• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecamatan Pancung Soal merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Topografi daerah Kecamatan Pancung Soal datar dan berbukit-bukit sebagai perpanjangan bukit barisan. Saat ini Kecamatan Pancung Soal mempunyai 11 Nagari, dan 50 Jorong.

Potensi terbesar Kecamatan Pancung Soal terletak pada kelapa sawit dan padi. Disamping itu Kecamatan Pancung Soal juga merupakan salah satu daerah penghasil ikan laut utama di Pesisir Selatan Sumatera Barat.1

Ikan merupakan salah satu komoditas utama bagi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di daerah, maupun kota, dan komoditas ini banyak terdapat di sepanjang pantai yang diupayakan oleh masyarakat di beberapa daerah yang berada disepanjang pesisir pantai. Oleh sebab itu sebagian besar masyarakat yang berada di wilayah pinggiran pantai, lebih banyak memanfaatkan sumber daya laut terutama dari hasil usaha menangkap ikan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup.

Kenagarian Pasir Ganting merupakan salah satu nagari yang terletak di Kecamatan Pancung Soal sebagai daerah penghasil ikan potensial di Sumatera Barat. Hal ini didukung oleh letak daerah yang berhubungan langsung dengan perairan laut, yaitu Samudra Hindia.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Sehubungan dengan batasan masalah diatas, maka permasalahan penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana usaha pengolahan ikan kering yang dijalankan nelayan Nagari Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisr Selatan dari tahun 1990-2012 ?

2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat setelah menekuni usaha pengolahan ikan kering di Nagari Pasir

1 Statistik Daerah Kecamatan Pancung Soal Tahun 2000

Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Mendiskripsikan usaha pengolahan ikan kering yang dijalankan masyarakat Nagari Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan tahun 1990- 2012.

b. Mendiskripsikan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setelah menekuni usaha pengolahan ikan kering di Nagari Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Dapat menambah pendaharaan dan khasanah ilmu pengetahuan khususnya mengenai masyarakat pengolah ikan kering di Nagari Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan masukan bagi dinas dan instansi terkait yang erat hubungannya dengan masyarakat pengolah ikan kering di Nagari Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

c. Dapat kiranya dijadikan sebagai masukan dan sekaligus acuan bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan penelitian sejarah, khususnya menyangkut masyarakat pengolah ikan kering di Nagari Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.

D. Tinjauan Pustaka 1. Kerangka Konseptual

Penelitian ini dikategorikan pada sejarah sosial ekonomi. Menurut Sartono Kartodirjo studi sejarah sosial ekonomi biasanya meliputi aspek-aspek

(3)

sosial dan ekonomi dalam masyarakat.2 Menurut Kuntowijoyo sejarah sosial juga menpunyai hubungan yang erat dengan sejarah ekonomi sehingga menjadi semacam sejarah sosial ekonomi.

Menurut Mestika Zed dan Emizal Ambri sejarah sosial kajiannya meliputi seluruh lingkup kehidupan dan kebudayaan dalam masyarakat.3

2. Studi Relevan

Tulisan tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan telah banyak dilkukan oleh peneliti-peneliti terdahulunya, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh. Syafitri Dahsan, yang menulis tentang “ Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Di Painan (1997-2007)”

Selanjutnya Maybet Yumilheldi, yang menulis tentang “ Usaha Ikan kering dan Kondisi Sosial ekonomi Nelayan Kengarian Air Bangis (1970- 2001)”

E. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan penelitian, digunakan teknik- teknik penelitian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam penulisan sejarah dalam penelitian yang menggunakan empat langkah yaitu :

1. Heuristik

Heuristik adalah kegiatan untuk mengumpulkan data-data yang diperoleh dari dua jenis sumber yaitu : sumber sekunder dan primer.

Sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian perpustakaan, dengan cara memahami buku-buku yang relevan serta berkaian dengan masalah sejarah social ekonomi.

2. Kritik Sumber

Melakukan kritik sumber yaitu data yang sudah di lakukan kemudian diseleksi sehingga diketahui apakah data tersebut dapat digunakan atau tidak.

3. Interpretasi

2 Sartono Kartodirdjo. Pendekatan Ilmu Sejarah Dalam Metodologi Sejarah. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1993) Hlm. 51

3 Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah (Yogyakarta:

Tiara wacana, 1994), hal 33

Interpretasi adalah data yang diperoleh dari lapangan hasil wawancara dan data sekunder dan studi ke perpustakaan kemudian di analisis dan diinterpretasi dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti sehingga terdapat fakta yang siap disajikan.

4. Historiografi

Historiografi adalah menulis dalam bentuk karya ilmiah setelah didapati dan fakta yang betul- betul akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk skripsi.

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Sejarah dan Letak Geografis Kenagarian Pasir Ganting Kenagarian Pasir Ganting merupakan nagari yang baru dimekarkan dari nagari Muaro Sakai berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 10 tahun 2007.

Kenagarian Pasir Ganting merupakan salah satu Kenagarian di Kabupaten Pesisir Selatan. Secara astronomis, Kenagarian Pasir Ganting terletak pada 100052’30” – 100056’21” BT dan 1080’05” – 20’07’30” LS. Luas Kenagarian Pasir Ganting± 49,0 km2. Batas Kenagarian Pasir Ganting sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan kecematan lingo sari baganti 2. Sebelah selatan berbatasan dengan

kecamatan Kecamatan Silaut 3. Sebelah Timur berbatasan dengan

Nagari Teluk Kualo

Inderapura,Muara Sakai Inderapura dan Nagari Teluk Amplu Inderapura

4. Sebelah Barat Berbatasan dengan Samudra Indonesia.(Sumber:

Kantor Wali Nagari Pasir Ganting,2012)_

B. Penduduk

Secara teoritis disebutkan bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu dasar modal pembangunan. Hal ini dimaksudkan apabila jumlah penduduk yang besar dapat dibudayakan sesuai kodrat keahlian dan bidang kerjanya masing-

(4)

masing. Sebaliknya apabila jumlah penduduk yang besar jadi tidak dapat dibudayakan dan dikendalikan secara bijak dari terencana bahkan akan menjadi besar pembangunan.

C. Keadaan Sosial Budaya

Di Kenagarian Pasir Ganting keadaan sosial budaya terjaga dengan baik dan harmonis karena adanya keyakinan dari seluruh penduduk Nagari untuk selalu menjaga toleransi dan kerukunan dalam kehidupan sehari-harinya. Walaupun antara suku Minangkabau dengan Jawa banyak terdapat perbedaan namun perbedaan itu dijadikan sebagai kekuatan dalam membangun Nagari.

D. Pemerintahan Kenagarian Pasir Ganting Pemerintah Nagari adalah pemerintahan yang tidak memisahkan urusan pemerintahan dari urusan masyarakat hukum adat. Pemerintahan Nagari menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 21 Tahun 2001 terdiri dari Pemerintahan Nagari dan Dewan Perwakilan Nagari.

Struktur Pemerintahan Nagari terdiri dari : 1. Walinagari

2. Perangkat Pemerintah Nagari, yang terdiri dari ;

Sekretais Nagari, Kepala Urusan Pemerintah Nagari dan Urusan Kemasyarakatan, Kepala Urusan Pembangunan, Kepala Urusan Keuangan, dan Kepala Kampung.

E. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kenagarian Pasir Ganting kebanyakan adalah nelayan, pemilik ternak, petani dan PNS.Hal ini tidak terlepas dari letak daerah Kenagarian Pasir Ganting yang berada di pinggir pantai dan dekat pusat pemerintahan.

Pekerjaan penduduk Kenagarian Pasir Ganting yang lain diantaranya adalah pedagang, guru, atau industri kecil.

BAB III

INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN NAGARI PASIR GANTING KECAMATAN PANCUNG

SOAL KABUPATEN

PESISIR SELATAN TAHUN 1990-2012

A. Industri Pengolahan Ikan Kering

1. Usaha pengolahan ikan kering di Sumatra Barat

Propinsi Sumatra Barat mempunyai kawasan laut termasuk Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) seluas 186.580 km dengan garis pantai sepanjang 375 km mulai dari Pasaman Barat sampai ke Pesisir Selatan4. Sumatra Barat merupakan salah satu daerah penghasil ikan laut utama dan potensial di pulau Sumatera.

B. Keterlibatan Nelayan

1. Keterlibatan dalam Industri

Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar dari sumber-sumber perusahaan-perusahaan juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam operasi perusahaan pabrik.

C. Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan 1990-2012 1. Kehidupan Sosial Ekonomi pada Periode

Awal Industry (tahun 1990)

Banyaknya jenis dan jumlah industri pengolahan ikan tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan pesisir, tetapi juga dapat menguatkan perekonomian nasional

2. Perkembangan tahun 2000 - 2012

Pada masa awal nelayan mengelola ikan kering ke Nagari Pasir Ganting mereka masih belum mengerti cara pengolahan yang baik. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka kemampuan nelayan dalam mengolah ikan kering meningkat sehingga harga jual ikan kering lebih baik. Pada tahun 2000 – an, banyak nelayan yang memulai usaha menjadi pengolah ikan kering karena secara ekonomi menjadi

4 Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan perikanan Sumatra Barat Tahun 2004

(5)

pengolah ikan kering lebih menjanjikan dan tidak ada pekerjaan lain.5

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Masyarakat Nelayan Nagari Pasir Ganting memulai pengolahan ikan kering tahun 1990. Awal pengolahan ikan kering dilakukan dengan cara sederhana dan dipasarkan secara lokal. Perkembangan pengolahan ikan kering di Nagari Pasir Ganting terjadi mulai tahun 2000-an, ditandai dengan meningkatkan produksi ikan kering dan bertambahnya jumlah Nelayan yang mengelola ikan kering. Bertambahnya produksi ikan kering tersebut berarti meningkat pula pendapatan.

Semakin baiknya kehidupan sosial ekonomi nelayan pengolah ikan kering menyebabkan terjadinya gaya hidup, dimana nelayan menjadi lebih konsumtif terhadap barang-barang kebutuhan sekunder dan perumahan

B. Saran

Sebaiknya nelayan di nagari pasir ganting tidak berlaku konsumtif ketika terjadi lonjakan produksi ikan kering dan meningkatnya pendapatan hendaknya dapat menabung untuk keperluan masa depan.

Apalagi harga ikan kering sifatrnya fluktuatif, kadang tinggi kadang rendah sehingga pendapatan tidak selalu tinggi.

Disamping itu, nelayan lebih meningkatkan lagi produksi sehingga pendapatan lebih tinggi.

5 Wawancara dengan Ros, wawancara tanggal 10 Mei 2014

Diharapkan juga nelayan untuk mencari sumber penghidupan yang lain di samping sebagai pengolah ikan kering.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip

BPS. Sumatera Barat Dalam Angka. Bappeda Propinsi Sumatera Barat. 2000.

Statistik Daerah Kecamatan Pancung Soal Tahun 2000

Dokumen Nagari Pasia Gantiang. Monografi Nagari Pasia Gantiang. (Pasia Gantiang: Wali Nagari. 2011)

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikan. ( Biro Hukum Dan Organisasi Departemen Kelautan Dan Perikanaan.

2004)

A. Buku :

Sartono Kartodirdjo. Pendekatan Ilmu Sejarah Dalam Metodologi Sejarah. (Jakarta:

Gramedia. 1991)

Ginandjar Kartasasmita. Pemabangunan Untuk Rakyat. (Jakarta: Cides. 1996)

Soerjono Soekanto. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. (Jakarta: Ghalia. 1984)

Usman Pelly, Teori-Teori Sosial Budaya, (Jakarta,Depdikbud, 1994)

Gusti Asnan, Dunia Maritime Pantai Barat Sumatera. (Yogyakarta: Ombak,2012)

Nasikum, Sistem Sosial Indonesia.

(Jakarta:Grafindo.2005)

(6)

Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah (Yogyakarta:

Tiara wacana, 1994)

B. Sumber :

Wira. Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Kelurahan Pasi Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Padang, (Skripsi, 2003)

Maybet Yumiheldi. Usaha Ikan Kering Dan Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Kenagarian Air Bangis 1970-2001. (Skripsi, 2005)

Syahfitri Dahsan. Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan Di Painan (1997-2001). (Skripsi 2003)

Nova Febriana. Kehidupan Sosial Ekonomi Pekerja Perempuan Industri Ikan Kering Di kenagarian Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (1998 – 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan peraturan Depdagri No 12 tahun 2007 penskoran yang telah dilakukan terhadap masing-masing jorong tingkat pendidikan penduduk di nagari Padang Mentinggi kabupaten pasaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Konservasi Lahan Rawan Longsor Bukit Kancai Nagari Pulasan

Hal ini sesuai dengan pendapat Wietoler, 2007 bahwa masyarakat dengan pengetahuan dan kearifan lokal telah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman

Kehidupan Sosial Ekonomi Perempuan Penambang Pasir Bukit Di Nagari Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok 2000-2011 Latar Belakang Munculnya Perempuan Penggali

Berdasarkan dari hasil penelitian Onang-onang pada acara Marhorja Manortor yaitu pesan yang terdapat dalam Sastra Lisan Onang-onang Marhorja Manortor di Sungai Pimping Nagari Padang

Ketiga, pekerjaan pokok masyarakat di objek wista dua Dusun Kampung Sumedang Nagari Nyiur Melambai Pelangai Kabupaten pesisir Selatan, Dusun Sumedang rata-rata sebagai nelayan sebanyak

Ketiga, penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku masyarakat terhadap lingkungan di nagari Bidar Alam kecamatan Sangir Jujuan kabupaten Solok Selatan rata- ratanya adalah 49,14 %

Dengan menggunakan dulang tersebutlah para perempuan pendulang emas mendulang emas mangali.Untuk mendapatkan emas para pendulang harus berebutan untuk mendapatkan pasir atau tanah