• Tidak ada hasil yang ditemukan

Harapan Sejati bagi Orang-Orang Tercinta yang Telah Meninggal

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 67-77)

Bagaimana kita tahu bahwa orang mati pasti dibangkitkan?

Apakah Yehuwa memang ingin membangkitkan orang mati? Siapa yang akan dibangkitkan?

apabila teman kita meninggal. Dengan demikian, kita akan le-bih memahami suatu janji yang akan membuat kita bahagia. Ya, Yehuwa berjanji bahwa orang mati akan hidup lagi. (Yesaya 26:19) Mereka akan dihidupkan kembali. Jadi, orang yang su-dah mati punya harapan untuk dibangkitkan.

APABILA ORANG TERCINTA MENINGGAL 4Pernahkah Anda kehilangan seseorang yang Anda cintai? Kepedihan hati, dukacita, dan perasaan tidak berdaya seolah-olah tak tertanggungkan. Pada saat-saat seperti itu, kita perlu mencari penghiburan dari Firman Allah. (2 Korintus 1:3, 4) De-ngan mempelajari Alkitab, kita dapat lebih mengerti bagaimana perasaan Yehuwa dan Yesus terhadap kematian. Yesus, yang dengan sempurna mencerminkan Bapaknya, tahu betapa pe-dihnya ditinggal mati seseorang. (Yohanes 14:9) Apabila Yesus berada di Yerusalem, ia biasanya mengunjungi Lazarus dan sau-dara-saudaranya, Maria dan Marta, yang tinggal tidak jauh dari situ, di desa Betani. Mereka menjadi sahabat karibnya. Alkitab mengatakan, ”Yesus mengasihi Marta dan saudara perempuan-nya dan Lazarus.” (Yohanes 11:5) Tetapi, seperti yang kita pelajari di pasal sebelumnya, suatu ketika Lazarus mati.

5Bagaimana perasaan Yesus ketika sahabatnya meninggal? Dalam kisah itu diceritakan bahwa Yesus mengunjungi sanak keluarga dan sahabat-sahabat Lazarus yang sedang berkabung. Ketika melihat mereka, Yesus sangat terharu. Ia ”mengerang da-lam roh dan merasa susah”. Lalu, menurut kisah itu, ”Yesus meneteskan air mata.” (Yohanes 11:33, 35) Apakah kesedihan Yesus mengartikan bahwa ia tidak mempunyai harapan? Sama sekali tidak. Sebenarnya, Yesus tahu bahwa sesuatu yang me-nakjubkan bakal terjadi. (Yohanes 11:3, 4) Namun, ia tetap merasakan kepedihan dan dukacita akibat kematian.

6Dari satu segi, kesedihan Yesus membesarkan hati kita,

4. (a) Mengapa reaksi Yesus terhadap kematian orang yang tercinta mengajar kita tentang perasaan Yehuwa? (b) Persahabatan istimewa apa yang Yesus jalin?

5, 6. (a) Bagaimana tanggapan Yesus ketika ia berada di tengah-te-ngah keluarga dan sahabat-sahabat Lazarus yang sedang berdukacita? (b) Mengapa kesedihan Yesus membesarkan hati kita?

karena hal itu menunjukkan bahwa Yesus dan Bapaknya, Yehuwa, membenci kematian. Tetapi, Allah Yehuwa mampu melawan dan mengalahkan musuh itu! Mari kita lihat kemam-puan yang Allah berikan kepada Yesus.

”LAZARUS, MARILAH KE LUAR!”

7Jenazah Lazarus telah diletakkan di sebuah gua, dan Yesus minta agar batu yang menutup pintu gua itu disingkirkan. Mar-ta berkeberaMar-tan karena Lazarus sudah mati selama empat hari sehingga mayatnya pasti sudah mulai membusuk. (Yohanes 11:39) Dari sudut pandangan manusia, semua harapan tentu te-lah sirna.

8Namun, batu itu disingkirkan juga, dan Yesus berseru de-ngan keras, ”Lazarus, marilah ke luar!” Lalu, apa yang terjadi? ”Orang yang telah mati itu keluar.” (Yohanes 11:43, 44) Dapat-kah Anda bayangkan betapa senangnya orang-orang yang ada di sana? Entah Lazarus itu adik, sanak keluarga, sahabat, atau tetangga mereka, setahu mereka, ia sudah meninggal. Namun, itu dia, orang yang mereka cintai, ada lagi bersama mereka. Ia masih sama seperti sebelum ia meninggal. Kelihatannya sulit di-percaya! Banyak orang tentu bersukacita dan memeluk Lazarus. Benar-benar suatu kemenangan atas kematian!

9Yesus tidak mengaku telah melakukan mukjizat yang me-nakjubkan itu dengan kuasanya sendiri. Dalam doanya persis sebelum memanggil Lazarus, ia membuat jelas bahwa Ye-huwa-lah yang melakukan kebangkitan itu. (Yohanes 11: 41, 42) Bukan kali ini saja Yehuwa menggunakan kuasa-Nya untuk membangkitkan orang mati. Kebangkitan Lazarus hanya satu di antara sembilan mukjizat kebangkitan yang dicatat dalam Firman Allah.1 Membaca dan mempelajari kisah-kisah tersebut

1 Kisah-kisah lainnya terdapat di 1 Raja 17:17-24; 2 Raja 4:32-37; 13:20, 21; Matius 28:5-7; Lukas 7:11-17; 8:40-56; Kisah 9:36-42; dan 20:7-12. 7, 8. Dalam pandangan para pelayat, mengapa tampaknya tidak ada ha-rapan lagi bagi Lazarus, tetapi apa yang Yesus lakukan?

9, 10. (a) Bagaimana Yesus menyingkapkan siapa yang memberinya kuasa untuk membangkitkan Lazarus? (b) Apa saja manfaat membaca kisah-kisah kebangkitan dalam Alkitab?

Elia membangkitkan putra seorang janda.—1 Raja 17:17-24

Rasul Petrus membangkitkan wanita

Kristen yang bernama Dorkas.—Kisah 9:36-42

Kebangkitan Lazarus mendatangkan sukacita besar.—Yohanes 11:38-44

membuat kita bersukacita. Kisah-kisah tersebut mengajar kita bahwa Allah tidak berat sebelah, sebab yang dibangkitkan men-cakup orang tua dan muda, pria dan wanita, orang Israel dan non-Israel. Dan, betapa besar sukacita yang dilukiskan dalam ayat-ayat itu! Misalnya, ketika Yesus membangkitkan seorang ga-dis remaja, orang tuanya ”sangat takjub dengan kegembiraan yang meluap-luap”. (Markus 5:42) Ya, Yehuwa telah memberi mereka sukacita yang tidak akan pernah mereka lupakan.

10Memang, orang-orang yang dibangkitkan oleh Yesus akhir-nya mati lagi. Jadi, apakah percuma saja mereka dibangkitkan? Sama sekali tidak. Kisah-kisah Alkitab itu meneguhkan kebenar-an-kebenaran yang penting dan memberi kita harapan.

PELAJARAN DARI KISAH-KISAH KEBANGKITAN 11Alkitab mengajarkan bahwa orang mati ”sama sekali tidak sadar akan apa pun”. Mereka tidak hidup dan tidak berada da-lam keadaan sadar di suatu tempat. Kisah Lazarus meneguhkan hal ini. Setelah hidup lagi, apakah Lazarus membuat orang ter-pukau oleh ceritanya tentang surga? Atau, apakah ia membuat mereka takut oleh cerita-cerita mengerikan tentang neraka yang menyala-nyala? Tidak. Alkitab tidak mengatakan bahwa Lazarus menceritakan hal-hal itu. Sewaktu mati selama empat hari, ia ”sama sekali tidak sadar akan apa pun”. (Pengkhotbah 9:5) La-zarus hanya tidur dalam kematian.—Yohanes 11:11.

12Kisah Lazarus juga mengajar kita bahwa kebangkitan be-nar-benar terjadi, bukan hanya dongeng. Yesus membangkitkan Lazarus di hadapan banyak saksi mata. Bahkan para pemim-pin agama, yang membenci Yesus, tidak menyangkal mukjizat itu. Mereka mengatakan, ”Apa yang harus kita lakukan, karena orang itu [Yesus] mengadakan banyak tanda?” (Yohanes 11:47) Banyak orang datang untuk melihat pria yang telah dibangkit-kan itu. Hasilnya, semakin banyak lagi yang beriman kepada Yesus. Bagi mereka, Lazarus adalah bukti hidup bahwa

Ye-11. Bagaimana kisah kebangkitan Lazarus ikut meneguhkan kebenaran yang dicatat di Pengkhotbah 9:5?

12. Mengapa kita dapat yakin bahwa kebangkitan Lazarus benar-benar terjadi?

sus diutus oleh Allah. Bukti itu begitu kuat sehingga bebera-pa pemimpin agama Yahudi yang keras hati berencana untuk membunuh Yesus maupun Lazarus.—Yohanes 11:53; 12:9-11.

13Apakah realistis untuk percaya bahwa kebangkitan benar-benar terjadi? Ya, sebab Yesus mengajarkan bahwa pada suatu hari ’semua orang dalam makam peringatan’ akan dibangkit-kan. (Yohanes 5:28) Yehuwa adalah Pencipta segala bentuk kehidupan. Apakah sulit untuk percaya bahwa Ia dapat mencip-takan kembali kehidupan? Memang, hal itu sangat bergantung pada daya ingat Yehuwa. Dapatkah Ia mengingat orang-orang yang kita cintai yang telah meninggal? Bintang-bintang di alam semesta ini tak terhitung banyaknya, namun Allah dapat menyebutkan nama setiap bintang! (Yesaya 40:26) Jadi, Allah Yehuwa dapat mengingat orang-orang tercinta yang telah meninggal, sampai ke hal-hal yang terkecil, dan Ia dapat meng-hidupkan mereka lagi.

14Tetapi, apakah Yehuwa memang ingin membangkitkan orang mati? Alkitab mengajarkan bahwa Ia ingin sekali melaku-kannya. Pria yang setia bernama Ayub bertanya, ”Jika laki-laki mati dapatkah ia hidup lagi?” Ayub sedang berbicara tentang orang mati dalam kuburan yang menunggu saatnya untuk di-ingat Allah. Ia mengatakan kepada Yehuwa, ”Engkau akan memanggil, dan aku akan menjawab. Kepada karya tanganmu engkau akan rindu.”—Ayub 14:13-15.

15Coba pikir! Yehuwa benar-benar rindu untuk menghidup-kan kembali orang mati. Kita tentu merasa gembira, bumenghidup-kan, mengetahui bahwa begitulah perasaan Yehuwa? Tetapi, menge-nai kebangkitan di masa depan, siapa yang akan dibangkitkan, dan di mana?

’SEMUA ORANG DALAM MAKAM PERINGATAN’ 16Kisah-kisah kebangkitan dalam Alkitab banyak mengajar

13. Apa dasarnya untuk percaya bahwa Yehuwa sungguh dapat mem-bangkitkan orang mati?

14, 15. Sebagaimana digambarkan dalam kata-kata Ayub, apakah Yehu-wa memang ingin membangkitkan orang mati?

kita tentang kebangkitan yang akan terjadi di masa depan. Pada zaman dahulu, orang-orang yang dihidupkan kembali di bumi ini dipersatukan lagi dengan orang-orang yang mereka cintai. Hal yang sama juga akan terjadi di masa depan—tetapi jauh le-bih baik. Seperti yang telah kita pelajari di Pasal 3, Allah telah menetapkan bahwa seluruh bumi ini akan dijadikan firdaus. Maka, orang mati tidak akan dibangkitkan untuk hidup di du-nia yang penuh dengan peperangan, kejahatan, dan penyakit. Mereka akan memiliki kesempatan untuk hidup selama-lama-nya di bumi ini di bawah keadaan yang penuh damai dan bahagia.

17Siapa yang akan dibangkitkan? Yesus mengatakan bahwa ’semua orang dalam makam peringatan akan mendengar suara Yesus lalu keluar’. (Yohanes 5:28, 29) Demikian pula, Penying-kapan 20:13 mengatakan, ”Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan kematian dan Hades me-nyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya.” ”Hades” memaksudkan kuburan umum umat manusia. (Lihat Apendiks, halaman 212-13.) Semua kuburan itu akan dikosongkan. Miliar-an orMiliar-ang yMiliar-ang beristirahat di sMiliar-ana akMiliar-an hidup kembali. Rasul Paulus mengatakan, ”Akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar.” (Kisah 24:15) Apa artinya itu?

18”Orang-orang yang adil-benar” mencakup banyak orang yang kisahnya kita baca dalam Alkitab dan yang hidup sebelum Yesus datang ke bumi. Nuh, Abraham, Sara, Musa, Rut, Ester, dan banyak lagi mungkin muncul dalam ingatan Anda. Bebera-pa pria dan wanita yang beriman itu disebutkan di buku Ibrani pasal 11. Tetapi, ”orang-orang yang adil-benar” juga mencakup hamba-hamba Yehuwa yang mati pada zaman kita. Jadi, karena ada harapan kebangkitan, kita tidak perlu takut lagi akan kema-tian.—Ibrani 2:15.

17. Seberapa luaskah jangkauan kebangkitan?

18. Siapa yang termasuk di antara ’orang-orang adil-benar’ yang akan dibangkitkan, dan bagaimana perasaan Anda sendiri terhadap harapan ini?

19Bagaimana dengan semua orang yang tidak melayani atau menaati Yehuwa karena mereka tidak pernah mengenal Dia? Miliaran orang ”yang tidak adil-benar” itu tidak akan dilupakan. Mereka juga akan dibangkitkan dan diberi waktu untuk bel-ajar tentang Allah yang benar dan melayani Dia. Selama suatu periode seribu tahun, orang mati akan dibangkitkan dan di-beri kesempatan untuk melayani Yehuwa bersama orang-orang yang beriman di bumi. Masa itu benar-benar menakjubkan. Da-lam Alkitab, periode itu disebut Hari Penghakiman.1

20Apakah ini berarti bahwa setiap orang yang pernah hi-dup akan dibangkitkan? Tidak. Alkitab mengatakan bahwa ada orang mati yang berada di ”Gehena”. (Lukas 12:5) Nama Gehe-na berasal dari sebuah lokasi pembuangan sampah di luar kota Yerusalem kuno. Mayat para penjahat yang keji juga dibuang dan dibakar di sana, karena orang Yahudi menganggap mereka tidak layak dikuburkan dan dibangkitkan. Jadi, Gehena cocok untuk melambangkan kebinasaan kekal. Meskipun Yesus akan berperan untuk menghakimi orang yang hidup dan mati, Yehu-wa-lah yang menjadi Hakim terakhir. (Kisah 10:42) Ia tidak akan membangkitkan orang-orang yang Ia vonis sebagai orang yang fasik dan tidak mau berubah.

KEBANGKITAN KE SURGA

21Alkitab juga menyebutkan kebangkitan lain, yaitu untuk hi-dup sebagai makhluk roh di surga. Alkitab hanya mencatat satu contoh dari kebangkitan ini, yaitu kebangkitan Yesus Kristus.

22Setelah Yesus dibunuh, Yehuwa tidak membiarkan Putra-Nya yang setia itu tetap berada dalam kuburan. (Mazmur 16:10; Kisah 13:34, 35) Allah membangkitkan Yesus, tetapi tidak untuk hidup sebagai manusia lagi. Rasul Petrus menjelaskan bahwa

1 Untuk mendapat lebih banyak keterangan tentang Hari Penghakiman dan dasar untuk penghakiman, silakan lihat Apendiks, halaman 213-15. 19. Siapakah orang-orang ”yang tidak adil-benar”, dan kesempatan apa yang dengan baik hati Yehuwa ulurkan kepada mereka?

20. Apakah Gehena itu, dan siapa yang pergi ke sana?

21, 22. (a) Kebangkitan apa lagi yang disebutkan? (b) Siapakah yang pertama kali dibangkitkan untuk hidup sebagai makhluk roh?

Kristus ”dibunuh sebagai manusia, tetapi dihidupkan sebagai roh”. (1 Petrus 3:18) Sungguh luar biasa mukjizat itu. Yesus hi-dup lagi sebagai pribadi roh yang perkasa! (1 Korintus 15:3-6) Yesus adalah pribadi yang paling pertama menerima kebangkit-an ykebangkit-ang mulia ini. (Yohkebangkit-anes 3:13) Tetapi, dia bukkebangkit-an ykebangkit-ang terakhir.

23Yesus tahu bahwa ia tidak lama lagi akan kembali ke surga, maka ia memberi tahu para pengikutnya yang setia bah-wa ia akan ”menyiapkan tempat” bagi mereka. (Yohanes 14:2) Orang-orang yang akan pergi ke surga itu Yesus sebut sebagai ”kawanan kecil”-nya. (Lukas 12:32) Berapa banyak orang Kris-ten setia yang termasuk dalam kelompok yang relatif kecil itu? Menurut Penyingkapan 14:1, rasul Yohanes mengatakan, ”Aku memandang, dan, lihat! Anak Domba itu [Yesus Kristus] berdiri di Gunung Zion, dan bersama dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama dia dan nama Ba-paknya.”

24Ke-144.000 orang Kristen itu, termasuk rasul-rasul Yesus yang setia, dibangkitkan untuk hidup di surga. Kapan me-reka dibangkitkan? Rasul Paulus menulis bahwa hal itu akan terjadi pada masa kehadiran Kristus. (1 Korintus 15:23) Seba-gaimana yang akan Anda pelajari di Pasal 9, kita sekarang hidup pada masa itu. Jadi, sedikit orang yang tersisa dari ke-144.000 itu, yang mati pada zaman kita, langsung dibangkitkan un-tuk hidup di surga. (1 Korintus 15:51-55) Tetapi, sebagian besar umat manusia mempunyai harapan akan dibangkitkan di masa depan untuk hidup dalam Firdaus di bumi.

25Ya, Yehuwa benar-benar akan mengalahkan musuh kita, ya-itu kematian, yang akan dilenyapkan untuk selama-lamanya! (Yesaya 25:8) Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, ’Apa yang akan dilakukan oleh orang-orang yang dibangkitkan ke surga?’ Mereka akan menjadi bagian dari pemerintahan Kerajaan yang menakjubkan di surga. Kita akan belajar lebih banyak tentang pemerintahan itu di pasal berikutnya.

23, 24. ”Kawanan kecil” Yesus terdiri dari siapa, dan berapa jumlah me-reka?

25. Apa yang akan dibahas dalam pasal berikutnya?

APA YANG ALKITAB AJARKAN

ˇ Kisah-kisah kebangkitan dalam Alkitab memberi kita harapan yang pasti.—Yohanes 11:39-44. ˇ Yehuwa ingin sekali menghidupkan kembali

orang mati.—Ayub 14:13-15.

ˇ Semua yang berada dalam kuburan umum umat manusia akan dibangkitkan.—Yohanes 5:28, 29.

Di Firdaus, orang mati akan bangkit dan dipersatukan kembali dengan

JUTAAN orang di seluruh dunia mengenal baik doa yang se-ring disebut Doa Bapak Kami. Itu adalah doa terkenal yang diberikan sebagai contoh doa oleh Yesus Kristus sendiri. Po-kok-pokok dalam doa itu sangat dalam maknanya, dan pembahasan tentang tiga permohonan pertama dalam doa itu akan membantu Anda mengetahui lebih banyak tentang apa yang sebenarnya Alkitab ajarkan.

2Pada awal contoh doa ini, Yesus mengatakan kepada para pendengarnya, ”Beginilah kamu harus berdoa: ’Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan. Biarlah keraja-anmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.’ ” (Matius 6:9-13) Apa arti ketiga permohonan itu?

3Kita sudah banyak belajar tentang nama Allah, yaitu Yehu-wa. Dan, sedikit banyak kita sudah membahas kehendak Allah —apa yang sudah dan masih akan Ia lakukan bagi umat manu-sia. Jadi, apa yang Yesus maksudkan ketika ia menyuruh kita berdoa, ”Biarlah kerajaanmu datang”? Apakah Kerajaan Allah itu? Bagaimana kedatangannya akan menyucikan, atau me-nguduskan, nama Allah? Dan, apa kaitan antara datangnya Kerajaan itu dan terjadinya kehendak Allah?

1. Doa terkenal apa yang akan diulas?

2. Yesus mengajar murid-muridnya untuk mendoakan tiga hal apa? 3. Apa yang perlu kita ketahui tentang Kerajaan Allah?

PASALDELAPAN

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 67-77)