• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengapa Allah Membiarkan Penderitaan?

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 107-116)

ber-iman atau tidak menghormati Allah. Tetapi, di Alkitab kita membaca bahwa orang-orang beriman yang takut akan Allah

1, 2. Penderitaan macam apa yang dialami orang-orang dewasa ini, dan hal itu mendorong banyak orang untuk menanyakan apa saja? 3, 4. (a) Apa yang menunjukkan bahwa tidak salah untuk bertanya mengapa Allah membiarkan penderitaan? (b) Bagaimana perasaan Ye-huwa terhadap kefasikan dan penderitaan?

PASALSEBELAS

Mengapa Allah Membiarkan

Penderitaan?

Apakah Allah yang menyebabkan penderitaan di dunia? Sengketa apa yang timbul di Taman Eden? Bagaimana Allah akan meniadakan dampak

mengajukan pertanyaan yang sama. Misalnya, nabi Habakuk bertanya kepada Yehuwa, ”Apa sebabnya engkau memper-lihatkan kepadaku apa yang mencelakakan, dan engkau terus memandang kesusahan semata? Dan mengapa penjarahan dan kekerasan ada di depanku, dan mengapa terjadi perselisihan, dan timbul percekcokan?”—Habakuk 1:3.

4Apakah Yehuwa memarahi nabi Habakuk yang beriman ka-rena bertanya seperti itu? Tidak. Malahan, Allah melestarikan kata-kata Habakuk yang tulus itu dalam catatan Alkitab yang terilham. Allah juga membantu dia lebih memahami berbagai masalah dan membangun iman yang lebih besar. Yehuwa ingin melakukan hal yang sama bagi Anda. Ingatlah, Alkitab meng-ajarkan bahwa Ia ”memperhatikan kamu”. (1 Petrus 5:7) Kebencian Allah terhadap kefasikan dan penderitaan yang di-timbulkannya jauh lebih besar daripada kebencian manusia terhadap hal-hal itu. (Yesaya 55:8, 9) Kalau begitu, mengapa ada begitu banyak penderitaan di dunia?

MENGAPA ADA BEGITU BANYAK PENDERITAAN? 5Orang-orang dari berbagai agama bertanya kepada pemim-pin dan guru agama mereka mengapa ada begitu banyak

5. Apa saja yang kadang-kadang dikatakan untuk menjelaskan alasan penderitaan manusia, tetapi apa yang Alkitab ajarkan?

penderitaan. Sering kali, jawabannya adalah bahwa penderita-an itu sudah kehendak Allah dpenderita-an bahwa sejak dahulu Ia telah menakdirkan segala sesuatu, termasuk kejadian-kejadian yang menyedihkan. Banyak orang diberi tahu bahwa jalan Allah itu suatu misteri atau bahwa orang—bahkan anak-anak—yang me-ninggal itu dipanggil oleh Tuhan untuk tinggal bersama-Nya di surga. Namun, sebagaimana telah Anda pelajari, Allah Yehuwa bukan penyebab hal-hal buruk. Alkitab mengatakan, ”Jauhlah dari Allah yang benar untuk bertindak dengan fasik, dan Yang Mahakuasa untuk bertindak dengan tidak adil!”—Ayub 34:10.

6Tahukah Anda mengapa orang-orang menyalahkan Allah atas semua penderitaan di dunia? Sering kali, mereka me-nyalahkan Allah Yang Mahakuasa karena mereka pikir Dialah penguasa dunia ini. Mereka tidak mengetahui suatu kebenaran yang sederhana tetapi penting yang Alkitab ajarkan. Anda telah mempelajari kebenaran itu di Pasal 3 buku ini. Sesungguhnya, penguasa dunia ini adalah Setan si Iblis.

7Alkitab dengan jelas menyatakan, ”Seluruh dunia berada dalam kuasa si fasik.” (1 Yohanes 5:19) Apabila direnungkan, hal itu masuk akal, bukan? Dunia ini mencerminkan ke-pribadian makhluk roh yang tidak kelihatan itu, yang ”sedang menyesatkan seluruh bumi yang berpenduduk”. (Penyingkap-an 12:9) Set(Penyingkap-an itu penuh kebenci(Penyingkap-an, suka menipu, d(Penyingkap-an kejam. Maka, dunia di bawah pengaruhnya juga penuh dengan keben-cian, tipu daya, dan kekejaman. Itulah satu alasan mengapa ada begitu banyak penderitaan.

8Alasan kedua adalah, sebagaimana dibahas di Pasal 3, sejak pemberontakan di Taman Eden umat manusia tidak sempurna dan berdosa. Manusia yang berdosa cenderung memperebut-kan kekuasaan, dan hal ini mengakibatmemperebut-kan perang, penindasan, dan penderitaan. (Pengkhotbah 4:1; 8:9) Alasan ketiga adalah

6. Mengapa banyak orang menyalahkan Allah atas penderitaan di du-nia?

7, 8. (a) Apa yang menunjukkan bahwa dunia ini mencerminkan ke-pribadian penguasanya? (b) Bagaimana ketidaksempurnaan manusia serta ”waktu dan kejadian yang tidak terduga” ikut menyebabkan pen-deritaan?

”waktu dan kejadian yang tidak terduga”. (Pengkhotbah 9:11) Di dunia ini yang penguasa dan pelindungnya bukan Yehuwa, orang dapat mengalami musibah karena kebetulan berada di tempat yang salah.

9Kita merasa terhibur karena tahu bahwa Allah tidak menye-babkan penderitaan. Ia tidak bertanggung jawab atas perang, kejahatan, penindasan, atau bahkan bencana alam yang meng-akibatkan orang menderita. Namun, kita perlu tahu: Mengapa Yehuwa membiarkan semua penderitaan ini? Jika Ia Mahakua-sa, Ia dapat menghentikannya. Jadi, mengapa Ia tidak bertindak? Allah yang pengasih yang sudah kita kenal pasti pu-nya alasan yang kuat.—1 Yohanes 4:8.

TIMBULNYA SENGKETA YANG SANGAT PENTING 10Untuk mengetahui mengapa Allah membiarkan penderi-taan, kita perlu mengingat lagi awal mula penderitaan. Ketika Setan menyebabkan Adam dan Hawa tidak menaati Yehuwa, timbul suatu pertanyaan yang penting. Setan tidak memper-tanyakan kuasa Yehuwa. Setan pun tahu bahwa kuasa Yehuwa tidak ada batasnya. Tetapi, yang Setan pertanyakan adalah hak Yehuwa untuk memerintah. Setan menuduh Allah sebagai pendusta yang menahan hal-hal baik dari rakyat-Nya, dengan demikian ia menyatakan Yehuwa sebagai penguasa yang buruk. (Kejadian 3:2-5) Setan menyiratkan bahwa keadaan umat ma-nusia akan lebih baik jika mereka tidak diperintah oleh Allah. Hal ini merupakan serangan terhadap kedaulatan Yehuwa, hak-Nya untuk memerintah.

11Adam dan Hawa memberontak terhadap Yehuwa. Mereka seolah-olah mengatakan, ’Kami tidak membutuhkan Yehuwa sebagai Penguasa kami. Kami dapat memutuskan sendiri apa yang benar dan salah.’ Bagaimana cara Yehuwa menyelesaikan sengketa itu? Bagaimana Ia dapat mengajar semua makhluk

9. Mengapa kita dapat yakin bahwa Yehuwa mempunyai alasan yang kuat untuk membiarkan penderitaan berlanjut?

10. Apa yang Setan pertanyakan, dan bagaimana caranya?

11. Mengapa Yehuwa tidak membinasakan saja para pemberontak di Eden?

cerdas bahwa para pemberontak itu keliru dan bahwa cara Dia-lah yang memang terbaik? Ada yang mungkin mengatakan bahwa Allah seharusnya membinasakan saja para pemberontak itu dan menciptakan manusia lagi. Tetapi, Yehuwa sudah me-nyatakan maksud-tujuan-Nya untuk memenuhi bumi dengan keturunan Adam dan Hawa, dan Ia ingin agar mereka hidup da-lam firdaus di bumi. (Kejadian 1:28) Yehuwa selalu memenuhi maksud-tujuan-Nya. (Yesaya 55:10, 11) Selain itu, apabila para pemberontak di Eden disingkirkan, pertanyaan yang timbul mengenai hak Yehuwa untuk memerintah tidak akan terjawab.

12Sebagai gambaran, coba bayangkan cerita ini: Ada seorang guru yang memberi tahu murid-muridnya cara memecahkan suatu soal yang sulit. Kemudian, ada seorang murid yang pan-dai tetapi suka melawan yang menyatakan bahwa cara guru itu salah. Untuk menunjukkan bahwa guru itu tidak pintar meng-ajar, si penentang ini berkukuh bahwa ia tahu cara yang jauh lebih baik untuk memecahkan soal itu. Beberapa murid berpi-kir ia benar, dan mereka juga mulai ikut-ikutan melawan. Apa yang harus dilakukan sang guru? Jika ia mengusir para

penen-12, 13. Berikan gambaran mengapa Yehuwa mengizinkan Setan men-jadi penguasa dunia ini dan mengapa Allah mengizinkan manusia untuk memerintah diri sendiri.

tang, apa dampaknya atas murid-murid yang lain? Bisa jadi me-reka akan berpikir bahwa teman meme-reka dan murid-murid yang bergabung dengannya itulah yang benar. Semua murid lain di kelas barangkali tidak mau lagi merespek sang guru, karena me-ngira ia takut dibuktikan salah. Tetapi, bagaimana seandainya guru itu mengizinkan si penentang untuk menunjukkan kepa-da murid-murid cara dia memecahkan soal itu?

13Apa yang Yehuwa lakukan mirip dengan yang dilaku-kan guru dalam cerita itu. Anda tentu ingat bahwa yang terlibat bukan hanya para pemberontak di Eden. Jutaan ma-laikat ikut menyaksikan. (Ayub 38:7; Daniel 7:10) Cara Yehuwa menangani pemberontakan itu besar dampaknya atas semua malaikat dan akhirnya atas semua ciptaan yang cerdas. Jadi, apa yang telah Yehuwa lakukan? Ia mengizinkan Setan untuk menunjukkan cara dia memerintah umat manusia. Allah juga mengizinkan manusia untuk memerintah diri sendiri dengan pengarahan Setan.

14Guru dalam cerita itu tahu bahwa si penentang dan para pendukungnya salah. Tetapi, ia juga tahu bahwa dengan memberi mereka kesempatan untuk mencoba membuktikan kata-kata mereka, semua murid akan mendapat manfaat. Apa-bila para penentang itu gagal, semua murid yang jujur akan melihat bahwa hanya guru itulah yang cakap mengajar me-reka. Mereka akan memahami alasannya jika belakangan guru itu mengusir siapa saja yang melawan dia. Demikian pula, Yehuwa tahu bahwa semua orang dan malaikat yang ber-hati jujur akan mendapat manfaat jika mereka melihat bahwa Setan dan para pendukungnya gagal dan bahwa manusia tidak dapat memerintah diri sendiri. Seperti Yeremia pada zaman da-hulu, mereka akan belajar kebenaran yang sangat penting ini, ”Aku tahu benar, oh, Yehuwa, bahwa manusia tidak mempu-nyai kuasa untuk menentukan jalannya sendiri. Manusia, yang berjalan, tidak mempunyai kuasa untuk mengarahkan langkah-nya.”—Yeremia 10:23.

14. Apa manfaatnya keputusan Yehuwa untuk mengizinkan manusia memerintah diri sendiri?

MENGAPA BEGITU LAMA?

15Tetapi, mengapa Yehuwa membiarkan penderitaan ber-langsung begitu lama? Dan, mengapa Ia tidak mencegah terjadinya hal-hal buruk? Nah, perhatikan dua hal yang ti-dak dilakukan guru dalam cerita itu. Pertama, ia titi-dak menghentikan murid yang menentang itu ketika dia menge-mukakan caranya. Kedua, ia tidak membantu si penentang membuktikan kata-katanya. Demikian pula, perhatikan dua hal yang Yehuwa tetapkan untuk tidak Ia lakukan. Pertama, Ia tidak menghentikan Setan dan para pendukungnya yang mencoba membuktikan diri benar. Jadi, mereka perlu diberi waktu. Sela-ma ribuan tahun sejarah Sela-manusia, orang-orang dapat mencoba segala macam bentuk pemerintahan buatan mereka sendiri. Manusia telah membuat kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan bidang-bidang lain, tetapi ketidakadilan, kemiskinan, keja-hatan, dan perang semakin menjadi-jadi. Pemerintahan manusia sekarang telah terbukti gagal.

16Kedua, Yehuwa tidak membantu Setan memerintah dunia ini. Seandainya Allah mencegah, misalnya, kejahatan yang me-ngerikan, maka bisa jadi orang akan berpikir bahwa manusia barangkali bisa memerintah diri sendiri tanpa menimbulkan hal-hal buruk. Dengan demikian, tidakkah ini berarti bahwa Allah sebenarnya ikut membuktikan bahwa para pemberontak itu benar? Seandainya Yehuwa bertindak seperti itu, maka Ia ikut mendukung dusta Setan. Padahal, ”Allah mustahil berdus-ta”.—Ibrani 6:18.

17Namun, bagaimana dengan semua akibat buruk dari pem-berontakan yang panjang terhadap Allah? Kita perlu ingat bahwa Yehuwa mahakuasa. Karena itu, Ia dapat dan akan me-niadakan dampak penderitaan manusia. Seperti yang telah kita pelajari, bumi kita yang telah dirusak ini akan diubah menjadi Firdaus. Berbagai akibat dosa akan dilenyapkan apabila

15, 16. (a) Mengapa Yehuwa membiarkan penderitaan berlangsung begitu lama? (b) Mengapa Yehuwa tidak mencegah, misalnya, kejahat-an ykejahat-ang mengerikkejahat-an?

17, 18. Apa yang akan Yehuwa lakukan terhadap semua akibat buruk dari pemerintahan manusia dan pengaruh Setan?

seseorang beriman kepada korban tebusan Yesus, dan dam-pak kematian akan ditiadakan melalui kebangkitan. Allah akan menggunakan Yesus ”untuk menghancurkan perbuatan Iblis”. (1 Yohanes 3:8) Yehuwa akan mewujudkan semua hal itu pada waktu yang tepat. Kita dapat bersyukur bahwa Ia tidak ber-tindak lebih awal, karena kesabaran-Nya memungkinkan kita belajar kebenaran dan melayani Dia. (2 Petrus 3:9, 10) Sementa-ra itu, Allah dengan aktif mencari oSementa-rang-oSementa-rang yang tulus yang mau menyembah-Nya dan membantu mereka menanggung penderitaan apa pun yang mungkin menimpa mereka di dunia yang penuh kesusahan ini.—Yohanes 4:23; 1 Korintus 10:13.

18Ada yang mungkin bertanya-tanya: Apakah semua pende-ritaan dapat dicegah seandainya Allah menciptakan Adam dan Hawa sedemikian rupa sehingga mereka tidak dapat membe-rontak? Untuk menjawab pertanyaan itu, Anda perlu ingat bahwa Yehuwa memberi Anda suatu karunia yang berharga.

BAGAIMANA ANDA AKAN MENGGUNAKAN KARUNIA ALLAH?

19Sebagaimana dikatakan dalam Pasal 5, manusia diciptakan dengan kebebasan untuk memilih. Apakah Anda menyadari be-tapa berharganya karunia itu? Allah menciptakan tak terhitung banyaknya binatang, dan hampir semua kegiatan me-reka dilakukan dengan naluri. (Amsal 30:24) Manusia membuat robot yang dapat melakukan semua perintah. Apakah kita senang seandainya Allah menciptakan kita seperti itu? Tentu ti-dak, kita senang bisa bebas memilih untuk menjadi orang seperti apa, untuk hidup se-perti apa, untuk bersahabat dengan siapa, dan

19. Karunia berharga apa yang Yehuwa berikan, dan mengapa kita harus menghargainya?

Allah akan membantu Anda menanggung penderitaan

seterusnya. Kita senang memiliki kebebasan dalam taraf terten-tu, dan itulah yang Allah inginkan bagi kita.

20Yehuwa tidak senang dilayani dengan perasaan terpaksa. (2 Korintus 9:7) Sebagai gambaran: Mana yang lebih disukai orang tua—anak yang mengatakan ”Aku sayang ayah dan ibu” karena ia disuruh, atau yang mengatakannya secara spontan, dari hati? Maka, pertanyaannya sekarang adalah: Ba-gaimana Anda akan menggunakan kebebasan memilih yang telah Yehuwa karuniakan? Setan, Adam, dan Hawa benar-benar menyalahgunakan kebebasan tersebut. Mereka menolak Allah Yehuwa. Nah, bagaimana dengan Anda?

21Anda mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan se-baik-baiknya karunia yang menakjubkan itu. Anda dapat bergabung dengan jutaan orang yang sudah berpihak kepa-da Yehuwa. Mereka membuat Allah bersukacita karena mereka ikut berperan aktif dalam membuktikan bahwa Setan adalah pendusta dan penguasa yang telah gagal total. (Amsal 27:11) Anda juga dapat melakukan hal itu dengan memilih jalan hi-dup yang benar, yang akan dijelaskan dalam pasal berikutnya.

20, 21. Bagaimana kita dapat menggunakan karunia kebebasan memi-lih dengan sebaik-baiknya, dan mengapa kita hendaknya melakukan hal itu?

APA YANG ALKITAB AJARKAN

ˇ Allah bukan penyebab keadaan yang buruk di du-nia.—Ayub 34:10.

ˇ Dengan menyiratkan bahwa Allah adalah pendus-ta dan bahwa Ia menahan hal-hal baik dari rakyatnya, Setan mempertanyakan hak Yehuwa untuk memerintah.—Kejadian 3:2-5.

ˇ Yehuwa akan menggunakan Putra-Nya, Penguasa Kerajaan Mesianik, untuk mengakhiri semua pen-deritaan manusia dan meniadakan dampaknya. —1 Yohanes 3:8.

ORANG seperti apakah yang akan Anda jadikan sahabat? Ke-mungkinan besar, Anda akan berteman dengan orang yang mempunyai pandangan, minat, dan nilai-nilai yang sama. Dan, Anda akan tertarik kepada orang yang sifatnya baik, misalnya jujur dan baik hati.

2Sepanjang sejarah, Allah telah memilih orang-orang terten-tu unterten-tuk menjadi sahabat-Nya. Misalnya, Yehuwa menyebut Abraham sahabat-Nya. (Yesaya 41:8; Yakobus 2:23) Allah me-nyebut Daud ”seorang pria yang mendapat perkenan di hatiku” karena orang seperti dialah yang Yehuwa kasihi. (Kisah 13:22) Dan, Yehuwa menganggap nabi Daniel sebagai ”orang yang sa-ngat dikasihi”.—Daniel 9:23.

3Mengapa Yehuwa menganggap Abraham, Daud, dan Daniel sebagai sahabat-Nya? Nah, Ia memberi tahu Abraham, ”Engkau telah mendengarkan perkataanku.” (Kejadian 22:18) Jadi, Yehu-wa berteman dengan orang yang rela melakukan apa yang Ia minta. ”Taati perkataanku,” kata-Nya kepada orang Israel, ”dan aku akan menjadi Allahmu, dan kamu akan menjadi umatku.”

1, 2. Berikan beberapa contoh orang-orang yang Yehuwa anggap saha-bat-Nya.

3. Mengapa Yehuwa memilih orang-orang tertentu sebagai sahabat-Nya?

PASALDUABELAS

Menempuh Kehidupan yang

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 107-116)