• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesehatan

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 117-127)

PENDAHULUAN

B. Kawasan Budidaya; terdiri atas

2. Kesehatan

yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018.

Tabel 2.18

Capaian Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 1 Persentase Warga Negara

Usia 5-6 Tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan PAUD

% 75,79 61,74 67,36 73,15 66,92

2 Persentase Warga Negara Usia 7-15 Tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs)

% 93,27 87,93 93,18 91,32 91,71

3 Persentase Warga Negara Usia 7-18 Tahun yang belum menyelesaiakan pendidikan dasar dan atau menengah yang perpartisipasi dalam pendidikan kesataraan

% - - - 1,44 5,79

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten 2021, diolah

Gambar 2.70.

Perkembangan Angka Kematian Bayi Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

b. Angka Kematian Balita (AKBA) per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita (AKBA) merupakan jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). AKBA Kabupaten Klaten mengalami penurunan cukup signifikan dari 1,90 per 1.000 KH di tahun 2016 menjadi 1,52 per 1.000 KH di tahun 2020.

Di masa Pandemi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita masih berjalan walaupun tidak optimal.

Kematian balita tetap terjadi akibat adanya penyakit penyerta seperti kelainan jantung, dll. Penurunan AKBA tahun 2020 disebabkan sudah dilakukan berbagai upaya sebagai berikut: 1) memperbaiki perilaku keluarga dan masyarakat, terutama perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk upaya mencari pelayanan kesehatan serta memperbaiki akses, memperkuat mutu manajemen terpadu penyakit bayi dan balita, memperbaiki kesehatan lingkungan termasuk air bersih dan sanitasi, pengendalian penyakit menular, dan pemenuhan gizi yang cukup; 2) memperkecil kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan; 3) perlunya kontribusi berbagai sektor dalam mendukung upaya mencapai derajat kesehatan balita sangat diperlukan; 4) meningkatkan perlindungan dan pelayanan kesehatan bagi balita dari keluarga miskin.

Perkembangan Angka Kematian Balita selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

11.70

10.15 10.77

10.01

9.34

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00

2016 2017 2018 2019 2020

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

Gambar 2.71.

Perkembangan Angka Kematian Balita Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

c. Angka Kematian Neonatal per 1.000 kelahiran hidup

Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal (bayi umur 0–28 hari) merupakan 2/3 dari kematian bayi. Kematian neonatal dini/perinatal (bayi umur 0–7 hari) merupakan 2/3 dari kematian neonatal.

Angka Kematian Neonatal per 1.000 kelahiran hidup Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020 cendering menurun, dari 7,12 per 1.000 KH (tahun 2016), menjadi 6,36 per 1.000 KH (tahun 2020). Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup menurun karena sudah dilakukan upaya, seperti: 1) Melakukan revitalisasi Posyandu, 2) Menguatkan kelembagaan Pokjanal Posyandu, 3) Meningkatkan transformasi KMS ke dalam Buku KIA, 4) Menguatkan kader Posyandu, 5) Kunjungan Neonatus, dan 6) Pemantauan di Posyandu. Berikut perkembangan angka kematian neonatal Kabupaten Klaten tahun 2016-2020.

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

Gambar 2.72.

Perkembangan Angka Kematian Neonatal Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

1.9

1.69 1.9

1.59 1.52

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2

2016 2017 2018 2019 2020

Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 kelahiran hidup

7.12 7.2

7.09

6.57

6.36

5.8 6 6.2 6.4 6.6 6.8 7 7.2 7.4

2016 2017 2018 2019 2020

Angka Kematian Neonatal per 1.000 kelahiran hidup

d. Kasus Kematian Ibu

Kasus Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain.

Kasus Kematian Ibu Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020 semakin menurun kasusnya, namun pada tahun 2020 ini meningkat kembali dengan adanya 17 kasus. Menurunnya kasus di tahun 2016- 2019 tersebut tak lepas dari upaya pemerintah Kabupaten Klaten dengan melakukan langkah-langkah seperti : 1) Melengkapi sarana dan prasarana yang ada di fasilitas kesehatan, baik fasilitas kesehatan dasar atau rujukan, 2) meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kehamilan, 3) memberikan jaminan kesehatan khusus untuk ibu hamil.

Sedangkan meningkatnya kasus kematian ibu di tahun 2020 akibat Pandemi COVID-19. Dampak Pandemi Covid-19, ada beberapa ibu hamil yang akan menjalani persalinan namun takut ke fasilitas pelayanan kesehatan, sudah ada faktor resiko sebelum hamil di masa Pandemi dan mempunyai comorbid (penyakit penyerta) dan kurang optimalnya pemeriksaan kehamilan terpadu (ANC Terpadu) yang hanya lewat telepon dan tidak seperti jika bisa memeriksa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Berikut perkembangan kasus Kematian Ibu di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020.

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

Gambar 2.73.

Perkembangan Kasus Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

e. Rasio Ketersediaan Sarpras dan Tenaga Medis

Gambaran rasio ketersediaan sarana prasarana serta tenaga medis di Kabupaten Klaten sebagai salah satu alat/ indikator untuk mengetahui ketersediaan dalam pelayanan kesehatan kepada penduduk khususnya Kabupaten Klaten.

Berdasarkan data Rasio Ketersediaan Sarpras dan Tenaga Medis diketahui bahwa rasio posyandu per satuan balita pada setiap

18 18

13 12

17

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2016 2017 2018 2019 2020

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup (kasus)Kasus Kematian Ibu

tahunnya meningkat. Sedangkan rasio puskesmas, RS, dokter, dan tenaga medis di Kabupaten Klaten masih diperlukan peningkatan.

berikut perkembangan data rasio ketersediaan sarana dan prasarana tenaga medis di Kabupaten Klaten tahun 2016-2020, sebagai catatan data tahun 2020 diambil dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK), sedangkan pada tahun 2016-2019 data diambil secara manual sehingga terjadi perbedaan data yang cukup signifikan.

Tabel 2.19

Perkembangan Rasio Ketersediaan Sarpras dan Tenaga Medis Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Rasio posyandu

per satuan balita

Rasio 26,16 26,88 27,63 27,99 28,00 Rasio puskesmas Rasio 0,29 0,29 0,29 0,29 0,29 Rasio Pustu per

satuan penduduk Rasio 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 Rasio Rumah

Sakit per satuan penduduk

Rasio 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Rasio dokter per satuan penduduk

Rasio 1,302 0,896 0,896 0,237 0,026 Rasio tenaga

medis per satuan penduduk

Rasio 0,349 0,253 0,253 0,074 0,05

Persentase Puskesmas terakreditasi minimal Madya

% 100 100 100 100 100

Persentase RSUD terakreditasi minimal Madya

% 0 0 100 100 100

Persentase puskesmas terpenuhi obat dan vaksin

% 100 100 100 100 100

Persentase pelayanan laboratorium klinis dan laboratorium air

% 100 100 100 100 100

Persentase sistem informasi

kesehatan

% 50 50 50 50 50

Persentase puskesmas memiliki tenaga kesehatan sesuai standar

% 88 88 91 91 91

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

f. Cakupan Kebidanan

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani serta Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di Kabupaten Klaten pada tahun 2018 hingga tahun 2020 menunjukaan penurunan. Hal ini menunjukkan masih adanya persalinan yang belum ditolong oleh tenaga kesehatan.

Berikut perkembangan cakupan kebidanan di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020:

Tabel 2.20

Perkembangan Cakupan Kebidanan Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani

% 97,88 101,58 89,01 83,28 84,40

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 100 100 99,98 99,99 99,99

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

g. Cakupan Penanganan Gizi

Cakupan desa/kelurahan universal child immunization dan cakupan penanganan balita gizi buruk di Kabupaten Klaten periode tahun 2016-2020 sudah mencapai 100% selama lima tahun terakhir.

Berikut perkembangan cakupan penanganan gizi di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020.

Tabel 2.21

Perkembangan Cakupan Penanganan Gizi Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Cakupan Desa/kelurahan

Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100 100 100

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

% 100 100 100 100 100

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021, diolah

h. Cakupan Penanganan Penyakit yang Diderita Penduduk

Cakupan penanganan penyakit yang diderita penduduk di Kabupaten Klaten secara keseluruhan menunjukkan penurunan.

Dilihat dari beberapa indikator seperti cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA dari 51,0% di tahun 2016 menurun menjadi 29,98% di tahun 2020. Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk) juga mengalami penurunan menjadi 46,04 per 100.000 penduduk di tahun 2020. Angka kejadian Malaria per 100.000 penduduk pada tahun 2020 tercatat sebesar 0,0033 di tahun 2020. Selengkapnya perkembangan cakupan penanganan penyakit yang diderita penduduk di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.22

Perkembangan Cakupan Penanganan Penyakit yang Diderita Penduduk Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020*

Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak

% 99,6 99,5 101,3 99,8 88,4

Non Polio AFP rate per

100.000 penduduk % 140 160 120 320 83,33

Cakupan balita pneumonia

yang ditangani % 83,3 72,6 54,1 47,0 29,33

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

% 51,0 45,9 41,0 36,5 29,98

Tingkat prevalensi

Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)

Per 100.000 penduduk

72,3 128,4 169,6 109,7 46,04

Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk)

Per 100.000 penduduk

1,1 1,5 1,9 6,7 1,96

Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang

terdeteksi dalam program DOTS

% 51,0 45,9 41,0 36,5 31,44

Proporsi kasus

Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS

% 74,8 66,7 72,7 74,7 71,63

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

% 100 100 100 100 100

Penderita diare yang ditangani

% 7,4 13,2 11,6 9,8 4,4

Angka kejadian Malaria Per 100.000 penduduk

0,5 0,7 0,8 0,4 0,0033

Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi

% 0,011 0,012 0,011 0,012 0,011 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2020

Keterangan: *) Data hingga Bulan Desember

i. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Bahwa urusan kesehatan merupakan urusan wajib dasar yang memiliki 12 indikator SMP yang harus dipenuhi. Berikut capaian SPM urusan kesehatan Kabupaten Klaten tahun 2016-2020.

Tabel 2.23

Capaian Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 1 Persentase Ibu Hamil

yang mendapatkan layanan kesehatan ibu hamil

% 92,84 92,85 92,51 93,27 93,44

2 Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan

% 100 100 99,98 99,99 99,99

3 Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

% 97,59 97,57 98,05 97,79 96,70

4 Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar

% 94 95,25 96,17 95,77 92,71

5 Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

% 100 100 100 100 31,13

6 Persentase orang usia 15- 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

% NA 32 49 89 73,26

7 Persentase warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

% 67,33 85,9 80,51 91,22 73,14

8 Persentase penderita hipertensi yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

% 60 63 68 49 32,38

9 Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

% 30 37 51 100 90,76

10 Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

% 70 81 98,24 93,14 88,32

11 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar

% NA 99,65 98,92 49,22 29,28

12 Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

% NA 64,81 81,72 90,45 86,08

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021

Capaian indikator SPM persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar pada tahun 2020 adalah nol (0) karena pada tahun tersebut tidak ada pembelajaran tatap muka. Kabupaten Klaten termasuk kategori Kabupaten belum mencapai strata Kabupaten Sehat, hal ini dapat dilihat dari Indeks Keluarga Sehat yang baru memperoleh nilai 0,252.

Kondisi ini diperkuat dengan masih ditemukannya kasus penyakit seperti DBD, Diare, Stunting, Pneumonia dan kasus penyakit tidak

menular. Sementara itu indikator preventif dan promotif belum mencapai 100%. Hal ini dapat dilihat dari cakupan STBM, dan Rumah tangga berPHBS. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.24

Realisasi Indikator Kesehatan Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 1 Cakupan Desa/kelurahan

Universal Child Immunization (UCI)

% 100 100 100 100 100

2 Non Polio AFP rate per

100.000 penduduk Per 100.000

penduduk 140 160 120 320 83,33 3 Cakupan balita pneumonia

yang ditangani % 83,3 72,6 54,1 47 29,33

4 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

% 100 100 100 100 100

5 Penderita diare yang ditangani % 7,4 13,2 11,6 9,8 6 6 Angka kejadian Malaria Per 100.000

penduduk 0,5 0,7 0,8 0,4 0,77 7 Indeks Keluarga Sehat Indeks NA NA 0,25 0,25 0,252 8 Prevalensi stunting (pendek

dan sangat pendek) pada anak di bawah lima tahun/balita.

% 5,73 5,4 4,55 6,26 10,61

9 Cakupan STBM % 0 0 0 2,74 24,9

10 Cakupan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <

24 jam

% 100 100 100 100 100

11 Persentase Penduduk Memiliki JKN

% 62,51 65,71 85,71 90,17 89,00 12 Persentase Apotek, Toko Obat,

Toko Alkes, Optikal dan Usaha Mikro Obat Tradisional yang memenuhi ketentuan

% 100 100 100 100 100

13 Persentase industri rumah tangga pangan, tempat pengolahan makanan dan sekolah/ sentra makanan jajanan yang memenuhi ketentuan

% 100 100 100 100 100

14 Persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

% 92,82 88,69 89,74 94,35 96,26

15 Cakupan Desa Siaga Aktif % 100 100 100 100 57,6 16 Angka Kejadian HIV /1000

penduduk yang tidak terinfeksi

HIV

NA NA NA NA 0,14

17 Insiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000 penduduk

% 72,30 128,44 169,62 109,70 24,26 18 Angka Kejadian DBD /100.000 60,44 8,6 1,71 27,32 33,45

Persentase Jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis)

% 4,8 10,7 6,7 5,4 29,4

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021

Terdapat penurunan persentase penduduk memiliki JKN dari 90,17 menjadi 89,00 karena rumus perhitungannya beda. Perhitungan lama menggunakan data peserta yang sudah terdaftar baik yang aktif maupun yang tidak aktif, namun di perhitungan yang sekarang yang dihitung hanya yang aktif.

j. Cakupan Pelayanan Kesehatan Penduduk

Pada tahun 2020, akibat adanya Pandemi Covid-19, mengakibatkan pelayanan kesehatan terganggu. Sebab sebagian besar pelayanan dan termasuk anggaran difokuskan untuk pencegahan dan penanganan Pandemi Covid-19. Dari beberapa indikator yang ada pada cakupan pelayanan kesehatan penduduk di Tahun 2020 hampir semua mengalami penurunan. Sehingga untuk kedepan diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan yang tidak hanya difokuskan untuk penanganan Pandemi Covid-19, tetapi juga perlu upaya peningkatan pelayanan kesehatan terutama kesehatan ibu hamil, bayi, balita dan peningkatan fasilitas kesehatan. Masyarakat juga perlu diberikan edukasi tentang kesehatan masyarakat supaya dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Tabel 2.25

Perkembangan Cakupan Pelayanan Kesehatan Penduduk Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

% 9,10 8,49 9,67 11 9,09

Cakupan kunjungan bayi

% 96,04 99,67 98,36 98,07 96,89

Cakupan puskesmas % 130 130 130 130 130

Cakupan pembantu puskesmas

% 20,9 20,9 20,9 20,9 20,9

Cakupan kunjungan Ibu hamil K4

% 92,84 92,85 92,51 93,27 93,33 Cakupan pelayanan

nifas

% 96,98 97,2 97,54 97,55 96,92 Cakupan neonatus

dengan komplikasi yang ditangani

% 54,92 57,05 53,47 56,03 55,63

Cakupan pelayanan anak balita

% 94 95,25 96,17 95,77 92,71 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2021

k. Persentase Dokter IGD RSUD Yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kegawatdaruratan Sesuai Standar

Pelatihan kegawatdaruratan adalah pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dapat melakukan diagnosa secara tepat dan akurat terhadap pasien trauma, dapat mengerjakan pertolongan secara benar dan sistematis serta mampu menstabilkan pasien untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Kemampuan tersebut harus dimiliki oleh dokter yang bekerja di IGD dengan dibuktikan memiliki sertifikat pelatihan dengan masa berlaku 5 tahun. Sejak tahun 2016, dokter yang ditempatkan di IGD

sudah memiliki sertifikat pelatihan yang masih berlaku. Namun pada tahun 2020 ada dokter yang masa berlaku pelatihan telah habis dan belum bisa melakukan perpanjangan dikarenakan kondisi Pandemi, sehingga capaiannya hanya 84,6%.

Tabel 2.26

Persentase Dokter IGD RSUD Yang Sudah Mengikuti Pelatihan Kegawatdaruratan Sesuai Standar Tahun 2016-2020

Indikator Satuan Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 Persentase dokter IGD RSUD yang

sudah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan sesuai standar

% 100 100 100 100 84,6

Sumber: RSUD Bagas Waras Kabupaten Klaten, 2021

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 117-127)