• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA ERA SOCIETY DI

D. Kompetensi Profesional Guru Pada Era Society

1. Profesionalisme Guru Era Society

Tantangan era society khususnya di dunia pendidikan dapat dijawab dengan dimilikinya kecakapan hidup 4C (critical thingking, creativity, collaboration, dan communication). Guru sebagai pelaksana pendidikan diharapkan mampu menjadi pribadi yang menginspirasi, kreatif, mendidik dengan baik, mampu mengajar, serta menjadi contoh bagi peserta didik dan masyarakat.

Menurut Nurani, kemampuan yang harus dimiliki peserta didik di abad 21 yaitu 6 literasi dasar (literasi informasi, literasi numerasi, literasi sains, literasi budaya, literasi finansial, dan literasi kewarganegaraan).

Selain keenam literasi dasar tersebut, peserta didik juga harus mampu berpikir kreatif, kritis, bernalar, kolaborasi, berkomunikasi, serta problem solving. Hal yang terpenting adalah peserta didik harus memiliki karakter pelajar pancasila, seperti kegigihan, curiosity yang kuat, inisiatif, mudah beradaptasi, jiwa sosial dan budaya, dan memiliki jiwa kepemimpinan,.104

Karena itu profesionalitas harus menjadi bagian dari guru di masa kini maupun masa yang akan datang. Di masa mendatang, tantangan dan tuntutan profesi guru akan semakin meningkat, guru jaman dulu masuk ke dalam kelas membawa satu atau dua buku, sekarang guru masuk ke kelas membawa telepon pintar, laptop, dan berbagai device berbasis teknologi yang diperlukan.

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mengalami percepatan yang sulit diprediksi, termasuk dalam pendidikan. Semua orang, termasuk guru dan peserta didik dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan esensial untuk hidup di tengah dunia yang cepat berubah.

Untuk itulah perhatian pendidikan abad 21 ini lebih memfokuskan pada

104 Dwi Nurani, Menyiapkan Pendidikan Profesional Di Era Society, Seminar Nasional

Menyiapkan Pendidikan Profesional Di Era Society” pada Rabu, 03 Februari 2021, Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi, http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-di-era-society-50, diakses pada hari Jum’at, 21 Januari 2022

creativity, critical thinking, communicatio, dan collaboration atau yang disingkat 4C. Keempat keahlian ini harus dimiliki guru dan peserta didik.

Selain keempat kompetensi tersebut, Faulinda Ely Nastiti mengatakan bahwa ada delapan kompetensi lagi yang harus dimiliki guru dan peserta didik di abad 21.105 Kemampuan atau kompetensi tersebut merupakan kompetensi khusus yang harus dimiliki guru di era society.

Kompetensi atau kemampuan tersebut meliputi kepemimpinan (leadership),literasi digital (digital literacy), komunikasi (communication), kecerdasan emosional (emotional Intelligence), kewirausahaan (enterpre neurship), kewarganegaraan global (global citizenship), memecahkan masalah (problem solving), kerja sama tim (team-working). Semua itu harus diajarkan dan ditumbuhkembangkan dalam diri para peserta didik. Ini adalah tugas guru dan sebelum mengajarkannya, guru harus sudah belajar dan memiliki kemampuan- kemampuan abad 21 tersebut.

Kompetensi guru harus berkolaborasi dengan perkembangan revolusi 4.0 dan society 5.0. Kompetensi yang dimiliki tentu harus mengikuti perkembangan era tersebut. Adapun kompetensi yang harus diperhatikan dalam rangka pengkolaborasian kompetensi guru di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sebagai berikut:106

a. Kompetensi Pedagogis

Kompetensi pedagogis adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik. Pada era revolusi 4.0 dan society 5.0, kemampuan guru meliputi: (a) Pemahaman landasan teknologi dalam pendidikan, (b) Rancangan pembelajaran dan dialog berbasis teknologi. Contohnya Google Class room, Kahoot, Quiper yang mengasah berpikir kritis dan memecahkan masalah, (c) Media pembelajaran berbasis teknologi, contohnya flash card dengan berbagai tema dan pemanfaatan ICT

105 Faulinda Ely Nastiti and Abdu, “Kajian: Kesiapan Pendidikan Indonesia Menghadapi Era society,” 64.

106 Cici Wulandari, Ismika Nuri Hisyam, Nuraeni. Analisis Relevansi Kompetensi Guru Di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus di Serang, Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 4 No. 1 (2019): DIDAKTIS 4: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar 2019, http://proceedings2.upi.edu/index.php/semnaspendas/

article/view/1204, diakses pada hari Senin, 15 Agustus 2022

dalam mencari sumber belajar, (d) Evaluasi menggunakan aplikasi penginputan nilai peserta didik dan share link catatan anekdot anak, (e) Pengembangan aktualisasi potensi peserta didik dengan tes STIFI dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan potensinya melalui teknologi, contohnya youtube, blog, dan lain-lain.

Melalui guru, dunia pendidikan mesti mengkonstruksi kreativitas, pemikiran kritis, kerja sama, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi serta kemampuan literasi digital.

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru dalam bertingkah laku (perbuatan nyata). Pada era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, kemampuan guru meliputi: (a) berakhlak mulia, (b) mantap, stabil, dan dewasa, (c) arif dan bijaksana, (d) menjadi teladan, (e) mengevaluasi kinerja sendiri, (f) mengembangkan diri dan (g) religius.

Kompetensi sosial behavioral mencakup keterampilan social emosional, keterbukaan, ketekunan, emosi yang stabil, kemampuan mengatur diri, keberanian memutuskan dan keterampilan interpersonal. Hal ini berarti kompetensi kepribadian guru dalam menggunakan teknologi menjadi teladan peserta didik dan bisa menyesuaikan diri dalam menyikapi kemajuan.

c. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat. Pada era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, kemampuan guru memanfaatkan media sosial sehingga informasi bisa diterima tepat waktu dan dengan mudah berkomunikasi lisan dan tulisan, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

d. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional, misalnya kemampuan memperoleh bahan pelajaran secara luas dan menyeluruh. Keterampilan profesional ini sangat diminati, karena merupakan salah satu faktor penentu kualitas pendidikan. Menurut Nurholis, M. Anwar dan Badawi, guru harus memperhatikan hal-hal berikut dalam meningkatkan kemampuan profesional guru di era revolusi 4.0: (1) Kompetensi pendidikan, kompetensi pendidikan atau pembelajaran berbasis Internet of Things sebagai kemampuan inti (2) Kompetensi dalam komersialisasi teknologi memiliki kemampuan untuk memunculkan sikap kewirausahaan berbasis teknologi dan karya inovatif peserta didik dalam diri peserta didik (3) Kompetensi dalam globalisasi, dunia bebas hambatan, tanpa gagap atas budaya yang berbeda, kompetensi hibrid dan keunggulan dalam memecahkan masalah. (4) Pengetahuan tentang strategi masa depan, dunia berubah dengan mudah dan bergerak cepat, sehingga Anda memiliki kemampuan memprediksi

secara akurat apa yang akan terjadi di masa depan dengan bantuan strategi. (5) Kualifikasi seorang supervisor, mengingat ke depan permasalahan anak bukanlah kesulitan memahami materi pembelajaran, melainkan stress yang berkaitan dengan masalah psikologis, stress akibat tekanan yang semakin lama semakin sulit dan berat, guru. Saya membutuhkan psikolog yang bertindak sebagai supervisor. Mengapa disebut guru, karena sebagian orang beranggapan bahwa semua aspek menjadi guru harus dikuasai, walaupun terkadang kita tidak bisa membohongi diri sendiri, jika kita harus menguasai semua bidang mungkin tidak bisa, tapi memang begitu. baik jika kekurangan itu ditutupi dengan pembelajaran sepanjang hayat. Seperti halnya psikologi, seorang guru harus memilikinya agar guru dapat menghadapi permasalahan peserta didik untuk memberikan pencerahan yang bermanfaat bagi peserta didik.