• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendekatlah kepada Allah dengan Berdoa

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 165-175)

Mengapa kita harus berdoa kepada Allah? Apa yang harus kita lakukan agar didengar Allah?

MENGAPA BERDOA KEPADA YEHUWA?

3Satu alasan penting kita harus berdoa kepada Yehuwa

ialah karena Ia mengundang kita untuk berdoa. Firman-Nya menganjurkan kita, ”Jangan khawatir akan apa pun, tetapi dalam segala sesuatu nyatakanlah permintaanmu ke-pada Allah melalui doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur; dan kedamaian dari Allah, yang lebih ung-gul daripada segala akal, akan menjaga hatimu dan kekuatan mentalmu melalui Kristus Yesus.” (Filipi 4:6, 7) Tentulah kita tidak mau mengabaikan sarana yang dengan baik hati dise-diakan oleh Penguasa Tertinggi alam semesta ini!

4Alasan lain ialah karena doa yang teratur kepada Yehuwa merupakan cara untuk mempererat hubungan kita dengan-Nya. Sahabat-sahabat sejati tidak hanya berkomunikasi kalau sedang membutuhkan sesuatu. Sebaliknya, mereka selalu ingin tahu keadaan satu sama lain, dan persahabatan mereka akan semakin erat kalau mereka dengan leluasa menyatakan pikiran, kekhawatiran, dan perasaan mereka. Dalam bebe-rapa hal, hubungan kita dengan Allah Yehuwa juga seperti

3. Apa satu alasan penting kita harus berdoa kepada Yehuwa? 4. Bagaimana doa yang teratur kepada Yehuwa mempererat hubungan kita dengan-Nya?

”Pembuat langit dan bumi” bersedia mendengar doa kita

itu. Dengan bantuan buku ini, Anda telah banyak belajar tentang apa yang Alkitab ajarkan mengenai Yehuwa, kepri-badian-Nya, dan maksud-tujuan-Nya. Anda telah mengenal Dia sebagai pribadi yang nyata. Dengan berdoa, Anda dapat menyatakan apa pun yang ada dalam pikiran dan batin Anda kepada Bapak surgawi Anda. Dengan melakukannya, Anda akan semakin dekat kepada Yehuwa.—Yakobus 4:8.

SYARAT-SYARAT APA YANG HARUS KITA PENUHI?

5Apakah Yehuwa mendengarkan semua doa? Perhatikan

apa yang Ia katakan kepada orang Israel yang suka membe-rontak pada zaman nabi Yesaya, ”Walaupun kamu banyak berdoa, aku tidak mendengarkan; dengan pertumpahan da-rah tanganmu telah dipenuhi.” (Yesaya 1:15) Jadi, tindakan tertentu dapat menyebabkan Allah tidak mau mendengar-kan doa kita. Karena itu, agar doa kita didengarmendengar-kan Allah, kita harus memenuhi beberapa syarat dasar.

6Satu syarat utama adalah kita harus memperlihatkan

iman. (Markus 11:24) Rasul Paulus menulis, ”Tanpa iman, orang mustahil menyenangkan [Allah], karena ia yang menghampiri Allah harus percaya bahwa dia ada dan bahwa dia memberikan upah kepada orang yang dengan sungguh-sungguh mencari dia.” (Ibrani 11:6) Memiliki iman yang sejati bukan hanya sekadar tahu bahwa Allah ada dan bahwa Ia mendengar dan menjawab doa. Iman dibuktikan melalui tindakan kita. Kita harus memberikan bukti yang jelas bah-wa kita memiliki iman melalui cara hidup kita sehari-hari. —Yakobus 2:26.

7Yehuwa juga minta agar orang-orang berdoa

kepada-Nya dengan rendah hati dan tulus. Hal itu tentu beralasan,

5. Apa yang menunjukkan bahwa Yehuwa tidak mendengarkan semua doa?

6. Agar Allah mendengarkan doa kita, apa satu syarat utamanya, dan bagaimana kita dapat memenuhinya?

7. (a) Mengapa kita harus penuh hormat sewaktu berbicara kepada Yehuwa? (b) Sewaktu berdoa kepada Allah, bagaimana kita dapat me-nunjukkan kerendahan hati dan ketulusan?

bukan? Apabila orang mendapat kesempatan untuk ber-bicara kepada seorang raja atau presiden, ia biasanya akan berbicara dengan penuh hormat karena mengakui keduduk-an tinggi penguasa itu. Terlebih lagi apabila kita berbicara kepada Yehuwa! (Mazmur 138:6) Sebenarnya, Ia adalah ”Allah Yang Mahakuasa”. (Kejadian 17:1) Apabila kita berdoa kepada Allah, cara kita menghampiri Dia harus menunjuk-kan bahwa kita dengan rendah hati mengakui kedudumenunjuk-kan kita di hadapan-Nya. Kerendahan hati demikian juga akan menggerakkan kita untuk berdoa dari hati dengan tulus, menghindari doa yang rutin, dengan perkataan yang di-ulang-ulang.—Matius 6:7, 8.

8Syarat lain agar doa kita didengar Allah ialah kita harus bertindak selaras dengan doa kita. Yehuwa mengharapkan kita untuk sebisa-bisanya mengupayakan apa yang kita doa-kan. Misalnya, jika kita berdoa, ”Berikanlah kepada kami hari ini roti kami untuk hari ini,” kita harus rajin melakukan pekerjaan apa saja yang bisa kita lakukan. (Matius 6:11; 2 Te-salonika 3:10) Jika kita meminta bantuan untuk mengatasi kelemahan jasmani, kita juga harus berhati-hati, menghin-dari keadaan dan situasi yang dapat membuat kita tergoda. (Kolose 3:5) Selain syarat-syarat dasar ini, ada beberapa per-tanyaan tentang doa yang perlu dijawab.

MENJAWAB BEBERAPA PERTANYAAN TENTANG DOA

9Kepada siapa kita harus berdoa? Yesus mengajar para

pengikutnya untuk berdoa kepada ’Bapak kita yang di sur-ga’. (Matius 6:9) Jadi, doa kita harus ditujukan kepada Allah Yehuwa saja. Tetapi, Yehuwa meminta agar kita mengakui ke-dudukan Putra tunggal-Nya, Yesus Kristus. Seperti yang kita pelajari di Pasal 5, Yesus diutus ke bumi untuk menjadi te-busan guna membebaskan kita dari dosa dan kematian. (Yohanes 3:16; Roma 5:12) Dialah yang dilantik menjadi

8. Bagaimana kita dapat bertindak selaras dengan apa yang kita doa-kan?

Imam Besar dan Hakim. (Yohanes 5:22; Ibrani 6:20) Jadi, Alkitab menunjukkan bahwa kita harus memanjatkan doa melalui Yesus. Ia sendiri mengatakan, ”Akulah jalan dan ke-benaran dan kehidupan. Tidak seorang pun datang kepada Bapak kecuali melalui aku.” (Yohanes 14:6) Agar doa kita didengar, kita harus berdoa kepada Yehuwa saja melalui Put-ra-Nya.

10Apakah kita harus berdoa dengan sikap tubuh

terten-tu? Tidak. Yehuwa tidak menentukan posisi tertentu untuk tangan ataupun seluruh tubuh kita. Alkitab mengajarkan bahwa kita boleh berdoa dengan berbagai posisi, misalnya duduk, membungkuk, berlutut, dan berdiri. (1 Tawarikh 17:16; Nehemia 8:6; Daniel 6:10; Markus 11:25) Yang terpen-ting bukanlah sikap tubuh tertentu yang dapat dilihat orang, melainkan sikap hati yang benar. Bahkan, dalam kegiatan kita sehari-hari atau sewaktu menghadapi keadaan darurat kita dapat berdoa dalam hati di mana pun kita berada. Ye-huwa mendengar doa seperti itu meskipun orang-orang di sekitar kita sama sekali tidak melihat kita berdoa.—Nehemia 2:1-6.

11Apa yang dapat kita doakan? Alkitab menjelaskan, ”Apa pun yang kita minta sesuai dengan kehendaknya, dia [Ye-huwa] mendengar kita.” (1 Yohanes 5:14) Jadi, kita dapat mendoakan apa saja yang selaras dengan kehendak Allah. Apakah Allah menghendaki kita mendoakan hal-hal priba-di? Ya! Berdoa kepada Yehuwa bisa sama seperti berbicara kepada sahabat karib. Kita dapat berbicara dengan terus te-rang, ’mencurahkan hati kita’ kepada Allah. (Mazmur 62:8) Kita boleh minta roh kudus, sebab roh itu akan memban-tu kita melakukan apa yang benar. (Lukas 11:13) Kita dapat juga minta bimbingan untuk membuat keputusan yang bi-jaksana dan kekuatan untuk mengatasi kesulitan. (Yakobus 1:5) Apabila kita berdosa, kita harus minta pengampunan atas dasar korban Kristus. (Efesus 1:3, 7) Tentu saja, kita

hen-10. Mengapa kita tidak perlu berdoa dengan sikap tubuh tertentu? 11. Hal-hal pribadi apa saja yang dapat kita doakan?

daknya tidak mendoakan hal-hal pribadi kita saja. Kita harus mendoakan orang lain juga—anggota keluarga maupun sesa-ma penyembah Yehuwa.—Kisah 12:5; Kolose 4:12.

12Hal-hal yang ada hubungannya dengan Allah Yehuwa

harus didahulukan dalam doa kita. Kita tentu tergerak un-tuk menyatakan puji-syukur yang sepenuh hati atas semua kebaikan-Nya. (1 Tawarikh 29:10-13) Yesus memberikan contoh doa yang dicatat di Matius 6:9-13. Dalam doa itu, ia mengajar kita untuk memohon agar nama Allah disucikan atau dikuduskan. Selanjutnya, agar Kerajaan Allah datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di surga. Baru se-telah menyebutkan hal-hal penting yang ada hubungannya dengan Yehuwa, Yesus memberikan perhatian kepada hal-hal pribadi. Apabila kita juga mengutamakan Allah dalam doa kita, itu berarti kita tidak hanya memikirkan kesejahtera-an diri sendiri.

13Berapa lama kita harus berdoa? Alkitab tidak membatasi berapa lama kita seharusnya berdoa secara pribadi atau di de-pan umum. Doa bisa singkat, seperti doa sebelum makan, dan bisa juga panjang, misalnya doa pribadi untuk men-curahkan isi hati kita kepada Yehuwa. (1 Samuel 1:12, 15) Tetapi, Yesus mengutuk orang-orang sok saleh yang meng-ucapkan doa yang panjang untuk pamer. (Lukas 20:46, 47) Doa seperti itu tidak membuat Yehuwa terkesan. Yang penting, kita berdoa dari hati. Jadi, panjangnya doa yang di-perkenan Allah bergantung pada kebutuhan dan keadaan.

14Seberapa sering kita harus berdoa? Alkitab menganjur-kan kita untuk ’berdoa senantiasa’, ’bertekun dalam doa’, dan ’berdoa dengan tiada henti’. (Matius 26:41; Roma 12:12; 1 Tesalonika 5:17) Tentu, itu tidak berarti kita harus

12. Bagaimana kita dapat mendahulukan hal-hal yang ada hubungan-nya dengan Bapak surgawi kita dalam doa kita?

13. Apa yang Alkitab perlihatkan tentang panjangnya doa yang diper-kenan Allah?

14. Apa artinya anjuran Alkitab untuk ’berdoa senantiasa’, dan meng-apa kita dmeng-apat merasa terhibur oleh hal itu?

berdoa kepada Yehuwa setiap saat sepanjang hari. Tetapi, Al-kitab mendesak kita untuk berdoa dengan teratur, senantiasa bersyukur kepada Yehuwa atas kebaikan-Nya dan meminta bimbingan, penghiburan, dan kekuatan dari-Nya. Kita pasti merasa terhibur, bukan, karena mengetahui bahwa Yehuwa ti-dak membatasi berapa lama atau seberapa sering kita dapat berbicara kepada-Nya dalam doa? Jika kita benar-benar meng-hargai hak istimewa doa, maka akan ada banyak hal yang dapat kita kemukakan dalam doa kepada Bapak surgawi kita.

15Mengapa kita hendaknya mengatakan ”Amin” pada akhir

doa? Kata ”Amin” berarti ”pasti”, atau ”jadilah demikian”. Contoh-contoh Alkitab menunjukkan bahwa kita patut me-ngatakan ”Amin” pada akhir doa pribadi dan doa di hadapan umum. (1 Tawarikh 16:36; Mazmur 41:13) Dengan menga-takan ”Amin” pada akhir doa kita sendiri, kita meneguhkan bahwa apa yang kita nyatakan dalam doa kita itu tulus. Apa-bila kita mengatakan ”Amin”—dalam hati atau dengan bersuara—pada akhir doa yang diucapkan di depan umum oleh seseorang, kita menunjukkan bahwa kita sependapat dengan buah pikiran yang diungkapkan.—1 Korintus 14:16.

CARA ALLAH MENJAWAB DOA KITA

16Apakah Yehuwa benar-benar menjawab doa kita? Ya,

tentu! Ada alasan yang kuat untuk yakin bahwa sang ”Pen-dengar doa” menjawab doa yang tulus dari jutaan manusia. (Mazmur 65:2) Yehuwa bisa menjawab doa kita dengan ber-bagai cara.

17Yehuwa menggunakan malaikat-malaikat dan

hamba-hamba-Nya di bumi untuk menjawab doa. (Ibrani 1:13, 14) Ada banyak pengalaman dari orang-orang yang memohon bantuan kepada Allah untuk memahami Alkitab dan

sege-15. Mengapa kita hendaknya mengatakan ”Amin” pada akhir doa pri-badi dan doa di depan umum?

16. Apa yang dapat kita yakini tentang doa?

17. Apa buktinya bahwa Allah menggunakan malaikat-malaikat dan hamba-hamba-Nya di bumi untuk menjawab doa kita?

ra setelah itu dikunjungi oleh salah seorang hamba Yehuwa. Pengalaman seperti itu membuktikan bahwa malaikat mem-bimbing pengabaran Kerajaan. (Penyingkapan 14:6) Untuk menjawab doa yang kita panjatkan pada masa kesusahan, Ye-huwa bisa jadi akan menggerakkan seorang Kristen untuk menolong kita.—Amsal 12:25; Yakobus 2:16.

18Allah Yehuwa juga menggunakan roh kudus dan

Fir-man-Nya, Alkitab, untuk menjawab doa hamba-hamba-Nya.

18. Bagaimana Yehuwa menggunakan roh kudus dan Firman-Nya un-tuk menjawab doa hamba-hamba-Nya?

Doa Anda dapat didengarkan kapan saja

Ia bisa jadi akan menja-wab permohonan untuk mengatasi cobaan dengan memberi kita bimbingan dan kekuatan melalui roh kudus-Nya. (2 Korintus 4:7) Sering kali, sebagai ja-waban atas permohonan untuk mendapatkan

bim-bingan, Yehuwa membantu kita membuat keputusan yang bijaksana melalui Alkitab. Kita mungkin dapat menemukan ayat-ayat yang dapat membantu kita sewaktu kita melakukan pelajaran pribadi dan sewaktu kita membaca publikasi-publi-kasi Kristen, seperti buku ini. Buah-buah pikiran berdasarkan Alkitab yang perlu kita pertimbangkan bisa saja dibawa kepa-da perhatian kita melalui apa yang dikatakan di perhimpunan Kristen atau melalui komentar seorang penatua yang mem-perhatikan kesejahteraan kita.—Galatia 6:1.

19Jika Yehuwa tampaknya belum juga menjawab doa

kita, hal itu sama sekali bukan karena Ia tidak sanggup menjawabnya. Sebaliknya, kita harus ingat bahwa Yehuwa menjawab doa sesuai dengan kehendak-Nya dan pada wak-tu yang Ia tetapkan. Ia lebih tahu daripada kita tentang apa yang kita butuhkan dan cara memenuhinya. Sering kali, Ia membiarkan kita ’terus meminta, mencari, dan mengetuk’. (Lukas 11:5-10) Ketekunan demikian menunjukkan kepada Allah betapa besar keinginan kita dan betapa besar iman

19. Apa yang harus kita ingat jika kadang-kadang doa kita tampaknya tidak dijawab?

Untuk menjawab doa kita, Yehuwa dapat menggerakkan seorang Kristen untuk menolong kita

kita. Selanjutnya, Yehuwa bisa saja menja-wab doa kita dengan cara yang tidak kita lihat. Misalnya, Ia bisa menjawab doa kita tentang suatu cobaan tertentu, tidak de-ngan menyingkirkan problem itu, tetapi dengan memberi kita kekuatan untuk me-nanggungnya.—Filipi 4:13.

20Betapa bersyukurnya kita bahwa sang Pencipta jagat raya yang sangat luas ini dekat kepada semua orang yang berseru kepaNya dengan cara yang benar da-lam doa! (Mazmur 145:18) Semoga kita memanfaatkan sepenuhnya hak istime-wa yang berharga untuk berdoa. Dengan demikian, kita akan memiliki harapan yang menyukacitakan untuk semakin dekat kepada Yehuwa, sang Pendengar doa.

20. Mengapa kita harus memanfaatkan sepenuhnya hak istimewa yang berharga untuk berdoa?

APA YANG ALKITAB AJARKAN

ˇ Berdoa secara teratur kepada Yehuwa membantu kita semakin dekat kepada-Nya.—Yakobus 4:8. ˇ Agar doa kita didengar Allah, kita harus berdoa

dengan iman, rendah hati, dan tulus.—Markus 11:24.

ˇ Kita harus berdoa kepada Yehuwa saja melalui Putra-Nya.—Matius 6:9; Yohanes 14:6.

ˇ Yehuwa, sang ”Pendengar doa”, menggunakan para malaikat-Nya, hamba-hamba-Nya di bumi, roh kudus-Nya, dan Firman-Nya untuk menja-wab doa.—Mazmur 65:2.

”LIHAT! Sebuah tempat yang banyak airnya; apa yang men-cegah aku untuk dibaptis?” Pertanyaan itu diajukan oleh seorang pejabat istana Etiopia pada abad pertama. Seorang Kristen bernama Filipus telah memberikan bukti kepadanya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Karena sangat

1. Mengapa seorang pejabat istana Etio-pia minta dibaptis?

PASALDELAPANBELAS

Baptisan dan Hubungan

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 165-175)