• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA ERA SOCIETY DI

A. Kompetensi Guru

4. Kompetensi Guru

Sebelum membahas tentang kompetensi profesional guru secara mendalam, perlu kita ketahui terlebih dahulu tentang pengertian kompetensi. Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan.

Menurut Hasan Alwi, “Kompetensi ialah kewenangan (kekuasaan untuk menentukan (memutuskan sesuatu)”.41

Menurut Muhibbin, kompetensi (competency) adalah kemampuan atau kecakapan.42 Berbeda dengan pendapat tersebut, Syaiful mengatakan bahwa43 kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya.

Lebih rinci Sunhaji menyatakan bahwa kompetensi dirumuskan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu

40 Novan Ardy Wiyani, Pengembangan Profesi Keguruan Pada Era Revolusi Industri 4.0, Cetakan I, (Yogyakarta: Gava Media, 2019), 26-28

41 Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), 215.

42 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 229.

43 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru Dan Tenaga Kependidikan (Bandung:

Alfabeta, 2007), 29

pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan.

Merujuk pengertian tersebut, kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Berupa kemampuan kerja dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

b. Tujuannya untuk memperlancar dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan

c. Hasilnya dapat diukur44

Sedikit berbeda dengan pendapat para ahli di atas, User mengatakan bahwa competence is descriptive of quality nature of teacher behavior appears to be entirely meaningful, yang memiliki arti kemampuan merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti.45

Dari beberapa pendapat para ahli ini dapat penulis simpulkan bahwa Kompetensi adalah kemampuan manusia yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap yang dapat diterapkan sebagai hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Sedangkan Kompetensi guru berdasarkan pendapat para ahli tersebut adalah seperangkat pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Oleh karena itu, kompetensi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pelatihan dan pengajaran pada suatu satuan pendidikan.

Menurut Pet A. Sahertian, ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru, antara lain: 1) penguasaan bahan ajar; 2) pengelolaan program pendidikan; 3) memimpin pelajaran; 4) penggunaan media dan alat bantu pengajaran; 5) menguasai dasar-dasar pendidikan; 6) pengelolaan interaksi pembelajaran; 7) mengevaluasi prestasi peserta didik; 8) mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan konseling; 9) mengetahui dan mengatur manajemen sekolah; 10) memahami dan

44 Sunhaji, Tol’ah Aeni Firdiasih, Manajemen Supervisi Pendidikan, Cetakan I, (Banyumas: Pustaka Senja, 2021), 283-284

45 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 14.

menginterpretasikan hasil penelitian untuk kepentingan penelitian.46 E. Mulyasa menjelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki seorang guru professional itu mencakup empat aspek yakni kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.47

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik pada hakekatnya adalah kemampuan guru dalam menguasai pembelajaran. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang harus dimiliki guru. Selain itu, keterampilan pedagogik juga bertujuan untuk membantu, membimbing, dan membimbing peserta didik. Menurut Akhmad Sudrajat, kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang harus dimiliki guru. Kompetensi pedagogik pada hakekatnya adalah kemampuan guru dalam menguasai pembelajaran.48 Semakin baik penguasaan kompetensi pedagogik, maka akan semakin berkualitas layanan pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.

Pada akhinya pembelajaran akan lebih efektif mencapai tujuannya atau mencapai standar ketuntasan minimal (SKM) atau kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah keterampilan guru untuk mengatur kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik, meliputi:

1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan yang meliputi:

pembagian tugas mengajar, penyusunan kalender pendidikan, jadwal pembelajaran, penetapan pelaksanaan evaluasi

46 A Piet Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi, (Jakarta : Penerbit Rineka Cipta, 2008), 61

47 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 29.

48 Akhmad Sudrajat, Kompetensi Guru, www.akhmadsudrajat.wordpress.com. 2016, diakses pada Senin, 2 Januari 2023

pembelajaran, penetapan penilaian, penetapan norma kenaikan kelas, pencatatan kemajuan belajar peserta didik, serta peningkatan perbaikan kemajuan belajar.

2) Pemahaman bagi peserta didik

Setidaknya ada empat aspek yang diperhatikan kaitannya dengan pemahasam peserta didik yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif.

3) Pengembangan kurikulum atau silabus Menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah 4) Perancangan pembelajaran

Dalam merancang kegiatan pembelajaran meliputi tiga tahapan yakni: analisis kebutuhan, merumuskan capaian pembelajaran, dan menyusun program pembelajaran.

5) Pembelajaran dilakasanakan secara interaktif.

6) Menggunakan teknologi belajar agar berlangsung secara efektif dan efisien.

7) Evaluasi hasil belajar

Evaluasi dilaksanakan guna mengidentifikasi perubahan tingkah laku dan progres kemampuan peserta didik dari berbagai aspek dengan cara melakukan berbagai Teknik penilaian seperti tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan, sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program.

8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Pengembangan peserta didik dapat dilakukan guru melalui berbagai hal, antara lain: melalui kegiatan ekstrakurikuler, pengayaan dan

remedial, serta bimbingan dan konseling.49 b. Kompetensi Profesional

Kualifikasi profesi adalah penguasaan materi kajian secara komprehensif dan ekstensif, yang meliputi penguasaan mata pelajaran dan materi kurikulum sekolah, jurusan IPA yang lengkap, dan penguasaan struktur dan metodologi keilmuan.50

Lebih lanjut dikatakan bahwa kompetensi professional meliputi:

1) menguasai disiplin keilmuan yang menunjang mata pelajaran.

2) Menguasai capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran 3) Kreatif dalam mengembangkan konten belajar

4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

5) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya mulai dari penguasaan materi pelajaran, penguasaan terhadap rencana pembelajaran, media pembelajaran, dan bahan ajar. Kemampuan yang harus dipenuhi sebagai guru yang profesional di antaranya: 1) Kemampuan merencanakan program belajar mengajar; 2) Melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar; 3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar; dan 4) Menguasai bahan pelajaran.51

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai bahan kajian secara luas dan

49 E Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Kompetensi Guru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 75.

50 Sunhaji, Tol’ah Aeni Firdiasih, Manajemen …, 289

51 Mulyasa, Menjadi…155.

menyeluruh, yang memungkinkan peserta didik dibimbing untuk memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi profesional seorang guru adalah kemampuan guru untuk memenuhi perannya sebagai pendidik, yang meliputi pedagogi, pengetahuan, metodologi, manajemen dan pengendalian lainnya yang tercermin dalam kinerja lingkungan pendidikan.52

Lebih lanjut dikatakan bahwa terkait dengan kompetensi professional guru tersebut, memiliki ruang lingkup sebagai berikut: 1) memahami dan mengetahui bagaimana menerapkan prinsip-prinsip pendidikan filosofis, psikologis, sosiologis dan sebagainya; 2) memahami dan mengetahui penerapan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik; 3) mengetahui penanganan dan pengembangan bidang pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya;

4) memahami dan mengetahui bagaimana menerapkan metode pengajaran yang berbeda; 5) mengetahui cara mengembangkan dan menggunakan berbagai perangkat, media, dan sumber belajar yang relevan; 6) mengetahui cara menyusun dan melaksanakan program studi; 7) dapat mengevaluasi hasil belajar peserta didik; 8) Mampu mengembangkan kepribadian peserta didik.

c. Kompetensi Sosial

Berdasarkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk beretika. Guru harus mampu memperlakukan peserta didiknya secara adil dan berupaya mengoptimalkan potensi setiap peserta didik. Guru harus memahami dan menerapkan prinsip humanistik pembelajaran, yang beranggapan bahwa keberhasilan pembelajaran lebih ditentukan oleh kemampuan peserta didik, konselor atau guru untuk sekedar memfasilitasi, melayani dan membimbing kebutuhannya.

52 Agus Dudung, Kompetensi Profesional Guru (Suatu Studi Meta-Analysis Desertasi Pascasarjana UNJ), JKKP: Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan, E-ISSN: 2597-4521, diakses pada hari Senin, 2 Januari 2023

Konsep kompetensi sosial perlu ditanamkan pada anak usia ini karena pada usia ini dikategorikan sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia tujuh (7) tahun hingga usia sebelas (11) atau dua belas (12) tahun, yang merupakan masa ke-emasan. Artinya pada masa ini, anak memiliki kemampuan berfikir operasi logis yang dapat diaplikasikan pada persoalan-persoalan yang bersifat konkrit53. Tahapan ini merupakan permulaan berpikir rasional. Ciri khas atau karakteristik yang menonjol pada peserta didik sekolah dasar adalah menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya; perbedaan inteligensi, kemampuan intelektual dan bahasa, perubahan kepribadian maupun fisiologis anak.

Jadi kompetensi sosial seorang guru adalah kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan saling berinteraksi dengan peserta didik, orang tua, tetangga, rekan guru, dan masyarakat luas.54

Kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru yaitu:

1) bersifat inklusif, objektif dan tidak diskriminatif.

2) Berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan semua pendidik, guru, orang tua dan masyarakat.

3) Beradaptasi dengan tempat kerja yang memiliki keragaman sosial budaya di seluruh wilayah Republik Indonesia.

4) Berkomunikasi secara lisan dan tertulis atau dengan cara lain dengan komunitas profesi itu sendiri dan profesi lain.55

d. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa, arif berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi

53 Santrock ,John W, Live-Span Development (terjemahan). Penerbit Erlangga, . 2002.

54 Hamzah B Uno, Profesi Kependidikan : Problema, Solusi, Dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 19.

55M. Predy Rizki, Joko Sutarto, Titi Prihatin, dkk. Generasi Milenial, …6-7

teladan bagi peserta didik.

Beberapa kompetensi kepribadian yang semestinya ada pada seorang guru yaitu, memiliki pengetahuan yang dalam tentang materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik serta kemampuan untuk memperlakukan mereka secara individual. 56 Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki seorang guru, meliputi:57

1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social, dan kebudayaan nasional Indonesia.

2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Selain keempat kompetensi dasar tersebut, seorang guru juga minimal harus memiliki syarat utama,58 yaitu (1) memiliki kompetensi keilmuan dan pembelajaran, (2) memiliki kepribadian yang baik, (3) profesional dalam bekerja, dan (4) diakui sebagai warga masyarakat yang baik dan menjadi panutan.

Selain itu empat kompetensi guru juga dijelaskan dalam Tabel 2 berikut ini:

56 Uno, Hamzah, Profesi, … 17.

57 M. Predy Rizki, Joko Sutarto, Titi Prihatin, dkk. Generasi Milenial, …7

58 Amir Hamzah, Etos Kerja Guru, Cetakan II, (Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi, Januari 2020), 25

Tabel 2.

Empat Kompetensi Guru A. Pedagogik

1 Menguasai karakteristik peserta didik

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

3 Pengembangan kurikulum

4 Kegiatan pembelajaran yang mendidik 5 Pengembangan potensi peserta didik 6 Komunikasi dengan peserta didik 7 Penilaian dan Evaluasi

B. Kepribadian

8 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional

9 Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan

10 Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru C. Sosial

11 Bersikap inklusif, bertindak objektif

12 Komunikasi dengan sesame guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat

D. Profesional

13 Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

14 Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif

Sumber: Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kemendikbud

Gary dan Margaret mengemukakan bahwa guru yang efektif dan berkualifikasi profesional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, (2) mampu mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran, (3) mampu memberikan umpan

balik dan penguatan, (4) mampu mengembangkan diri.59