• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Pendekatan Penelitian

manusia akan semakin dimanjakan dalam menjalani berbagai aktivitas.

Perbedaan tersebut merupakan bukti bahwa penelitian kualitatif ini benar-benar melihat realitas suatu objek atau empiris. Penerapannya dalam penelitian ini adalah bahwa melalui penelitian kualitatif ini peneliti bermaksud untuk mencari tahu bagaimana kompetensi profesional guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas. Apalagi berkaitan dengan era society di mana kompetensi profesional guru benar-benar diharuskan sesuai dengan yang diharapkan. Artinya bahwa kompetensi profesional guru harus dapat mencetak dan membekali peserta didik segala keterampilan atau skill dalam menghadapi era society.

Penelitian kualitatif ini juga diharapkan mampu mengungkapkan fenomena-fenomena pada kompetensi professional guru era society di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas secara mendalam. Baik itu fenomena baik atau buruk, lebih atau kurang. Jika fenomena yang ditemukan merupakan fenomena yang kurang baik, itu artinya perlu adanya perbaikan atau peningkatan. Sebaliknya jika fenomena yang ditemukan merupakan fenomena yang baik, artinya kebaikan ini bisa menjadi contoh dan menginspirasi madrasah lain agar ikut menjadi baik.

berlandaskan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. 182 Moleong menjabarkan sebelas karakteristik pendekatan kualitatif, yaitu: menggunakan latar alamiah, menggunakan manusia sebagai instrument utama, menggunakan metode kualitatif (pengamatan, wawancara, dan studi dokumen) untuk menjaring data, menganalisis data secara induktif, menyusun teori dari bawah ke atas (grounded theory), menganalisis data secara deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi maslah penelitian berdasarkan focus, menggunakan kriteria tersendiri (seperti triangulasi, pengecekan sejawat, uraian rincian, dan sebagainya), untuk memvalidasi data, menggunakan desain sementara (yang dapat disesuaikan dengan kenyataan di lapangan), dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.183

Menurut Suharsimi bahwa kegiatan peneliti mencoba mengungkapkan sebuah fenomena atau makna, mengumpulkan data penelitian yang ada di lapangan merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif- kualitatif.184 Lexy bahwa penelitian kualitatif bermaksud menyajikan data atau keadaan terkait dengan apa yang dialami subjek penelitian seperti sikap, perilaku, cara pandang, dan lainnya secara menyeluruh.185

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli tersebut mengenai definisi penelitian kualitatif, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

182 Parlindungan Pardede, Paradigma Penelitian, Universitas Kristen Indonesia, 2009, https://parlindunganpardede.wordpress.com/class-assignment/research/articles/paradigma-

penelitian/, diakses pada hari Kamis, 25 Agustus 2022

183 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 10-13

184 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 28.

185 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offsite, 2017), 23.

Metode yang digunakan dalam penelitian disertasi ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung saat penelitian dilakukan berdasarkan fakta yang ada. Penelitian yang dilakukan mendeskripsikan peningkatan kompetensi professional guru pada era society di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas.

Terkait hal tersebut, penelitian disertasi ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif karena merupakan penelitian lapangan dengan objek kompetensi profesional guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kabupaten Banyumas pada era society yang mengharuskan peneliti turun langsung dalam pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan mendokumentasikan data-data yang diperlukan. bentuk analisisnya terhadap permasalahan yang diambil yaitu dengan membandingkan data-data di lapangan dengan konsep atau teori baik dari buku-buku, majalah-majalah, makalah, jurnal, maupun dari sumber lain dengan kalimat yang tersusun secara sistematis.

Pendekatan kualitatif mempunyai ciri-ciri antara lain: mempunyai setting yang aktual, peneliti menjadi instrumen kunci, data biasanya bersifat deskriptif, menekankan kepada proses, analisis datanya bersifat induktif, dan meaning (pemaknaan) tiap even adalah merupakan perhatian yang esensial.

Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan riset atau penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami.

Pelaksanaannya bersifat mendasar serta naturalistic atau alami. Penelitian ini lebih mengutamakan pada masalah proses dan makna atau persepsi.186

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh kebenaran tentang sesuatu sesuai dengan kenyataan yang ada, baik terkait dengan sebuah fenomena, sesuatu hal, dan data pendukung yang empiris.187 Dalam penelitian ini, penulis ingin menggali semua data yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru pada era society di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten

186 Juliana Batubara, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Konseling, Bimbingan dan Konseling UIN Imam Bonjol Padang, Jurnal Fokus Konseling , Volume 3, No. 2 (2017), 95-107, ISSN Cetak : 2356-2102, ISSN Online : 2356-2099, DOI:

https://doi.org/ 10.26638/jfk.387.2099, diakses pada hari Kamis, 25 Agustus 2022

187 Sulistyo, Metode Penelitian (Jakarta: Penaku, 2010), 78.

Banyumas. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini digunakan dengan alasan sebagai berikut:

1. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan. Bahkan peneliti terjun langsung ke lapangan dalam mencari dan mengumpulkan data-data agar benar-benar yakin akan data yang diperoleh.

2. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.188 3. Permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data

yang diperoleh dari para narasumber tersebut perlu diperdalam dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung.

4. Peneliti juga bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis, dan teori yang sesuai data di lapangan.

Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian studi kasus karena memiliki karakteristik yang menunjukkan ke sana, yaitu:

1. Menggunakan Pendekatan Kualitatif

Studi kasus seringkali dihubungkan dengan pendekatan kualitatif, di mana peneliti mengumpulkan dan menganalisis data deskriptif (seperti wawancara, observasi, atau analisis dokumen) untuk memahami konteks dan fenomena yang sedang diteliti.

2. Karakteristik Studi Kasus a. Konteks Spesifik

Studi kasus cenderung fokus pada konteks spesifik, seperti lembaga pendidikan tertentu (dalam hal ini, MI Negeri Kabupaten Banyumas). Studi kasus mencakup pemeriksaan secara mendalam terhadap suatu konteks atau situasi spesifik. Penelitian ini mungkin mendalam pada konteks Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kabupaten

188 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 5.

Banyumas dan bagaimana kompetensi profesional guru beradaptasi dengan tuntutan era society.

b. Mendalam

Penelitian studi kasus biasanya berusaha untuk menyelidiki fenomena secara mendalam, memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap situasi yang diteliti. Studi kasus sering kali mencerminkan penelitian yang mendalam tentang suatu kasus atau konteks tertentu. Dalam hal ini, penelitian tersebut mungkin fokus pada kasus kompetensi profesional guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas.

3. Penggunaan Kasus sebagai Unit Analisis

Dalam studi kasus, "kasus" dapat merujuk pada unit analisis, dalam hal ini, mungkin guru atau sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dapat memeriksa kompetensi profesional guru dalam konteks spesifik ini.

Studi kasus melibatkan analisis mendalam terhadap kasus tertentu.

Dalam penelitian ini, mungkin ada upaya untuk menyelidiki dengan cermat bagaimana kompetensi profesional guru tercermin dalam praktik sehari-hari mereka di madrasah tersebut.

4. Tujuan untuk Mendapatkan Wawasan Mendalam

Penelitian studi kasus bertujuan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang kasus tertentu dan mungkin mengejar pemahaman yang lebih holistik tentang bagaimana kompetensi profesional guru berinteraksi dengan konteks sosial (era society) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Banyumas.

Studi kasus sering kali digunakan untuk menggambarkan kompleksitas kasus tertentu. Penelitian ini mungkin mencoba menggambarkan kompleksitas dan berbagai aspek yang mempengaruhi kompetensi profesional guru pada era society di madrasah tersebut.

C. Tema dan Fokus Penelitian