t t
t
DAMPAK
PE},TBANGTINANBALAI PENDIDIKAN DAl\
PELATIHAN ILMU PELAYARAN
(BPPTP)TERHADAPPEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KORONG
TIRAM NAGARI TAPAKIS KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEI\
PADAIYG
PARIAMAI{
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI)
WILDA GUSNILAWATI
12030019
::ffir" --*.'-^.-^'^ -.
" h/
*WN
ELSA, M.Pd
PROGRAM STUDI PEI\DII}IKAN GEOGRAFI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAI{ DAN ILMU PEIIDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADAI\tG 2016
f-..
The Impact Of Development Education Centers And Training Seamanship (BP2IP) To The Economy Of Sosiaty In Korong Tiram, Tapakakis, Ulakan Tapakis Sub-District Padang Pariaman Regency
by :
Wilda Gusnilawati* Erna Juita** Elsa***
*Geography Education Departmen Of STKIP PGRI Sumatera Barat
** Lecturer at Geography Education Department Of STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The purpose of this research is to get the data, described and analyze the livelihoods, incomes and development of the region.
The type of research used in this research was descriptive research with a population of 92 (heads of family) consisting of 417 inhabitants. Sampling technique that is the total number of respondents where sampling as much as 92 KK. The technique of using the formula percentage to saw the tendency of each variable.
The results of the data analysis showed that : (1) Changing livelihoods In Korong Tiram, Tapakakis, Ulakan Tapakis Sub-District Padang Pariaman Regency that were once society working as fishermen changed to merchants with a percentage of 45,7% (2) Monthly revenue generated in the society of Korong Tiram, Tapakakis, Ulakan Tapakis Sub-District Padang Pariaman Regency as much as Rp.2000.000 with percentage of 43,5% (3) Development of the region the vulnerability of the coastal region In Korong Tiram, Tapakakis, Ulakan Tapakis Sub-District Padang Pariaman Regency was already done by the existing access road with a percentage of 54,3%. There fore it can be concluded that the construction of BP2IP to the economy of communities in Korong Tiram was very helpful in improving economic activities such as trade and to develop towards better conditions in Korong Tiram, Tapakis.
Keywords: Livelihood, Incomes and Development Of The Region.
PENDAHULUAN
Pembangunan pada hakikatnya adalah merupakan suatu proses kemajuan dan perbaikan yang terus menerus menuju kepada tercapainya tujuan yang di inginkan. Secara umum, tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih merata dan adil.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka segenap potensi dan sumber daya pembangunan yang ada harus di alokasikan secara efisien dan efektif demi peningkatan produksi secara keseluruhan, Andriany (2011:01)
Pelaksanaan pembangunan dalam segala aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan komponen yang ada dalam masyarakat. Salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah melakukan pembangunan sarana dan prasarana fisik di samping meningkat sumbar daya manusia (SDM) (Oktora, 2011:01).
Berdasarkan Kadin Indonesia Jetro (2006) dalam Afandi (2011:01) Pembangunan infrastruktur merupakan suatu strategi dalam penyediaan sarana yang utama untuk itu seperti diungkapkan dalam infrastruktur Indonesia yaitu prinsip dasar penyediaan infrastruktur secara keseluruhan antara lain:
infrastruktur merupakan katalis bagi pembangunan. Ketersediaan infrastruktur dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.Hampir dalam semua aktifitas masyarakat dan pemerintah, keberadaan infrastruktur merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar. Keterkaitan Infrastruktur dengan berbagai aspek.
Keberhasilan kerjasama Pemerintah dan Swasta memerlukan kondisi yang harus dipenuhi, yaitu: (a) Stabilitas kerangka ekonomi makro; (b) Sektor keuangan yang
efisien dan berkembang; (c) Kerangka kebijakan yang mantap; (d) Penerimaan proyek yang berkelanjutan; (e) Adanya mekanisme arbitrase atau penyelesaian penyelisihan yang jelas; (f) Undang-Undang perbankkan yang berkembang dengan baik dan (g) Adanya investasi pendamping dari pinjaman pemerintah/ekuitas/subsidi (Kewajiban Sektor publik).
Infrastruktur atau prasarana dan sarana fisik, di samping memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan juga terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau region. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki kelengkapan sistem infrastruktur lebih baik biasanya mempunyai tingkat kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula, Departemen Pekerjaan Umum (2006) dalam Sudaryadi (2007:01).
Adanya aksesibilitas ini diharapkan dapat mengatasi beberapa hambatan mobilitas seperti yang berhubungan dengan mobilitas fisik, misalnya mengakses jalan raya, pertokoan, gedung perkantoran, sekolah, pusat kebudayaan, lokasi industri dan rekreasi. Dan seperti aktivitas non fisik misalnya kesempatan untuk bekerja, memperoleh pendidikan, mengakses informasi, mendapat perlindungan dan jaminan hukum, Kartono (2001) dalam Anwar (2011:09).
BP2IP singkatan dari (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran) di padang pariaman ini adalah BP2IP ketujuh di Indonesia dan yang ketiga di Sumatera. Di Sumatera sebelumnya telah dibangun BP2IP di Palembang dan Aceh. Sementara tiga lagi ada di Barombong, Sorong, Surabaya, Jayapura.
Seperti dilansir sebelumnya oleh Humas Kabupaten Padang Pariaman, pembangunan proyek BP2IP ini akan mampu meningkatkan ekonomi warga Padang Pariaman.
pembangunan BP2IP ini sendiri sudah
berlangsung semenjak bulan desember tahun 2012. Sumber: 19 Oktober 2013.
Berdasarkan hasil observasi kamis, 18 februari 2016 peneliti dengan masyarakat setempat diketahui sebelum adanya pembangunan BP2IP ini perekenomian masyarakat yang ada di korong tiram hanya sedikit yang berdagang disekitar area tersebut, yang dulu jarak tempuhnya dekat dan kini semakin jauh sehingga pemukiman warga yang tinggal disitupun memanfaatkan aktivitas ekonomi seperti berdagang buah,tambal band dan lain-lain. Dan Setelah dibangunnya BP2IP terlihat banyak sekali perubahan yang terjadi pada mayarakat khususnya dibidang ekonomi.
Dapat dilihat dari adanya peningkatan kegiatan ekonomi di masyarakat Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. Aktivitas ekonomi ini berupa banyaknya pedangang- pedagang yang mulai membuka usahanya disepanjang jalur BP2IP di Korong Tiram.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pembangunan BP2IP yang ada di Tiram Kabupaten Padang Pariaman melalui suatu penelitian yang berjudul; Dampak Pembagunan Balai Pendidikan Dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Terhadap Perekonomian Masyarakat Di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2014:3)
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan,yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang berada di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. Jumlah penduduk di Korong Tiram
sebanyak 92 KK yang terdiri dari 417 jiwa.
Berdasarkan populasi dalam penelitian maka responden penelitian diambil secara total samplig dengan proporsi 100% dari jumlah kepala keluarga yang ada di Korong Tiram, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 92 KK (Kepala Keluarga).
Definisi Operasional Variabel, variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Mata pencaharian, dapat dilihat dari jenis mata pencaharian yang menjadi indikator sebagai berikut:pertanian, perkebunan ,perdagangan, bengkel, nelayan, pns dan tukang, 2.
Pedapatan, adapun indikator sebagai berikut:
pendapatan pokok dan pendapatan sampingan, 3. Pengembangan wilayah, adapun indicator sebagai berikut: pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. HASIL PENELITIAN
Terjadi perubahan Mata Pencaharian di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman yang dulunya masyarakat bekerja sebagai nelayan berubah menjadi pedagang dengan persentase 45,7%, seterusnya masalah Pendapatan perbulan yang dihasilkan masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman sebanyak Rp.2000.000 dengan persentase 43,5% dan masalah Pengembangan Wilayah di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman sudah terlaksana dengan adanya akses jalan dengan persentase 54,3%.
b. PEMBAHASAN
Pertama, dari hasil penelitian tentang pekerjaan masyarakat sebelum adanya pembangunan BP2IP lebih dominan pada pekerjaan nelayan sebanyak 38 responden (41,3%), Pekerjaan masyarakat setelah adanya pembangunan lebih dominan pada pekerjaan berdagang sebanyak 42 responden (45,7%).
Perubahan pekerjaan lebih dominan pada pekerjaan nelayan menjadi pedagang sebanyak
37 responden (40,2%), Pekerjaan sampingan masyarakat dalam pembangunan lebih dominan pada pekerjaan nelayan sebanyak 31 responden (33,7%), perbandingan pendapatan pekerjaan pokok dan sampingan lebih dominan pada pekerjaan pokok yang lebih besar karena mencukupi kebutuhan rumah tangga sebanyak 41 responden (44,6%), memanfaatkan kawasan pembangunan BP2IP lebih dominan memanfaatkan dalam usaha membuka warung sebanyak 49 responden (53,3%) dan masyarakat tidak memanfaatkan lahan dalam pekerjaan sampingan sebanyak 39 responden (42,4%).
Hal tersebut di atas sesuai dengan yang di katakan Fajar Hatma (2003) dalam Prambudi (2010:7) bahwa mata pencaharian adalah perubahan mata pencaharian atau biasa disebut transformasi pekerjaan yaitu pergeseran atau perubahan dalam pekerjaan pokok yang dilakukan manusia untuk hidup dan sumber daya yang tersedia untuk membangun kehidupan yang memuaskan. Jadi penelitian ini terdapat kesesuaian antara kajian teori dengan hasil penelitian bahwa terjadinya perubahan mata pencaharian dengan adanya pembangunan BP2IP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran) di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman yang dulunya nelayan menjadi pedagang.
Kedua, Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai dampak pembangunan balai pendidikan dan pelatihan ilmu pelayaran (BP2IP) terhadap perekonomian masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman, ditemukan bahwa pendapatan perbulan dari masyarakat Rp.2.000.000 sebanyak 40 responden (43,5%), pemenuhan kebutuhan dari pendapatan masyarakat menjawab cukup dalam memenuhi kebutuhan hidup dari pendapatan yang di hasilkan oleh masyarakat tersebut sebanyak 64 responden (69,6%), kepuasan terhadap penghasilan menjawab
cukup puas dari pekerjaan terhadap penghasilan sebanyak 43 (46,7%), anggaran pengeluaran perbulan lebih dominan pada anggaran Rp.500.000-Rp.1.000.000 sebanyak 37 responden (40,2%), keberhasilan menabung setiap bulannya menjawab jarang di karenakan yang di dapat masyarakat hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari sebanyak 56 responden (60,9%), jumlah tanggungan dalam keluarga menjawab 5 orang sebanyak 62 responden (67,4)%, kegunaan pendapatan terbesar menjawab biaya kebutuhan keluarga sebanyak 56 responden (60,9%).
Hal tersebut di atas sesuai dengan yang di katakan Syafiii (2001:204) pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi, perdagangan, memberikan jasa atau aktivitas lain yang bertujuan meraih keuntungan. Jadi penelitian ini terdapat kesesuaian antara kajian teori dengan hasil penelitian bahwa terjadinya pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya pembangunan BP2IP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran) di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman ini meningkat sebanyak (Rp.2.000.000).
Ketiga, Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai dampak pembangunan balai pendidikan dan pelatihan ilmu pelayaran (BP2IP) terhadap perekonomian masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman, ditemukan bahwa pekerjaan yang telah diselesaikan di korong tiram menjawab berdagang sebanyak 62 responden (67,4%), pembangunan yang telah terlaksana di Korong Tiram yaitu akses jalan sebanyak 50 responden (54,3%), pendapatan setelah adanya pembangunan BP2IP menjawab meningkat sebanyak 31 responden (33,7%), jumlah orang berdagang di korong tiram menjawab 50 orang sebanyak 51 responden (55,4%), ketercapaian
pendapatan terhadap pertumbuhan ekonomi menjawab sangat sesuai sebanyak 45 responden (48,9%), perkembangan wilayah terhadap pembangunan rata-rata menjawab menguntungkan sebanyak 54 responden (58,7%) karena telah memberikan keuntungan masyarakat sekitar dan pemahaman tentang pembangunan BP2IP menjawab paham sebanyak 38 responden (41,3%) di karenakan masyarakat paham akan pendapatan yang di peroleh dari adanya pembangunan BP2IP.
Hal tersebut di atas sesuai dengan yang di katakan Anwar (2005:9) pengembangan wilayah adalah pembangunan wilayah dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan wilayah yang mencakup aspek- aspek pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan yang berdimensi lokasi dalam ruang dan berkaitan dengan aspek sosial ekonomi wilayah. Jadi penelitian ini terdapat kesesuaian antara kajian teori dengan hasil penelitian bahwa terjadinya pengembangan wilayah sebelum dan sesudah adanya pembangunan BP2IP sudah berjalan dengan lancar yang mana masyarakat sudah merasakan perubahan sejak adanya pembangunan BP2IP di Korong Tiram di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dampak pembangunan BP2IP terhadap mata pencaharian masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman pada umumnya yang dulunya nelayan kini menjadi pedagang sebanyak 42 responden dengan persentase 45,7%.
2. Dampak pembangunan BP2IP terhadap pendapatan masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman
pada umunya pendapatan perbulan yang dihasilkan masyarakat adalah Rp.2.000.000 sebanyak 40 responden dengan persentase 43,5%.
3. Dampak pembangunan BP2IP terhadap pengembangan wilayah masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman pada umumnya pembangunan yang sudah terlaksana di korong tiram adalah akses jalan sebanyak 50 responden dengan persentase 54,3% .
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:
1. Masyarakat harus bisa meningkatkan produktifitas dalam usaha untuk memajukan pembangunan BP2IP di Korong Tiram Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Pariaman agar sesuai dengan harapan masyarakat.
2. Diharapkan kepada masyarakat agar dapat menambah pekerjaan selain berdagang, agar pendapatan masyarakat di Korong Tiram lebih meningkat lagi.
3. Disarankan kepada pemerintah agar dapat meningkatkan sumber daya manusia melalui sosialisasi maupun pelatihan terhadap masyarakat di Korong Tiram Nagari Tapakis dan pemerintah sebaiknya memberikan perhatian yang lebih kepada masyarakat sehingga tingkat kesejahteraan meningkat.
4. Dengan pendapatan yang lebih mencukupi hendaknya Masyarakat di Korong Tiram bisa lebih sejahtera dan bisa memikirkan kehidupan baik segi sosial dan pendidikannya.
DAFTAR PUSATAKA
Afandi.2011.Bandung.http://stialanbandung.ac .id/index.php?option=com_content
&view=article&id=458:pembangu
nan-infrastruktur-sebagai- pendukung-bagian-
kedua&catid=12:artikel&Itemid=8 5. Diakses 11 november 2015, pukul 07.00 WIB
Andriany, Fina. 2011. Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Sosial-Ekonomi Masyarakat Di Desa Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten RokanHilir. Skripsi Arikunto, Suharsimi.2014. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta Djakapermana, Ruchat. Deni.2010.
Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. Jakarta : IPB Press
http://www.infosumbar.net.2013/berita/bp2ip- padang-pariaman-adalah-yang- ketujuh-di-indonesia. Diakses 23 januari 2016
Khoirul, Anwar. 2011. Pemanfaatan Data Citra Penginderaan Jauh Untuk Analisis Aksesibilitas Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Kudus.
Semarang: FIS UNNES. Skripsi Nisa, Hoirun. 2014. Analisis potensi dan
pengembangan wilayah kabupaten lebak provisi banten. Semarang.
UNDIP. Skripsi
Oktora, Roni. 2011. Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Solok Provinsi Sumatera Barat. Semarang.
UNDIP. Tesis
Pambudi, Wicaksono. Eko.2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah.
Semarang. UNDIP. Skripsi
Prambudi, Imam. 2010. Perubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat di desa
membalog, kecamatan membalong, belitung. FISIPOL UNS. Skripsi Sudaryadi. 2007. Dampak Pembangunan Jalur
Jalan Lintas Selatan Terhadap Output Sektor Produksi Dan Pendapatan Rumah Tangga Jawa Tengah (Simulasi Snse Jawa Tengah 2004. Semarang. UNDIP.
Tesis