• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 81-87)

PENDAHULUAN

B. Kawasan Budidaya; terdiri atas

3. Penduduk Menurut Struktur Umur

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran mengenai dampak dari pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, khususnya dalam rangka pengembangan bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi di suatu wilayah tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan menjadi salah satu tolak ukur tingkat kemamkmuran atau kesejahteraan masyarakat di daerah.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klaten pada tahun 2019 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 sebesar 5,50%. Sedangkan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klaten mengalami kontraksi sebesar minus 1,18%. Demikian juga pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional juga sama di tahun 2020 menunjukan adanya kontraksi yang cukup dalam akibat dampak Pandemi Covid-19.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.18.

Grafik Perbandingan Pertumbuhan Perekonomian Antara Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020 Pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang tahun 2020 secara nyata mempengaruhi perekonomian di seluruh Indonesia tak terkecuali kabupaten/

kota di Jawa Tengah. Perekomonian di Kabupaten Klaten untuk pertama kalinya di tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 1,18%. Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klaten mengalami kontraksi lebih kecil atau pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klaten mengalami kontraksi lebih kecil atau pertumbuhna ekonominya lebih baik dai kabupaten sekitar, serta masih lebih baik pula dibandingkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi ditingat Provinsi Jawa Tengah dan Nasional.

6.29

5.34

5.47

5.50

-1.18 5.25

5.26

5.30

5.40

-2.65

5.03 5.07

5.17

5.02

-2.07

-4.00 -3.00 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Sumber : BPS Jawa Tengah, 2021

Gambar 2.19.

Posisi Relatif Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klaten Tahun 2020 2.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Untuk mengkaji tingkat kesejahteraan dan pemerataan ekonomi masyarakat, maka digunakan indikator perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Perhitungan PDRB terbagi dalam 2 kategori utama, yaitu Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010.

Pertumbuhan PDRB ADBH maupan ADHK 2010 kabupaten Klaten meningkat setiap tahunnya. Perkembangan PDRB ADHB pada tahun 2016 sebesar Rp31.619.241,19, dan di tahun 2020 menjadi sebesar Rp39.950.475,58. untuk PDRB ADHK 2010 tahun 2016 sebesar Rp23.725.740,98, meningkat menjadi sebesar Rp27.482.912,88. Secara jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.20.

Perkembangan PDRB ADHB dan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Nilai PDRB ADHB Kabupaten Klaten selama tahun 2016-2019 mengalami peningkatan dari Rp31.619.241,19 menjadi Rp39.775.862,50. Sedangkan pada tahun 2020 dikarenakan dampak Pandemi Covid-19 nilai PDRB ADHB sebesar Rp 39.950.475,58. Pada tahun 2020 Sektor Industri Pengolahan masih penyumbang

-1.87 -1.81 -1.70

-1.41 -1.24 -1.18

-2.65 -2.07

-3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00

Karanganyar Sragen Sukoharjo Wonogiri Boyolali Klaten Kabupaten Jawa Tengah Nasional

31,619,241.19 34,174,819.85

36,993,970.46

39,775,862.50 39,950,475.58

23,725,740.98 24,993,103.27 26,360,649.93 27,811,509.49 27,482,912.88

- 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00 20,000,000.00 25,000,000.00 30,000,000.00 35,000,000.00 40,000,000.00 45,000,000.00

2016 2017 2018 2019 2020

PDRB ADHB PDRB ADHK

tertinggi sebesar Rp14.936.275,20 ditunjukkan dengan berkembangnya usaha kecil mikro dan industri olahan, tetapi juga ditunjang menguatnya daya beli masyarakat yang menopang tumbuhnya perekonomian daerah, diikuti sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Rp6.145.077,58 meskipun tumbuh melambat, namun apabila dilihat dari nilai investasi mempunyai peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mengatasi pengangguran. Sementara sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Rp4.371.379,48. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.12

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Kategori Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.810.348,98 3.880.677,98 4.085.964,24 4.181.908,12 4.371.379,48 B Pertambangan dan Penggalian 1.030.613,84 1.112.144,57 1.177.376,22 1.245.553,58 1.253.648,24 C Industri Pengolahan 11.381.482,63 12.446.837,51 13.611.869,50 14.727.480,24 14.936.275,20

D Pengadaan Listrik dan Gas 44.053,13 50.784,96 55.741,58 58.861,29 61.152,53

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

13.246,78 14.143,63 14.964,95 16.371,66 17.009,23

F Konstruksi 1.914.709,83 2.094.601,40 2.333.361,55 2.552.697,54 2.520.283,15

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5.292.431,30 5.631.766,56 6.000.014,15 6.430.015,48 6.145.077,58 H Transportasi dan Pergudangan 645.183,06 690.596,13 729.681,82 779.971,91 572.539,83

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

1.091.254,92 1.180.067,24 1.284.456,54 1.404.195,46 1.357.399,84 J Informasi dan Komunikasi 948.913,65 1.119.938,75 1.252.092,63 1.419.789,34 1.674.713,98 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.081.527,12 1.175.828,75 1.259.961,03 1.321.513,91 1.366.776,47

L Real Estate 409.338,03 444.310,49 477.618,78 509.514,95 510.799,94

M,N Jasa Perusahaan 102.585,38 115.088,85 126.797,73 139.716,72 132.489,52

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

792.119,46 844.376,28 882.410,22 908.656,78 910.583,18

P Jasa Pendidikan 2.160.832,68 2.379.643,26 2.606.214,15 2.881.198,28 2.898.739,98 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 372.019,69 409.870,96 452.676,88 495.228,51 550.782,80

R,S,T,U Jasa lainnya 528.580,71 584.142,53 642.768,49 703.188,73 670.824,63

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 31.619.241,19 34.174.819,85 36.993.970,46 39.775.862,50 39.950.475,58 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

TANPA MIGAS

31.619.241,19 34.174.819,85 36.993.970,46 39.775.862,50 39.950.475,58 PDRB NON PEMERINTAHAN 30.827.121,73 33.330.443,57 36.111.560,24 38.867.205,72 39.039.892,40

Sumber: BPS Kabupaten Klaten, 2021

Demikian juga dengan nilai PDRB ADKH Kabupaten Klaten pada periode yang sama dari 2016-2019 meningkat dari Rp23.725.740,98 menjadi Rp27.811.509,49. Sedangkan di tahun 2020 sebesar Rp27.482.912,88.

Tabel 2.13

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Kategori Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.814.072,15 2.845.097,06 2.908.070,61 2.925.616,92 2.987.750,18 B Pertambangan dan Penggalian 635.553,28 664.166,20 685.313,55 706.900,93 705.045,28 C Industri Pengolahan 8.004.239,75 8.504.714,04 9.013.718,21 9.601.710,72 9.485.050,46

D Pengadaan Listrik dan Gas 41.588,12 44.249,82 47.094,12 49.644,40 51.883,91

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

12.047,34 12.826,81 13.532,60 14.308,02 14.735,75

F Konstruksi 1.435.985,49 1.531.575,76 1.635.233,26 1.745.775,03 1.711.576,48

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

4.362.061,18 4.531.078,43 4.719.954,10 4.923.412,16 4.687.427,19 H Transportasi dan Pergudangan 566.772,32 597.101,45 625.692,51 656.720,86 468.118,98

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 883.680,17 944.707,06 1.018.074,62 1.098.344,48 1.043.075,16

J Informasi dan Komunikasi 908.551,37 1.026.807,26 1.147.054,83 1.282.866,12 1.511.722,42 K Jasa Keuangan dan Asuransi 821.907,83 857.588,05 887.591,04 915.313,03 947.598,17

L Real Estate 361.069,45 382.324,67 401.354,47 420.057,59 419.048,02

M,N Jasa Perusahaan 77.484,45 83.734,52 90.076,27 96.931,07 90.106,90

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

591.863,52 610.862,34 631.265,14 641.455,60 633.375,54 P Jasa Pendidikan 1.520.064,74 1.607.474,21 1.720.401,03 1.842.721,54 1.839.363,29 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 260.226,42 282.328,51 307.894,68 336.313,36 364.377,77

R,S,T,U Jasa lainnya 428.573,40 466.467,08 508.328,89 553.417,66 522.657,38

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 23.725.740,98 24.993.103,27 26.360.649,93 27.811.509,49 27.482.912,88 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA

MIGAS

23.725.740,98 24.993.103,27 26.360.649,93 27.811.509,49 27.482.912,88 PDRB NON PEMERINTAHAN 23.133.877,46 24.382.240,93 25.729.384,79 27.170.053,89 26.849.537,34 Sumber: BPS Kabupaten Klaten, 2021

2.2.3. PDRB Perkapita

PDRB perkapita dapat dijadikan salah satu indikator guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah. Indikator ini menunjukkan bahwa secara ekonomi setiap penduduk Klaten rata-rata mampu menciptakan PDRB atau nilai tambah sebesar nilai perkapita di masing-masing tahun tersebut. Perkembangan PDRB perkapita di Klaten atas dasar harga berlaku menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 PDRB perkapita Kabupaten Klaten sebesar 27,18 juta rupiah, naik ditahun 2020 menjadi 34,09 juta rupiah. Berikut perkembangan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.21.

PDRB Perkapita Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020 2.2.4. Inflasi

Perkembangan inflasi di Kabupaten Klaten dalam kurun waktu tahun 2016-2020 relatif terkendali cukup baik di angka rata-rata 2±1%. Bahkan tingkat inflasi di Kabupaten Klaten lebih baik dibandingkan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional dalam periode tersebut. Tingkat inflasi di Kabupaten Klaten pada tahun 2016 sebesar 2,31% turun di tahun 2020 menjadi sebesar 1,38%. Sedangkan pada tahun 2017, tingkat inflasi naik menjadi sebesar 3,12%. Kelompok yang mengalami inflasi paling tinggi pada tahun 2017 dimaksud, yaitu kelompok transpotasi, komunikasi dan jasa keuangan yaitu sebesar 7,59% selanjutnya diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 4,74%

dan kelompok kesehatan sebesar 3,08%. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi terendah adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,03% (Sumber BPS Kabupaten Klaten).

27.18 29.27 31.58 33.87 34.09

20.39 21.40 22.50 23.66 23.45

0 5 10 15 20 25 30 35 40

2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.22.

Perkembangan Inflasi Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020 2.2.5. Garis Kemiskinan

Dalam mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach), yaitu kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran yang dikonseptualisasikan dengan Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan merupakan representasi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.

Garis Kemiskinan yang digunakan oleh BPS terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) yang terdiri atas 52 jenis komoditi dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) yang terdiri dari 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan, dimana GK merupakan penjumlahan dari GKM dan GKNM. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.

Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK) tingkat Provinsi Jawa Tengah, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Beberapa komoditi makanan dan bukan makanan yang dapat berpengaruh terhadap kenaikan garis kemiskinan, sebagai berikut:

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 81-87)