• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Membina Keluarga Bahagia

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 135-145)

Apa yang diperlukan untuk menjadi suami yang baik? Bagaimana wanita dapat berhasil sebagai istri? Apa yang dituntut untuk menjadi orang tua yang baik?

Bagaimana anak-anak dapat ikut membina keluarga yang bahagia?

”Beranakcuculah dan bertambah banyak dan penuhilah bumi,” kata Yehuwa. (Kejadian 1:26-28; 2:18, 21-24) Ini bukan sekadar dongeng, sebab Yesus membenarkan apa yang dikatakan buku Kejadian tentang awal mula kehidupan keluarga. (Matius 19:4, 5) Meskipun kita menghadapi banyak masalah dan kehidupan se-karang tidaklah seperti yang Allah maksudkan, mari kita lihat mengapa kebahagiaan dalam keluarga tetap bisa kita rasakan.

4Setiap anggota keluarga dapat turut membina keluarga yang bahagia dengan meniru Allah dalam memperlihatkan kasih. (Efesus 5:1, 2) Tetapi, bagaimana kita dapat meniru Allah, se-dangkan kita tidak dapat melihat Dia? Kita dapat belajar cara Yehuwa bertindak melalui Putra sulung-Nya yang Ia utus dari surga ke bumi. (Yohanes 1:14, 18) Ketika berada di bumi, Putra ini, Yesus Kristus, meniru Bapak surgawinya dengan begitu per-sis sehingga orang yang melihat dan mendengarkan Yesus sama seperti berada bersama Yehuwa dan mendengar Dia. (Yohanes 14:9) Karena itu, dengan belajar tentang kasih yang Yesus tun-jukkan dan mengikuti teladannya, kita masing-masing dapat ikut mewujudkan keluarga yang lebih bahagia.

ANUTAN BAGI PARA SUAMI

5Alkitab mengatakan bahwa suami harus memperlakukan is-trinya dengan cara yang sama seperti Yesus memperlakukan murid-muridnya. Perhatikan petunjuk Alkitab ini, ”Suami-suami, teruslah kasihi istrimu, sebagaimana Kristus juga mengasihi sidang jemaat dan menyerahkan dirinya baginya . . . Dengan cara inilah suami-suami harus mengasihi istri mereka seperti tubuh mereka sendiri. Ia yang mengasihi istrinya me-ngasihi dirinya sendiri, sebab tidak seorang pun pernah membenci tubuhnya sendiri; tetapi ia memberi makan dan me-nyayanginya, sebagaimana yang juga Kristus lakukan kepada sidang jemaat.”—Efesus 5:23, 25-29.

4. (a) Bagaimana setiap anggota keluarga dapat menambah kebahagia-an keluarga? (b) Mengapa mempelajari kehidupkebahagia-an Yesus begitu penting bagi kebahagiaan keluarga?

5, 6. (a) Bagaimana cara Yesus memperlakukan sidang jemaat menjadi teladan bagi para suami? (b) Apa yang harus dilakukan untuk menda-pat pengampunan dosa?

6Kasih Yesus bagi sidang jemaat yang terdiri dari murid-mu-ridnya merupakan teladan yang sempurna bagi suami. Yesus ”mengasihi mereka sampai ke akhir”, dengan mengorbankan kehidupannya bagi mereka, meskipun mereka tidak sempur-na. (Yohanes 13:1; 15:13) Demikian pula, para suami didesak, ”Teruslah kasihi istrimu dan janganlah marah dengan sengit ke-pada mereka.” (Kolose 3:19) Apa yang akan membantu suami menerapkan nasihat tersebut, terutama sewaktu istrinya sese-kali bertindak tidak bijaksana? Ia perlu ingat bahwa ia sendiri juga berbuat salah, dan apa yang harus ia lakukan untuk men-dapat pengampunan Allah? Ia harus mengampuni orang yang berdosa terhadapnya, termasuk istrinya. Tentu, istrinya harus melakukan hal yang sama. (Matius 6:12, 14, 15) Itulah sebabnya ada yang mengatakan bahwa perkawinan yang sukses adalah perpaduan dua orang yang suka mengampuni.

7Para suami sebaiknya juga memperhatikan bahwa Yesus selalu bertimbang rasa terhadap murid-murid-Nya. Ia mem-pertimbangkan keterbatasan dan kebutuhan fisik mereka. Misalnya, ketika mereka lelah, ia mengatakan, ”Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi dan beristirahat sedikit, kita saja.” (Markus 6:30-32) Timbang rasa yang penuh pengertian juga la-yak diberikan kepada istri. Alkitab menggambarkan istri sebagai ”bejana yang lebih lemah” dan kepadanya suami diperintah-kan untuk memberidiperintah-kan ”kehormatan”. Mengapa? Karena baik suami maupun istri sama-sama mendapat ”perkenan yang tidak selayaknya diperoleh berupa kehidupan”. (1 Petrus 3:7) Para suami hendaknya ingat bahwa yang membuat seseorang ber-harga bagi Allah adalah kesetiaan, bukan apakah ia pria atau wanita.—Mazmur 101:6.

8Alkitab mengatakan bahwa suami ”yang mengasihi istri-nya mengasihi diriistri-nya sendiri”. Alasanistri-nya adalah, seperti yang Yesus nyatakan, seorang pria dan istrinya ”bukan lagi dua, me-lainkan satu daging”. (Matius 19:6) Jadi, hasrat seksual hanya

7. Apa yang Yesus pertimbangkan, dan bagaimana para suami harus meniru teladannya?

8. (a) Mengapa dikatakan bahwa suami ”yang mengasihi istrinya me-ngasihi dirinya sendiri”? (b) Apa artinya ”satu daging” bagi seorang suami dan istrinya?

boleh ditujukan kepada teman hidupnya sendiri. (Amsal 5:15-21; Ibrani 13:4) Hal itu dapat dilakukan jika mereka memedu-likan kebutuhan teman hidup mereka, bukan kebutuhan diri sendiri saja. (1 Korintus 7:3-5) Pengingat ini patut diperhati-kan: ”Tidak seorang pun pernah membenci tubuhnya sendiri; tetapi ia memberi makan dan menyayanginya.” Para suami harus mengasihi istri mereka seperti diri sendiri, sambil mengingat bahwa mereka bertanggung jawab kepada Yesus Kristus, kepala mereka.—Efesus 5:29; 1 Korintus 11:3.

9Rasul Paulus menyebutkan ’kasih sayang yang lembut yang dimiliki Kristus Yesus’. (Filipi 1:8) Kelembutan Yesus adalah sifat yang menyegarkan, sifat yang menyukakan hati para wanita yang menjadi murid-muridnya. (Yohanes 20:1, 11-13, 16) Memang, istri mendambakan kasih sayang yang lembut dari suaminya.

TELADAN BAGI PARA ISTRI

10Keluarga adalah suatu organisasi, dan agar berjalan lancar, dibutuhkan seorang kepala. Yesus pun harus tunduk kepa-da Pribadi yang menjadi Kepalanya. ”Kepala kepa-dari Kristus akepa-dalah Allah”, demikian pula, ”kepala dari seorang wanita adalah pria”. (1 Korintus 11:3) Ketundukan Yesus kepada Allah sebagai Kepa-lanya merupakan teladan yang bagus, sebab kita semua harus tunduk kepada orang yang menjadi kepala kita.

11Karena tidak sempurna, pria bisa saja berbuat salah dan se-ringkali bukan kepala keluarga yang ideal. Maka, apa yang harus dilakukan istri? Ia tidak boleh meremehkan apa yang dila-kukan suaminya atau mencoba mengambil alih kedudukannya sebagai kepala. Seorang istri sebaiknya ingat bahwa dalam pan-dangan Allah, roh atau pembawaan yang tenang dan lembut itu sangat berharga. (1 Petrus 3:4) Dengan memperlihatkan hal itu, ia akan merasa lebih mudah untuk menunjukkan ketundukan yang saleh, bahkan di bawah keadaan yang sulit. Selanjutnya,

9. Sifat apa yang Yesus miliki, yang disebutkan dalam Filipi 1:8, dan mengapa para suami harus memperlihatkan sifat ini kepada istri me-reka?

10. Bagaimana Yesus memberikan teladan bagi istri?

11. Bagaimana seharusnya sikap istri terhadap suaminya, dan apa yang mungkin dihasilkan oleh tingkah lakunya?

Alkitab mengatakan, ”Istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya.” (Efesus 5:33) Namun, bagaimana jika sua-minya tidak menerima Kristus sebagai Kepalanya? Alkitab mendesak para istri, ”Tunduklah kepada suamimu, agar jika ada yang tidak taat kepada firman itu, mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mereka, karena telah menjadi saksi mata dari tingkah lakumu yang murni yang diser-tai respek yang dalam.”—1 Petrus 3:1, 2.

12Entah suaminya seiman atau tidak, istri boleh dengan bi-jaksana menyatakan pendapat yang berbeda dengan pendapat suaminya. Hal itu tidak berarti ia tidak menghormati suami-nya. Sudut pandangannya bisa jadi benar, dan seluruh keluarga bisa mendapat manfaat jika suami mendengarkan istrinya. Keti-ka Sara, istri Abraham, menyaranKeti-kan penyelesaian yang praktis untuk suatu problem rumah tangga, Abraham tidak sependapat dengannya. Tetapi, Allah mengatakan kepada Abraham, ”De-ngarkanlah perkataannya.” (Kejadian 21:9-12) Tentu saja, apabila suami membuat keputusan akhir yang tidak ber-tentangan dengan hukum Allah, istrinya harus tunduk dengan mendukung keputusannya.—Kisah 5:29; Efesus 5:24.

13Dalam memenuhi peranannya, istri dapat melakukan ba-nyak hal untuk mengurus keluarganya. Misalnya, Alkitab menunjukkan bahwa wanita yang sudah menikah harus ’me-ngasihi suami mereka, me’me-ngasihi anak-anak mereka, berpikiran sehat, murni, giat melakukan pekerjaan rumah tangga, baik, tun-duk kepada suami mereka’. (Titus 2:4, 5) Apabila seorang wanita melakukan hal itu sebagai istri dan ibu, ia akan terus disayangi dan dihormati keluarganya. (Amsal 31:10, 28) Tetapi, karena per-nikahan adalah perpaduan dua orang yang tidak sempurna, problem yang serius bisa jadi mengarah ke perpisahan atau perceraian. Alkitab mengizinkan perpisahan karena keadaan ter-tentu. Namun, perpisahan tidak boleh dianggap enteng, sebab Alkitab memberikan nasihat, ’Seorang istri janganlah pergi dari

12. Mengapa tidak salah jika istri menyatakan pendapatnya dengan pe-nuh hormat?

13. (a) Dalam Titus 2:4, 5, wanita yang sudah menikah didesak untuk berbuat apa? (b) Apa yang Alkitab katakan tentang perpisahan dan per-ceraian?

suaminya dan seorang suami janganlah meninggalkan istrinya.’ (1 Korintus 7:10, 11) Dan, dasar Alkitab untuk perceraian hanya-lah percabulan yang dilakukan oleh teman hidup.—Matius 19:9.

TELADAN YANG SEMPURNA BAGI ORANG TUA 14Yesus memberikan teladan yang sempurna bagi para orang tua dalam cara ia memperlakukan anak-anak. Ketika orang-orang mencoba mencegah anak-anak kecil mendekati Yesus, ia mengatakan, ”Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku; jangan mencoba menghentikan mereka.” Alkitab mengatakan bahwa ia kemudian ”merangkul anak-anak itu serta member-kati mereka, sambil meletakkan tangannya ke atas mereka”. (Markus 10:13-16) Karena Yesus meluangkan waktu untuk anak-anak kecil, tidakkah Anda seharusnya melakukan hal yang sama bagi putra-putri Anda? Mereka membutuhkan banyak waktu Anda, bukan hanya sedikit-sedikit. Anda perlu meluangkan waktu untuk mengajar mereka, sebab itulah yang Yehuwa pe-rintahkan kepada para orang tua.—Ulangan 6:4-9.

15Seraya dunia ini semakin bejat, anak-anak membutuhkan orang tua yang akan melindungi mereka dari orang-orang yang

14. Bagaimana Yesus memperlakukan anak-anak, dan apa yang dibu-tuhkan anak-anak dari orang tua?

15. Apa yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak mereka?

mencoba merusak mereka, seperti para pemerkosa anak. Perhati-kan bagaimana Yesus melindungi murid-muridnya, yang dengan penuh kasih sayang ia sebut ”anak-anak kecil”. Ketika ia ditangkap dan tidak lama lagi akan dibunuh, Yesus mengatur agar mere-ka dapat selamat. (Yohanes 13:33; 18:7-9) Sebagai orang tua, Anda perlu waspada terhadap upaya si Iblis untuk merusak anak-anak kecil Anda. Anda perlu memberi mereka peringatan di muka.1 (1 Petrus 5:8) Keselamatan mereka secara fisik, rohani, dan moral sekarang sangat terancam, lebih dari yang sudah-sudah.

16Pada malam sebelum Yesus mati, murid-muridnya

berteng-1 Bantuan untuk melindungi anak-anak terdapat di pasal 32 buku Belajar-lah dari sang Guru Agung, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

16. Pelajaran apa yang dapat diperoleh orang tua dari cara Yesus mena-ngani ketidaksempurnaan murid-muridnya?

Pelajaran apa yang dapat diperoleh orang tua dari cara Yesus memperlakukan anak-anak?

kar tentang siapa yang lebih besar di antara mereka. Yesus tidak marah kepada mereka, tetapi dengan penuh kasih terus menya-darkan mereka melalui perkataan dan teladan. (Lukas 22:24-27; Yohanes 13:3-8) Jika Anda adalah orang tua, dengan cara apa saja Anda dapat mengikuti teladan Yesus sewaktu mengo-reksi anak-anak Anda? Memang, mereka perlu disiplin, tetapi itu harus diberikan sampai ”taraf yang patut” dan jangan sewaktu Anda sedang marah. Anda tentu tidak akan berbicara tanpa di-pikir ”bagaikan dengan tikaman-tikaman pedang”. (Yeremia 30:11; Amsal 12:18) Disiplin harus diberikan dengan cara yang benar sehingga anak Anda belakangan akan menyadari betapa benarnya disiplin itu.—Efesus 6:4; Ibrani 12:9-11.

ANUTAN BAGI ANAK-ANAK

17Apakah anak-anak dapat belajar dari Yesus? Ya, tentu! Me-lalui teladannya sendiri, Yesus menunjukkan cara anak-anak harus menaati orang tua mereka. ”Aku berbicara,” katanya, ”se-bagaimana telah diajarkan Bapak kepadaku.” Ia menambahkan, ”Aku selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan dia.” (Yo-hanes 8:28, 29) Yesus patuh kepada Bapak surgawinya, dan Alkitab menyuruh anak-anak menaati orang tua mereka. (Efe-sus 6:1-3) Meskipun Ye(Efe-sus adalah anak yang sempurna, ketika berada di bumi ia menaati orang tuanya, Yusuf dan Maria, yang tidak sempurna. Hal itu tentu menghasilkan kebahagiaan bagi setiap anggota keluarga Yesus!—Lukas 2:4, 5, 51, 52.

18Dengan cara apa saja anak-anak dapat meniru Yesus dan membuat orang tua mereka bahagia? Memang, anak-anak mungkin kadang-kadang merasa sulit untuk menaati orang tua mereka, tetapi itulah yang Allah inginkan. (Amsal 1:8; 6:20) Yesus selalu menaati Bapak surgawinya, bahkan dalam keada-an sukar. Pada suatu waktu, Allah ingin agar Yesus melakukkeada-an sesuatu yang sangat sulit. Yesus mengatakan, ”Singkirkanlah cawan ini [yaitu suatu tuntutan tertentu] dariku.” Meskipun de-mikian, Yesus melakukan apa yang Allah minta, karena ia sadar

17. Dengan cara apa saja Yesus memberikan teladan yang sempurna bagi anak-anak?

18. Mengapa Yesus selalu menaati Bapak surgawinya, dan siapa yang ba-hagia apabila anak-anak menaati orang tua mereka dewasa ini?

bahwa Bapaknya tahu apa yang terbaik untuknya. (Lukas 22:42) Dengan belajar taat, anak-anak akan membuat orang tua dan Bapak surgawi mereka sangat bahagia.1—Amsal 23:22-25.

19Si Iblis menggoda Yesus, dan kita dapat yakin bahwa ia juga akan menggoda anak-anak untuk melakukan apa yang salah. (Matius 4:1-10) Setan si Iblis menggunakan tekanan dari teman-teman, yang bisa sulit untuk ditolak. Maka, betapa pentingnya bagi anak-anak agar tidak bergaul dengan orang yang melaku-kan hal-hal yang salah! (1 Korintus 15:33) Dina, putri Yakub, bergaul dengan orang-orang yang tidak menyembah Yehuwa, dan hal itu menimbulkan banyak masalah. (Kejadian 34:1, 2) Pi-kirkan kepedihan yang bisa dirasakan seluruh keluarga jika salah satu anggotanya melakukan amoralitas seksual!—Amsal 17:21, 25.

KUNCI MENUJU KEBAHAGIAAN KELUARGA 20Masalah-masalah dalam keluarga lebih mudah diatasi apa-bila nasihat Alkitab diterapkan. Sebenarnya, menerapkan

1 Seorang anak dibenarkan untuk tidak menaati orang tuanya hanya apa-bila ia disuruh melakukan sesuatu yang melanggar hukum Allah.

—Kisah 5:29.

19. (a) Bagaimana Setan meng-goda anak-anak? (b) Tingkah laku yang buruk dari anak-anak bisa berdampak apa terhadap orang tua?

20. Untuk menikmati kebaha-giaan dalam keluarga, apa yang harus dilakukan setiap anggota keluarga?

Apa yang harus dipikirkan anak-anak apabila mereka digoda?

nasihat tersebut adalah kunci menuju kebahagiaan keluarga. Jadi, suami, kasihilah istri Anda, dan perlakukan dia seperti Ye-sus memperlakukan sidang jemaatnya. Istri, tunduklah kepada suami Anda sebagai kepala, dan ikutilah teladan istri yang ca-kap yang diuraikan di Amsal 31:10-31. Orang tua, latihlah anak-anak kalian. (Amsal 22:6) Ayah, ’pimpinlah rumah tang-ga Anda dentang-gan cara yang baik’. (1 Timotius 3:4, 5; 5:8) Dan, anak-anak, taatilah orang tuamu. (Kolose 3:20) Dalam keluar-ga, tidak ada seorang pun yang sempurna, sebab semua berbuat salah. Maka, kalian harus rendah hati dengan saling meminta maaf.

21Sesungguhnya, Alkitab memuat banyak sekali nasihat dan petunjuk yang berharga tentang keluarga. Selain itu, Alkitab mengajar kita tentang dunia baru Allah dan firdaus di bumi yang dipenuhi dengan orang-orang bahagia yang menyembah Yehuwa. (Penyingkapan 21:3, 4) Alangkah menakjubkan masa depan yang terbentang di hadapan kita! Sekarang pun kita dapat menikmati kebahagiaan dalam keluarga dengan mene-rapkan petunjuk Allah yang terdapat dalam Firman-Nya, Alkitab.

21. Masa depan yang menakjubkan apa yang terbentang di hadapan kita, dan bagaimana kita sekarang dapat menikmati kebahagiaan dalam keluarga?

APA YANG ALKITAB AJARKAN

ˇ Suami harus mengasihi istri seperti tubuhnya sendiri.—Efesus 5:25-29.

ˇ Istri harus mengasihi keluarga dan menghormati suami.—Titus 2:4, 5.

ˇ Orang tua harus mengasihi, mengajar, dan me-lindungi anak-anak mereka.—Ulangan 6:4-9. ˇ Anak-anak harus menaati orang tua mereka.

ALLAH YEHUWA sangat memperhatikan kita dan ingin agar kita mendapat manfaat dari bimbingan-Nya yang pengasih. Jika kita beribadat kepada-Nya dengan cara yang benar, kita akan ba-hagia dan terhindar dari banyak problem dalam kehidupan. Kita juga akan mendapat berkat dan bantuan-Nya. (Yesaya 48:17) Nah, ada ratusan agama yang mengaku mengajarkan kebenaran tentang Allah. Tetapi, ajaran tentang siapa Allah dan apa yang Ia harapkan dari kita sangat berbeda dari satu agama ke agama lain.

2Bagaimana Anda bisa tahu cara beribadat yang benar kepa-da Yehuwa? Ankepa-da tikepa-dak perlu mempelajari kepa-dan membandingkan ajaran semua agama. Anda cukup mempelajari apa yang se-benarnya Alkitab ajarkan tentang ibadat yang sejati. Sebagai perumpamaan: Di banyak negeri ada masalah uang palsu. Jika Anda diberi tugas untuk menentukan mana uang yang palsu, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengingat-ingat setiap jenis uang palsu? Tidak. Lebih baik Anda meneliti uang yang asli. Setelah Anda tahu seperti apa uang yang asli, Anda dapat mengenali yang palsu. Demikian pula, apabila kita belajar cara mengenali agama yang benar, kita dapat mengenali agama yang palsu.

3Beribadat kepada Yehuwa dengan cara yang Ia perkenan itu

1. Apa manfaatnya jika kita beribadat kepada Allah dengan cara yang benar?

2. Bagaimana kita bisa tahu cara beribadat yang benar kepada Yehuwa, dan perumpamaan apa yang membantu kita mengerti hal itu? 3. Menurut Yesus, apa yang harus kita lakukan untuk mendapat perke-nan Allah?

PASALLIMABELAS

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 135-145)