• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Validitas Data

yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah di analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chek) dengan ketiga sumber data tersebut. Model analisis interaktif seperti yang diungkapkan Miles dan Huberman (1992:15- 20), yaitu proses analisis yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis data ini dilakukan melalui empat tahap, yaitu: tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.213 Hal tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Sumber: Herdiansyah, (2010:164) Gambar 3. Bagan Komponen analisis data model Miles & Huberman

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilakan data yang berbeda- beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data

213 Miles dan Huberman (1992:15-20)

yang bersangkutan atau yang lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda. Hal tersebut dapat digambarkan melalui bagan berikut ini:

Sumber: Buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D oleh Sugiyono 2012 Gambar 4. Bagan Triangulasi Teknik

c. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara , observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Hal tersebut diperkuat oleh Wijaya dalam pernyataannya bahwa triangulasi data merupakan teknik pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Maka terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu.214 2. Member-checking

Member-checking melibatkan peserta atau informan dalam penelitian untuk mengkonfirmasi atau memberikan masukan terhadap temuan awal atau analisis data. Ini memungkinkan peneliti untuk memastikan bahwa interpretasi mereka sesuai dengan pemahaman peserta.

3. Pemilihan informan yang tepat

Peneliti memilih informan atau partisipan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan fenomena yang diteliti.

Pada penelitian kompetensi profesional guru era society di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas, informan atau partisipan yang relevan yaitu kepala madrasah dan para guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas. Pemilihan informan ini sangat membantu memastikan bahwa data yang dikumpulkan memiliki validitas yang lebih tinggi.

4. Sumber Data yang Beragam

Penelitian ini menggunakan berbagai jenis sumber data, seperti wawancara dengan kepala madrasah dan guru, observasi di kelas, wawancara tertulis dengan guru karena pandemi, analisis dokumen (misalnya, rencana pembelajaran dan hasil wawancara tertulis), serta studi literatur. Dengan memadukan berbagai sumber data ini, maka diperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang kompetensi profesional guru era society di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas.

5. Metode Penelitian yang Beragam

Penelitian ini juga menggabungkan metode penelitian yang berbeda, seperti kualitatif dan kuantitatif. Misalnya, pengumpulan data kualitatif melalui wawancara atau observasi untuk mendapatkan pemahaman

214 Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi,. (Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2018), 120-121

mendalam tentang kompetensi profesional guru dan praktik guru dalam menjalankan tugas, sementara data kuantitatif dari wawancara tertulis disajikan dalam bentuk tabel hasil rekapitulasi yang dapat memberikan gambaran umum tentang kompetensi profesional guru era society dalam skala yang lebih besar.

6. Validasi Cross-Check

Penelitian ini menggunakan data dari satu sumber untuk memvalidasi atau mengoreksi temuan dari sumber data lainnya. Misalnya, jika temuan dari wawancara dengan guru cocok dengan temuan dari observasi di kelas, ini dapat meningkatkan keandalan informasi yang ditemukan.

7. Perbandingan Waktu

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada waktu yang berbeda untuk melihat apakah kompetensi profesional guru mengalami perubahan atau perkembangan seiring berjalannya waktu dalam era society. Perbandingan waktu dapat memberikan wawasan tentang tren atau perubahan yang terjadi.

8. Dukungan Teori

Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini tentu sesuai dan berdasarkan teori-teori yang relevan dalam bidang kompetensi profesional guru, sehingga validitas temuan atau hasil penelitian dapat ditingkatkan dan dipertanggungjawabkan.

9. Refleksi dan Diskusi

Mendiskusikan hasil triangulasi data dan refleksikan bagaimana kompetensi profesional guru dalam era Society, dapat disesuaikan atau ditingkatkan untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam masyarakat yang semakin terhubung dan berbasis teknologi ini.

Penerapan triangulasi data dalam penelitian kompetensi profesional guru di madrasah pada era society sangat membantu memastikan bahwa hasil

penelitian lebih kuat, lebih kredibel, dan lebih relevan dengan kondisi saat ini.

Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih baik bagi pengembangan kompetensi profesional guru dalam menghadapi era baru ini.

Berbeda dengan Wijaya, menurut Denzin (1978) dalam Paton mengungkapkan bahwa ada empat tipe dasar triangulasi : 1) triangulasi data – adalah penggunaan beragam sumber data dalam suatu kajian, sebagai contoh, mewawancarai orang pada posisi status yang berbeda atau dengan titik pandang yang berbeda; 2) triangulasi investigator – penggunaan beberapa peneliti atau ilmuan sosial yang berbeda; 3) triangulasi teori – penggunaan sudut pandang ganda dalam menafsirkan seperangkat tunggal data; dan 4) triangulasi metodologis – penggunaan metode ganda untuk mengkaji masalah atau program tunggal, seperti wawancara, pengamatan, daftar wawancara terstruktur, dan dokumen.

I. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengujian validitas dan reliabilitas pada penelitian kualitatif disebut dengan pemeriksaan keabsahan data. Formulasi dari pemeriksaan data menyangkut beberapa kriteria yaitu kriteria derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferabulity), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).215 Menurut Moleong pendekatan kualitatif memiliki delapan teknik pemeriksaan data, yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, kaian kasus negatif, pengecekan anggota, dan uraian rinci.216

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan sebagai upaya untuk mengukur apakah data tersebut dan proses pencariannya sudah dilakukan dengan benar.

Keabsahan suatu data diperlukan untuk mendapatkan tingkat kepercayaan

215 Hadi, S. (2017). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi.

Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1), 74–79, Journal.um.ac.id., diakses pada hari Sabtu, 16 September 2023

216 Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2021), 112

pada penelitian. Untuk menjaga keabsahan pada suatu data harus memperoleh kriteria yaitu: kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan objefiktivitas.217

1. Kredibilitas merupakan ukuran tentang kebenaran data yang diperoleh dengan instrument

2. Transferabilitas berkenaan dengan generalisasi

3. Dependabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana data dapat dipercaya.

4. Objektivitas artinya peneliti harus memperkecil faktor subjektifitas jadi melihat apa yang benar-benar terjadi.

Dengan keempat kriteria tersebut maka keabsahan data kualitatif dapat dipertahankan validnya suatu data yang didapatkan dalam proses pengambilan data di lapangan.

217 Miftahus Sa’adah, Gismina Tri Rahmayati, Yoga Catur Prasetiyo, Strategi Dalam Menjaga Keabsahan Data Pada Penelitian Kualitatif, Jurnal Al ‘Adad: Jurnal Tadris Matematika, FKIP-IAIN Pontianak, Vol. 1, Nomor 2, Desember 2022, pp. 54-64, diakses pada hari Sabtu, 16 September 2023

176

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Agar penelitian ini lebih jelas dan akurat berikut ini peneliti sajikan gambaran umum tentang lokasi penelitian. Adapun gambaran umum lokasi penelitian secara terperinci meliputi:

1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas a. Setting Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Saridin selaku kepala madrasah diperoleh keterangan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas terletak di pusat kelurahan Purwokerto Wetan, tepatnya di Jalan Kaliputih Nomor 14 Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, kabupaten Banyumas, Kodepos 53111. Lokasi I ini menghadap timur, ke Jalan Kaliputih sebelah utaranya adalah Jalan Moh. Yusuf, sebelah baratnya rumah penduduk, sebelah selatannya adalah ruko dan pemukiman penduduk. Lokasi I ini hanya untuk kelas I yang terdiri dari 5 rombel atau lima ruang kelas (Abu, Umar, Utsman, Ali, dan Zaid) dan kelas II terdiri dari 3 rombel atau tiga ruang kelas (Abu, Umar, dan Utsman). Dua rombel lainnya ada di Lokasi II.218

Lokasi I tempatnya sangat strategis karena berada dekat jalan raya dan padat pemukiman. Dekat dengan fasilitas umum seperti kantor kelurahan, masjid, pasar, kantor kecamatan, rumah makan, GOR Satria Purwokerto dan lain-lain. Di lokasi ini pintu gerbang sekolah sudah menghadap jalan Moh. Yusuf.

218 Hasil wawancara dengan Saridin, selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas, pada hari Rabu, 9 Februari 2022

Gambaran gedung di lokasi I dan pembagian ruang kelas dapat dilihat pada Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6 berikut ini:

Gambar 5. Lokasi I Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas Jl.

Kaliputih No. 14 Purwokerto

Gambar 6. Denah Ruang Kelas Lantai I di Lokasi I Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas Jl. Kaliputih No. 14 Purwokerto

Gambar 7. Denah Ruang Kelas Lantai 2 di Lokasi I Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas Jl. Kaliputih No. 14 Purwokerto

Lokasi ke II sebagai pusatnya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas terletak di Jl. Supriyadi Gg. Satria 1, Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah Kodepos 53111. Lokasi II Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas ini sebelah utara berbatasan dengan sawah dan rumah penduduk, sebelah timur berbatasan dengan gang Satria II dan sawah, sebelah selatan persawahan penduduk, dan sebelah barat dengan pemukiman.

Hal itu diperkuat oleh hasil observasi peneliti di madrasah tersebut di mana sebagai pusat Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas, lokasi II merupakan pusat kegiatan, kantor, pembelajaran, maupun kegiatan lainnya. Lokasi kedua terdiri dari tiga gedung madrasah dan kantor, masjid, dan lokasi asrama Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas. Lokasi II ini terdiri dari Kantor Pelayanan, Komite, tata Usaha, Kepala madrasah, kelas II (dua ruang), kelas III sampai kelas VI masing-masing lima ruang sehingga ada sepuluh ruang dan kelas V-VI masing-masing ada empat ruang sehingga berjumlah delapan ruang. Total keseluruhan di lokasi II ini ada dua puluh ruang kelas, masjid, asrama Insan Cendekia Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas. Kedua lokasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas

terletak di kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.219

Adapun gambaran lokasi II Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas dapat dilihat pada Gambar 8. Jl. Supriyadi Gg. Satria 1, Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah Kodepos 53111Gambar 8 berikut ini:

Gambar 8. Jl. Supriyadi Gg. Satria 1, Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa

Tengah Kodepos 53111220

Pembagian ruang kelas dan ruang pelayanan lainnya di lokasi II Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas dapat dilihat pada Gambar 9 berikut:

219 Hasil wawancara dengan Saridin selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas, pada hari Rabu, 9 Februari 2022

220 Sumber: dokumentasi MI Negeri 1 Banyumas di google map di akses pada Rabu, 9 Februari 2022

Gambar 9. Denah Ruang Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas

b. Profil Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas 1) Histori Lembaga

Berdasarkan keterangan Saridin selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas menjelaskan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas pada bernama SD Latihan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 Tahun Purwokerto yang didirikan pada 1 Agustus 1965. Kemudian, pada tahun 1967 dinegerikan menjadi SD Negeri Latihan PGAN Purwokero berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 83 Tahun 1967 tanggal 24 Juli 1967. Dengan dihapusnya PGAN, maka SD Negeri Latihan PGAN Purwokerto berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Purwokerto berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 15 Tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978.221

Berdasarkan keterangan tersebut sampai saat ini Madrasah

221 Sumber: hasil wawancara dengan Saridin selaku kepala MI negeri 1 Banyumas pada hari Rabu, 9 Februari 2022

Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas telah berdiri dan terus berkembang menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang maju dengan berproses selama 45 tahun.

2) Visi , Misi, dan Tujuan Pendidikan 222

a) Visi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas adalah :

Cekatan Bersahaja “Terwujudnya peserta didik yang cerdas, kreatif, berakhlakul karimah, dan tangguh, serta terwujudnya madrasah yang bersih, ramah, sehat, hijau, dan menjaga alam”.

b) Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyumas adalah :

(1) Mengembangkan pembentukan akhlakul karimah (akhlak Islami) yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat.

(2) Menyelenggarakan penghayatan, ketrampilan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam menuju terbentuknya insan yang beriman dan bertaqwa.

(3) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas demi pencapaian prestasi akademik dan non akademik.

(4) Meningkatkan pengetahuan, profesionalisme, dan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan perkembangan zaman.

(5) Menyelenggarakan tata kelola madrsasah yang cepat, efektif, komunikatif, akuntabel, dan transparan.

(6) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan stakeholder.

222 Sumber: dokumentasi dokumen kurikulum MI Negeri 1 Banyumas Tahun Pelajaran 2021/ 2022