• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

KONSERVASI KEBUN BAMBU PASAR PAPRINGAN NGADIPRONO DENGAN POLA PENGELOLAAN EKONOMI-LESTARI

NAMA TIM PENGUSUL : 1. Deni Arirana Kusuma (Ketua) 2. Wening Lastri (Anggota) 3. Wisnu Dewantoro (Anggota) 4. Nadia Indah Kurniawati (Anggota) 5. Isna Amalia Hakimah (Anggota)

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation

2022

(2)

Profil Peserta PFmuda 2022 1 Nama Ketua Pengusul Deni Arirana Kusuma 2 Nama Kelompok Pasar Papringan

3 Tempat/Tgl Lahir Temanggung/18-05-2001 4 Pendidikan Terakhir SMK

5 Pekerjaan Mahasiswa

6 Tlp dan Alamat Email Tlp +62 859-0028-1870 Email : arirana45@gmail.com 7 Alamat Rumah/ Domisili Ngadiprono RT 02 RW 07 Desa Ngadimulyo, Kecamatan

Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 8 Organisasi yang diikuti/

pernah diikuti (jika ada)

Pasar Papringan

9 Pengalaman Pengerjaan Proyek Sosial

1. Belum Pernah Mengerjakan Proyek Sosial 2. Ada, sebutkan: Pasar Papringan Spedagi 10 Pernah ikut lomba

(sejenis PFmuda)

1. Belum pernah ikut lomba/ kompetisi

2. Pernah, sebutkan: ………

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022 Judul Proyek Sosial

(lengkap)

Konservasi Kebun Bambu Pasar Papringan Ngadiprono dengan Pola Pengelolaan Ekonomi-Lestari

Judul Proyek Sosial (singkat 6 kata)

Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari

Kategori Isu Sosial (Yaitu isu sosial bidang?....) (pilih salah satu)

1. Kemiskinan

2. Pendidikan/ Pelatihan 3. Kesehatan

4. Penanganan Covid-19 5. Lingkungan

6. Energi

7. Teknologi/ Aplikasi/ Platform 8. Disabilitas/ kebutuhan khusus 9. Kewirausahaan/ ekonomi 10. Pariwisata & seni-budaya 11. Masyarakat terisolir/ adat

12. Lainnya, sebutkan ………..

Lokasi Proyek Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

Nilai Yg diusulkan Rp 89.000.000 Lama Proyek: 6 Bulan Anggota Tim

Pengusul (jika ada)

Wening Lastri Wisnu Dewantoro

Isna Amalia Hakimah Nadia Indah Kurniawati Mentor/ Pembimbing

(jika ada)

1. Nama: Singgih Susilo Kartono ; Tlp +62 813-2870-1214

Pekerjaan : Direktur Spedagi Movement, Inisiator Pasar Papringan, Desainer Produk.

2. Ahli budidaya bambu : (dalam proses pencarian pihak yang tepat) Produk/ Hasil Dari

Proyek Sosial berupa?

- Sistem pengelolaan ekonomi-lestari kebun bambu - Tim lokal pengelola kebun bambu

- Produk turunan hasil kebun bambu

(3)

Manfaat Proyek bagi Masyarakat

-Kelestarian lingkungan khususnya kebun bambu atau papringan.

-Manfaat ekonomi dari optimalisasi produk turunan berbasis bambu.

-Pengetahuan baru tentang budidaya dan pemanfaatan bambu bagi pemilik lahan dan anak muda lokal yang terlibat.

-Peluang lapangan kerja bagi anak muda lokal menjadi pengelola dan pemanfaatan bambu untuk menghasilkan produk-produk turunannya.

-Realisasi dari salah satu tujuan utama pendirian Pasar Papringan.

-Tempat belajar tentang perbambuan bagi warga lokal maupun dari luar.

(4)

Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bambu merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai manfaat baik secara ekologis maupun ekonomi. Bambu secara ekologis memiliki keutamaan mampu memulihkan lahan kritis, mencegah longsor, menyimpan air, dan menyerap CO². Dari sisi ekonomi, bambu merupakan material yang bisa digunakan menjadi beraneka ragam produk.

Penggunaan bambu di Indonesia sudah berlangsung sangat lama sejak kondisi kehidupan masyarakat desa masih terbatas. Hal ini memunculkan kebosanan dan inferioritas masyarakat desa terhadap bambu sehigga menjadi akar permasalahan ancaman kelestarian kebun bambu.

Banyak kebun bambu yang kini digusur, diganti tanaman lain, tidak terawat dengan baik, bahkan menjadi tempat sampah warga. Padahal, kebun bambu merupakan bagian penting dari lanskap sejarah, budaya, lingkungan, dan ekonomi masyarakat desa. Jika suatu saat kebun bambu hilang, desa akan kehilangan aset berharganya.

Di negara-negara maju, bambu kini dikembangkan sebagai material masa depan karena usia tumbuhnya yang relatif singkat dan manfaatnya yang begitu banyak. Akan merugikan jika suatu saat bambu menjadi material yang populer, namun masyarakat Indonesia justru sudah tidak memiliki sumbernya. Upaya pelestarian konvensional tidak akan bisa menyelesaikan masalah terancamnya kebun bambu. Atas dasar tersebut, Spedagi Movement menginisiasi berdirinya Pasar Papringan, sebuah pasar kuliner lokal tradisional di area kebun bambu dengan makanan lokal terkurasi dan kerajinan yang dibuat oleh masyarakat setempat. Proyek ini telah membuka kesadaran warga, bahwa kebun bambu sesungguhnya merupakan tempat yang indah, nyaman, dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi warga.

Upaya penumbuhan kesadaran tentang bernilainya kebun bambu telah cukup berhasil. Namun aktivitas pelestarian kebun bambu tersebut belum sampai ke tingkat pengelolaan tanaman bambu dengan metoda budidaya yang maju dan juga pemanfaatan secara optimal bambu menjadi produk-produk turunannya. Atas dasar hal tersebut kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari ini kami ajukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengelolaan kebun bambu yang baik dan tepat sesuai kondisi lanskap dan sosial masyarakat?

2. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan kebun bambu?

(5)

3. Bagaimana manfaat yang bisa dirasakan masyarakat dari kegiatan pengelolaan kebun bambu dengan konsep ekonomi-lestari?

C. Tujuan dan Manfaat Proyek Sosial

Tujuan pelaksanaan kegiatan Konservasi Kebun Berbasis Ekonomi-Lestari adalah :

1. Menyusun dan menerapkan sistem pengelolaan kebun bambu yang baik dan tepat.

2. Mengoptimalisasi manfaat ekonomi dari kegiatan konservasi bambu seluas mungkin bagi masyarakat.

3. Menjadikan area kebun bambu Pasar Papringan sebagai tempat belajar bagi warga dan masyarakat luar tentang pengelolaan kebun bambu dengan konsep ekonomi-lestari.

4. Menjadi titik awal pengelolaan kebun bambu yang baik di lingkungan Dusun Ngadiprono dalam sebuah kegiatan wirausaha sosial.

Sedangkan manfaat yang akan dicapai dari kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari adalah sebagai berikut :

1. Kelestarian lingkungan khususnya kebun bambu atau papringan.

2. Manfaat ekonomi dari optimalisasi produk turunan berbasis bambu.

3. Pengetahuan baru tentang budidaya dan pemanfaatan bambu bagi pemilik lahan dan anak muda lokal yang terlibat.

4. Peluang lapangan kerja bagi anak muda lokal menjadi pengelola dan pemanfaatan bambu untuk menghasilkan produk-produk turunannya.

5. Realisasi dari salah satu tujuan utama pendirian Pasar Papringan.

6. Tempat belajar tentang perbambuan bagi warga lokal maupun dari luar.

BAB II

METODE PELAKSANAAN A. Lokasi Proyek

Kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari dilaksanakan di lokasi gelaran Pasar Papringan di kebun bambu Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

B. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari adalah sebagai berikut :

(6)

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi- Lestari adalah sebagai berikut :

1. Peralatan Pemetaan Lanskap : a. GPS

b. Teodolit c. ATK

2. Peralatan Dokumentasi a. Kamera

b. Mikroskop digital 3. Alat Ukur Kualitas Tanah

a. pH meter

b. Alat-alat lab pertanian sederhana 4. Peralatan Pertukangan dan Pertanian

a. Golok

b. Gergaji tangan c. Gergaji mesin d. Tang

e. Rol kabel f. Bor g. Cangkul

Kegiatan Juni Juli Ags Sept Okt Nov

Petalisa

Pemetaan lanskap

Pemetaan aspek sosial, ekonomi,

legal (status lahan) dll

Studi tentang pengelolaan kebun

bambu (budidaya dan

pemanfaatannya)

Analisa

Gagascoba

Brainstorming ide2 pengelolaan dan pemanfaatan (dilakukan secara

partisipatif)

Eksperimentasi desain sistem,

pemanfaatan bambu dll

Rekaguna

Desain Prototype sistem pengelolaan

Ujicoba Prototype

(7)

h. Palu

i. Ember siram j. Sarung tangan k. Pot keranjang bambu 5. Peralatan Komposting

a. Komposter b. EM4

D. Pelaksana Proyek

Pelaksana kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi Lestari terdiri dari : 1. Personal dari Spedagi Movement sebagai pendiri Pasar Papringan.

2. Pemuda lokal Ngadiprono sebagai calon pengelola.

3. Relawan, yang terdiri dari warga Dusun Ngadiprono maupun pihak lain dari luar Dusun Ngadiprono yang bersedia membantu selama kegiatan.

E. Alur Kegiatan

(8)

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek (Rincian Kegiatan)

Gambaran rincian kegiatan kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari adalah sebagai berikut :

1. Pemetaan lanskap

Tahap awal kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari adalah pemetaan lanskap. Hal-hal yang dipetakan meliputi batas wilayah, batas rumpun, jumlah rumpun, jenis bambu di setiap rumpun, perkiraan usia bambu, dan pengetahuan lokal masyarakat mengenai bambu. Kegiatan pemetaan dilakukan oleh tim Spedagi Lab bersama tenaga ahli terkait, pemilik lahan, pengurus Pasar Papringan, dan pemuda Dusun Ngadiprono.

2. Pemetaan sosial dan ekonomi

Selain pemetaan lanskap, hal lain yang dipetakan adalah kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Ngadiprono, serta status kepemilikan maupun legalitas tanah. Pemetaan sosial dan ekonomi berfungsi untuk merumuskan sistem maupun SDM yang tepat dalam penyusunan sistem pengelolaan dan Tim Konservasi Kebun Bambu Pasar Papringan.

3. Studi tentang pengelolaan kebun bambu berbasis ekonomi-lestari

Studi tentang pengelolaan kebun bambu melibatkan tenaga ahli terkait dan dilaksanakan oleh tim Spedagi Lab, masyarakat, dan pemuda Dusun Ngdiprono. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta yang terlibat dalam penyusunan sistem pengelolan kebun bambu agar dapat merumuskan sistem pengelolaan kebun bambu dengan konsep ekonomi-lestari yang tepat dengan dasar ilmu yang benar dan mendalam. Studi tentang pengelolaan kebun bambu selanjutnya dilaksanakan secara kontinu dan bekala oleh Tim Konservasi Kebun Bambu Pasar Papringan.

4. Analisa hasil pemetaan dan penyusunan sistem

Setelah kegiatan pemetaan dan studi pengelolaan kebun bambu dilaksanakan, hasil pemetaan kemudian dianalisa dengan mengaitkan hasil studi sebagai dasar proses analisa. Tenaga ahli terkait perlu dilibatkan agar informasi dari proses pemetaan dapat dimanfaatkan dengan maksimal tanpa ada data yang tertinggal, dan proses analisa dapat dilaksanakan dengan optimal.

5. Brainstorming ide

Tahapan lanjutan setelah proses analisa adalah brainstorming ide pengelolaan dengan konsep ekonomi-lestari. Brainstorming ide dilaksanakan secara partisipatif sehingga memunculkan kemungkinan-kemungkinan yang luas terkait pengelolaan kebun bambu dan pemanfaatan bambu. Pembahasan dalam tahap ini meliputi mulai dari perawatan kebun bambu yang sudah ada, budidaya bambu dengan teknologi maju, penyebaran informasi terkait pengelolaan kebun bambu, hingga ke bermacam produk turunan dari bambu dan peluang ekonomi dari pemanfaatan bambu yang optimal.

6. Eksperimentasi

(9)

Sistem pengelolaan dan pemanfaatan yang sudah disepakati kemudian dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang, maupun ancaman dari masing- masing kegiatan yang timbul berdasarkan kondisi asli di lapangan. Selama proses eksperimentasi setiap tahapan kegiatan didokumentasikan secara rinci baik dalam bentuk tulisan maupun visual. Hasil eksperimen kemudian menjadi dasar penyusunan desain prototype sistem pengelolaan.

7. Desain prototype sistem pengelolaan

Desain prototype sistem pengelolaan disusun secara detail dan mendalam meliputi sistem perawatan, budidaya, pemanenan, pemanfaatan, hingga ke pemasaran dan keuangan.

Studi lebih lanjut mengenai pengelolaan kebun bambu dilaksanakan kembali bersamaan dengan penyusunan desain prototype sistem pengelolaan.

8. Uji coba prototype

Tahap terakhir dari rangkaian penyusunan sistem pengelolaan kebun bambu adalah uji coba prototype sistem pengelolaan.

B. Hasil Proyek Sosial (Bentuk akhir/fungsi atau manfaat proyek sosial)

Hasil kegiatan Konservasi Kebun Berbasis Ekonomi-Lestari di Pasar Papringan adalah sebagai berikut :

1. Sistem pengelolaan kebun bambu berbasis ekonomi-lestari.

2. Tim Konservasi Bambu Pasar Papringan yang menjalankan sistem pengelolaan kebun bambu.

3. Berbagai produk turunan dari bambu.

4. Infografis bambu berisi informasi jenis bambu, usia, manfaat, dan informasi lainnya, yang dapat diakses pengunjung Pasar Papringan dengan mudah.

C. Penerima Manfaat (Pemanfaat langsung dan pemanfaat tidak langsung)

Penerima manfaat dari kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari di Pasar Papringan antara lain :

1. Pemuda Dusun Ngadiprono yang terlibat dalam Tim Konservasi Kebun Bambu Pasar Papringan Ngadiprono, karena mendapatkan pengalaman, ilmu, dan pendapatan dari kegiatan ini.

2. Para pemilik lahan/kebun bambu, karena tanaman bambu mereka dirawat secara optimal dan dimanfaatkan dengan maksimal sehingga dapat memiliki nilai jual lebih tinggi.

3. Pelapak di Pasar Papringan Ngadiprono/warga Dusun Ngadiprono, karena mendapatkan ilmu dan informasi baru perihal perawatan dan pengelolaan kebun bambu serta mendapati lingkungan Kebun Bambu Pasar Papringan yang lebih sehat, terawat, dan lestari.

4. Dusun Ngadiprono, karena menjadi Dusun dengan sistem pengelolaan bambu berbasis ekonomi-lestari yang baik yang dapat diterapkan di tempat lain.

(10)

5. Pengunjung Pasar Papringan Ngadiprono, karena dapat mengakses informasi perihal bambu dengan mudah dan bisa mendapatkan produk olahan bambu berkualitas yang tertelusur.

BAB IV

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi- Lestari

Berikut adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan Konservasi Bambu Berbasis Ekonomi- Lestari di Pasar Papringan Ngadiprono :

No Item Kuantitas Satuan Harga Satuan Total Harga

A SDM

1 Fee Manager Tim 1 x 6 org x bln Rp 1.887.000 Rp 11.322.000 2 Fee Anggota Tim 2 x 6 org x bln Rp 1.887.000 Rp 22.644.000 3 Fee Tenaga Ahli 1 x 7 org x kgt Rp 1.500.000 Rp 10.500.000 4 Pelatihan Tim 6 x 2 org x kgt Rp 500.000 Rp 6.000.000

B Peralatan Pemetaan Lanskap

5 Sewa GPS 10 hari Rp 30.000 Rp 300.000 6 Sewa Teodolit 10 hari Rp 300.000 Rp 3.000.000 7 Jasa Operator 2 x 10 org x hari Rp 350.000 Rp 7.000.000

8 ATK 1 set Rp 500.000 Rp 500.000

C Peralatan Dokumentasi

9 Sewa Kamera 10 hari Rp 150.000 Rp 1.500.000 10 Sewa Mikroskop Digital 10 hari Rp 100.000 Rp 1.000.000

D Alat Ukur Kualitas Tanah

11 pH meter 1 bh Rp 200.000 Rp 200.000 12

Sewa Alat Lab

Pertanian Sederhana 1 set Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

E Peralatan Pertukangan dan Pertanian

13 Golok 2 bh Rp 100.000 Rp 200.000 14 Gergaji Tangan 2 bh Rp 150.000 Rp 300.000 15 Gergaji Mesin 1 bh Rp 850.000 Rp 850.000 16 Tang 2 bh Rp 50.000 Rp 100.000 17 Rol kabel 1 bh Rp 150.000 Rp 150.000

18 Bor 1 bh Rp 450.000 Rp 450.000

19 Cangkul 2 bh Rp 200.000 Rp 400.000 20 Palu 2 bh Rp 35.000 Rp 70.000 21 Ember Siram 2 bh Rp 75.000 Rp 150.000 22 Sarung Tangan 6 bh Rp 35.000 Rp 210.000 23 Pot Keranjang Bambu 50 bh Rp 45.000 Rp 2.250.000

(11)

F Peralatan Komposting

24 Komposter 3 bh Rp 750.000 Rp 2.250.000 25 EM4 3 bh Rp 25.000 Rp 75.000

G Pembuatan Sign System Bambu

26 Papan Bambu 50 bh Rp 250.000 Rp 12.500.000

H Operasional

27 Makan Siang Relawan 10 x 6 org x kgt Rp 35.000 Rp 2.100.000 28 Transport Relawan 10 x 6 org x kgt Rp 50.000 Rp 3.000.000

TOTAL Rp 90.021.000

B. Rekapitulasi Anggaran

1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp 89.000.000,00 2. Anggaran dari Spedagi Movement : Rp 1.021.000,00

Total kebutuhan anggaran : Rp 90.021.000,00

BAB V

KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial

Setelah Tim Konservasi Kebun Bambu Pasar Papringan rampung terbentuk dan telah menjalankan sistem pengelolaan kebun bambu, maka kegiatan konservasi dan pemanfaatan berjalan sesuai timeline yang disusun dalam sistem pengelolaan yang akan dibuat.

B. Sumber Dana Untuk Operasional Keberlanjutan

Sumber dana untuk operasional keberlanjutan kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari adalah dari penjualan produk turunan bambu. Produk yang dibuat dapat berupa kompos daun bambu, air bambu, kuliner berbahan dasar bambu, kerajinan bambu, dan produk lainnya mengikuti hasil studi dan pengembangan yang dipasarkan secara offline pada waktu gelaran Pasar Papringan maupun secara online melalui platform digital. Pendapatan dari kegiatan ekonomi ini digunakan untuk mendanai SDM dan kegiatan konservasi.

C. Pelaksana Pasca Proyek

Pelaksana kegiatan pasca proyek adalah Tim Konservasi Kebun Bambu Pasar Papringan yang beroperasi setiap hari dengan melibatkan masyarakat Dusun Ngadiprono secara umum maupun pelapak di Pasar Papringan Ngadiprono, serta relawan dari luar Dusun Ngadiprono yang dapat terlibat pada kegiatan-kegiatan tertentu.

(12)

BAB VI

KESIMPULAN DAN PENUTUP A. Ukuran Keberhasilan Proyek

Ukuran keberhasilan kegiatan Konservasi Kebun Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari antara lain sebagai berikut :

1. Terbentuk sistem pengelolaan kebun bambu berbasis ekonomi-lestari yang dapat dievaluasi secara berkala.

2. Terbentuk Tim Konservasi Bambu Berbasis Ekonomi-Lestari Pasar Papringan dari kalangan pemuda Dusun Ngadiprono yang memahami ilmu mengenai pengelolaan kebun bambu berbasis ekonomi-lestari.

3. Tercipta berbagai produk turunan dari bambu yang berkualitas dan diterima oleh pasar.

4. Tersusun infografis bambu yang menarik dengan informasi yang mudah dipahami oleh pengunjung.

B. Penutup

Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Kebijakan dan dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatian yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu juga dapat dilakukan penelitian efek penggunaan biodiesel yang sudah dilakukan penyaringan menggunakan sistem microbubble, apakah menyebabkan kerusakan

Luaran utama yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah memberikan informasi spasial (peta) secara partisipatif kepada masyarakat dalam rangka pengembangan

Hasil akhir proyek sosial ini berupa pupuk kompos, dengan harapan menjadi produk unggulan kampung dan sumber pendapatan ekonomi baru bagi ibu-ibu kampung gurimbang,

Tujuan dari project ini adalah untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat dengan cara promosi sanitasi ke masyarakat, meningkatkan permintaan sanitasi masyarakat

Penerima manfaat tidak langsung dari proyek sosial yaitu Startup Conplas (PT. Konversi Plastik Bumi Lestari) sebagai pendukung dalam pengelolaan sampah di Desa setempat area

Keberlanjutan proyek ini dapat memberikan acuan dalam pelaksanaan renovasi maupun pembangunan awal taman kecamatan di seluruh Indonesia dengan aksesibilitas sebagai

Sumber dana yang digunakan dalam proyek sosial selanjutnya ini akan dihasilkan dari bagi hasil setiap produk yang terjual untuk penyelenggaraan pelatihan lain. Sehingga akan

1) Ketersediaan bahan baku gula semut di kabupaten Mamasa itu sendiri sangat melimpah namun masyarakat lebih banyak memproduksinya sebagai gula aren cetak dan tuak.