• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur pasar persaingan

Michael Porter-

3.3. Struktur pasar persaingan

penawaran faktor produksi umumnya berasal dari rumah tangga. Pasar Input adalah pasar yang menyediakan berbagai faktor produksi agar pihak produsen dapat menghasilkan barang/jasa yang diinginkan. Pasar ini terdiri dari Pasar Sumber daya alam / tanah, Tenaga Kerja, Modal, dan Kewirausahaan

RUMAH TANGGA (Rumah Tangga Konsumen)

Barang dan jasa Barang dan jasa

belanja pendapatan

Sewa, upah, pembelian,

bunga pendapatan

Bahan baku, tenaga kerja, tanah,

bangunan dan kewirausahaan Bahan baku,

tenaga kerja, tanah, bangunan dan kewirausahaan

PERUSAHAAN (Rumah Tangga Perusahaan) PASAR OUTPUT

(Pasar Barang dan Jasa)

PASAR INPUT (Pasar Faktor Produksi)

Gambar 3.2: Pasar Output dan Input

segi penjual atau dari segi pembeli. Berikut ini dijelaskan lima bentuk pasar dari segi penjual atau produsen.

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui tentang keadaan pasar. Persaingan sempurna adalah pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak, sehingga tidak ada satu pun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Dalam kenyataan sehari- hari bentuk pasar yang benar-benar bersifat persaingan sempurna sangat sulit ditemukan, yang ada hanyalah kecenderungan mendekati ke bentuk pasar persaingan sempurna. Contoh konkret bentuk pasar yang paling mendekati pasar persaingan sempurna adalah pasar barang atau komoditii, seperti makanan pokok, pasar beras. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:

• Terdapat banyak pembeli dan penjual, artinya masing-masing pihak, baik pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar.

• Barang dan Jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen. Artinya Barang dan Jasa antara satu penjual dengan yang lainnya sama, tidak ada unsur atau merek yang membedakan mereka. Contohnya Sayuran, Ikan, dll. Artinya konsumen beranggapan bahwa barang-barang yang diperjualbelikan memiliki kualitas yang sama.

• Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar. Artinya setiap orang memiliki hak untuk menjadi penjual atau pembeli pada pasar ini. Hal ini juga menimbulkan kekuatan tersendiri di dalam pasar, artinya tidak ada kekuatan luar, baik pemerintah maupun pihak lain yang bisa mempengaruhi keputusan yang diambil oleh penjual dan pembeli.

• Informasi pasar bersifat sempurna. Artinya pedagang mengerti karakteristik barang/jasa yang dijual, dan pembeli mengetahui keadaan dan kualitas barang yang akan dibeli. Oleh karena itu informasinya bersifat sempurna, sehingga pedagang maupun pembeli tidak akan tertipu. Informasi pasar lengkap, antara pembeli dan penjual saling mengetahui tentang mutu, harga, tempat, dan waktu barang-barang yang diperdagangkan.

• Harga terbentuk di pasar. Artinya harga ditentukan dari hasil interaksi penjual dengan pembeli berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran sehingga mencapai suatu harga kesepakatan. Harga ditentukan oleh

mekanisme permintaan dan penawaran, pembeli bebas mengambil keputusan untuk membeli atau tidak membeli, begitu juga penjual juga memiliki kebebasan untuk menjual barang dan jasa.

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang. Kemungkinan yang terjadi adalah pasar dikuasai oleh satu penjual atau beberapa penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar. Pada pasar persaingan tidak sernpurna, pasar dapat dikuasai oleh satu produsen, beberapa produsen, satu konsumen, atau beberapa konsumen. Pasar Persaingan tidak sempurna merupakan pasar yang terbentuk jika tidak memenuhi salah satu atau beberapa syarat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna dibagi lagi menjadi beberapa pasar yang memiliki ciri tersendiri, yaitu;

• Pasar Monopoli, Seperti pada pasar persaingan sempurna maka pada pasar monopoli juga sulit ditemukan sebuah perusahan yang benar-benar seratus persen bersifat monopoli. Yang bisa kita temui hanyalah perusahaan- perusahaan yang hampir mendekati monopoli. Beberapa produk (barang atau jasa) yang pasarnya dapat dikatakan mendekati monopoli, antara lain : Telkom, PLN, PT KAI, Pertamina, PDAM. Namun perlu kita ketahui bersama bahwa perusahaan-perusahaan yang saya sebutkan di atas dapat dikatakan sebagai perusahaan monopoli disebabkan karena adanya regulasi atau undang-undang yang diberikan pemerintah. Pada pasar ini tidak ada pihak lain yang dapat menyainginya, sehingga menjadi monopoli murni. Perusahaan yang memonopoli akan menghasilkan produk yang tidak diproduksi oleh perusahaan lain, serta tidak ada produk pengganti yang mirip. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka pembeli akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau bahkan kemungkinan yang lebih buruk lagi adalah pembeli akan mencarinya di pasar gelap (black market). Dalam pasar monopoli kekuasaan tertinggi dipegang oleh penjual tersebut sehingga keadaan pasar dapat langsung berubah hanya karena tindakan dari penjual tersebut. Contoh Kereta Api, PLN, BBM.

Ciri-ciri pasar monopoli.

Adapun ciri-cirinya antara lain sebagai berikut:

a. Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.

b. Tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis.

c. Adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar. Hambatan ini merupakan faktor kuat mengapa pasar monopoli terbentuk. Hambatannya dapat berupa legalitas yaitu dibatasi oleh undang-undang, hambatan teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat tinggi sehingga barang sulit ditiru, atau hambatan modal yaitu perlunya modal besar dalam memproduksi barang sejenis.

d. Pelaku pasar monopoli dapat menentukan harga barang sesuai keinginannya. Namun demikian, penjual tidak mempengaruhi harga dan output dari produk lain yang dijual atau ditawarkan dalam pasar.

e. Perusahaan monopoli akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara, salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin. Selain itu, perusahaan juga biasanya akan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopoli sebagai satu-satunya produsen di pasar.

f. Karena sifatnya monopoli, maka perusahaan tidak memerlukan lagi adanya promosi atau iklan dalam memasarkan produknya. Tidak adanya barang alternatif atau penggantinya menyebabkan pembeli terpaksa membeli hasil produksi dari perusahaan monopoli.

• Pasar Oligopoli, merupakan pasar yang dikuasai oleh beberapa perusahaan dengan hasil produksi barang/jasa yang sejenis. Artinya dalam Pasar Oligopoli persaingan untuk barang/jasa tersebut hanya terjadi pada beberapa perusahaan tadi. Mereka bersaing dengan mengunggulkan produk masing-masing. Persaingan dapat dilakukan dari segi kualitas produk maupun harga produk. Pasar oligopoli dapat dibagi menjadi dua

bentuk, diantaranya pasar oligopoli dengan diferensiasi produk yaitu produk suatu perusahaan dibedakan dari perusahaan lainnya. Dan bentuk yang lainnya yaitu pasar oligopoli tanpa ada diferensiasi produk. Produk yang dihasilkan oleh produsen bersifat homogen, serta tidak dibedakan dengan perusahaan yang lain. Di pasar oligopoli perusahaan atau produsen dapat bersaing secara langsung, tapi dapat pula melakukan merger (penggabungan). Beberapa contoh perusahaan/produsen yang berada pada pasar oligopoli antara lain pada produk/barang seperti pada industri semen, misalnya ada semen gresik, semen holcim, semen indocement dan semen cibinong.

Ciri-ciri pasar oligopoli

a. Setiap produsen atau perusahaan cenderung untuk mem ber lakukan harga pasar yang umum, produk yang dijual memiliki harga yang hampir sama satu sama lain.

b. Produk yang diperjualbelikan dapat homogen dan dapat juga berbeda corak, pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses dalam persaingan pasar oligopoli.

c. Adanya beberapa produsen yang menguasai pasar, sehingga produk baru sulit untuk masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar.

Untuk membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain, sering para oligopolis menerapkan strategi dalam menguasai dan menarik konsumen dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada produk yang dijual (strategi diferensiasi produk). Model dan terutama merek ini biasanya dibuat agar berkesan di hati konsumen, agar konsumen menjadi loyal dan tertarik. Konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu akan sulit berpindah ke produk yang lain. Pada industi sepeda motor, misalnya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan lain- lain. Sementara pada bidang elektronik seperti Soni, toshiba, national, samsung, panasonic dan lain-lain. Pada jasa penerbangan misalnya ada Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air dll. Pada industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini para oligopolis cenderung bersaing dalam hal harga (price competition), anda dapat melihat bagaimana ramainya perang tarif antar maskapai penerbangan.

• Pasar Persaingan Monopolistik, Pasar Monopolistik adalah salah satu pasar yang dimana terdapat banyak produsen yang memproduksi atau menghasilkan barang serupa tetapi mempunyai perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual di pasar monopolistik tidak terbatas, tapi setiap produk yang dihasilkan pasti mempunyai karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk-produk lainnya. Seperti misalnya sabun mandi, shampo, pasta gigi, dan sebagainya. Meskipun fungsi dari semua sabun mandi sama yaitu untuk membersihkan badan, akan tetapi setiap produk yang dihasilkan oleh produsen yang berbeda memiliki ciri yang khusus, seperti misalnya perbedaan wangi, warna, kemasan, bentuk dan sebagainya. Pada sektor jasa dan perdagangan eceran, misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong. Jadi, model pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam).

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistik

a. Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.

b. Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda.

c. Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.

d. Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.

e. Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.

• Pasar Monopsoni, merupakan pasar yang hanya terdiri dari satu pembeli (tunggal) dan terdiri atas banyak penjual. Dalam pasar ini Pembeli memiliki peran lebih dominan. Keuntungannya adalah kualitas barang bagus, harga terjangkau, sedangkan keburukannya adalah produk yang dianggap tidak bagus oleh pembeli sering menjadi penyebab kerugian produsen. Contohnya adalah peternak sapi yang hanya bisa menjual hasil susu sapi ke koperasi susu. Pasar monopsoni timbul karena pengkhususan sumber untuk digunakan oleh pemakai tertentu dan mobilitas sumber yang digunakan dalam suatu daerah tertentu oleh perusahaan tertentu.

Ciri-ciri pasar monopsoni sebagai berikut : a. Hanya ada satu pembeli.

b. Pembeli bukan konsumen, tetapi pedagang/ produsen.

c. Barang yang dijual berupa barang khusus (pesanan).

d. Harga sangat ditentukan oleh pembeli.

Sering juga kita mendengar bahwa pasar adalah merupakan tempat pertemuan atau bertemunya antara produsen dengan konsumen. Kalau hanya sekedar bertemu tentunya tidak terjadi pasar, karena tidak ada transaksi. Oleh Michael Porter pasar itu adalah terjadinya transaksi antara produsen dengan konsumen. Kalau produsen dan konsumen melakukan transaksi berarti terjadi pertukaran, itulah pasar. Jadi produsen dan konsumen tidak harus bertemu secara fi sik, karena transaksi dapat dilakukan melaui surat, telepon, komputer, faximile, internet, sehingga pasar terjadi.

Pasar juga merupakan kelompok atau himpunan pembeli aktual dan pembeli potensial suatu produk.

Tabel 3.1: Perbedaan Pasar Persaingan

Ciri-ciri Persaingan

Sempurna Monopo lis tik Oligopoli Monopoli Monopsoni Produsen/

penjual

Banyak

penjual Banyak penjual Sedikit Satu penjual Banyak penjual

Konsumen Sangat banyak Banyak Banyak Banyak

pembeli Satu pembeli Pangsa

pasar

Terbagi secara pro porsional

Terbagi menurut segmen

Terbagi menurut segmen

Sangat besar Pasar khusus

Diferesiasi produk

Homogen, hampir sejenis

Masing-masing memiliki keistime waan dan saling menggan tikan

Terdeferen - siasi yang lain sangat identik

Tidak ada produk pengganti

Produk sangat khusus

Harga

Tidak dapat menetapkan harga (price taker)

Dapat menentukan harga

Ada yang mengen da likan harga

Dapat menentukan harga

Harga berdasarkan permintaan Strategi

penjualan/

pemasaran

Lelang atau pertukaran pasar

Iklan, per sa- ingan mutu

Iklan, persa - ingan harga dan bonus

Iklan, humas

Personel selling

Komoditas

Hasil per ta nian atau ko mo- ditas yang dipasarkan secara inter- nasional

Produk bersifat umum

Produk bersifat umum

Produk- produk khusus, sarana dan prasarana

Produk berdasarkan pesanan

Contoh produk

Padi, jagung, kedelai, dll.

Sabun, pasta gigi, pakaian jadi, kosmetik.

Semen, baja, pupuk, motor, mobil.

Listrik, BBM, air minum, gas, dll

Senjata, ka pal perang, bahan pe le dak, dll.

Pasar adalah merupakan gelanggang untuk melakukan pertukaran potensial.

Karena pasar terdiri dari manusia yang (a) mempunyai kebutuhan yang sama yang harus dipenuhi, (b) mempunyai daya beli dan daya tawar yang sama, (c) mempunyai kesediaan untuk menggunakan daya beli atau daya tawar guna memenuhi kebutuhannya. Luas pasar tergantung dari jumlah orang yang berminat terhadap barang yang ditawarkan, dan mempunyai kesediaan untuk menggunakan daya belinya.