• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komoditi Bukan Makanan

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 88-97)

PENDAHULUAN

B. Kawasan Budidaya; terdiri atas

2. Komoditi Bukan Makanan

Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan besar, baik pada GK perkotaan maupun perdesaan, meliputi perumahan memberikan sumbangan sebesar 6,85% diperkotaan maupun pedsaan. Bensin, memberikan sumbangan 4,03 diperkotaan dan 3,25 di peedesaan. Listrik (2,61% di perkotaan da 1,65% di perdesaan) serta komoditi non makanan lainnya (9,69 % di perkotaan dan 10,23 di pedesaan). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada pada Tabel dibawah ini.

Tabel 2.15

Daftar Komoditi Bukan Makanan yang Berpengaruh Besar Terhadap Kenaikan Garis Kemiskinan

Tingkat Provinsi Jawa Tengah Periode September 2020 Komoditi Kota

(%) Komoditi Desa (%) Bukan Makanan 26,44 Bukan Makanan 24,56

Perumahan 6,85 Perumahan 6,85

Bensin 4,03 Bensin 3,25

Listrik 2,61 Listrik 1,65

Pendidikan 1,80 Pendidikan 1,35

Perlengkapan mandi 1,46 Kesehatan 1,23 Komoditi non

makanan lainnya 9,69 Komoditi non makanan lainnya

10,23

Sumber: BPS, Berita Resmi Statistik Kemiskinan, 2021

Garis Kemiskinan digunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan Kabupaten Klaten periode tahun 2016- 2020 terus mengalami kenaikan. Garis kemiskinan naik dari Rp364.240,00/

kapita/ bulan di tahun 2016 menjadi Rp419.510,00/ kapita/ bulan di tahun 2020. Kenaikan garis kemiskinan setiap tahunnya berkisar antara 2 sampai 6 persen. Kenaikan tertinggi sebesar 5,62% yang terjadi pada tahun 2018.

Sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 2,04%.

Kondisi tersebut sama halnya dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.23.

Perkembangan Garis Kemiskinan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020 (Rupiah/Kapita/Bulan)

Dibandingkan dengan Garis Kemiskinan Provinsi sebesar Rp395.407,00/ kapita/ bulan dan Nasional sebesar Rp454.652,00/ kapita/

bulan pada tahun 2020, Kabupaten Klaten dengan capaian sebesar Rp419.510,00/kapita/bulan berada di atas Provinsi dan dibawah Nasional serta menempati urutan tertinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lain disekitarnya.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.24.

Posisi Relatif Garis Kemiskinan Kabupaten Klaten Tahun 2020 (Rupiah/Kapita/Bulan)

2.2.6. Persentase Penduduk Miskin

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Klaten periode 2016-2020 terus mengalami penurunan, tetapi tahun 2020 mengalami kenaikan. Pada periode 2016-2020 persentase penduduk miskin cenderung menurun dari 14,46%

364,240 376,305

397,447

405,537

419,510

317,348 333,224 350,875 369,385

395,407 350,420

387,160

383,908

425,250 454,652

250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000

2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

341,643 347,520 348,890 385,563 393,776 419,510

395,407 454,652

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000

Wonogiri Boyolali Sragen Karanganyar Sukoharjo Klaten kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

di tahun 2016 menjadi 12,28% di tahun 2019. Namun pada tahun 2020 meningkat menjadi 12,89%. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang menyebabkan peningkatan penduduk miskin.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.25.

Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020

Posisi relatif persentase penduduk miskin Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 12,89% berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah sebesar 11,41%

dan Nasional sebesar 9,78% serta menempati posisi tertinggi kedua setelah Kabupaten Sragen sebesar 12,89% dibandingkan kabupaten sekitarnya. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.26.

Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Klaten Tahun 2020

2.2.7. Jumlah Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klaten kurun waktu 2016-2019 cenderung menurun dari 168.000 jiwa menjadi 144.100 jiwa. Namun pada periode tahun 2020 meningkat menjadi sebesar 151.800 jiwa.

14.46 14.15

12.96 12.28 12.89

13.27

13.01 11.32 10.80 11.41

10.70 10.64

9.82 9.41 9.78

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00

2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

7.68 10.18 10.28 10.86 12.89 13.38

11.41 9.78

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Sukoharjo Boyolali Karanganyar Wonogiri Klaten Sragen kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.27.

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

Dibandingkan dengan kabupaten disekitarnya, jumlah penduduk Kabupaten Klaten tahun 2020 mencapai sebesar 151.800 jiwa menempati urutan tertinggi, berbeda dengan peringkat persentase penduduk miskin yang menempati posisi kedua setelah Kabupaten Sragen. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.28.

Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Klaten Tahun 2020 2.2.8. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Kabupaten Klaten selama kurun waktu 2016-2019 mengalami penurunan dari sebesar 2,70 menjadi 1,46, namun meningkat di tahun 2020 menjadi 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kesenjangan pengeluaran antara penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin besar.

168,000

164,990

151,700

144,100

151,800

130,000 135,000 140,000 145,000 150,000 155,000 160,000 165,000 170,000

2016 2017 2018 2019 2020

68,900 91,700 100,600 104,400 119,400 151,800

Sukoharjo Karanganyar Boyolali Wonogiri Sragen Klaten

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.29.

Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020

Indeks kedalaman kemiskinan (P1) Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 1,66, lebih rendah dibandingkan dengan nilai provinsi dan diatas rata-rata nasional. Bila dibandingkan dengan kabupaten sekitarnya, kenaikan P1 terbesar kedua setelah Kabupaten Sragen. Secara lengkap dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.30.

Posisi Relatif Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Klaten Tahun 2020

2.2.9. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin, semakin tinggi nilai indeks semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Selama kurun waktu 2016-2019, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Klaten menurun, yaitu turun dari 0,71 menjadi 0,27, namun ditahun 2020 naik menjadi 0,31. Hal ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar.

2.70

2.46

1.72

1.46

1.66 2.37

2.21

1.85

1.53 1.74 1.83 1.72

1.71

1.55

1.61 1.20

1.40 1.60 1.80 2.00 2.20 2.40 2.60 2.80

2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

0.97 1.08 1.30 1.56 1.66 2.17

1.611.72

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50

Sukoharjo Wonogiri Boyolali Karanganyar Klaten Sragen kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.31.

Indeks keparahan kemiskinan (P2) Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional tahun 2016-2020

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 0,13 berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,34 dan Nasional sebesar 0,38. Bila dibandingkan dengan kabupaten sekitar, kenaikan Kabupaten Klaten merupakan terbesar ketika setelah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.32.

Posisi Relatif Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Klaten Tahun 2020

2.2.10. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Kabupaten Klaten dalam kurun waktu 2017-2019 turun dari 4,35% menjadi 3,55% di tahun 2019. Angka tersebut meningkat pada tahun 2020 menjadi sebesar 5,46%. Kenaikan pengangguran terbuka pada periode tahun 2020 merupakan dampak terjadinya Pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi.

0.71

0.61

0.38

0.27

0.31

0.63 0.57

0.448

0.30 0.34

0.44 0.48

0.44

0.36 0.38

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80

2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

0.18 0.20 0.23 0.31 0.33 0.53 0.340.38

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

Wonogiri Sukoharjo Boyolali Klaten Karanganyar Sragen kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.33.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2017-2020

TPT Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 5,46% berada di bawah rata- rata Provinsi Jawa tengah (6,48%) dan Nasional (7,07%) serta dibandingkan dengan Kabupaten sekitar menempati urutan ke-3 tertinggi setelah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.34.

Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Klaten Tahun 2020

2.2.11. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Perkembangan TPAK Kabupaten Klaten dalam kurun waktu tahun 2017 hingga 2020 cenderung fluktuatif dari 66,93% ditahun 2017 menjadi 66,81%

ditahun 2018 dan mengalami peningkatan 68,79% ditahun 2019 selanjutnya turun ditahun 2020 sebesar 68,33%. Kondisi tersebut berbeda dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang sama-sama mengalami peningkatan di periode tahun 2020. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

4.35

3.11 3.55

4.57 4.51 4.49 5.46

5.50 5.34 5.23 6.48

7.07

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00

2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

4.27 4.75 5.28 5.46 5.96 6.93

6.48 7.07

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00

Wonogiri Sragen Boyolali Klaten Karanganyar Sukoharjo Kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.35.

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2017-2020

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 68,33% berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan dibawah Nasional, serta dibandingkan dengan Kabupaten sekitarnya menempati urutan terendah. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.36.

Posisi Relatif Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Klaten Tahun 2020

2.2.12. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar: (1) Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life); (2) Pengetahuan (knowledge); (3) Standar hidup layak (decent standard of living). Indikator pada metode baru meliputi: angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.

66.93

66.81

68.79

68.33 69.11

68.56 68.62

69.43

66.67

67.26 67.53 67.77

65.00 65.50 66.00 66.50 67.00 67.50 68.00 68.50 69.00 69.50 70.00

2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

68.33 68.44 68.74 73.55 74.69 75.11

69.43 67.77

64 66 68 70 72 74 76

Klaten Sragen Sukoharjo Karanganyar Wonogiri Boyolali Kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Perkembangan IPM Kabupaten Klaten dari tahun 2016 hingga tahun 2020 terus mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2016 sebesar 73,97 dan pada tahun 2020 meningkat menjadi sebesar 75,56. Kondisi IPM Kabupaten Klaten selama kurun waktu tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 relevan terhadap perkembangan IPM Provinsi Jawa tengah dan IPM Nasional, secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.37.

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020

Posisi relatif IPM Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 75,56 berada di atas Provinsi (71,87) dan Nasional (71,94) serta menempati posisi tertinggi kedua setelah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

Sumber : BPS Kabupaten Klaten, 2021

Gambar 2.38.

Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2020

73.97 74.25 74.79 75.29 75.56

69.98 70.52 71.12 71.73 71.87

70.18 70.81 71.39 71.92 71.94

67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00

2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

70.25 73.95 74.25 75.56 75.86 76.98

71.87 71.94

66.00 68.00 70.00 72.00 74.00 76.00 78.00

Wonogiri Sragen Boyolali Klaten Karanganyar Sukoharjo Kabupaten Provinsi Jawa Tengah Nasional

Sementara itu, kondisi komponen pembentuk IPM Kabupaten Klaten terdiri dari Usia Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-Rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita sebagai berikut:

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 88-97)