• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRACT - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENYEBAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN RAWAT INAP BANGSAL KEBIDANAN dan BANSAL PENYAKIT DALAM

dI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PARIAMAN Oleh:

Andri Prionata

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The problem that would be researched by the researcher based on the phenomenon in the field, patient family has anxiety in taking care of hospitalization patient. Then, the researcher pulled up the problem about the cause of factors of anxiety from patient family in take care the patient at District Public Hospital of Pariaman. The purposes of this research was to describe about intrinsic factors and extrinsic factors of causes the anxiety from hospitalization of patient family in obstetric shed and internist shed at District Public Hospital of Pariaman. This research was descriptive quantitative research. The populations of this research were the family of hospitalization patient in obstetric shed and internist shed at District Public Hospital of Pariaman and there were 29 persons. The researcher used total sampling as the technique to take the sample.

It meant, there were 29 persons as the sample. The instrument that was used in this research was questionnaire, while for the data analysis, the researcher used percentage technique. The results of this study showed that: 1) intrinsic factors of causes the anxiety from hospitalization of patient family in obstetric shed and internist shed is in many category, that is 72,41%. 2) Extrinsic factor of causes the anxiety from hospitalization of patient family in obstetric shed and internist shed is in many category, that is 62,06%. These results recommended to the hospital in order to increase the quality of service, so the curing of patient will run well and also the patient family feel comfort and avoid from any anxiety.

Keywords: Anxiety, Hospital, Patien, Instrinsic factors and Exstrinsik factor.

PENDAHULUAN

Setiap individu akan menikmati hidup disaat individu itu sehat baik fisik maupun mental. Hidup sehat itu penting dan sangat berharga karena tanpa hal tersebut aktifitas seseorang akan terganggu. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Setiap individu pasti mengalami masalah, baik itu masalah kecil maupun masalah yang besar, sehingga ada yang dapat diatasi dan ada pula yang tidak dapat diatasi sendiri. Individu yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya membutuhkan bantuan dari orang lain, supaya permasalahan yang sedang dialami bisa dipecahkan atau dientaskan. Begitu juga permasalahan keluarga pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman. Selain ingin terhindar dari rasa cemas, keluarga pasien juga menginginkan pasien cepat sehat dari sakit yang dideritanya.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

539/MensKes/SK/VI/1994 (Syarif, 2012:80), rumah sakit didefenisikan sebagai unit organisasi di lingkungan departemen kesehatan yang berada di bawah dan bertangung jawab langsung kepada dirjen pelayanan medis yang dipimpin oleh seorang kepala rumah sakit dan mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

Berdasarkan pengertian rumah sakit di atas maka dapat disimpulkan, rumah sakit merupakan suatu bagian menyeluruh, tempat merawat orang sakit, gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan, secara berdaya guna dan berhasil

1

(2)

guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Individu yang mengalami sakit harus menerima pelayanan kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap.

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan disuatu ruangan di rumah sakit. Saat ini, ruang rawat inap di rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar- kamar hotel seperti yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman. Pasien yang berobat jalan di unit rawat jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah sakit, atau menginap di rumah sakit.

Berdasarkan pendapat di atas kecemasan adalah sebuah situasi yang dihadapi seseorang yang merupakan hal biasa, namun rasa cemas yang berlebihan terhadap suatu hal atau suatu kejadian itu bukan hal yang biasa, bisa dikatakan seseorang mempunyai masalah terhadap dirinya sendiri dan harus dihilangkan.

Jadi peneliti dapat menyimpulkan kecemasan keluarga pasien adalah suasana hati yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh individu atau seseorang dengan adanya kejadian yang dialami oleh dirinya sendiri yang bersifat menakutkan, maka terbentuklah kecemasan dalam diri seseorang, memiliki karakteristik tersendiri, kekhawatiran yang akan diekspresikan melalui perilaku seseorang.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman pada tanggal 5 Februari 2014 dan 20 Agustus 2014, ditemukan adanya keluarga pasien rawat inap mengalami kecemasan yang dirasakannya seperti: kondisi pasien yang sudah tua yang menyebabkan keresahan, lingkungan rumah sakit yang memperburuk kondisi pasien, vonis terhadap penyakit yang diderita pasien, pelayanan pihak rumah sakit yang kurang memuaskan, minimnya persediaan dana atau biaya perawatan pasien, takut akan kondisi terburuk yang akan terjadi seperti kematian pasien, penilaian buruk dimata orang lain terhadap kondisi pasien, tenaga dan alat medis yang kurang memadai, keraguan dalam menyetujui

tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien dan informasi yang didapatkan tentang kondisi pasien belum terlalu jelas.

Permasalahan yang dialami keluarga pasien tersebut tentu akan menimbulkan banyak permasalahan-permasalahan baru. Dasar inilah yang dijadikan landasan bagi penulis untuk melakukan penelitian

Berdasarkan kondisi di atas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Faktor Instrinsik penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.

2. Faktor Ekstrinsik penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.

Metodologi Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan pada Bab I maka jenis penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

Menurut Lehman (Yusuf, 2005:83) penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau kondisi emosi yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antar variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang diteliti.

Penggunaan metode deskriptif kuantitatif ini dikarenakan penelitian ini hanya bertujuan mendeskripsikan dan menggambarkan tentang kondisi emosi keluarga pasien rawat inap penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.

(3)

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Sampel yang dipilih harus representatif atau menggambarkan keseluruhan karakteristik dari suatu populasi.

Menurut Arikunto (2007:134) “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya”. Berhubung populasi peneliti 29 orang, maka peneliti ini mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling.

Sampel penelitian ini ditujukan kepada keluarga pihak laki-laki dan perempuan, keluarga pasien yang mempunyai hubungan tali darah atau ikatan dalam jiwa dengan pasien, dimana keluarga pasien yang telah menunggu pasien dalam rawat inap selama 2-6 hari dan bersedia untuk menjadi sampel penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Hal ini sesuai dengan pendapat Riduwan (2010:85) “Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukkan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal”.

Selanjutnya, Bungin (2005:72) variabel interval adalah variabel yang dibangun dari pengukuran sehingga dalam pengukuran tersebut diasumsikan terhadap satuan pengukuran yang sama. Jadi, data yang diintervalkan dalam penelitian ini adalah faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di RSUD Pariaman.

Arikunto (2007: 102), bahwa “Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh”. Jadi sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder, menurut Bungin (2005:122) data primer adalah data yang diperolah secara langsung dari sumber data pertama di lokasikan penelitian atau objek penelitian. Data yang diambil adalah pasien rawat inap bangsal kebidanan dan penyakit dalam. Peneliti langsung mendapatkan data dari sampel penelitian yaitu keluarga pasien dengan menggunakan alat instrumen angket.

Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan melalui perantara yang masih terpaut dalam masalah yang diteliti. Menurut Bungin (2005:122) data sekunder pada penelitian ini adalah data yang di dapatkan dari konselor rumah sakit RSUD Pariaman.

Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan berupa angket. Menurut A. Muri Yusuf (2005:252) “Kuesioner atau angket yang berarti suatu rangkaian pernyataan yang berhubungan dengan topik tertentu, diberikan kepada sekelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data”. Dengan memberikan lembaran angket yang dijawab oleh responden.

Angket ini diisi oleh keluarga pasien konseling sebagai data untuk mengetahui faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal p[enyakit dalam di RSUD Pariaman.

Dalam pengumpulan data, angket yang digunakan memiliki empat alternatif jawaban, yang mana responden memberikan tanda checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi responden. Yang mana jawabanya adalah selalu, sering, kadang- kadang, jarang, tidak pernah.

Teknik Analisis Data

Analisis pada penelitian ini, dimulai dengan mendefenisikan data kemudian menjadi korelasi antara variabel penelitian dengan menggunakan rumus yang telah dijabarkan di atas dengan memakai data dari tabulasi angket.

Dalam mendeskripsikan data ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu, vertiksasi, penskoran dalam tabulasi data, dan pengkategorian skor.

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan.

Hasil Penelitian dan pembahasan

1. Faktor Instrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam.

(4)

Berdasarkan temuan penelitian dapat diketahui Faktor instrinsik penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam secara umum 72,41% tergolong kategori banyak, dengan demikian keluarga pasien banyak mengalami kecemasan yang berasal dari dalam diri pribadinya sendiri.

Berikut diuraikan keterangan berdasarkan masing-masing indikator:

a. Faktor Instrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari segi Usia.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam dari segi usia terdapat sebanyak 41,37%

pada kriteria cukup banyak.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa faktor usia menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa kecemasan itu dapat terjadi pada semua usia lebih sering pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita, sebagian besar kecemasan terjadi pada umur 21-45 tahun.

b. Faktor Instrinsik Faktor Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari segi Pengalaman.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam dari segi pengalaman terdapat sebanyak 48,27% pada kategori banyak.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa faktor pengalaman keluarga pasien menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa Pengalaman awal ketika dalam pengobatan merupkan pengalaman yang sangat berharga yang terjadi pada individu terutama untuk masa-masa yang akan datang.

Pengalaman awal ini merupakan bagian penting dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental keluarga pasien dikemudian hari. Apabila pengalaman pertama keluarga pasien tidak baik maka kecemasan yang dirasakannya akan melunjak tinggi.

c. Faktor Instrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari segi Konsep Diri.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam dari segi konsep diri terdapat sebanyak 58,52% pada kategori banyak.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa konsep diri keluarga pasien menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu terhadap dirinya dan mempengaruhi individu berhubungan dengan orang lain.

Peran adalah pola asuh, sikap, perilaku dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.

2. Faktor Ekstrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam dari segi faktor ekstrinsik

(5)

terdapat sebanyak 72,00% pada kategori banyak.

Berikut diuraikan keterangan berdasarkan masing-masing indikator:

a. Faktor Ekstrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari segi Kondisi Medis.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam sebanyak 58,62% pada kategori banyak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa terjadinya gejala kecemasan yang berhubungan dengan kondisi medis sering ditemukan walaupun insiden gangguan berpariasi untuk masing-masing kondisi medis misalnya, pada pasien sesuai hasil pemeriksaan hasil perbedaan dengan apa yang dirasakan oleh pasien, hal ini akan mempengaruhi kecemasan keluarga pasien. Sebaliknya pada pasien dengan diagnosis baik tidak terlalu mempengaruhi kecemasan keluarga pasien.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa kondisi medis menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

b. Faktor Ekstrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari segi Akses Informasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam sebanyak 62,06% pada kategori banyak.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa akses informasi menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit

dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa pemberitahuan tentang sesuatu agar orang membentuk pendapatnya berdasarkan sesuatu yang diketahuinya. Informasi adalah segala sesuatu yang didapatkan pasien (keluarga pasien) sebelum pelaksanaan tindakan dari perawat.

c. Faktor Ekstrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari Tingkat Sosial Ekonomi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam sebanyak 51,72% pada kategori banyak

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat sosial ekonomi menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa status sosial ekonomi juga berkaitan dengan kesehatan seseorang, berdasarkan hasil penelitian Durham diketahui bahwa masyarakat kelas ekonomi rendah prevalensi psikiatriknya lebih banyak. Jadi keadaan ekonomi yang rendah atau tidak memadai dapat mempengaruhi kecemasan pada pasien dan keluarga pasien dalam menjalani perawatan.

d. Faktor Ekstrinsik Penyebab Kecemasan Keluarga Pasien Rawat Inap Bangsal Kebidanan dan Bangsal Penyakit Dalam dari segi Komunikasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam sebanyak 55,17% pada kategori banyak.

(6)

Berdasarkan pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi menjadi faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah Pariaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan dan Sadock,1997 (Lutfa dan Arina, 2008:188) bahwa komunikasi sangat dibutuhkan bagi perawat dan keluarga pasien. Terlebih dahulu bagi pasien yang menjalani perawatan, hampir sebagian pasien yang akan menjalani perawatan mengalami kecemasan.

Keluarga pasien sangat membutuhkan penjelasan yang baik dari perawat.

Komunikasi yang baik antara mereka akan menentukan pengobatan selanjutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum daerah (RSUD) Pariaman. Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Faktor instrinsik penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum 72,41% tergolong dalam kategori banyak .

b. Faktor ekstrinsik penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di rumah sakit umum 62,06% tergolong dalam kategori banyak.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran bagi:

a. Bagi keluarga pasien, agar dapat mengetahui faktor penyebab kecemasan dan bisa mengatasi agar tidak terjadi kecemasan. Keluarga pasien agar lebih memahami pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.

b. Bagi Pegawai kesehatan, agar lebih meningkatkan lagi pelayanan medis,

rohaniah dan spiritual terhadap pasien, dapat memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan pasien agar keluarga pasien merasa nyaman.

c. Bagi Konselor rumah sakit, sebagai masukan dan pedoman untuk memberikan informasi baru kepada keluarga pasien rawat inap penyakit dalam.

d. Bagi Pimpinan Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar menjadi pertimbangan pengembangan ilmu BK di pelayanan rumah sakit maupun di instlansi lembaga pemerintahan.

e. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan lebih menambah wawasan dan pemahaman dalam melaksanakan penelitian dan juga mengetahui faktor penyebab kecemasan keluarga pasien rawat inap bangsal kebidanan dan bangsal penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. (2013). Konseling Kesehatan Mental. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Burhanuddin, Yusak. (1999). Kesehatan Mental. Bandung: CV Pustaka Setia

Hawari, Dadang. (2013). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta:

Badan Penerbit FKUI.

Hartono & Soedarmadji. (2012). Psikologi Konseling Edisi Revisi. Jakarta:

Pranada Media Group.

Lutfa, Umi & Maliya, Arina. (2008). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam Tindakan Kemoterapi Di Rumah sakit DR. Moewardi Surakarta.

Jurnal Berita Ilmu Keperawatan ,

(7)

ISSN 1997-2697, Vol. 1 No. 4.

Hlm. 188-191.

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Ridwan. (2013). Belajar Mudah untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Persepsi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Solok bahwa perencanaan pembangunan jalan ini sangat bagus untuk

Blok I yang mengalami kerusakan paling parah dibangun kembali oleh Pemerintah Kota Pemko, pada saat pembangunan berlangsung, agar pedagang tetap melakukan kegiatan jual beli, maka

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Januari 2016 di Kenagarian Koto Anau Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok dimana peneliti melihat adanya lansia yang

Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel ̅ S Eksperimen 77,51 11,53 97 52 Kontrol 71,78 15,50 100 41 Sesuai dengan hipotesis dalam

3 dilapangan, maka diperoleh data umum profil keterampilan membaca mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat, dapat dilihat sebagai berikut: Berdasarkan hasil angket

Sifat pH tanah berdasarkan hasil pengukuran pH tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing penelitian seperti tersaji pada tabel 17, maka terdapat dua kategori

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja jenis fitoplankton serta bagaimana kondisi fisika kimia perairan pada Telaga Puti Sangka Bulan di Gunung Talamau Kecamatan Pasaman

Menunjukkan bahwa profil komunikasi peserta didik ditinjau dari segi budaya tahu jo kato mandaki berada pada kategori baik terungkap bahwa terdapat 2 peserta didik berada pada