• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

OPTIMALISASI PETA BERBASIS WEBSITE UNTUK PEMETAAN DAERAH IRIGASI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

(STUDI KASUS, DAERAH IRIGASI WUNGKOLO DAN DAERAH IRIGASI LABEAU)

Oleh : A S R A F, S.Si.

NIP. 19931011 202012 1 014

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XCIII TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI

2021

(2)
(3)
(4)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 i

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul

“OPTIMALISASI PETA BERBASIS WEBSITE UNTUK PEMETAAN DAERAH IRIGASI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN (STUDI KASUS, DAERAH IRIGASI WUNGKOLO DAN DAERAH IRIGASI LABEAU”

Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan Diklatsar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, penghargaan dan penghormatan setinggi- tingginya kepada:

1. Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara;

2. Bupati Konawe Kepulauan yang telah berkontribusi pada penyelenggaraan Latsar

3. Bapak Umar,S.Pd selaku kepala BKPSDM Kabupaten Konawe Kepulauan beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS golongan III

4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi LATSAR

5. Bapak Dr. Drs. RUSLAN, M.Pd selaku widyaiswara pembimbing (coach) yang telah bersedia memberikan masukan dan arahan dengan penuh kesabaran;

6. BapakIr. H. BURHANUDDIN, M.SI selaku penguji yang memberikan saran, kritik dan masukan untuk mensukseskan pelaksanaan aktualisasi;

7. Bapak Agustam, S.Si selaku Mentor yang telah bersedia membimbing dengan sabar;

8. Bapak/Ibu panitia penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Konawe:

9. Seluruh keluarga yang selalu memberikan doa dan tak henti-hetinya memberikan semangat dalam mengikuti Pelatihan Dasar terkhusus buat “yang huruf awal namanya adalah huruf akhir dari namaku dan huruf awal namaku adalah huruf akhir dari namanya yang terbingkai dalam tulisan QAF;

10. Seluruh rekan-rekan CPNS Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun angkatan 2019 atas kerjasamanya.

Penulis menyadari bahwa kegiatan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan ,untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Kendari, April 2021

Penyusun

(5)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ...v

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Tujuan ...3

1.3 Manfaat ...4

1.4 Ruang Lingkup...4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 2.1 Gambaran Umum Organisasi ...5

2.1.1 Kedudukan Organisasi ...5

2.1.2 Visi-Misi Organisasi ...5

2.1.3 Nilai Organisasi ...6

2.1.4 Struktur Organisasi ...7

2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ...8

2.1.6 Tugas Pokok...8

2.1.7 Data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan Data terkait isu yang diangkat ...9

2.1.8 Identifikasi dan Penetapan Isu ...10

2.1.9 Analisis Isu...11

2.2 Konsepsi Nilai Dasar Kedudukan Dan Peran ASN ...12

2.2.1 Akuntabilitas ...12

2.2.2. Nasionalisme ...13

(6)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 iii

2.2.3 Etika Publik ...13

2.2.4 Komitmen Mutu ...14

2.2.5 Anti Korupsi...14

2.2.6 Manajemen ASN ...15

2.2.7 WoG ...15

2.2.8 Pelayanan Publik ...16

2.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi ...17

2.3.1 Gagasan Kreatif Pemecah Isu ... 17

2.3.2. Deskripsi atau Penjelasan Kegiatan ...19

2.3.3 Estimasi Biaya Kegiatan ...29

2.3.4 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ...30

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI ...32

3.1 Kendala Dan Antisipasi ... 32

3.2 Hasil Aktualisasi ... 34

3.3 Estimasi Biaya Kegiatan ... 34

3.4 Jadwal PelaksanaanKegiatan ... 35

BAB IV PENUTUP ...45

4.1 Kesimpulan ...45

4.2 Saran ...45

4.3 Rencana Tindak Lanjut ...45

DAFTAR PUSTAKA ...46

LAMPIRAN...47

(7)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Identifikasi Isu ... 10

Tabel 2.2 Penetapan Isu Metode APKL ... 11

Tabel 2.3 Indikator Nilai-Nilai Dasar Komitmen Mutu ... 14

Tabel 2.4 Rencana Kegiatan Gagasan Kreatif yang terpilih ... 17

Tabel 2.5 Deskripsi atau Penjelasan Kegiatan ... 19

Tabel 2.6 Estimasi Biaya Kegiatan ... 29

Tabel 2.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisai ... 30

Tabel 3.1 Kendala Dan Antisipasi Kegiatan Aktualisasi ... 30

Tabel 3.2 Capaian Aktualisasi ... 34

Tabel 3.3 Kegiatan 1 ... 36

Tabel 3.4 Kegiatan 2 ... 38

Tabel 3.5 Kegiatan 3 ... 40

Tabel 3.6 Kegiatan 4 ... 42

(8)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ... 7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bidang Sumber Daya Air ... 7

Gambar 2.3 Peta Daerah Irigasi Wungkolo ... 9

Gambar 2.4 Peta Daerah Irigasi Labeau ... 9

(9)

ASRAF, S.Si | 19931011 202012 1 014 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan aset yang dimiliki oleh birokrasi yang memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik.serta perekat dan pemersatu bangsa sebagaimana termuat dalam undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. ASN harus memiliki kemampuan profesional, berintegritas tinggi dan berbudaya kerja tinggi yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar ASN diwujudkan dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA. Internalisasi nilai- nilai dasar ANEKA dalam sikap dan perilaku ASN didukung oleh pemahaman terhadap manajemen ASN, whole of government (WoG), dan pelayanan publik. PNS diharapkan dapat turut serta mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk membantu pembentukan etika dan aturan perilaku organisasi.

ASN yang kompetibel dan unggul akan dapat mengisi kebutuhan jabatan di instansi pemerintahan untuk mendukung kinerja maupun rencana pengembangan kegiatan yang strategis, salah satunya didinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kebupaten Konawe Kepulauan adalah perangkat daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dibidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Dinas PUTR memiliki Visi yakni Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Dasar ke-PUan yang Terintegrasi, Berdaya Guna dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Kepala Dinas PUTR dibantu oleh bidang Sekretariat, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya dan Jasa Konstruksi, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Tata Ruang, Unit Pelaksana Teknis Dinas, serta Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Sumber Daya Air (SDA) mempunyai tugas untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan

(10)

ASRAF, S.Si | 19931011 202012 1 014 2

sumber daya air dan pengendalian daya rusak air. Implementasi dari tugas Bidang Sumber Daya Air salah satunya adalah melakukan kegiatan pembangunan sarana prasarana irigasi guna mendukung swasembada pangan.

Berdasarkan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015, tercatat ada 8 aset Daerah Irigasi (DI) yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan.

Diantaranya

1. DI. Lampeapi yang terletak di desa Lampeapi Kecamatan Wawonii Tengah;

2. DI. Wungkolo yang terletak di desa Wungkolo Kecamatan Wawonii Tengah;

3. DI. Bobolio yang terletak di desa Bobolio Kecamatan Wawonii Tengah;

4. DI. Wawouso yang terletak di desa Wawouso Kecamatan Wawonii Selatan;

5. DI. Labeau yang terletak di desa Labeau Kecamatan Wawonii Utara;

6. DI. Lansilowo yang terletak di desa Lansilowo Kecamatan Wawonii Utara;

7. DI. Ladianta yang terletak di desa Ladianta Kecamatan Wawonii Timur;

8. DI. Polara yang terletak di desa Polara Kecamatan Wawonii Tenggara;

Dari 8 DI. diatas, terdapat 2 DI. yang memiliki masa tanam sebanyak 3 kali pertahunnya yakni DI. Wungkolo dan DI. Labeau. Menindaklanjuti hal di atas, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Kepulauan yang dimotori Oleh Bidang Sumber Daya Air dalam hal membidangi Pembangunan Infrastruktur Irigasi terus melakukan upaya Kegiatan Peningkatan Sistem Jaringan Irigasi meliputi Perencanaan; Pelaksanaan; dan Monitoring dan Evaluasi di Daerah Irigasi yang tersebar di kabupaten Konawe Kepulauan. Salah satu program kegiatan yang telah dilakukan adalah pengukuran dan pembuatan peta Daerah Irigasi yang ada di kabupaten Konawe Kepulauan.

Peta atau biasa dikenal dengan istilah Geografic Information Syistem (GIS) yang dihasilkan selama ini masih dalam bentuk format arcGIS, jpg atau media cetak serta penyimpanannya masih dalam bentuk cd-rom, flashdisk dan leptop atau komputer kantor. Peta yang berformat arcGIS memiliki kelemahan yakni hanya dapat diakses oleh orang yang memiliki aplikasi arcGIS serta mampu mengoperasikannya. Peta yang berformat jpg atau media cetak memiliki kekurangan yakni hanya dapat mengakses informasi yang ditampilkan dalam gambar peta tersebut tanpa bisa melakukan analisis spasial lebih jauh lagi. Peta yang tersimpan dalam cd-rom, flashdisk dan leptop atau komputer kantor memiliki kelemahan dalam proses mengakses serta harus

(11)

ASRAF, S.Si | 19931011 202012 1 014 3

membawanya kemana-mana. Olehnya itu, hal tersebut diatas dirasa kurang optimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna di era perkembangan teknologi seperti ini, dimana pengguna diharuskan datang dan melihat langsung data tersebut pada tempatnya sehingga mengurangi mobilitas dan kecepatan mengakses informasi tersebut.

Untuk menjawab tantangan jaman yang menuntut kemudahan dan kecepatan pelayanan dan pengaksesan informasi maka salah satu solusi yang dapat dihadirkan adalah membuat aplikasi GIS berbasis website yang selanjutnya disebut webGIS.

WebGIS adalah aplikasi yang dapat menampilkan peta dalam bentuk website sehinnga memudahkan untuk diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Olehnya itu untuk memudahkan kerja-kerja bidang sumber daya air maka dirasa penting untuk menghadirkan peta Daerah Irigasi berbasis website.

Berdasarkan uraian isu diatas maka penulis mengambil gagasan berupa

“Optimalisasi Peta Berbasis Website Untuk Pemetaan Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan (Studi Kasus, Daerah Irigasi Wungkolo dan Daerah Irigasi Labeau”.

B. Tujuan a. Umum

Tujuan umum dari penyusunan Rancangan Aktualisasi ini yaitu sebagai pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Kepulauan yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), serta Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI di instansi tempat bekerja dapat sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

b. Khusus

Tujuan khusus dari penyusunan rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan aplikasi peta berbasis website untuk pemetaan Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan

2. Pengarsip peta Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan yang berbasis website

(12)

ASRAF, S.Si | 19931011 202012 1 014 4

C. Manfaat

a. Manfaat Untuk Penulis

Laporan aktualisasi ini diharapkan dapat membentuk ASN yang mempunyai profesionalisme dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, mempunyai semangat nasional dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani publik, memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi dalam melaksanakan kegiatannya tugasnya.

b. Manfaat Untuk Organisasi

Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pengelolaan Daerah Irigasi sehingga dapat mendukung swasembada pangan.

c. Manfaat Untuk Masyarakat

Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menyajikan peta realisasi pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan Daerah Irigasi sehingga dapat ditinjau langsung oleh masyarakat.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Adapun ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:

1. Pembuatan peta berbasis website hanya dilakukan pada Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan khususnya Daerah Irigasi Wungkolo dan Daerah Irigasi Labeau 2. Peta dasar yang digunakan adalah peta yang bersumber dari pemetaan sebelumnya yang dilakukan oleh Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Kepulauan.

(13)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 5

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI 2.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1.1. Kedudukan Organisasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Kepulauan adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Pemerintahan Kabupaten Konawe Kepulauan. Sebagai SKPD yang bertanggung jawab dalam hal pembangunan infrastruktur, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Kepulauan sejauh ini telah berusaha untuk ikut berperan dalam upaya antisipasi berbagai permasalahan pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur yang ada di Kabupaten Konawe Kepulauan.

2.1.2 Visi Misi Organisasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata RuangKabupaten Konawe Kepulauan terdiri dari 1 (satu) bagian Kesekretariatan (umum) dan 4 (empat) Bidang, masing-masing : Bidang BinaMarga, Bidang CiptaKarya, Bidang SumberDaya Air, Bidang Tata Ruang, yang ada di Kabupaten Konawe Kepulauan.

a. Visi

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Kepulauan adalah “Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Dasar ke-PUan yang Terintegrasi, Berdaya Guna dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat”.

b. Misi

Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Kepulauan adalah:

1) Terbangunnya aksesibilitas lingkar pulau dan antar wilayah yang mantap 2) Tersedianya layanan menyeluruh air bersih dan sanitasi masyarakat 3) Terbangunnya sarana prasarana irigasi pendukung swasembada pangan 4) Mewujudkan penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang berkelanjutan

yang terintegrasi dengan dokumen RTRW.

(14)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 6

2.1.3 Nilai Organisasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memiliki tiga unsur kekaryaan yaitu Tirta, Wisma (Cipta), dan Marga. Seluruh Unit Pelaksana Teknis dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menjunjung tinggi nilai, antara lain:

a. Bekerja Keras

Setiap Aparatur Sipil Negara harus memiliki etos kerja sehingga akan selalu berupaya meningkatkan hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya serta mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya sebaik-baiknya.

b. Bergerak Cepat

Setiap Aparatur Sipil Negara harus tanggap baik dalam memberikan layanan prima kepada stake holder dan masyarakat juga dalam menyelesaikan semua kegiatan dan pekerjaan.

c. Bertindak Tepat

Setiap Aparatur Sipil Negara sesuai dengan kompetensinya yang handal harus dapat mengidentifikasi dan menganalisa setiap permasalahan yang timbul serta mampu memecahkan dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan tepat sesuai dnegan tingkat urgensinya sehingga mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik kepada organisasi dan masyarakat luas.

Nilai organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Konae Kepulauan yakni Bersama Membangun Konawe Kepulauan Yang Lebih Baik. Nilai organisasi ini kemudian dipadu padankan dengan nilai organisasi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sehingga menghasilkan kolaborasi yang baik.

(15)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 7

2.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum da Tata Ruang

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bidang Sumber Daya Air

(16)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 8

2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasii dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air. Dalam melaksanakan, Bidang Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan Kebijakan Teknis Pada Bidang Pengairan;

b. Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Bidang Pengairan;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan staf dalam lingkup Bidang Pengairan;

d. Penyelengaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan Bidang Pengairan.

e. Pelaksanaan administrasi bidang; dan

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Sumber Daya Air terdiri atas :

a. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Sumber Daya Air;

Semua kegiatan Perencanaan an kegiatan permbedayaan dibebankan oleh Sksi Prencanaan dan Pengendalian Sumber Daya Air

b. Seksi Irigasi;

Seksi irigasi mempunyai tugas pokok dan fungsi pengelolaan, pengendalian jaringan irigas serta semua yan berkaia dengan bangunan irigasi adalah tanggung jawab Seksi Irigasi

c. Seksi Pemanfaatan Sungai, Pantai dan Air Baku.

2.1.6. Tugas Pokok (Uraian Tugas Pokok dan Dasar Hukumnya)

Sesuai Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 2 tahun 2016 tentang nomenklatur jabatan pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi pemerintah bahwa tugas pokok jabatan Analis/Pengelola Survey Pengukuran dan Pemetaan adalah melakukan kegiatan

(17)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 9

analisa/pengelolaan yang meliputi penyiapan bahan, koordinasi dan penyusunan laporan dibidang survey, pengukuran dan pemetaan.

2.1.7 Data-data Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja dan Data-Data Terkait Isu yang Diangkat

Adapun data-data sumber daya yang dimiliki yakni peta Daerah Irigasi yang ada di konawe kepulauan, computer kantor dan aplikasi ArcGIS.

Gambar 2.3 Peta Daerah Irigasi Wungkolo

Gambar 2.4 Peta Daerah Irigasi Labeau

(18)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 10

2.1.8 Identifikasi Dan Penetapan Isu a. Identifikasi Isu

Setelah melakukan pengamatan selama dua minggu didinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang khususnya dibidang Sumber Daya Air serta berdialok dengan mentor dan rekan kerja maka penulis menemukan beberapa isu yang terkait dengan tugas jabatan penulis yakni:

Tabel 2.1 Identifikasi Isu

NO

PELAKSANAAN TUGAS ATAU FUNGSI

PEGAWAI YANG BELUM OPTIMAL

ISU

TERIDENTIFIKASI

DESKRIPSI KEGIATAN DENGAN AGENDA III

1

Penyajian dan

penyimpanan peta Daerah Irigasi masih bersifat desktop

Belum tersedianya aplikasi peta Daerah Irigasi berbasis website

Pelayanan Publik : Peta Daerah Irigasi dapat diakses dengan mudah tanpa harus datang ke kantor

Whole of Government Peta secara online dapat diakses oleh bidang lain di tataran Dinas PUTR atau Dinas-Dinas Lainnya

2

Kelengkapan peta data base Daerah Irigasi masih kurang

Belum lengkapnya peta data base Daerah Irigasi

Manajemen ASN Memudahkan ASN dalam membuat kalalog Daerah Irigasi

3

Kelengkapan peta inventarisasi aset Daerah irigasi masih kurang

Belum lengkapnya peta inventarisasi aset Daerah Irigasi

Manajemen ASN Adanya peta data Base Irigasi akan memudahkan dalam melakukan

pembagian kerja

b. Penetapan Isu

Penetapan isu dilakukan dengan menggunakan analisis APKL. Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan mempertimbangkan tingkat aktual (isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian sedang hangat-hangatnya dibicarakan dikalangan masyarakat), problematik (isu yang

(19)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 11

memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya), khalayak (isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak) dan layak (isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah).

Masing-masing poin dari APKL diberi penilaian dalam bentuk scoring yaitu: 5 = sangat tinggi, 4 = tinggi, 3 = sedang/cukup, 2 = rendah dan 1 = sangat rendah. Akumulasi penilaian akan menunjukan tingkat prioritas pemilihan isu rancangan aktualisasi.

Tabel 2.2 Penetapan Isu Metode APKL

NO ISU AK P K L TOTAL

NILAI RANGKING 1

Belum tersedianya aplikasi peta Daerah Irigasi berbasis website

4 3 3 5 15 I

2 Belum lengkapnya peta

data base Daerah Irigasi 3 3 3 4 13 II

3

Belum lengkapnya peta inventarisasi aset Daerah Irigasi

3 3 3 3 12 III

Dari hasil penetapan isu diatas dan juga telah didiskusikan dengan mentor maka terpilih isu “Belum tersedianya aplikasi peta Daerah Irigasi berbasis website”. Dari isu tersebut kemudia penulis menetapkan 1 (satu) judul Rancangan Kegiatan Aktualisasi sebagai gagasan pemecah isu yakni “Optimalisasi Peta Berbasis Website Untuk Pemetaan Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan (Studi Kasus Daerah Irigasi Wungkolo dan Daerah Irigasi Labeau”.

2.1.9 Analisis Isu (Dampak dan Peta Permasalahan) a. Dampak Isu

Dampak yang akan terjadi jika tidak adanya peta daerah irigasi berbasis website adalah sebagai berikut:

1. Tidak adanya beck-up peta jika computer mengalami kerusakan

(20)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 12

2. Sulitnya mengakses peta jika sedang berada di luar kota 3. Tidak termanfaatkannya kemajuan teknologi saat ini

4. Meningkatkan stress pegawai pada saat peta yang dicari tidak ada, baik itu berada dalam flashdisk salah satu pegawai maupun tidak ada penyimpanan cadangan yang dapat diakses dengan cepat.

2.2 KONSEPSI NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

PNS sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip nilai-nilai dasar yang telah tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014. Nilai-nilai dasar kompetensi profesi ASN tersebut dijabarkan dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (PERKA LAN) No. 38 dan 39 Tahun 2014 dengan 5 (lima) nilai-nilai dasar yang disebut dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi).

2.2.1. Akuntabilitas

Merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk bertanggung jawab. PNS memiliki tugas pokok fungsi yang wajib untuk dijalankan. Setiap PNS hendaknya sadar akan tugasnya. Tidak hanya sekadar sadar. Mereka juga harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakan. Sebagai abdi masyarakat, PNS memiliki tanggung jawab yang besar. Maka tidak salah jika setiap ASN melakukan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan tugasnya. Adanya transparansi juga penting untuk dilaksanakan. Tanpa transparansi ASN akan kesulitan dalam menjalankan tugas. Ada 9 aspek akuntabilitas antara lain:

a. Kepemimpinan f. Kepercayaan

b. Transparansi g. Keseimbangan

c. Integritas h. Kejelasan d. Tanggungjawab i. Konsistensi e. Keadilan

(21)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 13

2.2.2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara (dalam bahasa inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional. nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.

Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila bagi Aparatur Sipil Negara yaitu:

a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa bagi ASN, setiap ASN harus memiliki etos kerja, karakter, dan kepribadian yang kuat dalam melaksanakan tugas, menghargai keberagaman beragama, mendorong nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

b. Nilai Kemanusiaan bagi ASN, setiap ASN harus mengetahui dan mewujudkan tujuan nasional, dan politik luar negeri yang digunakan yaitu bebas aktif;

c. Nilai Persatuan Indonesia bagi ASN, setiap ASN harus mempunyai semangat gotong royong dan hidup bersama baik ke dalam maupun ke luar;

d. Nilai Permusyawaratan bagi ASN, dilandasi semangat kekeluargaan untuk musyawarah mufakat. Untuk menghidupkan semangat persaudaraan dan kesederajatan semua warga dalam pergaulan hidup berbangsa;

e. Nilai Keadilan Sosial bagi ASN, mewujudkan masyarakat adil dan makmur Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem Kerta Raharja.

2.2.3. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Dalamkaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

(22)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 14

Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;

b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;

c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan factual;

2.2.4. Komitmen Mutu

Untuk mewujudkan sistem pelayanan publik yang bermutu harus memerlukan komitmen. Komitmen atau kesungguhan hati untuk melakukan perubahan dengan cara berinovasi guna meningkatkan mutu pelayanan. Dalam melakukan suatu inovasi artinya ada proses menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkaitan pelayanan yang mengandung nilai – nilai kebaharuan. Inovasi bisa berupa nilai tambah atau modifikasi dari hal – hal yang sudah ada maupun menggunakan cara yang berbeda untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

Indikator nilai-nilai dasar komitmen mutu sebagai berikut:

Tabel 2.3 Indikator nilai-nilai dasar komitmen mutu 1. Efektif : tepat sasaran;

2. Efisien : penggunaan sumber daya sesuai kebutuhan;

3. Inovatif : menghasilkan layout kearah perubahan yang lebih baik

4. Kreatif

: memiliki daya imajinasi, mengembangkan dan mengekspresikan gagasan yang diperkirakan bermanfaat;

5. Mutu : pengukuran tingkat kepuasan terhadap produk / jasa yang diterimanya.

2.2.5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin corruptio yang berarti kerusakan, kebrobokan, dan kebusukan. Dampak korupsi sangat luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup pribadi, keluarga, masyarakat.Kesadaran anti korupsi melalui pendekatan spiritual membentengi PNS melakukan korupsi, mendorong memiliki visi misi organisasi yang baik, terpacu melakukan yang terbaik

(23)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 15

agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik (LAN, 2014c).

Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengan dirinya, dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang.

2.2.6. Manajemen ASN

Manajemen ASN Adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk menjalankan kedudukannya sebagai ASN, maka pegawai ASN mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksana kebijakan publik;

b. Pelayan publik dan;

c. Perekat pemersatu bangsa.

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas;

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2.7. Whole of Government

WoG (Whole of Government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan public.Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama.WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama anta

(24)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 16

seluruh actor, pemerintah dan sebaliknya.

Alasan WoG mulai diterapkan di Indonesia adalah:

a. Adanya factor-faktor eksternal seperti dorongan public dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik;

b. Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sector dalam pembangunan. Satu sector bisa menjadi sangat superior terhadap sector lain, atau masing-masing sector tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau saling membunuh;

c. Keberagaman latar belakang nilai budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.

Ada beberapa hal yang menjadi dasar terselenggaranya WoG, yaitu perubahan budaya dan filosofi organisasi, cara kerja yang dioperbaruhi, akuntabilitas dan insentif, perubahan pendekatan dalam hal mendesain dan mengembangkan program-program.

2.2.8. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan di daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan pelayanan public sebagaimana termuat dalam undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan public, dijelaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Prinsip-prinsip Pelayanan Publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif; f. Efektifitas dan Efisien

b. Transparan; g. Aksesibel

c. Responsif; h. Akuntabel

(25)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 17

d. Tidak Diskriminatif; i. Berkeadilan e. Mudah dan Murah;

Adapun Unsur-unsur dalam pelayanan publik yaitu:

a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;

b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan;

c. Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.

2.3 RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI 2.3.1 Gagasan Kreatif Pemecah Isu

Gagasan yang terpilih sebagai pemecah isu dapat dilihat pada table 2.4 dibawah ini Tabel 2.4 Rencana kegiatan gagasan kreatif yang terpilih

1 Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Kepulauan

2 Isu Yang Diangkat : Belum tersedianya aplikasi peta Daerah Irigasi berbasis website

3 Gagasan Pemecah

Isu :

Optimalisasi Peta Berbasis Website Untuk Pemetaan Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan (Studi Kasus DI Wungkolo dan DI Labeau)

4 Tujuan Gagasan

Pemecah Isu :

1

Membuat peta Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan berbasis website

2

Menyediakan arsip peta Daerah Irigasi Kabupaten Konawe Kepulauan berbasis online 5 Daftar Kegiatan

Yang Akan : 1 Membuat rancangan pelaksanaan kegiatan

(26)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 18

Dilaksanakan 2 Pelaksanaan kegiatan

3 Evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan

4 Lounching program yang telah dibuat

Sumber: hasil analisa, 2021

(27)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 19

2.3.2. Deskripsi atau Penjelasan Kegiatan

Deskripsi tentang rancangan aktualisasi kegiatan dibidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dapat dilihat pada table 3.2 dibawah ini

Tabel 2.5 Deskripsi rancangan kegiatan aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi &

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi 1 Meminta izin

kepada Pimpinan

1 Menyiapkan konsep rancangan kegiatan

Tersedianya konsep rancangan kegiatan

Akuntabilitas : Visi : Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Dasar ke-PU-an yang Terintegrasi, Berdaya Guna dan

Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Membuat rancangan kegiatan adalah bagian dari penguatan nilai Bertindak Tepat. Dengan perencanaan yang matang maka semua kegiatan dapat terukur

pelaksanaanya, hambatannya serta solusinya Teliti dalam membuat konsep

rancangan kegiatan Komitmen Mutu :

Membuat rancangan pelaksanaan kegiatan yang inovatif dan kreatif

Anti Korupsi

membuat konsep rancangan aktualisasi merupakan

kemandirian diri dalam bertugas 2 Meminta izin

kepada Pimpinan Dinas terkait pelaksanaan

Diperolehnya surat izin dari kepala Dinas

Etika Publik

Berkomunikasi dengan baik ketika menghadap Pimpinan Komitmen Mutu

(28)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 20

aktualisasi Berorientasi mutu pada konsep

yang dijelaskan sehingga dapat dimengerti dan disetujui oleh Pimpinan

Anti Korupsi Misi yang

terimplementasikan : Terbangunnya sarana prasarana irigasi pendukung swasembada pangan Jujur dalam menyampaikan

rancangan kegiatan aktualisasi Nasionalisme

Menghargai saran dan masukan yang diberikan oleh Pimpinan 3 Meminta arahan

dan saran dari atasan dan mentor mengenai konsep rancangan kegiatan

Diperolehnya notulensi arahan dan saran dari atasan dan mentor mengenai konsep rancangan kegiatan

Akuntabilitas :

Profesional dalam menjelaskan konsep rancangan kegiatan Nasionalisme

Mengedepankan musyawarah dengan pimpinan dan mentor terkait konsep rancangan kegiatan yang dibuat Etika Publik

Kesopanan verbal saat

berbicara pada atasan dan mentor Komitmen Mutu

Berorientasi mutu pada konsep yang dijelaskan

Anti Korupsi

Jujur dalam menyampaikan konsep rancangan kegiatan

(29)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 21

Analisis Dampak

● Perkiraan

hambatan : Padatnya kegiatan di kantor sehingga sulitnya mengatur waktu untuk menyiapkan konsep rancangan

Padatnya jadwal atasan dan mentor sehingga sulitnya mengatur waktu untuk berdiskusi dengan atasan dan mentor

● Dampak bila

tidak terlaksana : Tidak adanya konsep rancangan yang akan berdampak pada penghambatan eksekusi program Tidak adanya rekomendasi dari atasan sehingga akan menghambat proses eksekusi program

● Alternatif solusi : Mengatur jadwal kegiatan dengan baik dan konsistensi terhadap waktu

Membuat jadwal pertemuan lebih awal dengan atasan dan mentor sehingga mendapatkan waktu untuk berdiskusi Kegiatan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan terkait dengan Managemen ASN

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi &

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi 2 Pelaksanaan

Kegiatan

1 Menyiapkan ketersediaan bahan berupa peta, shp, serta referensi terkait

Tersedianya bahan yang dibutuhkan

Akuntabilitas : Visi : Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Dasar ke-PU-an yang Terintegrasi, Berdaya Guna dan

Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Pelaksanaan kegiatan adalah bentuk dari penjabaran nilai Bekerja Keras, karena dengan bekerja keras akan

menghasilkan produk yang berkualitas dan mempunyai fungsi yang Mengumpulkan bahan-bahan

yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya

Etika Publik

Kesopanan verbal saat meminta bahan-bahan yang dibutuhkan kepada atasan atau rekan kerja

Komitmen Mutu

Berorientasi pada output dan outcome

(30)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 22

Anti Korupsi Misi yang

terimplementasikan : Terbangunnya sarana prasarana irigasi pendukung swasembada pangan

sangat membantu dalam kerja – kerja organisasi Meminta izin kepada atasan

atau rekan kerja ketika

mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan

2 Meminta saran dan masukan dari rekan kerja

Diperolehnya notulensi saran dan masukan dari rekan kerja

Etika Publik

Berkomunikasi dengan baik pada rekan kerja

Komitmen Mutu

Berorientasi mutu pada konsep yang dijelaskan

Anti Korupsi

Jujur dalam menyampaikan konsep rancangan kegiatan Nasionalisme

Menghargai saran dan masukan dari rekan kerja

3 Melakukan digitasi di ArcGIS terkait daerah irigasi yang akan di petakan dalam bentuk Website

Adanya shp untuk di masukkan ke aplikasi WebGIS

Akuntabilitas :

Bertanggungjawab atas hasil digitasi yang dikerjakan

Etika Publik

Menggunakan aplikasi ArcGIS yang berlisensi

Komitmen Mutu

Melakukan digitasi secara efektif dan efisien serta berorientasi pada mutu

(31)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 23

Anti Korupsi

Melakukan digitasi secara jujur tanpa melebihkan atau mengurangi sedikitpun 4 Membuat

aplikasi peta Daerah Irigasi berbasis website di WebGIS

Tersedianya aplikasi di WebGis

Akuntabilitas :

Bertanggungjawab atas aplikasi yang dibuat Nasionalisme :

Menggunakan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar ketika mendeskripsikan tentang Daerah Irigasi pada WebGIS yang dibuat

Etika Publik

Menggunakan aplikasi

WebGIS yang berlisensi atau menggunakan yang versi gratisnya

Komitmen Mutu

Membuat WebGIS yang berkualitas, kreatif dan inivatif sehingga menarik dan mudah digunakan

Anti Korupsi

Membuat konsep rancangan secara mandir dan jujur

(32)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 24

5 Menguji aplikasi yang telah dibuat apakah bisa diakses secara online

Teraksesnya aplikasi secara online

Akuntabilitas :

Transparan terhadap hasil pengujian yang dilakukan Komitmen Mutu

Memastikan aplikasi yang dibuat dapat digunakan Anti Korupsi

Mengatakan dengan jujur apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik atau malah

terjadi eror Analisis Dampak

● Perkiraan

hambatan : Susahnya mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan Koneksi internet yang kurang stabil

● Dampak bila

tidak terlaksana : Memperlambat proses pengerjaan

menghambat pembuatan aplikasi WebGIS dan kesulitan dalam menguji aplikasi tersebut

● Alternatif solusi : Berkomunikasi kepada pihak-pihak yang terkait untuk meminta bahan yang dibutuhkan Mengerjakan pada tempat yang memiliki akses jaringan yang stabil

Kegiatan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan terkait dengan WoG, Pelayanan Publik dan Managemen ASN

(33)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 25

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi &

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi 3 Evaluasi

Kegiatan

1 Menyiapkan bahan evaluasi

Adanya bahan untuk evaluasi

Akuntabilitas : Visi : Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Dasar ke-PU-an yang Terintegrasi, Berdaya Guna dan

Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Nilai organisasi yang yang termuat dari tahapan Evaluasi kegiatan adalah bergerak cepat dimana ASN harus tanggap dalam setiap perubahan yang terjadi

Kejelasan dalam menyiapkan bahan evaluasi

Komitmen Mutu

Membuat bahan evaluasi yang inovatif dan kreatif

Anti Korupsi

Menyiapkan bahan evaluasi dengan jujur

2 Evaluasi kegiatan

oleh atasan dan mentor

Adanya masukan dan saran untuk perbaikan dan pengembangan program yang telah dibuat

Akuntabilitas :

Mencatat semua hasil evaluasi sehingga dapat

dipertanggungjawabkan

Misi yang

terimplementasikan : Terbangunnya sarana prasarana irigasi pendukung swasembada pangan Nasionalisme :

Mencatat evaluasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mudah dipahami

Etika Publik

Tetap sopan dan santun ketika mendapatkan evaluasi atau perbaikan pada program yang dibuat

(34)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 26

3 Perbaikan hasil

evaluasi

Adanya perbaikan aplikasi yang telah terbuat

Akuntabilitas :

Memperbaiki hasil evaluasi dengan jujur sesuai yang telah dicatat sebelumnya

Komitmen Mutu

Melakukan perbaikan dengan cermat sehingga hasilnya maksimal

Anti Korupsi

Bekerja keras dalam melakukan perbaikan hasil evaluasi sehingga hasilnya memuaskan

Analisis Dampak

● Perkiraan

hambatan : Padatnya jadwal atasan dan mentor sehingga susanya mengatur jadwal untuk melakukan evaluasi Padatnya kerjaan kantor sehingga kurang maksimal dalam pelaksanaan evaluasi

● Dampak bila

tidak terlaksana : Tidak optimalnya aplikasi yang dihasilkan Kreatifitas dan inovasi terbatas waktu

● Alternatif solusi : Berkomunikasi pada atasan untuk mengatur jadwal

Memaksimalkan waktu yang ada untuk berupaya melakukan yang terbaik Kegiatan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan terkait dengan Managemen ASN

(35)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 27

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi &

Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi 4 Lounching

aplikasi yang telah dibuat

1 Meminta izin kepada atasan dan mentor untuk melakukan lounching program yang telah dibuat

Adanya

persetujuan dari atasan dan menter

Akuntabilitas : Visi : Terwujudnya Pembangunan Infrastruktur Dasar ke-PU-an yang Terintegrasi, Berdaya Guna dan

Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Nilai organisasi yang termuat dalam kegiatan Lounching program adalah implementasi dari 3 (tiga) nilai yang ada di lingkungan dinas PUTR yakni Bekerja Keras, Bergerak Cepat dan Bertindak Tepat. Karena implementasi dari 3 (tiga) nilai diatas maka dapat

terwujudnya program tersebut Senantiasa melakukan

koordinasi dalam setiap kegiatan Komitmen Mutu

Menggunakan bahasa yang efektif saat berkomunikasi sehingga mudah mendapat persetujuan

Etika Publik

Kesopanan verbal saat berbicara dengan atasan dan mentor

2 Menyiapkan dan menyusun bahan untuk lounching

Adanya bahan lounching

Akuntabilitas :

Kejelasan dalam menyiapkan bahan sosialisasi

Komitmen Mutu

Membuat bahan sosialisasi yang inovatif dan kreatif

Anti Korupsi

Meniapkan dan menyusun bahan dengan jujur

3 Melakukan Program yang Akuntabilitas :

(36)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 28

tahapan lounching

telah dibuat dapat digunakan dengan baik dan benar oleh pihak yang terkait

Bertanggungjawab terhadap segala proses dan hasil dari sosialisasi

Misi yang

terimplementasikan : Terbangunnya sarana prasarana irigasi pendukung swasembada pangan Nasionalisme :

Menggunakan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar ketika menjelaskan

Etika Publik

Kesopanan verbal saat berbicara pada atasan dan mentor

Komitmen Mutu

Menggunakan bahasa yang efektif sehingga mudah dipahami Anti Korupsi

Jujur terhadap apapun yang disampaikan

4 Meminta masukkan dari tahapan

lounching yang telah dilakukan

Adanya notulensi masukkan yang membangun

Etika Publik

Menerima masukan guna perbaikan yang lebih baik Komitmen Mutu

Melakukan perbaikan dari saran yang diberik

Akuntabilitas :

Keterbukaan dalam menerima masukan

(37)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 29

Analisis Dampak

● Perkiraan

hambatan : Gugup atau tidak percaya diri dalam menyampaikan hasil yang telah dibuat PPT yang dibuat kurang menarik

● Dampak bila

tidak terlaksana : Tidak tersampaikannya dengan baik tentang hasil yang telah dibuat Audients tidak tertarik untuk melihat Lounching program yang dilakukan

● Alternatif solusi : Berlatih presentasi yang baik agar hasil dapat tersampaikan secara optimal Membuat PPT yang menarik

Kegiatan membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan terkait dengan WoG, Pelayanan Publik dan Managemen ASN

2.3.3. Estimasi Biaya Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini membutuhkan biaya sebesar Rp650.000,00 untuk membeli licence ArcGIS online, namun kegiatan ini juga bisa berbiaya Rp0,00 jika menggunakan ArcGIS online yang gratis, hanya saja terdapat keterbatasan dalam mengoperasikan fitur-fitur analisis spasialnya.

Tabel 2.6 Estimasi Biaya Kegiatan

NO Nama Barang Harga Satuan

1 Licence ArcGIS online Rp.

650.000,00

(38)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 30

2.3.4. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Adapun jadwal rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada table 2.7 dibawah ini.

Tabel 2.7 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

NO URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN MARET 2021 ,

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1

Membuat Rancangan Pelaksanaan Kegiatan

Menyiapkan konsep rancangan kegiatan

Meminta izin kepada Pimpinan Dinas terkait pelaksanaan aktualisasi

Meminta arahan dan saran dari atasan dan mentor mengenai konsep rancangan

kegiatan

2

Pelaksanaan Kegiatan

Menyiapkan ketersediaan bahan berupa peta, shp, serta

referensi terkait

Meminta saran dan masukan dari rekan kerja

Melakukan digitasi di ArcGIS terkait daerah irigasi yang akan di petakan dalam bentuk Website

(39)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 31

Membuat aplikasi WebGIS

Menguji aplikasi yang telah dibuat apakah bisa diakses secara online

3

Evaluasi Kegiatan Yang telah Dilakukan

Menyiapkan bahan evaluasi

Evaluasi kegiatan oleh atasan dan mentor

Perbaikan hasil evaluasi

4

Lounching Program Yang Telah Dibuat

Meminta izin kepada atasan dan mentor untuk melakukan lounching program yang telah dibuat

Menyiapkan dan menyusun bahan untuk lounching

Melakukan tahapan lounching

Meminta masukkan dari lounching yang telah dilakukan

(40)

ASRAF,S.Si | 19931011 202012 1 014 32

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI 3.1 Kendala Dan Antisipasi

Tabel 3.1 Kendala dan antisipasi kegiatan aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala/Hambatan Solusi Pemecahan Masalah

1 Meminta Izin Kepada Pimpinan

Menyiapkan konsep rancangan kegiatan

Konsep rancangan tidak boleh bertabrakan atau mengganggu kerja kantor

Meminta jadwal kerja kantor sehingga mudah dalam menyusun dan

menyesuaikan jadwal rancangan kegiatan

Meminta izin kepada Pimpinan Dinas terkait pelaksanaan aktualisasi

Padatnya jadal atasan dan mentor karena bertepatan dengan adanya pemeriksaan oleh BPK

Membuat janji terlebih dahulu sehingga dapat menyesuaikn dengan jadwal atasan dan mentor

Meminta arahan dan saran dari atasan dan mentor mengenai konsep rancangan kegiatan

Padatnya jadal atasan dan mentor karena bertepatan dengan adanya pemeriksaan oleh BPK

Membuat janji terlebih dahulu sehingga dapat menyesuaikn dengan jadwal atasan dan mentor

2 Pelaksanaan Kegiatan

Menyiapkan ketersediaan bahan berupa peta, shp, serta referensi terkait

Bahan-bahan yang diperlukan belum lengkap dan belum semua tersiman di komputer kantor

Melengkapi bahan-bahan yang dibuthkan dengan cara turun langsung kelapangan untuk mengambil datanya

Meminta saran dan masukan dari rekan kerja

Padatnya jadal rekan Kerja yang ahli dibidang pemetaan karena bertepatan dengan adanya pemeriksaan oleh BPK

Membuat janji terlebih dahulu sehingga dapat menyesuaikn dengan jadwal rekan kerja yang ahli tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dikarenakan media pembelajaran yang masih minim. Media pembelajaran yang digunakan yaitu media Buku Cetak dan masih belum menggunakan media pembelajaran lain yang

Penguatan Nilai Organisasi : Pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan nilai – nilai ANEKA, maka berkaitan dengan nilai dari organisasi yaitu Berinovatif,

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lebih mengutamakan kepentingan siswa yaitu agar siswa lebih

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

Untuk mewujudkan pengaktualisasian di tempat kerja, maka penulis merancang kegiatan yang mengambil judul: Konsep “SALE” (Sosialisasi, Latihan dan Evaluasi) dalam