• Tidak ada hasil yang ditemukan

TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU ILMU ISLAM (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

“TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU-ILMU ISLAM“

Reni Yunita

Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan Email: [email protected]

A. Pendahuluan

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan kita nikmat Iman dan Islam, dengan nikmat-Nya tersebut kita masih bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

Dengan ini saya membuat sebuah artikel yang mengkaji tentang defenisi, hierarki dan tujuan tasawuf. Buku yang dikaji adalah “Gerbang Tasawuf “. Penulis Dr. Ja’far,MA, Artikel ini menggunakan metode Analisis Diskriptif.

“ Tasawuf dalam hierarki ilmu-ilmu islam”

Menurut Ibn Khaldûn membagi ilmu menjadi dua jenis. Pertama, ilmu-ilmu hikmah dan filsafat (‘ulûm al-hikmiyah al-falsafiyyah) yang diperoleh dengan akal manusia, dan ilmu yang diajarkan dan ditransformasikan (‘ulûm al-naqliyyah al-wadhi’iyah) yang bersumber kepada syariat Islam (Alquran dan hadis). Ibn Khaldûn mengkategorikan tasawuf sebagai salah satu dari beragam ilmu-ilmu syariah (‘ulûm al-naqliyyah al-wadhi’iyah).

Menurut al-Ghazâli berdasarkan cara perolehan ilmu, disebut bahwa ilmu terdiri atas dua: ilmu yang dihadirkan (‘ilm hudhûrî/presential) dan ilmu yang dicapai (‘ilm al-hushûlî/attained), sedangkan tasawuf dikategorikan sebagai ‘ilm al-hudhûrî.

Menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah membagi ilmu menjadi tiga derajat: ‘ilm jalîyun (didasari observasi , eksperimen,dan silogisme), ‘ilm khafiyun (ilmu makrifat), dan ‘ilm ladunîyun (didasari ilham dari Allah), dan tasawuf dikelompokkan kepada ‘ilm khafiyun dan ‘ilm laduniyun.

Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas membagi ilmu menjadi dua jenis: ilmu pemberian Allah (the god given knowledge) yang disebut ilmu-ilmu agama (the relegious sciences), dan ilmu capaian (the acquired knowledge) yang disebut ilmu-ilmu rasional, intelektual dan filosofis (the rational, intellectual and philosophical sciences)

(2)

Menurut al-Taftâzâni, dari abad ketiga sampai abad keempat hijriah, aliran tasawuf terbagi menjadi dua.

Pertama, tasawuf Sunni, yaitu aliran yang memagari pengikutnya dengan Alquran dan hadis, serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan dan tingkat rohani mereka, dengan kedua sumber ajaran Islam tersebut.

Kedua, tasawuf falsafi, yaitu aliran yang cenderung kepada ungkapan-ungkapan ganjil (syathahât, memadukan antara visi mistis dan vasi rasional dan banyak menggunakan terminologi filosofi, bahkan dipengaruhi banyak ajaran filsafat.

B. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ulasan beliau, ditinjau dri segi aspek sumber, tasawuf dikategorikan sebagai salah satu dari ilmu syariah, yakni bersumber dari syariat al-quran dan hadis yang tidak

Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa tasawuf dalam hierarki islam itu berasal dari Al-qur’an dan hadis dan tidak dapat dipisahkan dari ajaran islam sehingga tasawuf ini

Dari segi definisi mengenai tasawuf , membahas pendefinisian Tasawuf dari segi kata-kata yang didasari oleh sifat dan ciri-ciri yang dimiliki oleh kaum sufi. Secara hierarki

Walau setiap para ulama memiliki klasifikasi tentang ilmu yang berbeda-beda tetapi dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagai bagian dari

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulan bahwa para ulama telah membuat kralifikasi ilmu tasawuf dalam islam. Kedudukan ilmu tasawuf saat ini merupakan bagian

Dari aspek sumber, tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah, menurut Ibn Khaldûn, bersumber dari syariat yakni Alquran dan hadis, dan akal tidak. memiliki peran dalam

Dari aspek sumber, tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah, menurut Ibn Khuldun, bersumber dari syariat yaitu al-qur’an dan hadis, dan akal tidak memiliki peran

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tasawuf dalam hierarki keislaman berarti tasawuf tetap berpegang teguh kepada sumber-sumber Islam yaitu Al-quran dan