulan………. 73
B. Saran dan Rekomendasi……….. 74
C. Rancangan Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi……… 74
DAFTAR PUSTAKA………... 75
LAMPIRAN- LAMPIRAN……… 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Profil Peserta………... 11
Tabel 2 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi………. 25
Tabel 3 Penetapan Isu dengan Metode APKL……… 27
Tabel 4 Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu………. 29
Tabel 5 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar……….. 30
Tabel 6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)…. 42 Tabel 7 Estimasi Biaya……… 42
Tabel 8 Jadwal Rencana Kegiatan………. 43
Tabel 9 Realisasi Kegiatan………. 45
Tabel 10 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1……… 46
Tabel 11 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2………. 50
Tabel 12 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3………. 65
Tabel 13 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4………. 55
Tabel 14 Matrik Rekapitulasi Realisasi Nilai- nilai Dasar ASN (BerAKHLAK )……. 70
Tabel 15 Capaian Penyelesaian CoreIsu……….. 70
Tabel 16 Rancangan Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi………... 73
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan ……….. 6
Gambar 2 Promblem Tree……….. 24
Gambar 3 Menyiapkan Bahan Konsul Pada Atasan……… 28
Gambar 4 Kegiatan Konsul Pada Atasan………... 29
Gambar 5 Kegiatan Konsul Pada Mentor……….. 31
Gambar 6 Surat Persetujuan Atasan dan Mentor………. 32
Gambar 7 Kegiatan Menyiapkan Bahan………. 32
Gambar 8 SK Penanggung Jawab Program TB……… 33
Gambar 9 Data Programer………. 34
Gambar 10 Kegiatan Konsul Pada Pimpinan………. 35
Gambar 11 Disposisi Atasan Penentuan Titik Lokasi Sosialisasi……….. 36
Gambar 12 Soal Pretest dan Post Test……… 37
Gambar 13 Bahan Materi Sosialisasi………... 37
Gambar 14 Undangan Pelaksanaan Aktualisasi………... 39
Gambar 15 Kegiatan Konsul Pada Atasan………... 40
Gambar 16 Kegiatan Pelaksanaan Pretest………... 41
Gambar 17 Kegiatan Sosialisasi………. 42
Gambar 18 Kegiatan Sosialisasi Tata cara Pengimputan SITB pada Pramer Baru… 43 Gambar 19 Daftar Hadir……… 44
Gambar 20 Notulen………. 45
Gambar 21 Kegiatan Post Test………. 45
Gambar 22 Kegiatan Mengolah Data Pretest dan Post Test………... 47
Gambar 23 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Post Test ………... 47
Gambar 24 Rekapitulasi Capaian Temuan sebelum melaksanakan Sosialisasi……... 48
Gambar 25 Rekapitulasi Capaian Temuan sebelum melaksanakan Sosialisasi…….. 51
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat ASN adalah pegawai negeri yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai pelaksana pembangunan bangsa. Pegawai ASN dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan yang profesional berintegritas dan bertanggung jawab. sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu adanya karakter sebagai Aparatur Sipil Negara dalam menyelenggarakan pelayanan yang baik bagi masyarakat, maka disusun UU No.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa, ASN dituntut untuk dapat melaksanakan profesinya sebaik- baiknya dengan berdasarkan prinsip nilai dasar, kode etik, komitmen, integritas moral, tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi sesuai bidangnya.
Tuberculosis Paru merupakan salah satu penyakin infeksi yang prevalensiya paling tinggi didunia. Berdasarkan laporan Word Heal Organitation (WHO) sepertiga populasi dunia yaitu sekitar dua miliyar penduduk terinfeksi mycobacterium Tuberculosis. Situasi TB di indonesia tahun 2018 (data per 1 mei 2019) sebanyak 842.000 kasus. Dengan angka notifikasi kasus sebanyak 569.899 sisanya 32% belum terlaporkan.
Dan saat ini penyakit TB Paru merupakan penyakit Re- Emerging yang masih terus ditemukan di Kabupaten Konawe Kepulauan. Ada 2 tipe penyakit TB Paru diantaranya kasus baru dan kasus lama/kambuh. Kasus baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan obat anti tuberculosis atau sudah pernah menelan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) kurang dari 1 bulan (30 dosis harian), sedangkan kasus lama/kambuh adalah penderita tuberculosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh, kemudian berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif. Strategis Nasional dalam Mengendalikan TB yakni dangan (1) penguatan Kepemimpinan Programer TB (2) Peningkatan akses layanan TB yang bermutu, (3)
2
pengendalian faktor resiko TB (4) penguatan manejemen program TB, berdasarkan strategis tersebut dapat disimpulkan bahwa Programer TB memiliki peran penting terutama dalam penemuan, pemberian informasi, dan pendampingan pasien TB.
Saat ini penulis telah diterima sebagai CASN di Instansi Pemerintahan Kabupaten Konawe Kepulauan dengan Unit Jabatan sebagai Analis Penyakit Menular Dinas Kesehatan Konawe Kepulauan, terdapat beberapa Isu yang ada wilayah kerja Dinas Kesehatan yang berdasarkan tugas dan fungsi Analis Penyakit menular dan seringkali menjadi sorotan dan menjadi masalah yang harus segera ditangani salah satunya yaitu Kurang Optimalnya Programer TB dalam Meningkatkan Capaian Angka Penemuan Kasus Tuberkulosis yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Dalam hal ini Kinerja programer TB dapat dikatakan belum optimal dimana angka capaian belum mecapai target dibeberapa tahun terakhir.untuk menyelesaikan Isu tesebut dalam Rancangan ini penulis memilih judul yaitu,
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PROGRAMER TB DALAM MENINGKATKAN CAPAIAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS MELALUI SOSIALISASI
B. Tujuan 1. Umum
Aktualisasi ini dimaksudkan teraktualisasi dan terinternalisasinya nilai-nilai dasar ASN yang biasa diakronimkan dengan BerAKHLAK, diantaranya: Berorientasi Pelayanan, (2) Akuntabel, (3) Kompoten, (4) Harmonis, (5) Loyal, (6) Adaptif, dan (7) Kolaboratif. Agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, serta peran dan kedudukan ASN di NKRI.
2. Khusus
Teroptimalisasinya Pengetahuan Programer TB dalam meningkatkan capaian angka penemuan kasus Tuberkulosis di lingkup Kabupaten Konawe Kepulauan
3
C. Manfaat
1. Manfaat untuk Penulis
a. Penerapan nilai-nilai BERAKHLAK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) b. Pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab
penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
c. Menjadi ASN yang lebih profesional, berkomitmen,beretika dan berintegritas tinggi
d. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional.
2. Manfaat untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan
Meningkatnya pelayanan kesehatan dan target capaian penemuan kasus TB di Kabupaten Konawe Kepulauan
3. Manfaat untuk Masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan coach, maka pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini akan dilaksanakan dengan cara sosialisasi kepada programer TB, Hal pertama yang akan dilakukan adalah berkonsultasi dengan pemimpin, setelah itu menyurati kepada Programer TB RSUD dan Puskesmas bahwa akan dilaksanakannya sosiaiasi di Dinas Kesehatan. Penulis dan Wasor TB Kabupaten akan memberikan sosialisasi tentang Tata Cara Strategis Penemuan Pasien TB dan Tata Cara dan Pengimputan Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) agar dapat Optimalnya kemampuan programer TB dalam meningkatkan angka penemuan kasus Tuberkulosis.
Sebelum dilakukannya sosialisasi Programer akan terlebih dahulu diberikan Pre test dan Post Test setelah dilaksanakannya sosialisasi, guna mengukur kompetensi awal dan komptensi akhir Programer.
4
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 01 Juli 2022 sampai dengan tanggal 03 Agustus 2022 di lingkup wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu di Jalan Poros Pelabuhan Desa Langara Iwawo,Kec. Wawonii Barat.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR ASN DAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1. Kedudukan Organisasi
a. Landan Hukum
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5415);
2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063)
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679)
4) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
5) Peraturan Bupati Konawe Kepulauan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan
b. Profil Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan beralamat di Jalan Pelabuhan Langara, Kecamatan Wawonii Barat. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan berdasarkan Peraturan Bupati Konawe Kepulauan Nomor 25 Tahun 2016, adalah terdiri atas :
1) Unsur Pimpinan yaitu Kepala Dinas Kesehatan.
2) Unsur Sekretaris, yang dibantu oleh 2 Kepala Sub Bagian, yaitu :
6
3) Unsur Bidang, yang terdiri atas 3 Bidang, yaitu:
a) Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) b) Bidang Bina Pelayanan Kesehatan dan Kefarmasian c) Bidang Bina Pengendalian Penyakit
2. Unsur Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD / UPTR), terdiri dari : a. UPTD Puskesmas (7 Puskesmas)
b. UPTR Rumahsakit Pratama
c. UPTD Farmasi dan Alat Kesehatan d. Unsur Kelompok Jabatan Fungsional
3 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kab. Konawe Kepulauan
7
4 Visi, Misi dan Nilai Organisasi a. Visi
Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan 2021- 2026 mengacu pada Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Konawe Kepulauan 2021-2026, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Renstra Kementrian Kesehatan.
Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan di atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 5 Misi, (pembangunan sektor kesehatan terkait dengan Misi ke-2) sebagai berikut:
b. Misi
Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar, kawasan pemukiman dan prasarana wilayah;
1) Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii;
2) Meningkatkan daya saing perekonomian berbasis potensi Daerah;
3) Peningkatkan kualitas tata kelola birokrasi dan pelayanan publik;
4) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana.
Dalam upaya implementasi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Pilar Strategi Percepatan Pembangunan 5 tahun kedepan yang lebih terarah dan mudah didefinisikan oleh setiap jenjang manajerial yang ada di Kabupaten Konawe Kepulauan, maka Wawonii Bangkit di operasionalkan dalam 5 (lima pilar) program, yakni Program Wawonii Cerdas, Program Wawonii Sehat, Program Wawonii Produktif, Wawonii Program Berbudaya dan Program Wawonii Peduli Masalah Sosial. Program ini bertujuan untuk membangun
Menuju Wawonii Bangkit (Berkembang, Kompetitif dan Tangguh) dalam Bingkai Lingkaran hati Emas Tahun 2021-
2026”
8
generasi yang memiliki kualitas jasmani dan rohani yang baik, berprestasi dalam segala bidang. Wawonii Sehat dilaksanakan dengan 2 pilar utama yaitu : 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; serta perluasan sasaran dan benefit jaminan Kesehatan, kendali mutu dan kendali biaya.
c. Nilai Organisasi
1) Tertib Dan Disiplin Dalam Pengabdian
a) Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya;
b) Setiap Apartur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya wajib bekerja secara tertib berdasarkan mekanisme kerja yang jelas sebagaimana diatur dalam struktur organsasi dan SOP;
c) Setiap Apartur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya wajib menyusun laporan kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dan dilaporkan secara berjenjang, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat tujuan;
d) Setiap Apartur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus taat pada peraturan Disiplin Kepegawaian dan peraturan lain yang berhubungan dengan disiplin kepegawaian e) Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas kesehatan dan
jaringannya wajib mendapat penghargaan dan pengakuan atas prestasi kinerja;
f) Setiap Apartur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan
9
Jaringannya akan diberikan sanksi atas pelanggaran sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Akurat dan Terpercaya Dalam Informasi
a) Menjamin ketersediaan informasi yang akurat dan terpercaya dengan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten (SIK) dan Sistem Infomasi Kesehatan Puskesmas (SIP) melalui pembentukan tim kerja SIK/SIP terpadu yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan data, menverifikasi data, mengolah data, menganalisis data, serta menyajikan data;
b) Menjamin ketersediaan data dan informasi yang ter-update;
c) Menjamin akses masyarakat terhadap informasi kesehatan yang akurat dan terpercaya
3) Tepat Dan Cepat Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan
a) Masalah Kesehatan cukup kompleks dan rumit mengikuti daur hidup kehidupan manusia mulai dari dalam kandungan sampai usia lanjut dan sumber penyebabnya ada pada semua sector, aktifitas pembangunan dan aktifitas manusia yang tidak berwawasan kesehatan. Karena itu upaya preventif dan upaya promoting menjadi sangat prioritas untuk mencegah dan memberikan perlindungan dan jaminan kesehatan terhadap seluruh penduduk;
b) Disadari bahwa ada keterbatasan baik tenaga, teknologi dan biaya sehingga perlu ketepatan dalam menentukan prioritas permasalahan yang memiliki daya ungkit terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian serta peningkatan status kesehatan pribadi, keluarga dan masyarakat, yang ditetapkan melalui proses perencanaan dan penganggaran secara terpadu dan berkelanjutan;
c) Pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah secara cepat dalam rangka mengantisipasi timbulnya KLB dan Wabah, mencegah timbulnya kematian dan kecacatan pada kelompok
10
rawan, serta untuk memutuskan mata rantai penularan secara cepat.
4) Akuntabilitas Dalam Penyelenggaran
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik maka semua upaya kesehatan yang telah direncanakan harus dapat dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan dan PerundangUndangan yang berlaku
1. Kepercayaan
Masyarakat percaya terhadap pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
2. Efektif Dan Efisien
Tujuan harus tercapai dengan dukungan pembiayaan yang rasional
3. Pelayanan Cepat
Selalu bertindak cepat untuk melayani masyarakat 4. Unggul
Mencapai hasil Kinerja maksimal dan terbaik 5. Aksesibilitas
Pelayanan Kesehatan Menjangkau seluruh masyarakat 6. Santun
Menunjukan perilaku santun dalam pelayanan 7. Aman
Menjamin keamanan setiap tindakan pelayanan 8. Nyaman
Menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman
5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi a. Tugas Pokok Organisasi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan sesuai dengan Peraturan Bupati Konawe Kepulauan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan, Dinas
11
Kesehatan mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan.
b. Fungsi Organisasi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan mempunyai fungsi, antara lain :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku;
2) Koordinasi penyusunan program pembangunan kesehatan, pengolahan data dan informasi kesehatan serta penelitian dan pengembangan kesehatan;
3) Pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit masalah kesehatan;
4) Pelaksanaan pembinaan penunjang medis, sarana, peralatan kesehatan, promosi dan peran serta masyarakat;
5) Pelaksanaan pembinaan manajemen program dan pengembangan sumberdaya kesehatan;
6) Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan dinas;
7) Pelaksanaan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai dengan fungsi Dinas Kesehatan
B. Profil Peserta
DATA PRIBADI
Nama : Gres Viranda Arwis Sonu Botutihe,SKM
NIP : 19921121 202202 2 001
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Analis Penyakit Menular
Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Konwe Kepulauan Alamat Kantor : Jln. Poros Pelabuhan Desa Langara Iwawo, Kec.
Wawonii Barat
Alamat Domisili : Ds. Langara Tanjung Batu, Kec. Wawonii Barat
12
Tempat/Tanggal Lahir : Abuki, 21 November 1992 Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
RIWAYAT PEKERJAAN 2019 – 2021 : Tenaga Kontrak
Rumah Sakit Daerah Konawe Selatan
C. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang di maksud adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Berdasarkan dari ketujuh nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang harus ditanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui Indikator- indikator dari ketujuh kata tersebut, yaitu:
1. Nilai-Nilai Dasar ASN a. Berorientasi Pelayanan
Sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik, Definisi dari Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam pasal 4 UU pelayanan publik yaitu :
1) Kepentingan umum 2) Kepastian hukum
13
3) Kesamaan hak
4) Keseimbangan hak dan kewajiban 5) Keprofesionalan
6) Partisipatif
7) Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif 8) Keterbukaan
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan 11) Ketepatan waktu
12) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat 2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan 3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap seseorang/organisasi yang meberikan amanat. Dalam konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina dan lebih luasnya kepada publik. Terdapat beberapa aspek- aspek akuntabilitas adalah sebagai berikut :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result-oriented) 3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) .
14
c. Kompeten
Kompeten adalah Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kompeten memiliki kalimat AFIRMASI “Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Adapun Kode Etik Kompotensi yaitu:
1) Meningkatkan Kompotensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan.
b) Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari internet.
c) Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network.
d) Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi ASN bekerja atau tempat lain.
e) Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.
2) Membantu orang lain belajar
a) Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
b) Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
c) Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya kedalam repository di mana ia
15
dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).
d) Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber darirefleksi pengalamatn (lessons learned).
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
a) Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
b) Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
d. Harmonis
Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubungan-hubungan sosial ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang paling sempurna hanya dapat tercapai dengan meningkatkan permusyawaratan antara anggota masyarakat.
Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat kita secara individu menjadi tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktivitas bekerja serta meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Harmonis merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya 2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Kata Kunci Harmonis, yaitu:
16
1) Peduli 2) Perbedaan 3) Selaras
e. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata loyal didefinisikan sebagai "giving or showing firm and constant support or allegiance to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)". Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat pegawai negeri sipil serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitas terhadap bangsa dan negara.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah,
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instasi dan negara, 3) Mejaga rahasia jabatan negara.
17
Kata Kunci Loyal, yaitu:
1) Komitmen 2) Kontribusi 3) Nasionalisme 4) Pengabdian
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, 2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, 3) Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis.Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “value generated from an alliance between two or more firmsaiming to become more competitive by developing shared routines”. Ansen dan gash (2012) mengungkapkan beberapa prosesyang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu:
1) Trust building: membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi,
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dengan baik dan bersungguh-sungguh,
18
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan;sharing ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama,
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisibersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai Bersama,
5) Menetapkan outcome.
Kata Kunci Kolaboratif yaitu:
1) Kesediaan bekerja sama,
2) Sinergi untuk hasil yang lebih baik.
Kalimat afirmasi dari Kolaboratif adalah kami membangun Kerjasama yang sinergis
2. Kedudukan dan Peran ASN a. SMART ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Profil SMART ASN:
1. Integritas 2. Nasionalisme 3. Profesionalisme 4. Berwawasan global
5. Menguasai IT dan bahasa asing 6. Hospitality
7. Entrepreneurship 8. Networking
19
b. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban moderen, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakatsecara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yangditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik; Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai- nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik,bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan public.
2. Pelayan publik; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi
20
setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjungtinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel dan memuaskan publik 3. Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN harus memiliki
jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi terhadap beberapa isu yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu Dinas Kabupaten Konawe Kepulauan. Sedangkan sumber isu yang diangkat, diantaranya berasal dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang tercantum dalam Peraturan Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Susunan organisasi dan Tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu Melaksanakan analisis/penelitian/ kajian yang terkait dengan penyakit menular sesuai dengan prosedur berlaku utuk mengurangi timbulnya penyakit menular
Penetapan isu yang akan diangkat sebagai rancangan Aktualisasi ini dideskrip keterkaitan dengan Agenda III yaitu (1) Manejemen ASN (2) Smart ASN maka dapat diidentifikasi isu-isu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 1. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
NO Tugas dan Fungsi Isu Teridentifikasi
Deskripsi Keterkaitan dengan Agenda III
1.
Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggung jawaban
Kurangnya kepedulian programer untuk mengirim laporan tepat waktu
(Manejemen ASN) Sesuai dengan Peran ASN sebagai pelaksana
kebijakan
2.
Melaksanakan
analisis/penelitian/ kajian yang terkait dengan penyakit menular sesuai dengan prosedur berlaku un tuk mengurangi timbulnya penyakit menular
Rendahnya
kemampuan program
TB dalam
meningkatkan capaian angka penemuan kasus Tuberkulosis
(Manejemen ASN) Sesuai dengan Peran ASN sebagai pelaksana
kebijakan
22
3.
Melaksanakan
analisis/penelitian/ kajian yang terkait dengan penyakit menular sesuai dengan prosedur berlaku utuk mengurangi timbulnya penyakit menular
Kurangnya peningkatan kepatuhan terhadap SOP pelayanan kesehatan
(Manajemen ASN) Sesuai dengan peran ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik dan pelayan publik
B. Penetapan Isu
Dari ketiga isu yang sudah dijelaskan di atas akan dilakukan penetapan isu melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan).
Penetapan isu dilakukan dengan pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu- isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja.
Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih satu isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan dijadikan bahan masalah untuk aktualisasi di tempat kerja.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian sebagai berikut :
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
23
Berikut ini beberapa isu yang ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan, yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya ditampilkan pada tabel 3.2 berukut :
Tabel 3. Penetapan Isu dengan Metode APKL
No Isu
Kreteria
Jumlah
Skor Rangking
A P K L
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) 1 Kurang pedulinya
petugas Puskesmas dalam mengumpulkan laporan bulanan
5 4 4 5 18 II
2 Rendahnya
kemampuan program
TB dalam
meningkatkan capaian angka penemuan kasus Tuberkulosis
5 5 4 5 19 I
3 Kurangnya peningkatan
kepatuhan terhadap SOP pelayanan kesehatan
4 4 4 5 17 III
Skala Likert : 1-5
Angka 5 : Sangat Gawat/Mendesak Angka 4 : Gawat/Mendesak
Angka 3 : Cukup Gawat/Medesak Angka 2 : Kurang Gawat/Mendesak Angka 1 : Tidak Gawat/Mendesak Keterangan :
A : Aktual (Sedang terjadi/dalam proses kejadian)
P : Problematik (Masalah mendesak untuk
dipecahkan)
K : Kekhalayakan (Menyangkut hidup orang banyak) L : Layak (Logis, pantas, realistis dan dapat di bahas)
24
A. Analisis Isu (Analisis Penyebab dan Dampak Isu)
Berdasarkan Analisis dengan mengunakan metode APKL dan menentukan prioritas yaitu Rendahnya kemampuan program TB dalam meningkatkan capaian angka penemuan kasus Tuberkulosis maka untuk mengetahui mengetahui akar penyebab isu dan dampak Isu tersebut maka penulis meanalisis Isu dengan menggunakan problem tree. untuk lebih jelasnya ditampilkan pada tabel 3.3 berikut :
KLB
1. Penigkatan kasus TB 2. Target capaian tidak
terpenuhi
Optimalisasi Kemampuan Programer TB dalam Meningkatkan Capaian
Kurangnya pemahaman
programer Terduga ( PASIEN ) menolak untuk
periksa dahak
Terbatannya Anggaran
Sosialisasi Tata Cara Strategis Penemuan pasien TB dan Tata cara Pengimputan Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis
(SITB)
I S U
PENYEBAB ISU
SOLUSI AKIBAT
25
B. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu
1. Unit kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Isu yang diangkat : OPTIMALISASI KEMAMPUAN PROGRAMER TB DALAM MENINGKATKAN CAPAIAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS
3. Gagasan Pemecahan Isu : Pelaksanaan Sosialisasi 4. Tujuan Gagasan Pemecahan
Isu
: Meningkatkan kemampuan dan Kapasitas Programer TB
5. Kegiatan-kegiatan : a. Konsultasi dengan pihak pimpinan/mentor 1. Menyiapkan bahan konsultasi
2. Melaksanakan konsultasi
3. Memohon persetujuan pelaksanaan aktualisasi
b. Pendataan
1. Menyiapkan bahan pendataan 2. Konsultasi Pimpinan
3. Menentukan lokasi sosialisasi c. Pelaksanaan sosialisasi
1. Menyiapkan bahan sosialisasi 2. Konsultasi Pimpinan
3. Pelaksanaan Pre Test sebelum Sosialisas
4. Melaksanakan Sosialisasi
5. Pelaksanaan Post Test sesuda sosilisasi d. Evaluasi
1. mengolah data hasil Pre test dan Post tes
2. Mengumpulkan data capaian temuan kasus sebelum sosialisasi
3. Mengumpulkan data capaian temuan kasus sesudah sosialisasi .
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
1. Realisasi Kegiatan
Selama pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini telah terjadi perubahan pelaksanaan kegiatan dari rancangan sebelumnya yaitu titk lokasi sosialisasi yang sebelumnya dirancang akan dilaksanakan dengan berkunjung langsung ke Rumah sakit dan Puskesman, diubah dengan dilaksakan di 1 titik lokasi yaitu di Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Kepulauan. Berikut tabel realisasi kegiatan
Tabel 1. Realisasi Kegiatan
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Realisasi Ket 1 Konsultasi
dengan pihak pimpinan/mentor
1. Menyiapkan bahan konsultasi 2. Melaksanakan
konsultasi 3. Memohon
persetujuan pelaksanaan aktualisasi
Sesuai Rancangan
-
2 Pendataan 1. Menyiapkan bahan pendataan 2. Konsultasi
Pimpinan 3. Menentukan
lokasi sosialisasi
Tidak sesuai Rancangan
titik lokasi sosialisai yang berubah Dari rancangan sebelumnya 3 Pelaksanaan
sosialisasi
1. Menyiapkan bahan sosialisasi 2. Konsultasi
Pimpinan
3. Pelaksanaan Pre Test sebelum Sosialisasi
Sesuai Rancangan
27
4. Melaksanakan Sosialisasi
5. Pelaksanaan Post Test sesuda sosilisasi 4 Evaluasi 1. mengolah data
hasil Pre test dan Post tes
2. Mengumpulkan data capaian temuan kasus sebelum sosialisasi 3. Mengumpulkan
data capaian temuan
2. Capaian Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi ini, didasari dari nilai-nilai dasar ASN yang biasa diakronimkan dengan BerAKHLAK, diantaranya: Berorientasi Pelayanan, (2) Akuntabel, (3) Kompoten, (4) Harmonis, (5) Loyal, (6) Adaptif, dan (7) Kolaboratif. Agar mampu melaksanakan tugas sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, serta peran dan kedudukan ASN di NKRI dan Internalisasikan dalam realisasi kegiatan ini. Berikut ini tabel capaian aktualisasi.
28
Tabel 2. Capaian Aktualisasi
KEGIATAN 1 : KONSULTASI DENGAN PIHAK PIMPINAN/MENTOR
Tahapan Kegiatan : Menyiapkan bahan konsultasi Tanggal Pelaksanaan : 04 Juli 2022
Output : dokumentasi dan bahan konsultasi
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Berorientasi pelayanan :
Melakukan perbaikan tiada henti dengan menyiapkan bahan konsultasi dengan cekatan
2. Akuntabel : Menyiapkan dokumen konsultasi dengan penuh tanggung jawab dan cermat.
3. Kompoten : Menyiapkan dokumen konsultasi dengan kualitas terbaik Kontribusi terhadap visi,
misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang Kegiatan menyiapkan bahan konsul pada Atasan dan Mentor
29
dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan : Melaksanakan konsultasi Tanggal Pelaksanaan : 05 Juli 2022
Output : Konsultasi dengan atas atau mentor
Kegiatan konsul pada Mentor Kegiatan konsul pada Atasan
30
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Akuntabel : Dalam melakukan konsultasi kepada atasan/Mentor, Penulis membangun komunikasi yang baik agar terlaksananya konsultasi dengan baik 2. Loyal : Dalam melakukan
konsultasi kepada Pimpinan, Penulis berkomitmen untuk melaksanakan apa yang diarahkan pimpinan
3. Adaptif : konsultasi dengan pihak pimpinan/ mentor penulis sangat proaktif.
4. Kolaboratif : penulis dan Pimpinan saling terbuka dalam berkonsultasi untuk menghasilkan nilai tambah.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan : Memohon persetujuan pelaksanaan
aktualisasi Tanggal Pelaksanaan : 06 Juli 2022
Output : surat persetujuan kegiatan aktualisasi dari atasan/mentor
31
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Harmonis : Dalam meminta persetujuan, Penulis menghargai pendapat atasan
2. Akuntabel : Melaksanakan
Aktualisasi dengan penuh tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
3. Kolaboratif : Dalam meminta persetujuan, Penulis menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan bersedia bekerja sama.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Surat Persetujuan Melaksanakan
Aktualisasi dari Atasan :
Surat Persetujuan Melaksanakan Aktualisasi dari Mentor :
32
Tabel . 3 Capaian Aktualisasi
KEGIATAN 2 : PENDATAAN
Tahapan Kegiatan 1 : Menyiapkan bahan pendataan Tanggal Pelaksanaan : 07 Juli 2022
Output : bahan pendataan, SK Programet TB, data Programer.
Kegiatan Menyiapkan Bahan
SK Penanggung Jawab Programer TB
33
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
1. Berorientasi pelayanan :
melaksanakan Kebijakan dan program pemerintah dengan Ramah, Cekatan, Solutif dan dapat diandalkan
2. Akuntabel : Menyiapkan bahan pendataan dengan penuh tanggung jawab dan cermat.
3. Kompoten : Menyiapkan dokumen data Programer dengan kualitas terbaik
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan
Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan 2 : Konsultasi Pimpinan
Tanggal Pelaksanaan : 08 Juli 2022
Data Programer
34
Output : Diperolehnya saran dari pimpinan yang bersifat membangun
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Akuntabel : Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, Penulis membangun komunikasi dan transparan dalam berdiskusi
2. loyal : Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, Penulis berkomitmen untuk melaksanakan apa yang
diarahkan pimpinan
3. Adaptif : Berkomunikasi dan konsultasi dengan atasan penulis sangat proatif.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan
Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan 3 : Menentukan lokasi sosialisasi
kegiatan Konsul pada Pimpinan
35
Tanggal Pelaksanaan : 08 Juli 2022
Output : Tersedianya Lokasi sosialisasi
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Berorientasi Pelayanan : dalam menentukan titik lokasi sosialisasi penulis dan pimpinan saling berkomunikasi dan bekerja sama dalam menentukan titik lokasi sosialisasi.
2. Adaptif : Cepat menyesuaikan diri menghadapai perubahan dalam menentukan titik lokasi sosialisasi 3. Harmonis Dalam mengemukakan
pendapat dengan sopan dalam menentukan titik lokasi.
4. Kolaboratif : bersedia bekerja sama dalam menentukan titik lokasi
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Disposisi Atasan penentuan titik
Lokasi Sosialisasi
36
Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan
Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya
Table 4. Capaian Aktualisasi
KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN SOSIALISASI Tahapan Kegiatan 1 : Menyiapkan bahan sosialisasi Tanggal Pelaksanaan : 11 Juli 2022
Output : surat sosialisasi, Materi Sosialisasi, soal Pretest dan Post Test
Soal Pretest dan Post Test
37
Bahan Materi Sosialisasi
Undangan Pelaksanaan Sosialisasii
38
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Berorientasi pelayanan :
Melakukan perbaikan tiada henti dengan menyiapkan bahan sosialisasi dengan cekatan 2. Akuntabel : Menyiapkan bahan
sosialisasi dengan penuh tanggung jawab dan cermat.
3. Kompoten : Menyiapkan bahan sosialisasi dengan kualitas terbaik 4. Adaptif : Saya berinovasi dan
antusias dalam mencari ide bahan Pretest dan Post Test.
5. Loyal : Memberikan kontribusi sebagai Wujud loyalitas terhadap bangsa dan Negara.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan 2 : Melaksanakan konsultasi
Tanggal Pelaksanaan : 11 Juli 2022
Output : Diperolehnya saran dari pimpinan yang bersifat membangun
39
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Kompoten : Saya melaksanakan tugas dengan kualitas tebaik 2. Harmonis : Dalam melakukan
konsultasi kepada atasan, Penulis dan atasan saling menghargai perbedaan pendapat
3. Adaptif : Berkomunikasi dan konsultasi dengan atasan penulis sangat proatif.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya
Tahapan Kegiatan 3 : Pelaksanaan Pretest sebelum Sosialisasi kegiatan Konsul pada Atasan
40
Tanggal Pelaksanaan : 12 Juli 2022
Output : Terlaksananya Pretest kepada peserta
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Beroientasi Pelayanan : menjalankan tugas secara
professional dan tidak berpihak.
2. Akuntabel : Programer
melaksanakan tugannya masing masing dengan jujur dan bertanggung jawab, cermat disiplin dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan Pretest
3. Kolaboratif : Saya membangun kerja sama yang sinergis dengan programer dalam melaksanakan Pretest
4. Loyal : Memberikan kontribusi sebagai Wujud loyalitas terhadap bangsa dan Negara.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam kegiatan Pelaksanaan Pretest
41
lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan 4 : Pelaksanaan Sosialisai
Tanggal Pelaksanaan : 12 Juli 2022
Output : Dokumentasi sosialisasi, Absen dan Notulen
Kegiatan Sosialisasi
42
Kegiatan Sosialisai Pengimputan Aplikasi SITB pada Programer Baru
kegiatan Sosialisasi
43
Daftar Hadir Peserta
44
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Orientasi Pelayanan :
memberikan Pelayanan public yang professional dan berkualitas
2. Harmonis :Dalam pemaparan materi terdapat suasana yang kondusif
3. Kolaboratif : Membangun kerjasama antar pemateri dan penerima materi dalam
pelaksanaan sosialisasi 4. Kompoten : Programer terus
belajar dan mengembang kan kapabilitas
Notulen
45
5. Loyal : Memberikan kontribusi sebagai Wujud loyalitas terhadap bangsa dan Negara.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii
Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya
Tahapan Kegiatan 4 : Pelaksanaan Post Test sesudah sosialisasi Tanggal Pelaksanaan : 12 Juli 2022
Output : Dokumentasi
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Orientasi Pelayanan : menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
2. Adaptif : cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.
kegiatan Post Test
46
3. Akuntabel : Programer
melaksanakan tugannya masing masing dengan jujur dan
bertanggung jawab, cermat disiplin dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan Post Test 4. Kolaboratif : Saya membangun
kerja sama yang sinergis dengan programer dalam melaksanakan Post Test 5. Kompeten : adanya
peningkatkan kompetensi diri pada programmer.
6. Loyal : Memberikan kontribusi sebagai Wujud loyalitas
terhadap bangsa dan Negara.
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk
Meningkatkan Kualitas
Sumberdaya Manusia Wawonii Penguatan Nilai Organisasi : Setiap Aparatur Sipil Negara
dalam lingkup Dinas Kesehatan dan Jaringannya harus
memiliki kapasitas dan kemampuan untuk
melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya
Table 5. Capaian Aktualisasi
KEGIATAN 4 : EVALUASI
Tahapan Kegiatan 1 : Mengolah data hasil Pretest dan Post test Tanggal Pelaksanaan : 26 Juli 2022
Output : Soal Pretest dan Post Test
47
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Orientasi Pelayanan : menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
2. Loyal : Saya akan berkomitmen dan memberikan kontribusi dalam melaksanakan tugas sebagai wujud loyalitas terhadap bangsa dan negara 3. Akuntabel : Saya akan bertanggung
jawab atas kepercayaan yang diberikan.
4. Kompoten : Saya akan melaksanakan tugas dengan kualitas baik
kegiatan Mengolah data hasil Pretest dan Post test
Rekapitulasi Nilai Pretest dan Post Test
48
Kontribusi terhadap visi, misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii Penguatan Nilai
Organisasi
: Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan
Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan 2 : Mengumpulkan data capaian temuan kasus
sebelum sosialisasi Tanggal Pelaksanaan : 27 Juli 2022
Output : Data Laporan Penemuan Kasus sebelum Bulan Juni
Laporan Penemuan Kasus Bulan Juni
49
50
Kaitannya dengan Nilai- nilai dasar ASN
: 1. Akuntabel : Dalam melakukan pengumpulan laporan saya
melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab
2. Kolaboratif : Saya membangun kerja sama dalam mengola laporan bulanan TB
3. Adaptif : Saya akan selalu proaktif dalam mengumpulkan laporan bulanan TB 4. Loyal : Saya akan berkomitmen dan
memberikan kontribusi dalam melaksanakan tugas sebagai wujud loyalitas terhadap bangsa dan negara Kontribusi terhadap visi,
misi dan Tusi Organisasi
: Mendukung untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Wawonii Penguatan Nilai
Organisasi
: Setiap Aparatur Sipil Negara dalam lingkup Dinas Kesehatan dan
Jaringannya harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk melaksanakan Tupoksi yang dipercayakan kepadanya Tahapan Kegiatan 3 : Mengumpulkan data capaian temuan kasus
sesudah sosialisasi Tanggal Pelaksanaan : 28 Juli 2022
51
Output : Data Laporan Penemuan Kasus bulan Juli
Laporan Penemuan Kasus Bulan Juli
52