• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY RESEARCH. Market Preview. Rabu, 13 November 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY RESEARCH. Market Preview. Rabu, 13 November 2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)



DAILY RESEARCH

Statistics

Highlight

Opening Today Nikkei AORD

Change

Market Preview



Alasan di Balik Naiknya BI Rate Jadi 7,5%.



Oktober, inflasi Inggris hanya 2,2%.



Dividen interim INCO senilai US$ 0,00252 per saham.



Kupon Obligasi TBIG Capai 10%.

T

ekanan

jual

kembali

mendominasi perdagangan

saham kemarin. Pelaku pasar

melepas saham-saham sektoral

terutama yang sensitif terhadap

interest rate

menyusul

keputusan Bank Indonesia (BI)

yang secara tidak terduga

menaikkan

tingkat

bunga

acuannya (BI Rate) sebesar 25

bp menjadi 7,5%. Kenaikan

tingkat bunga ini merupakan

respon bank sentral menyusul

tren pelemahan nilai tukar

rupiah atas dolar AS yang terus

berlanjut

dimana

kemarin

mencapai Rp.11600. IHSG

kembali bergerak di bawah level

4400, ditutup terkoreksi 61 poin atau 1,37% di 4380,640.

Dana asing kembali keluar dari pasar saham dimana kemarin

mencatatkan nilai penjualan bersih hingga Rp.463,3 miliar. Sepanjang

tahun ini penjualan bersih asing di pasar saham telah mencapai

Rp.14,55 triliun atau setara dengan USD1,26 miliar. Kenaikan tingkat

bunga acuan tersebut akan meningkatkan biaya dana emiten sektoral

sehingga berdampak pada perlambatan pertumbuhan pendapatan

maupun labanya.

Namun diperkirakan tingkat BI Rate saat ini sudah memiliki

ruang terbatas untuk naik. Koreksi pasar yang terjadi bisa

dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham-saham sektoral yang

memiliki posisi kas cukup kuat, utang yang minim dan tidak

mengandallkan penjualan melalui kredit. Sektor infrastruktur,

perdagangan ritel, barang konsumsi relatif kuat di tengah

meningkatnya resiko daya beli dan pergerakan tingkat bunga.

Pada perdagangan hari ini pergerakan IHSG diperkirakan

masih akan bergerak di teritori negatif. IHSG akan bergerak dengan

support d1 4315 dan resisten di 4410.

IHSG : S1 4315 S2 4260 R1 4410 R2 4450

Index Last Chg % DJIA 15750.67 (32.43) (0.21) S&P 500 1767.69 (4.20) (0.24) FTSE 100 6726.79 (1.58) (0.02) CAC 40 4263.78 (26.36) (0.61) DAX 9076.48 (31.38) (0.34) NIKKEI 225 14588.68 318.84 2.23 HANGSENG 22901.41 (168.44) (0.73) STI 3180.25 (6.47) (0.20) SHENZHEN 1014.19 9.24 0.92 SHANGHAI 2126.77 17.30 0.82 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 93.04 (1.98) (2.08) CPO (RM/M.T) 2600.00 72.00 2.85 Gold (USD/T.oz) 1267.57 (14.63) (1.14) Nikel (USD/M.T 13718.00 (87.00) (0.63) Timah (USD/M.T) 22750.00 (110.00) (0.48) Coal (USD/M.T) 85.05 (0.15) (0.18) Exchange Rates Chg % IDR/USD 11595.00 185.00 1.62 USD/EUR 1.343 0.01 0.54 JPY/USD 99.61 0.60 0.61 IDR/SGD 9279.68 131.00 1.43 IDR/AUD 10778.54 73.22 0.68 Dual Listed USD IDR Chg %

TLK.NYSE 38.26 11091 (0.06) (0.16)

Top Gainers IDR % Chg

SSTM 139 34 35

STAR-W 5 25 1

BBRM 162 14 20

KBLM 154 10 14

WEHA-W 33 10 3

Top Losers IDR % Chg

GAMA-W 150 (57.10) (200) STTP 1,600 (17.90) (350)

INPP 260 (16.10) (50)

FISH 1,950 (15.20) (350)

APII 230 (11.50) (30)

Top Value IDR % (miliar)

BMRI 7,700 (3.80) 883 B BBRI 7,600 (3.80) 585 B

TRAM 1,530 0.00 482 B

ASII 6,600 (2.20) 340 B BBCA 10,050 (2.00) 309 B

Top Volume IDR % (juta)

KRAH 520 4.00 446.607 TRAM 1,530 0.00 314.588 TMPI 440 (1.10) 293.144 SRIL 265 3.90 259.641 META 235 2.20 232.181 IHSG 4,380.64 Change (61.08) Change (%) (1.38) Change (%/ytd) 1.48 Total Value (IDR triliun) 5.230 Total Volume (miliar saham) 4.649 Net Foreign Buy (IDR miliar) (463.288) Up: 69 Down: 354 Unchange: 100

(2)



Alasan di Balik Naiknya BI Rate Jadi 7,5%. Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menaikkan kembali suku bunga acuannya 25 bps menjadi 7,5%. Apa alasan di balik kebijakan tersebut?. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah me-maparkan kebijakan tersebut ditempuh dengan mempertimbangkan masih besarnya defisit transaksi berjalan. Difi menam-bahkan, BI mencermati sejumlah risiko dalam perekonomian global dan nasional juga. Perkembangan ekonomi global pada Oktober 2013 cenderung membaik, namun masih dibayangi risiko ketidakpastian yang tinggi. Selain itu, siklus harga komoditas dunia yang tinggi diperkirakan akan berakhir sehingga dapat menghambat upaya pemulihan ekonomi nasional. Kedua ke-cenderungan ini akan berpengaruh terhadap kinerja eksternal ekonomi Indonesia. Menelusuri defisit transaksi berjalan, terlihat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2103 memang masih mengalami tekanan defisit. BI mengungkapkan de-fisit neraca transaksi berjalan diperkirakan menurun menjadi US$ 8,4 miliar pada triwulan III-2013 dibandingkan dengan hampir US$ 10,0 miliar pada triwulan sebelumnya. Sementara surplus pada Neraca Transaksi Modal dan Finansial berkurang sebagai dampak dari aliran masuk investasi portfolio asing yang menurun akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. Sementara itu, Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment) tercatat meningkat. (Detikcom)



Oktober, inflasi Inggris hanya 2,2%. Inggris nampaknya harus bekerja ekstra untuk membangkitkan perekonomian. Lihat saja, di sepanjang bulan Oktober kemarin, inflasi Inggris hanya 2,2%, jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Besaran inflasi ini merupakan yang terendah sejak awal tahun 2013. Angka ini juga di bawah ekspektasi ekonom yang menebak di level 2,5%. Di bulan September kemarin, inflasi Inggris mencapai 2,7%. Badan Pusat Statistik Inggris mencatat, inflasi inti juga menu-run ke posisi 1,7% atau yang terendah sejak September 2009. Penumenu-runan ini dipicu pelemahan konsumsi di sektor transportasi. Bank Sentral Inggris (BOE) tetap menahan suku bunga acuan di level 0,5%. BOE juga tetap mempertahankan bujet stimulus ta-hunan sebesar £ 375 miliar atau US$ 598 miliar. BOE berjanji tidak bakal menarik stimulus hingga tingkat pengangguran kurang dari 7% atau paling cepat tahun 2016. (Kontan Online)



Dividen interim INCO senilai US$ 0,00252 per saham. Manajemen PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan membagikan dividen interim tahun 2013, sebesar US$ 0,00252 per saham. Dalam pengumuman yang dipublikasikan Selasa (12/11), INCO menyebut akan mengunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) per tanggal 4 Desember 2013, untuk menghitung konversi dividen tersebut dalam denominasi rupiah. INCO telah menetapkan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada tanggal 29 November. Sementara pembayarannya sendiri akan dilaksanakan pada 18 Desember. Sekadar mengingatkan, pada periode Januari-September 2013, INCO sukses membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 63,37%, dari US$ 28,94 juta selama sembilan bulan pertama 2012 menjadi US$ 47,28 juta. Padahal, pada saat yang sama, pendatan INCO hanya tumbuh 3,95% menjadi US$ 721,07 juta dari US$ 693,69 juta. Kemampuan menekan beban menjadi salah satu penopang pertumbuhan kinerja INCO. Misalnya saja, kenaikan beban pokok penjualan yang hanya tumbuh 1,17% menjadi US$ 605,24 juta. (Kontan Online)



Kupon Obligasi TBIG Capai 10%. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan penawaran umum berkelanjutan Obli-gasi berkelanjutan I TBIG tahap I 2013 dengan tingkat bunga tetap dan target pokok obliObli-gasi sebesar Rp500 miliar. Adapun kupon bunga yang ditawarkan berada dikisaran 8,25 persen hingga 10 persen. Direktur TBIG, Helmy Yusman Santoso mengata-kan, total pokok obligasi yang dapat diterbitkan untuk Obligasi Berkelanjutan I TBIG tahap I ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun. Lebih lanjut Helmy menjelaskan, bahwa Obligasi berkelanjutan I tahap I ini berjangka waktu selama 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun dengan pembayaran kupon setiap tiga bulan (kuartalan). "Obligasi seri A dengan kupon 8,25 - 9 persen dan jangka waktu 370 hari, seri B sekira 9-9,85 persen untuk yang jangka waktu 3 tahun, dan seri C sebesar 9,1-10 persen untuk jangka waktu 5 tahun," ucapnya. Helmy mengungkapkan, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Obligasi berkelanju-tan tahap I, setelah dikurangi biaya-biaya emisi Obligasi akan digunakan untuk belanja modal dan pembayaran sebagian kewaji-ban entitas anak Perseroan. Pada penawaran umum ini bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT NISP Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Securities. Masa penawaran awal (Book Building) akan dilakukan pada tanggal 12-25 November 2013, sedangkan perkiraan masa Penawaran umum dari tanggal 6-9 Desember 2013. Obligasi Berkelanjutan I tahap I akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI). (Okezone)



JSMR menambah modal Rp 298,17 miliar di JB. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memutuskan untuk menambah modal pada anak usahanya, yakni PT Jasamarga Bali Tol (JBT). Cara yang ditempuh adalah melalui pembelian saham baru yang diterbitkan oleh JBT. Menurut manajemen JSMR, JBT menerbitkan 520.265 saham baru dengan total nominal Rp 520,26 miliar. Penambahan mo-dal tersebut meningkatkan jumlah momo-dal ditempatkan dan disetor JBT sebesar 279%, menjadi Rp 706,62 miliar dari sebelumnya Rp 186,35 miliar. "Kami sudah menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor JBT," ucap Sekertaris Korporasi JSMR, David Wijayanto, dalam keterbukaan informasinya kemarin (12/11). JSMR sendiri menyuntikan modal sebanyak Rp 298,17 miliar, hingga total nilainya menjadi Rp 409,99 miliar. JSMR tidak sendiri. Masih ada 8 entitas, yang terdiri dari perusahaan dan pemerintah daerah, yang juga ikut menambah modal. Dari aksi penerbitan saham baru AJB tersebut, JSMR masih menjadi me-megang porsi mayoritas kepemilikan meski persentasinya turun dari 60% menjadi 58,02%. PT Pelindo III sendiri kini mengapit 18,55% saham JBT. Disusul pemerintah Kabupaten Badung 8,45%, PT Angkasa Pura I 8,44%, dan pemerintah Provinsi Bali 2,96%. PT Pengembangan Pariwisata Bali, ADHI, dan PT Hutama Karya masing-masing punya porsi yang sama, yakni 1,05%. (Kontan Online)

News Update

2

Rabu, 13 November 2013

(3)

Stock Picks

3

SMGR 13100-13950.

Harga saham Semen Indonesia Tbk (SMGR) sejak awal November cenderung bergerak melemah.

Kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.13450, terkoreksi 6,3% bila dibandingkan posisi harga sahamnya akhir Oktober

lalu di Rp.14350. Ini sejalan dengan memburuknya sentimen pasar atas saham-saham sektoral yang sensitif dengan

interest rate menyusul tren pelemahan rupiah yang kembali mencapai Rp.11600/US dolar. Hal ini kemudian diperburuk

dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali menaikkan tingkat bunganya 25 bp menjadi 7,50% (12/11). Prospek

pertumbuhan ekonomi juga cenderung melemah dimana 3Q13 pertumbuhan melambat menjadi 5,6% dari 2Q13 5,9%.

Tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mencapai 5,7%. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap

prospek pertumbuhan penjualan semen di pasar domestik. Hingga 3Q13 penjualan bersih SMGR masih tumbuh 27,24%

meningkat dari periode yang sama 2012 sebesar 17,7%. Ini terutama didorong pertumbuhan volume penjualan semen di

pasar domestik yang tumbuh 14,3% mencapai 18,23 juta ton. Pertumbuhan penjualan semen tersebut di atas rata-rata

industri nasional yang hanya tumbuh 5,3% pada periode yang sama atau mencapai 41,58 juta ton. SMGR sepanjang

9M13 berhasil menjual 18,23 juta ton di pasar domestik. Namun perseroan menghadapi kenaikan sejumlah biaya seperti

biaya pokok penjualan dan beban penjualan yang masing-masing naik 31,55% dan 30,57% sehingga menggerus marjin

laba. Ini tercermin dari marjin kotor yang turun dari 46,88% menjadi 45,08% dan marjin usaha yang turun dari 31,28%

menjadi 29,35%. Di bottom line, perseroan juga mengalami perlambatan pertumbuhan laba menjadi 15,25% dari periode

yang sama 2012 sebesar 22,7%. Hal ini turut dipicu oleh beban keuangan yang naik signifikan dari hanya 18 miliar pada

9M12 melonjak menjadi Rp.232,09 miliar. Hal ini terutama karena adanya kredit sindikasi ke anak usaha, PT Semen

Tonasa untuk membangun pabrik Semen Tonasa V dan pembangkit listrik 2x35 MW. Utang anak usaha tersebut

mencapai Rp.2,6 triliun hingga akhir September 2013. Tahun ini proyeksi pendapatan diperkirakan mencapai Rp.24,30

triliun atau tumbuh 24% dari 2012 sebesar Rp.17,39 triliun. Hingga 3Q13 pendapatan perseroan mencapai Rp.17,39

triliun atau 71,6% dari proyeksi pendapatan tahun ini. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp.5,46

triliun atau tumbuh 12,4% dari 2012 sebesar Rp.4,85 triliun. Volume penjualan semen SMGR tahun ini diproyeksikan

mencapai 25,97 juta ton tumbuh 15,5% dari 2012 sebanyak 22,48 juta ton dengan pangsa pasar mencapai 43% naik dari

2012 40,90%. EPS tahun ini diproyeksikan mencapai Rp.920,24. Saat ini di Rp.13450 saham SMGR ditransaksikan dengan

PE 14,6x. Harga saham SMGR berpeluang ditransaksikan dengan PE 19x atau mencapai target harga di Rp.17500 atau

punya ruang penguatan 30% dari harga saat ini. Berdasarkan rasio EV/ton kapasitas pada harga saat ini SMGR

mencerminkan EV sebesar USD251/ton kapasitas (asumsi 1USD=Rp.11500), relatif murah ketimbang kompetitornya

seperti INTP yang saat ini diperdagangkan dengan EV sebesar USD278/ton. Secara technical level support harga saham

SMGR di Rp.13100 dan resisten di Rp.13950. Buy on Weakness, SL 13000

(4)

Stock Picks

4

PGAS 4900-5150.

Pergerakan harga saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pekan ini cenderung berfluktuasi,

sempat terkoreksi hingga Rp.4800 (8/11) namun kemarin berhasil bergerak di atas Rp.5000 ditutup di Rp.5050.

Penguatan ini mencerminkan pergerakan harga saham PGAS relatif kuat terhadap gejolak pasar. Volatilitas harga

sahamnya selama ini lebih dipicu isu individualnya terkait perubahan kebijakan pemerintah mengenai bisnis distribusi

dan trasmisi gas bumi di pasar domestik. Ini dikaitkan dengan akan diterapkannya kebijakan ‘open access’ atas jaringan

pipa gas yang dimilikinya sehingga bisa mengancam keberlangsungan pertumbuhan labanya ke depan. Namun

kebijakan tersebut masih menghadapi sejumlah persoalan teknis dalam penerapannya sehingga diperkirakan tidak akan

berpengaruh dalam jangka pendek untuk pertumbuhan laba perseroan. Perseroan sepanjang sembilan bulan pertama

2013 (9M13) mencatatkan pendapatan bersih naik 20% mencapai USD2,20 miliar dibandingkan 9M12 sebesar USD1,83

miliar. Namun laba bruto dan EBITDA mengalami penurunan masing-masing 3,4% dan 9,2%, Ini akibat meningkatnya

beban pokok hingga 54%. Kenaikan beban pokok ini terutama disebabkan kenaikan harga beli gas dari pemasok mulai 1

September 2012 dan 1 April 2013. Di bottom line perseroan membukukan kenaikan laba bersih 3,4% mencapai USD642

juta dibandingkan 9M12 sebesar USD621 juta. Kenaikan ini melambat dibandingkan periode 1H13 yang tumbuh 11,6%

mencapai USD457,51 juta. Pertumbuhan laba ini terutama dikontribusikan oleh keuntungan kurs yang mencapai USD58

juta. Pendapatan perseroan tahun ini diproyeksikan tumbuh 22% mencapai USD3,15 miliar. Sedangkan laba bersih

diproyeksikan tahun ini hanya mencapai USD974,24 juta atau turun dari proyeksi sebelumnya USD1,27 miliar. Ini berarti

hanya tumbuh 9,35% dari tahun lalu sebesar USD890,88 juta. EPS 2013 proyeksi sebesar USD0,0402 atau setara dengan

Rp.442 dengan kurs 1USD=Rp.11000. Tahun depan pendapatan usaha perseroan diperkirakan mencapai USD3,91 miliar

atau tumbuh 24%. Sedangkan laba bersih, dengan asumsi marjin 31%, mencapai USD1,21 miliar atau EPS USD0.050 atau

setara dengan Rp.549 (1USD=Rp.11000). Pada harga saat ini di Rp.5050, saham PGAS ditransaksikan dengan PE 11,4x

(E/13) dan PE 9,2x (E/14). Tahun lalu harga saham PGAS ditransaksikan dengan rata-rata PE 10x. Dengan asumsi yang

sama maka harga saham PGAS memiliki target harga di Rp.5500. Secara technical level support saat ini di Rp.4900 dan

resisten di Rp.5150. Buy on Weakness, SL 4875

(5)

Stock Picks

5

TLKM 2150-2300.

Meningkatnya resiko perekonomian domestik telah ikut menekan pergerakan harga saham

Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sejak awal November ini. Harga sahamnya kemarin ditutup di Rp.2225, sudah

terkoreksi 5% lebih dibandingkan posisi harganya akhir Oktober di Rp.2350. Saat ini pergerakan harga saham TLKM

menguji level support di 2150 dan resisten di Rp.2350. Laba bersih TLKM sepanjang sembilan bulan pertama 2013

(9m13) melambat hanya tumbuh 10,56% dibandingkan periode yang sama 2012 sebesar 19,3%. Namun meskipun

pertumbuhan laba melambat, TLKM berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari layanan Data Internet hingga

16% atau mencapai Rp.23,33 triliun (9M13). Total pendapatan perseroan dari layanan Data, Internet, dan Jasa IT

sepanjang 9M13 memberikan kontribusi 38% terhadap total pendapatan perseroan. Sementara kontribusi pendapatan

jasa seluler TLKM tumbuh 4,7% mencapai Rp.23,66 triliun atau 38,5% terhadap total pendapatan yang mencapai

Rp.61,50 triliun tumbuh 8,15% (yoy) sepanjang 9M13. Meskipun pertumbuhan laba melambat namun marjin laba bersih

tumbuh mencapai 17,98% (9M13) dibandingkan 9M12 sebesar 17,58%. Sedangkan EBITDA perseroan tumbuh 8%

mencapai Rp.32 triliun dengan marjin EBITDA dpertahankan di atas 50% yakni mencapai 52,5%. Secara kuartalan, marjin

EBITDA perseroan cenderung meningkat dari 50,6% (2Q13) menjadi 55,3% (3Q13). Tahun ini perseroan diperkirakan

akan mencapai pendapatan Rp.83,52 triliun tumbuh 8,26% (yoy) dan tahun depan tumbuh 7% mencapai Rp.89,41 triliun.

Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan tumbuh 17% mencapai Rp.15 triliun dengan EPS Rp149. Tahun depan

proyeksi laba bersih tumbuh 7% mencapai Rp.16 triliun dengan EPS Rp.160. Pada harga saat ini di Rp.2225, TLKM

ditransaksikan dengan PE 14,9x (E/13) dan PE 13,9x (E/14). Harga saham TLKM berpeluang ditransaksikan dengan PE 16x

atau mencapai harga Rp.2560 atau punya ruang penguatan 15% dari harga saat ini. Buy on Weakness, SL 2100

Rabu, 13 November 2013

Saham Pilihan

BMRI 7400-8000 BoW, SL 7300

ADRO 1110-1200 BoW, SL 1100

HRUM 3400-3625 BoW, SS50

INDY 780-830 BoW, SL 760

RALS 1170-1220 BoW, SL 1160

ITMG 31000-32700 TB, SL 30900

(6)

Stock View

6

Rabu, 13 November 2013

EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q2 2013 G (%) EPS Q2 13 G (%) PE

IHSG

4380.64 4433.52 4486.41 4349.39 4318.15

PERKEBUNAN AALI 20900 21,166.67 21,433.33 20,516.67 20,133.33 5,495,534.00 -2.68 455.30 -25.21 22.95 BWPT 1130 1,166.67 1,203.33 1,086.67 1,043.33 546,351.26 5.01 21.16 -44.27 26.70 LSIP 1710 1,746.67 1,783.33 1,666.67 1,623.33 1,927,529.00 -13.57 26.26 -71.97 32.56 SGRO 1790 1,806.67 1,823.33 1,776.67 1,763.33 SIMP 800 813.33 826.67 783.33 766.67 6,454,605.00 -7.52 6.82 -84.28 58.67 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00

PERTAMBANGAN BATU BARA

ADRO 1150 1,180.00 1,210.00 1,130.00 1,110.00 15,681,584.59 -14.35 35.76 -53.60 16.08 BORN 220 225.00 230.00 215.00 210.00 BRAU 184 189.33 194.67 181.33 178.67 7,169,850.05 -1.84 -12.09 -12.91 -7.61 BUMI 430 440.00 450.00 425.00 420.00 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 1,187,271.77 -23.79 -3.08 33.46 -8.10 HRUM 3525 3,608.33 3,691.67 3,458.33 3,391.67 4,617,446.50 -16.48 80.53 -74.37 21.89 ITMG 32000 32,733.33 33,466.66 31,083.33 30,166.67 10,818,499.39 -5.24 -1,024.92 -149.51 -15.61 PTBA 12250 12,583.33 12,916.67 12,083.33 11,916.67 5,433,619.00 -6.15 377.64 -44.06 16.22 PTRO 1400 1,433.33 1,466.67 1,383.33 1,366.67 1,807,445.37 9.27 105.99 -45.90 6.60

PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI

BIPI 112 116.33 120.67 109.33 106.67 456,704.00 143.71 5.71 857.78 9.81 ELSA 320 323.33 326.67 313.33 306.67 1,974,037.00 -13.75 11.41 72.34 14.02

ENRG 78 80.67 83.33 76.67 75.33

ESSA 2450 2,450.00 2,450.00 2,450.00 2,450.00 197,928.35 -24.51 69.88 -16.18 17.53 MEDC 2475 2,591.67 2,708.33 2,416.67 2,358.33 4,254,873.80 -19.03 15.20 56.26 81.41

PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA

ANTM 1380 1,420.00 1,460.00 1,360.00 1,340.00 INCO 2400 2,500.00 2,600.00 2,350.00 2,300.00 5,021,085.37 24.51 44.03 736.26 27.25 TINS 1580 1,640.00 1,700.00 1,550.00 1,520.00 2,793,577.00 -32.35 27.25 -59.17 29.00 SEMEN INTP 19400 20,000.00 20,600.00 18,900.00 18,400.00 8,917,704.00 8.85 657.71 11.83 14.75 SMCB 2650 2,725.00 2,800.00 2,600.00 2,550.00 4,481,736.00 6.95 60.95 -7.40 21.74 SMGR 13450 13,666.67 13,883.33 13,266.67 13,083.33 11,422,242.66 31.93 435.73 22.87 15.43

LOGAM DAN SEJENISNYA

GDST 98 98.67 99.33 97.67 97.33 JPRS 305 306.67 308.33 301.67 298.33 KRAS 520 530.00 540.00 510.00 500.00 PAKAN TERNAK CPIN 3775 3,841.67 3,908.33 3,741.67 3,708.33 11,984,498.00 17.03 93.35 -9.50 20.22 JPFA 1400 1,416.67 1,433.33 1,376.67 1,353.33

OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA

ASII 6600 6,750.00 6,900.00 6,500.00 6,400.00 94,279,000.00 -1.71 217.84 -8.88 15.15 GJTL 2050 2,108.33 2,166.67 2,008.33 1,966.67 6,129,102.00 -3.72 131.86 -12.67 7.77

INDUSTRI BARANG KONSUMSI

ICBP 10300 10,633.33 10,966.67 10,033.33 9,766.67 INDF 6250 6,450.00 6,650.00 6,150.00 6,050.00 MYOR 28500 28,533.33 28,566.67 28,483.33 28,466.67 5,796,156.81 6.50 589.00 34.29 24.19 ROTI 5600 5,666.67 5,733.33 5,566.67 5,533.33 706,876.77 23.93 74.80 4.74 37.43 GGRM 37000 37,450.00 37,900.00 36,400.00 35,800.00 26,637,719.00 13.07 1,144.54 4.82 16.16 INAF 167 170.33 173.67 165.33 163.67 346,228.92 -14.45 -3.00 -251.48 -27.83 KAEF 580 600.00 620.00 570.00 560.00 1,740,950.51 9.95 7.70 -48.98 37.66 KLBF 1290 1,303.33 1,316.67 1,283.33 1,276.67 7,421,128.22 18.85 18.16 11.62 35.52

KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA

UNVR 29800 30,183.33 30,566.67 29,333.33 28,866.67 15,430,393.00 15.50 370.10 21.21 40.26 * Seluruh revenue dalam juta rupiah. Kurs 1USD : Rp. 9500

(7)

7

EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q2 2013 G (%) EPS Q2 13 G (%) PE

PROPERTI DAN REAL ESTAT

APLN 265 273.33 281.67 258.33 251.67 2,427,175.34 4.76 21.82 2.31 6.07 ASRI 520 533.33 546.67 513.33 506.67 1,822,995.20 63.46 38.04 42.10 6.83 BKSL 188 193.67 199.33 184.67 181.33 BSDE 1420 1,473.33 1,526.67 1,393.33 1,366.67 2,899,355.45 80.85 87.65 160.65 8.10 COWL 415 428.33 441.67 408.33 401.67 178,797.61 20.66 5.60 -18.50 37.04 CTRA 840 873.33 906.67 823.33 806.67 2,476,041.16 87.74 28.25 145.37 14.87 CTRP 680 713.33 746.67 663.33 646.67 844,546.15 173.53 40.85 149.82 8.32 CTRS 1900 1,963.33 2,026.67 1,863.33 1,826.67 544,397.99 8.82 103.60 61.38 9.17 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 199 207.00 215.00 194.00 189.00 MDLN 395 401.67 408.33 391.67 388.33 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 1720 1,780.00 1,840.00 1,690.00 1,660.00 DGIK 166 170.00 174.00 164.00 162.00 663,052.06 18.56 6.75 106.81 12.30 PTPP 1150 1,203.33 1,256.67 1,123.33 1,096.67 SSIA 750 793.33 836.67 723.33 696.67 2,349,408.81 32.98 81.19 2.70 4.62 TOTL 620 646.67 673.33 606.67 593.33 1,189,067.60 38.83 29.20 18.45 10.62 WIKA 1720 1,790.00 1,860.00 1,680.00 1,640.00 5,282,412.94 31.28 45.66 55.68 18.83

INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI

PGAS 5050 5,125.00 5,200.00 4,950.00 4,850.00 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA

CMNP 3125 3,158.33 3,191.67 3,058.33 2,991.67 472,349.52 6.57 92.94 -4.49 16.81 JSMR 5400 5,533.33 5,666.67 5,183.33 4,966.67 4,752,555.94 45.17 111.96 -17.71 24.12 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 1,304,870.67 -5.12 -9.57 60.96 -2.61 EXCL 4775 4,883.33 4,991.67 4,683.33 4,591.67 10,290,761.00 0.02 78.56 -54.11 30.39 ISAT 3700 3,783.33 3,866.67 3,608.33 3,516.67 11,708,059.00 12.83 -42.54 -75.37 -43.49 TLKM 2225 2,250.00 2,275.00 2,200.00 2,175.00 40,160,000.00 8.25 353.42 10.84 3.15 TRANSPORTASI GIAA 475 485.00 495.00 470.00 465.00 MBSS 1040 1,066.67 1,093.33 1,026.67 1,013.33 743,824.85 15.24 110.92 11.99 4.69 WINS 620 643.33 666.67 603.33 586.67 813,321.40 50.87 31.08 14.95 9.97

KONSTRUKSI NON BANGUNAN

INDY 800 823.33 846.67 783.33 766.67 4,103,172.90 29.58 -15.13 -110.44 -26.44 BANK BBCA 10050 10,233.33 10,416.67 9,933.33 9,816.67 15,731,522.00 19.21 256.38 19.30 19.60 BBKP 630 643.33 656.67 623.33 616.67 BBNI 4325 4,508.33 4,691.67 4,208.33 4,091.67 12,232,132.00 10.56 229.42 30.20 9.43 BBRI 7600 7,800.00 8,000.00 7,500.00 7,400.00 27,023,251.00 10.52 411.52 16.69 9.23 BBTN 940 953.33 966.67 923.33 906.67 5,008,661.00 18.75 63.75 2.20 7.37 BDMN 3800 3,950.00 4,100.00 3,725.00 3,650.00 9,670,837.00 4.86 207.10 -0.92 9.17 BJBR 850 880.00 910.00 830.00 810.00 3,931,110.00 16.84 76.87 24.23 5.53 BMRI 7700 7,933.33 8,166.67 7,583.33 7,466.67 23,114,382.00 14.30 355.46 16.05 10.83 BNGA 990 996.67 1,003.33 986.67 983.33 8,491,044.00 8.25 84.90 7.56 5.83

PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI

AKRA 4750 4,883.33 5,016.67 4,683.33 4,616.67 10,616,563.52 -0.92 90.43 17.90 26.26 INTA 285 286.67 288.33 281.67 278.33 1,443,586.00 -12.67 12.59 -37.06 11.32 UNTR 19250 19,466.67 19,683.33 19,066.67 18,883.33 24,901,298.00 -18.65 619.20 -25.03 15.54 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 4950 5,058.33 5,166.67 4,783.33 4,616.67 4,380,445.00 26.56 87.79 -12.24 28.19 RALS 1190 1,203.33 1,216.67 1,183.33 1,176.67 2,486,440.00 3.68 15.14 4.70 39.30

ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA

MNCN 2400 2,441.67 2,483.33 2,366.67 2,333.33 3,134,243.00 2.90 67.76 27.11 17.71 PERUSAHAAN INVESTASI

BRMS 235 245.00 255.00 230.00 225.00

BNBR 50 50.00 50.00 50.00 50.00 1,950,527.41 -82.86 0.05 -92.07 482.44 * Seluruh revenue dalam juta rupiah. Kurs 1USD : Rp. 9500

(8)

Corporate Action

8

RUPS

EMITEN

JENIS

TANGGAL

TEMPAT

IATA Indonesia Air Transport Tbk. EGM 07/11/2013 Ruang Bima MNC Tower Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340

BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. EGM 11/11/2013 HERO Hero Supermarket Tbk. EGM 12/11/2013

SRIL Sri Rejeki Isman Tbk EGM 15/11/2013 Rubby Room - Hotel Diamond, Jl. Slamet Riyadi 394 Solo

HMSP H.M. Sampoerna Tbk. EGM 18/11/2013 Ruang Taman Sampoerna - One Pasific Place Building Lt. 18, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 ICON Island Concepts Indonesia Tbk EGM 18/11/2013 Hotel Century Park, Jl. Pintu Satu Senayan, Jakarta 10270

PYFA Pyridam Farma Tbk EGM 18/11/2013

MCOR Bank Windu Kentjana International

Tbk. EGM 19/11/2013

MYRX Hanson International Tbk. EGM 20/11/2013

TRIM Trimegah Securities Tbk. EGM 20/11/2013 Gardenia Room - Hotel Gran Mahakam, Lobby Level, Jl. Ma-hakam I No. 6 Jakarta 12130

VOKS Voksel Electric Tbk. EGM 22/11/2013 PT Voksel Electric Tbk, Gd. Menara Karya Lt. 3, Jl. HR Rasuna Said Kav. 1-2 Jakarta

KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk. EGM 22/11/2013 President Lounge - Menara Batavia Lt. Dasar, Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220

ATPK ATPK Resources Tbk. EGM 22/11/2013 Hotel Le Meridien - Ruang Puri Asri 1&2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20 Jakarta 10220

INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. EGM 27/11/2013

BABP Bank ICB Bumiputera Tbk. EGM 28/11/2013 Menara ICB Bumiputera Lt. 9, Jl. Probolinggo No. 18 Men-teng, Jakarta Pusat 10350

STOCK SPLIT &

REVERSE STOCK

RASIO

JADWAL

KETERANGAN

MDLN

Stock Split

1 : 2

12-Nov-13

Akhir Perdagangan Nominal Lama

13-Nov-13

Awal Perdagangan Nominal Baru

15-Nov-13

Recording Date

18-Nov-13

Distribusi Dengan Nilai Nominal Baru

(9)

Corporate Action

9

EMITEN

JUMLAH

DIVIDEN

CUM DIVIDEN

RECORDING DATE

PEMBAYARAN

DIVIDEN

KETERANGAN

MICE 15 12/11/2013 13/11/2013 29/11/2013 BRNA 23 08/11/2013 11/11/2013 27/12/2013 MAIN 36 08/11/2013 11/11/2013 13/11/2013 MLBI 9,500 08/11/2013 11/11/2013 27/11/2013 RUIS 8 07/11/2013 08/11/2013 22/11/2013 TKIM 25 06/11/2013 07/11/2013 25/11/2013 GMTD 50 30/10/2013 31/10/2013 19/11/2013 ITMG 1 29/10/2013 30/10/2013 15/11/2013 KOBX 5 22/10/2013 23/10/2013 11/11/2013 JAWA 12 13/08/2013 14/08/2013 30/08/2013 KKGI 75 12/08/2013 13/08/2013 26/08/2013 TIRA 48 12/08/2013 13/08/2013 29/08/2013 PTIS 15 29/07/2013 30/07/2013 22/08/2013 INDF 185 17/07/2013 18/07/2013 02/08/2013 SIMP 22 15/07/2013 16/07/2013 01/08/2013 ICBP 186 12/07/2013 15/07/2013 31/07/2013 LION 400 08/07/2013 09/07/2013 25/07/2013 LMSH 150 08/07/2013 09/07/2013 25/07/2013 LTLS 32 08/07/2013 09/07/2013 25/07/2013 CTRA 75 05/07/2013 08/07/2013 24/07/2013 TSPC 75 05/07/2013 07/07/2013 24/07/2013 APLN 6 04/07/2013 05/07/2013 23/07/2013 GDYR 275 04/07/2013 05/07/2013 23/07/2013 JPFA 20 03/07/2013 04/07/2013 22/07/2013 JTPE 7 03/07/2013 04/06/2013 22/07/2013

RIGHT

ISSUE

RASIO NOMINAL HARGA HARGA PELAK-SANAAN

JADWAL

KETERANGAN

BBKP

125.000 : 41.657

Rp. 100

Rp. 650 - 700

5-Dec-13 Cum HMETD di Pasar Reguler

10-Dec-13 Recording Date

11-Dec-13 Distribusi HMETD

12-Dec-13 Pencatatan Efek di Bursa

12/12/13 - 18/12/13 Periode Perdagangan HMETD

12/12/13 - 18/12/13 Periode Pelaksanaan HMETD

20-Dec-13 Pembayaran Pemesanan Saham Tamb

23-Dec-13 Tanggal Penjatahan

24-Dec-13 Refund

(10)

Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.

Branch Office

Jakarta:

Thamrin

Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05

Jl. M. H. Thamrin No. 12

Jakarta 10340

Phone : +62 21 3193 1811

Taman Palem

Ruko Mall Taman Palem No.32

Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng

Jakarta 11730

Phone : +62 21 5437 6266

Latumenten

Jl.Terusan Bandengan Utara No.89F

Jakarta 14450

Phone : +62 21 662 9496

Pantai Indah Kapuk

The Centro Metro Broadway

Blok A No. 28 Lt. 2

Jl. Pantai Indah Utara 2

Jakarta 14460

Phone : +62 21 3001 0315

Serpong:

Ruko Golden 8

Blok F No.6

Jl. Ki Hadjar Dewantara

Gading Serpong - Tangerang

Banten 15810

Phone : +62 21 2923 8930

Yogyakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa Yogyakarta

Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165

Phone : 0274-543944

Solo:

Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q

Surakarta 57141

Phone : +62 271 743 498

Makasar :

Jl. Gunung Bawakareng No. 71

Makassar 90157

Phone : +62 411 361 3122

Sampit :

Universitas Darwan Ali

Jl. Batu Berlian No. 10

Kalimantan Tengah 74322

Phone : +62 531 31992

Panin Bank Centre

3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 10270, Indonesia

Phone

: +62 21 726 3969

Fax

: +62 21 571 0895

CS

: +62 21 726 2757

Web

: www.firstasiacapital.com

E-mail :

cs@firstasiacapital.com

First Asia Research Team :

Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com)

David Nathanael (research@firstasiacapital.com)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor risiko penularan malaria di Desa Pamotan adalah penderita malaria carier atau tanpa gejala klinis dengan

Perbedaan yang nyata pada prevalensi dan derajat infeksi cacing hati antara sapi berumur lebih dari 12 bulan dengan sapi yang lebih muda disebabkan pola pemeliharaan ternak

Secara kronologis, ekstraksi dari permasalahan diatas kemudian memicu BAPPEDA Kota Makassar untuk melakukan bagaimana strategi pemecahan masalah

Hasil penelitian menunjukkan perilaku positif yang berhubungan dengan kejadian schistosomiasis yaitu perilaku buang air besar di jamban keluarga (p=0,001) dan menggunakan

Tugas di Kab.. Profil Kesehatan Kabupaten Poso adalah gambaran situasi Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Poso yang diterbitkan setiap tahunnya. Dalam setiap terbitan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi penyisihan parameter pencemar yaitu: pH, kekeruhan, dan logam Mn pada air gambut dengan metode MSL,

Program pendidikan doktor diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas keskolaran dari mahasiswa, sehingga setelah lulus mampu menjadi pengajar, peneliti dan

Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, dalam hal ini untuk mencegah penyakit, menyembuhkan penyakit