• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kearsipan

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 188-192)

PENDAHULUAN

B. Kawasan Budidaya; terdiri atas

18. Kearsipan

Indikator indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kearsipan pada tahun 2020 mencapai 77,92. Nilai indeks tersebut apabila dikonversi kedalam status mutu layanan berada pada kategori B atau baik.

Meningkatnya nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan Dinas Arsip dan Perputakaan Kabupaten Klaten disebabkan oleh meningkatnya kualitas layanan yang diberikan sehingga berkontribusi terhadap kepuasan pengunjung maupun pengakses arsip.

Indeks Kearsipan adalah indeks atau angka yang diberikan oleh instansi vertikal/Disarpus Provinis Jawa Tengah/ANRI kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan yang merupakan hasil monitoring pengawasan pelaksanaan lembaga kearsipan daerah. Indeks Kearsipan dapat digunakan untuk melihat seberapa baik pengelolaan kearsipan yang dilakukan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten, baik yang berhubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, SDM, maupun mekanisme yang dilakukan dalam pengelolaan arsip. Nilai Indeks Kearsipan pada tahun 2019 tercatat sebesar 89 dan pada tahun 2020 mencapai 95 atau berada pada kondisi yang baik serta meningkat setiap tahunnya. Salah satu indikator yang mendukung terhadap baiknya Indeks Kearsipan di Kabupaten Klaten adalah capaian persentase arsip yang diakuisisi telah mencapai 100%.

Berbanding terbalik dengan capaian 3 indikator diatas, capaian indikator pengawasan internal dan arsip yang dialihmediakan masih belum optimal. Pengawasan internal yang dilakukan baru 9,8% pada tahun 2020 sedangkan arsip yang dialihmedian baru dilakukan pada tahun 2020 dengan capaian sebesar 25,85%.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusutan Arsip, pemusnahan arsip dilakukan terhadap arsip yang tidak memiliki nilai guna, telah habis masa retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA), tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang dan tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara. Jadwal Retensi Arsip (JRA) adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip.

Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten selaku Lembaga Kearsipan Daerah telah melaksanakan pemusnahan arsip sesuai daftar arsip usul musnah sampai dengan tahun 2011 sebanyak 68.764 arsip. Arsip usul musnah yaitu arsip yang masa retensinya telah habis atau terlampaui sehingga dinyatakan musnah. Masa retensi arsip ini sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun. Hingga saat ini, pemusnahan arsip belum dilaksanakan kembali karena menunggu penetapan jadwal retensi arsip.

Tabel 2.76

Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Kerasipan Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan Capaian

2016 2017 2018 2019 2020 1. Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap Pelayanan

Perpustakaan dan kearsipan

Indeks 67,84 67,92 67,28 70,25 77,92

2. Indeks Kearsipan Indeks - 31 63 89 95

3. Persentase arsip yang diakuisisi

% 62,03 65,14 72,77 81,91 100 4. Persentase pengawasan

kearsipan internal

% 0 0 7,84 9,8 9,8

5. Persentase arsip yang dialihmediakan

% 0 0 0 0 25,85

Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab, Klaten, 2021

2.3.3. Layanan Urusan Pilihan 1. Pariwisata

Urusan pariwisata menjadi pintu gerbang promosi/pemasaran terhadap jasa-jasa wisata/obyek wisata yang berkembang di masyarakat.

Empat pilar utama dalam pengembangan kepariwisataan meliputi industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran dan kelembagaan pariwisata untuk senantiasa diupayakan penanganan yang terpadu lintas sektor, sehingga dapat menggambarkan satu bentuk daya tarik yang sinergi dalam menarik wisata, tidak terkecuali seni dan budaya tradisi yang masih sangat membutuhkan sentuhan dan dukungan prasarana lebih lanjut.

Pembangunan pariwisata memiliki posisi strategis karena pariwisata memiliki daya ungkit tinggi terhadap perekonomian lokal dan provinsi.

Pengembangan pariwisata Kabupaten Klaten dapat dilihat antar lain dari produk wisata, Produk pariwisata di Kabupaten Klaten mencakup:

a. Jenis Kekayaan Wisata Alam

Jenis kekayaan wisata alam di Kabupaten Klaten antara lain: Deles Indah, Gunung Watu Prau, Pegunungan Kidul, Kawasan Keunikan batuan dan fosil, Umbul Pelem dan Umbul Manten

b. Jenis Kekayaan Wisata Budaya

Jenis kekayaan wisata budaya di Kabupaten Klaten antara lain: Candi Plaosan, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Gana, Candi Sojiwan, Candi Merak, Candi Karangnongko, Candi Sewu, Masjid Jimbung, Masjid Golo, Masjid Jawi, Masjid Al-Aqsho, Makam Syech Domba, Makam Syeh Kewel, Makam Sunan Pandanaran , Makam Ki Ageng Gribig, Makam R Ng, Ronggowarsito, Makam Panembahan Romo, Makam Kyai Melati, Situs Kaliworo dan Situs Wonoboyo

c. Tempat Bersejarah

Tempat bersejarah yang ada di Kabupaten Klaten diantaranya: Monumen Juang 45 Klaten, Monumen PARATA MBKD Pos X-I, Museum Gula, Jawa Tengah di Jogonalan, Monumen Patung Kemerdekaan Soekarno, Goa Jepang dan Pesanggrahan Pakubuwono di Deles,

d. Jumlah Objek Wisata dan Pengunjung

Jumlah pengunjung wisata ke Kabupaten Klaten dalam kurun waktu Tahun 2016-2019 menunjukkan peningkatan signifikan, namun pada tahun 2020 dikarenakan kondisi Covid 19 maka terjadi penurunan jumlah kunjungan wisata karena banyak obyek wisata yang tidak beroperasi, selain itu untuk event-event pariwisata tingkat Kabupaten juga hanya diadakan secara terbatas di tingkat Desa/Kecamatan, Lama kunjungan wisata di Kabupaten Klaten rata-rata selama 1 (satu) hari, Hal ini disebabkan kebanyakan para wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara hanya sekedar berkunjung di tempat obyek wisata saja dan lebih menyukai menginap di Yogyakarta ataupun Surakarta, Kondisi ini mengakibatkan penurunan PAD sektor pariwisata tahun 2020.

Dengan ditetapkannya Borobudur-Yogyakarta-Prambanan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang merupakan program super prioritas nasional serta dengan adanya wabah Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang melibatkan berbagai sektor, baik sektor pariwisata, pertanian, perdagangan, industri, tenaga kerja dan jasa (perhotelan, restoran, transportasi dll), yang otomatis akan mempengaruhi tingkat kunjungan dan lama tinggal wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara, menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun melambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya angka pengangguran bagi pelaku industri pariwisata dan pelaku usaha, dikarenakan menurunnya tingkat pendapatan masyarakat serta situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk membuka tempat wisata maupun untuk berwisata. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya pelatihan-pelatihan (pelatihan guide, managemen pariwisata, penguatan kelembagaan, pengembangan dan peningkatan kualitas SDM dll), peningkatan promosi pariwisata, penataan kembali obyek wisata berbasis kawasan, penguatan kelembagaan kepariwisataan (Pokdarwis, ASITA, Travel agent, pengembangan Tourist Information Centre), menggelar event-event unggulan daerah yang spektakuler, perlu adanya

pemaketan pariwisata serta pengembangan desa wisata. Hal ini perlu menjadi perhatian serius agar kunjungan wisata meningkat dan lama kunjungan wisatawan bertambah, serta PAD sektor pariwisata meningkat.

Jumlah pengunjung wisata ke Kabupaten Klaten dalam kurun waktu Tahun 2016-2019 menunjukkan peningkatan signifikan, namun pada tahun 2020 dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19 maka terjadi penurunan jumlah kunjungan wisata dari 4.066.583 orang di tahun 2019 menurun menjadi 1.421.366 orang di tahun 2020. Lama kunjungan wisata di Kabupaten Klaten rata-rata selama 1 hari, hal ini perlu menjadi perhatian serius agar di tahun- tahun mendatang kunjungan dan lama tinggal wisatawan semakin meningkat. Secara rinci pencapaian kinerja urusan pariwisata sebagai berikut.

Tabel 2.77

Data Kunjungan Wisatawan Kabupaten Klaten Tahun 2016-2020

No Indikator Satuan Capaian

2016 2017 2018 2019 2020

1. Jumlah Obyek Wisata

obyek 82 82 82 82 120

2. Kunjungan wisata

orang 377.781 2.414.980 2.706.218 4.066.583 1.421.366 3. Lama

kunjungan Wisata

Hari 1 1 1 1 1

4. PAD (Pajak dan Retribusi daerah)

Rp 5.490.059.624 6.895.508.782 8.668.908.216 12.648.036.829 8.530.240.217

Sumber: Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kab, Klaten, 2021

Persentase daya tarik wisata, kawasan strategis pariwisata dan destinasi pariwisata yang terkelola pada tahun 2016-2018 mengalami perkembangan yang stagnan, hal ini dikarenakan partisipasi masyarakat dan pihak swasta belum maksimal dan masih beranggapan bahwa pariwisata belum bisa memberikan dampak terhadap perekonomian. Sedangkan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 60,4% jika dibanding pada tahun 2019 sebesar 49,4%.

Untuk memperkenalkan produk pariwisata di Kabupaten Klaten diperlukan adanya promosi guna memperkenalkan obyek wisata. Tanpa promosi yang efektif dan efisien, maka obyek wisata tidak dapat dikenal dan tingkat kunjungan wisatawan menjadi rendah. Tingkat intensitas promosi pariwisata pada tahun 2016-2018 mengalami peningkatan dari 12,32%

ditahun 2016 menjadi 81,3% ditahun 2019, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 57,5% hal ini dikarenakan ditutupnya objek wisata akibat dampak Pandemi Covid-19.

Persentase sumberdaya manuasia pariwisata yang berkompeten selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2016-2020 mengalami peningkatan sebesar 18,97% pada tahun 2016 dan pada tahun 2020 sebesar 21,29%, meskipun begitu kapasitas sumberdaya manusia periwisata masih perlu ditingkatkan kembali. Sedangkan untuk persentase pelaku ekonomi kreatif yang difasilitasi HKI dari tahun 2016-2019 capaiannya 0, tahun 2020 terdapat 5 orang yang sudah difasilitasi GKI. Secara rinci pencapaian kinerja urusan pariwisata sebagai berikut.

Tabel 2.78

Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Pariwisata Tahun 2016-2021

No Indikator Satuan Capaian

2016 2017 2018 2019 2020 1. Prosentase Daya Tarik

Wisata Kawasan Strategis Pariwisata dan Destinasi Pariwisata Terkelola

% 30,7 30,7 30,7 49,4 60,4

2. Tingkat Intensitas Promosi Pariwisata Terupload di 3 Platfom media sosial (Facebook, Twitter, Instagram)

% 12,32 19,4 58,3 81,3 57,5

3. Jumlah Pelaku Ekraf yang difasilitasi HKI

Orang 0 0 0 0 5

4. Prosentase SDM Pariwisata yang berkompeten

% 18,97 19,43 19,68 20,93 21,29

Sumber: Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kab, Klaten, 2021

Dalam dokumen (RPJMD) (Halaman 188-192)