• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Theodorus Levitt-

2.4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efi sien dibandingkan para pesaing.

Konsep ini merupakan orientasi management yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan ialah menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian dari pasar yang menjadi sasaran. Dan menyesuaikan kegiatan perusahaan sedemikian rupa agar dapat menyampaikan kepuasan yang diinginkan pasarnya secara lebih effi sien dan eff ektif dari pada pesaing-pesaingnya. Perusahaan akan memperoleh laba dari kepuasan konsumen, oleh karena itu pemasaran akan dimulai dari kepuasan konsumen. Konsumen yang puasa akan melakukan pembelian berulang dan meningkat terus-menerus. Konsep pemasaran ini sering disebut sebagai pemasaran jangka panjang. Artinya pemasar harus membangun kepercayaan terlebih dahulu agar tercapai kepuasan yang diinginkan oleh konsumen.

Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep pemasaran ini adalah:

1. Perusahaan menganggap bahwa tugasnya adalah memberikan ke puasan kebutuhan dan keinginan kelompok pembeli tertentu.

2. Perusahaan menyadari bahwa untuk dapat memuaskan keinginan pembeli, diperlukan program marketing research untuk mengetahui keinginan-keinginan konsumen tersebut.

3. Perusahaan menyadari bahwa semua kegiatan perusahaan yang mempengaruhi pembeli harus ditempatkan di bawah kontrol pemasaran yang terintegrasi.

4. Perusahaan percaya bahwa usaha memberi kepuasan kepada konsumen akan menimbulkan loyalitas, terciptanya pelanggan baru, dan kesan baik dari pembeli terhadap perusahaan. Hal ini penting bagi perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Kotler (2011) Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara yang beraneka ragam seperti :

• Penuhilah kebutuhan konsumen dengan cara yang sangat mengun tungkan.

• Temukan keinginan konsumen dan berusahalah untuk memenuhinya.

• Cintailah pelanggan Anda, dan bukan produk Anda.

• Lakukan dengan cara-cara yang Anda sukai (Burger King)

• Andalah sang bos (United Airlines)

• Utamakan orang-orang dari pada Anda (British Airways).

• Bermitralah untuk mendapatkan laba .

Theodorus Levitt (Kotler, 2011) menggambarkan perbedaan pemikiran antara konsep penjualan dan pemasaran:

Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai, pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya.

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya kegiatan yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yaitu:

1. Berorientasi kepada konsumen/pasar/pembeli.

2. Volume penjualan yang menguntungkan.

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam peru sahaan.

Tabel 2.1 : Perkembangan Konsep Pemasaran KONSEP

LAMA BARU STRATEGIS

Era Pra-1960 1960 - 1990 1990 --

Fokus Produk Pelanggan Cara melakukan

bisnis

Cara Mengumumkan

dan menjual

Bauran pemasaran terpadu

Pengetahuan dan pengalaman

Akhir Laba Nilai Hubungan saling

menguntungkan Pemasaran

adalah Penjualan Suatu fungsi Segalanya

Warren Keegen Associates, Inc,. 1995

Pada hakekatnya, konsep pemasaran adalah konsep yang berorientasi pada kebutuhan konsumen. Karena itu harus didukung oleh pemasaran yang terintegrasi dan bertujuan menimbulkan kepuasan pembeli sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Laba perusahaan akan diperoleh melalui kepuasan konsumen, karena konsumen yang puas akan melakukan pembelian yang meningkat berulang-ulang dan terus-menerus.

Pada saat datangnya era informasi, dimana tulang punggung utamanya adalah teknologi informasi, maka tugas marketing tidak lagi semudah masa- masa sebelumnya. Konsumen telah banyak mendapat informasi dan dapat membandingkan nilai yang ditawarkan oleh produk- produk sejenis. Hal ini yang kemudian mendesak para marketer untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi dan selanjutnya merubahnya menjadi peluang yang menguntungkan. Inilah yang disebut dengan Marketing 2.0 atau The Customer Centric Era. (Kartajaya, Herman, 2006).

Contoh pemasaran yang mengacu pada konsep pemasaran : 1. Toyota

Dalam memasarkan produknya selalu melihat segmen pasar, kemudian mereka memproduksi barang sesuai dengan segmentasi pasar tersebut, sehingga dapat memperoleh pangsa pasar yang cukup besar. Misalnya Toyota Avanza, Toyota Kijang Inova, Toyota Alphard, ketiganya merupakan family car, akan tetapi memiliki segmen yang berbeda-beda.

2. Unilever

Beberapa produk Unilever dipersaingkan di pasar agar konsumen memilih sesuai dengan tujuannya. Produk itu antara lain Daia dengan Rinso, Lux dengan Lifeboy, masing-masing produk tersegmentasi dengan sendirinya karena dipersepsikan berbeda. Unilever berusaha untuk mengisi, melayani dan menjual produk dibeberapa segmen, sehingga pangsa pasar yang diraih juga semakin besar.

3. Pabrik Rokok

Rokok Djarum adalah salah satu produsen rokok yang cukup besar di Indonesia, variasi produk yang di produksi menunjukkan bahwa produsen rokok Djarum memberikan perhatian kepada konsumennya. Misalkan rokok Djarum 76 diperuntukkan bagi konsumen orang tua, karena menyukai rokok kretek. Sedangkan untuk anak muda Djarum memiliki Djarum Black, Djarum Super dan sebagainya.

Tabel 2.2 : Tugas Pemasaran 1. Meningkatkan kepuasan konsumen;

Melalui peningkatan kualitas produk dan pelayanan.

2. Menciptakan permintaan;

Dengan menciptakan keinginan-keinginan diciptakan dengan cara menciptakan perbedaan.

3. Meningkatkan permintaan;

• Dengan harga yang sama permintaan bertambah.

• Dengan kualitas yang sama tapi harga bertambah (naik).

4. Menjadikan permintaan inelastis;

Perubahan relative tidak akan berpengaruh terhadap perubahan kuantitas yang diminta ini  terjadi apabila konsumen puas.

5. Menyesuaikan diri dengan lingkungan;

Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah, karena perubahan lingkungan.

Antara konsep penjualan dengan konsep pemasaran terdapat perbedaan.

Penjualan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan penjual untuk merubah produk menjadi uang atau keuntungan diperoleh dari volume penjualan, maka orientasinya adalah melakukan penjualan sebanyak-banyaknya. Sedangkan pemasaran adalah

mengutamakan kepuasan konsumen, dengan cara menciptakan produk yang berkualitas dan memasarkan sesuai dengan kebutuhan pembeli.

Tabel 2.3 : Perbedaan Antara Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran Titik

Awal Fokus Cara Laba

Konsep

penjualan Pabrik Produk Penjualan dan promosi

Laba diperoleh dari volume penjualan Konsep

pemasaran

Pasar sasaran

Kebutuhan pelanggan

Pemasaran terpadu

Laba dari kepuasan pelanggan