• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tetaplah Berada dalam Kasih Allah

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 185-196)

Apa artinya mengasihi Allah?

Bagaimana kita dapat tetap berada dalam kasih Allah? Apa pahala bagi orang yang tetap berada

dalam kasih Yehuwa? Apakah Anda

akan menjadikan Yehuwa perlindungan Anda pada masa yang penuh pergolakan ini?

siapa pun atau apa pun yang bisa mencelakakan kita. Bahkan jika kita dicelakai, Yehuwa dapat menyingkirkan semua akibat bu-ruknya. Bagaimana kita dapat menjadikan Yehuwa perlindungan kita? Kita harus percaya kepada-Nya. Selanjutnya, Firman Allah mendesak kita, ”Tetaplah berada dalam kasih Allah.” (Yudas 21) Ya, kita perlu tetap berada dalam kasih Allah, mempertahankan ikatan yang penuh kasih dengan Bapak surgawi kita. Maka, kita dapat yakin bahwa Dialah perlindungan kita. Namun, bagaimana kita dapat menjalin ikatan seperti itu?

PERHATIKAN DAN SAMBUTLAH KASIH ALLAH

4Untuk tetap berada dalam kasih Allah, kita perlu tahu bagai-mana Yehuwa menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Renungkan beberapa ajaran Alkitab yang telah Anda pelajari dengan ban-tuan buku ini. Sebagai Pencipta, Yehuwa memberi kita bumi ini sebagai tempat tinggal yang menyenangkan. Ia memenuhinya de-ngan berlimpah makanan dan air, berbagai sumber daya alam, kehidupan binatang yang memukau, dan pemandangan yang in-dah. Sebagai Pengarang Alkitab, Allah menyingkapkan nama dan sifat-sifat-Nya kepada kita. Selain itu, Firman-Nya menyingkap-kan bahwa Ia mengutus Putra-Nya sendiri yang terkasih ke bumi, membiarkan Yesus menderita dan mati untuk kita. (Yohanes 3:16) Dan, apa artinya pemberian itu bagi kita? Kita dapat memiliki ha-rapan untuk suatu masa depan yang sangat bagus.

5Harapan kita untuk masa depan juga bergantung pada hal lain lagi yang telah Allah lakukan. Yehuwa telah mendirikan pe-merintahan di surga, yaitu Kerajaan Mesianik, yang akan segera mengakhiri semua penderitaan dan menjadikan bumi ini suatu firdaus. Bayangkan! Kita dapat hidup di sana selama-lamanya de-ngan damai dan bahagia. (Mazmur 37:29) Sementara ini, Allah membimbing kita untuk dapat menempuh kehidupan yang ter-baik sekarang juga. Selanjutnya, Ia memberi kita karunia doa, yaitu suatu saluran komunikasi yang selalu terbuka dengan Dia. Ini baru beberapa dari cara-cara Yehuwa memperlihatkan kasih ke-pada umat manusia secara umum dan keke-pada Anda secara pribadi.

6Pertanyaan yang sangat pen-ting bagi Anda ialah: Bagaimana saya menanggapi kasih Yehuwa? Banyak orang akan mengatakan, ”Ya, saya harus mengasihi Yehuwa juga.” Bagaimana dengan Anda? Yesus mengatakan bahwa inilah perintah yang terbesar, ”Engkau ha-rus mengasihi Yehuwa, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu.” (Mati-us 22:37) Tentu, ada banyak hal yang membuat Anda mengasihi Allah Yehuwa. Tetapi, apakah sekadar merasa bahwa Anda menga-sihi Allah sudah berarti Anda mengamenga-sihi Yehuwa dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran Anda?

7Sebagaimana diuraikan dalam Alkitab, kasih kepada Allah bu-kan sekadar perasaan di hati. Walaupun perasaan kasih kepada Yehuwa itu penting, sebenarnya, perasaan itu baru permulaan dari kasih yang sejati kepada-Nya. Sebagai gambaran, biji apel memang penting untuk menumbuhkan pohon apel. Tetapi, jika Anda ingin makan apel, apakah Anda puas jika hanya diberi bijinya? Tentu tidak! Demikian pula, perasaan mengasihi Allah Ye-huwa baru permulaannya. Alkitab mengajarkan, ”Inilah arti kasih akan Allah, yaitu bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya; meskipun demikian perintah-perintahnya tidak membebani.” (1 Yohanes 5:3) Kasih yang tulus kepada Allah harus menghasil-kan buah yang baik, harus dinyatamenghasil-kan dengan tindamenghasil-kan.—Matius 7:16-20.

8Kita menunjukkan bahwa kita mengasihi Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menerapkan prin-sip-prinsip-Nya. Hal itu tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Hukum-hukum Yehuwa sama sekali tidak membebani, tetapi jus-tru dirancang untuk membantu kita menikmati kehidupan yang bahagia dan memuaskan. (Yesaya 48:17, 18) Apabila kita hidup

6. Bagaimana Anda dapat menanggapi kasih yang Yehuwa perlihatkan kepada Anda?

7. Apakah cukup untuk sekadar mengasihi Allah dalam hati? Jelaskan. 8, 9. Bagaimana kita dapat menyatakan kasih dan penghargaan kita ke-pada Allah?

selaras dengan bimbingan Yehuwa, kita menunjukkan kepada Ba-pak surgawi kita bahwa kita benar-benar menghargai semua yang telah Ia lakukan untuk kita. Sayangnya, di dunia dewasa ini se-dikit sekali orang yang memperlihatkan penghargaan seperti itu. Kita tidak ingin seperti mereka dan seperti orang-orang pada za-man Yesus. Yesus menyembuhkan sepuluh penderita kusta, tetapi hanya satu yang kembali untuk mengucapkan terima kasih. (Lu-kas 17:12-17) Kita tentu ingin seperti satu orang itu, bukan seperti kesembilan orang lainnya yang tidak tahu berterima kasih!

9Maka, apa saja perintah Yehuwa yang harus kita jalankan? Kita telah membahas sejumlah perintah dalam buku ini, tetapi mari kita tinjau kembali beberapa di antaranya. Menjalankan perintah Yehuwa akan membantu kita tetap berada dalam kasih Allah.

SEMAKIN MENDEKATLAH KEPADA YEHUWA

10Belajar tentang Yehuwa adalah langkah yang sangat penting untuk semakin mendekat kepada-Nya. Itu adalah proses yang ti-dak boleh ada akhirnya. Jika Anda berada di luar pada malam

10. Jelaskan mengapa penting untuk terus memper-oleh pengetahuan tentang Allah Yehuwa.

Seperti api, kasih Anda untuk Yehuwa membutuhkan bahan bakar agar dapat tetap berkobar

yang sangat dingin dan menghangatkan diri di dekat api unggun, apakah Anda akan membiarkan nyala apinya meredup, lalu pa-dam? Tentu tidak. Anda akan terus menambah kayu agar apinya tetap berkobar. Nyawa Anda bisa jadi bergantung padanya! Se-bagaimana kayu mengobarkan api, demikian pula ”pengetahuan tentang Allah” akan membuat kasih kita kepada Yehuwa tetap kuat.—Amsal 2:1-5.

11Yesus ingin agar para pengikutnya menjaga kasih mereka ke-pada Yehuwa serta Firman kebenaran-Nya yang berharga tetap hidup dan berkobar-kobar. Setelah dibangkitkan, Yesus mengajar dua muridnya beberapa nubuat dalam Kitab-Kitab Ibrani yang tergenap dalam dirinya. Apa hasilnya? Mereka belakangan menga-takan, ”Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika ia sedang berbicara kepada kita dalam perjalanan, ketika ia membukakan se-penuhnya Tulisan-Tulisan Kudus kepada kita?”—Lukas 24:32.

12Ketika Anda mula-mula belajar apa yang sebenarnya Alki-tab ajarkan, apakah Anda merasa bahwa sukacita, semangat, dan kasih kepada Allah mulai berkobar dalam hati Anda? Pasti demiki-an, bukan? Banyak orang merasa begitu. Tantangannya sekarang adalah menjaga agar kasih yang kuat itu tetap hidup dan mem-bantunya bertumbuh. Kita tidak mau mengikuti kecenderungan dunia dewasa ini. Yesus menubuatkan, ”Kasih kebanyakan orang akan mendingin.” (Matius 24:12) Apa yang akan Anda lakukan agar kasih Anda untuk Yehuwa dan untuk kebenaran Alkitab tidak mendingin?

13Teruslah peroleh pengetahuan tentang Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. (Yohanes 17:3) Renungkan apa yang telah Anda pel-ajari dari Firman Allah, dengan menanyai diri sendiri, ’Apa yang dapat saya pelajari tentang Allah Yehuwa dari ayat ini? Apa lagi yang disebutkan ayat ini yang akan membuat saya mengasihi Dia dengan segenap hati, pikiran, dan jiwa?’ (1 Timotius 4:15) Pere-nungan seperti itu akan membuat kasih Anda untuk Yehuwa tetap berkobar.

11. Apa hasil ajaran Yesus atas para pengikutnya?

12, 13. (a) Bagaimana kasih untuk Allah dan Alkitab di kalangan keba-nyakan orang dewasa ini? (b) Bagaimana kita dapat menjaga agar kasih kita tidak mendingin?

14Cara lain untuk membuat kasih Anda untuk Yehuwa tetap berkobar adalah dengan berdoa secara teratur. (1 Tesalonika 5:17) Di Pasal 17 buku ini, kita belajar bahwa doa adalah karunia yang berharga dari Allah. Sama seperti hubungan antarmanusia, yang akan berkembang melalui komunikasi yang terbuka dan teratur, demikian pula hubungan kita dengan Yehuwa akan tetap hangat dan hidup apabila kita berdoa kepada-Nya secara teratur. Penting sekali untuk tidak pernah membiarkan doa kita menjadi rutin be-laka—dengan kata-kata yang sama yang kita ulang-ulangi tanpa perasaan atau tanpa makna. Kita harus berbicara kepada Yehu-wa seperti seorang anak berbicara kepada ayahnya yang ia kasihi. Kita tentu akan berbicara dengan penuh respek, tetapi juga dengan terus terang, jujur, dan dari hati. (Mazmur 62:8) Ya, pelajaran Alki-tab secara pribadi dan doa yang sungguh-sungguh adalah bagian penting dalam ibadat kita, dan hal itu membantu kita tetap berada dalam kasih Allah.

DAPATKAN SUKACITA DALAM IBADAT ANDA

15Pelajaran Alkitab secara pribadi dan doa adalah bagian dari ibadat yang bisa kita laksanakan secara pribadi. Tetapi sekarang, mari kita bahas bagian dari ibadat yang kita laksanakan di de-pan umum: berbicara kepada orang lain tentang kepercayaan kita. Apakah Anda sudah menceritakan beberapa kebenaran Alki-tab kepada orang lain? Jika demikian, Anda telah menikmati hak istimewa yang luar biasa. (Lukas 1:74) Sewaktu kita mencerita-kan kebenaran yang telah kita pelajari tentang Allah Yehuwa, kita menjalankan tugas yang sangat penting yang diberikan kepada se-mua orang Kristen sejati—yaitu memberitakan kabar baik Kerajaan Allah.—Matius 24:14; 28:19, 20.

16Rasul Paulus menganggap pelayanannya sangat berharga, de-ngan menyebutnya sebagai harta. (2 Korintus 4:7) Berbicara kepada orang-orang tentang Allah Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya adalah pekerjaan yang paling baik, karena kita punya Majikan yang paling baik, dan kita mendapat upah yang paling baik. Dengan melakukan kegiatan itu, Anda membantu orang-orang

14. Bagaimana doa dapat membantu agar kasih kita kepada Yehuwa te-tap hidup?

15, 16. Mengapa tepat untuk menganggap pekerjaan pemberitaan Ke-rajaan sebagai hak istimewa dan suatu harta?

berhati jujur untuk mendekat kepada Bapak surgawi kita dan juga untuk mulai menempuh jalan menuju kehidupan abadi! Mana ada pekerjaan yang lebih memuaskan? Selanjutnya, memberi-kan kesaksian tentang Yehuwa dan Firman-Nya menambah iman Anda sendiri dan menguatkan kasih Anda kepada-Nya. Dan,

Yehuwa ingin agar Anda menikmati ”kehidupan yang sebenarnya”.

Anda sendiri bagaimana?

Yehuwa sangat menghargai upaya Anda. (Ibrani 6:10) Tetap sibuk dalam pekerjaan tersebut akan membantu Anda tetap berada da-lam kasih Allah.—1 Korintus 15:58.

17Penting untuk mengingat bahwa pekerjaan pemberitaan Ke-rajaan sangat mendesak. Alkitab mengatakan, ”Beritakanlah firman itu, laksanakan itu dengan giat dan dengan perasaan men-desak.” (2 Timotius 4:2) Mengapa hal itu begitu mendesak dewasa ini? Firman Allah memberi tahu kita, ”Hari besar Yehuwa sudah dekat. Itu sudah dekat, dan sangat bergegas.” (Zefanya 1:14) Ya, saat bagi Yehuwa untuk mengakhiri seluruh sistem ini sudah se-makin dekat. Orang-orang perlu diperingatkan! Mereka perlu tahu bahwa sekaranglah waktunya untuk memilih Yehuwa seba-gai Penguasa mereka. Akhir itu ”tidak akan terlambat”.—Habakuk 2:3.

18Yehuwa ingin agar kita beribadat kepada-Nya bersama orang-orang Kristen sejati. Itulah sebabnya Firman-Nya mengatakan, ”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik, dengan tidak meng-abaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa orang, tetapi saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian seraya kamu melihat hari itu mendekat.” (Ibrani 10:24, 25) Pada wak-tu berkumpul dengan rekan-rekan seiman di perhimpunan, kita mempunyai kesempatan yang sangat bagus untuk memuji dan beribadat kepada Allah yang kita kasihi. Kita juga saling membina dan menganjurkan.

19Dengan bergaul bersama para penyembah Yehuwa lainnya, kita menguatkan ikatan kasih dan persahabatan dalam sidang. Kita harus mencari hal-hal baik dalam diri satu sama lain, se-bagaimana Yehuwa juga mencari hal-hal baik dalam diri kita. Jangan mengharapkan kesempurnaan dari rekan-rekan seiman Anda. Ingat bahwa kemajuan rohani setiap orang tidak sama dan bahwa setiap orang berbuat salah. (Kolose 3:13) Berupayalah membina persahabatan yang akrab dengan orang-orang yang sa-ngat mengasihi Yehuwa, maka Anda akan merasakan bahwa Anda

17. Mengapa pelayanan Kristen sangat mendesak dewasa ini? 18. Mengapa kita harus beribadat kepada Yehuwa bersama-sama de-ngan orang Kristen sejati?

19. Apa yang dapat kita upayakan untuk menguatkan ikatan kasih da-lam sidang Kristen?

sendiri maju secara rohani. Ya, beribadat kepada Yehuwa ber-sama saudara-saudari rohani akan membantu Anda tetap berada dalam kasih Allah. Apa pahala yang akan Yehuwa berikan kepada orang-orang yang beribadat kepada-Nya dengan setia dan, dengan demikian, tetap berada dalam kasih-Nya?

RAIHLAH ”KEHIDUPAN YANG SEBENARNYA”

20Yehuwa memberikan pahala berupa kehidupan kepada ham-ba-hamba-Nya yang setia, tetapi kehidupan macam apa? Nah, apakah Anda sekarang benar-benar hidup? Kebanyakan dari kita tentu akan menjawab ya. Kita bernapas, kita makan, dan kita mi-num. Jadi, kita pasti hidup. Dan, pada waktu kita merasa bahagia, kita mungkin bahkan mengatakan, ”Ini baru namanya hidup!” Tetapi, Alkitab menunjukkan bahwa sesungguhnya, dewasa ini tidak seorang pun benar-benar hidup.

21Firman Allah mendesak kita untuk ”dengan teguh meng-genggam kehidupan yang sebenarnya”. (1 Timotius 6:19) Kata-kata itu menunjukkan bahwa ”kehidupan yang sebenarnya” adalah sesuatu yang ingin kita peroleh di masa depan. Ya, pada waktu kita sempurna, kita akan hidup dalam arti sesungguhnya, yaitu sebagaimana yang Allah inginkan pada mulanya. Sewaktu kita kelak hidup dalam firdaus di bumi dalam keadaan sehat, da-mai, dan bahagia sepenuhnya, kita akhirnya akan menikmati ”kehidupan yang sebenarnya”—kehidupan abadi. (1 Timotius 6: 12) Bukankah itu harapan yang menakjubkan?

22Bagaimana kita dapat ”dengan teguh menggenggam kehi-dupan yang sebenarnya”? Dalam konteks yang sama, Paulus mendesak orang Kristen ”agar mengupayakan kebaikan” dan ”kaya dengan perbuatan baik”. (1 Timotius 6:18) Maka, jelas bahwa hal itu banyak bergantung pada cara kita menerapkan ke-benaran yang telah kita pelajari dari Alkitab. Tetapi, apakah perkataan Paulus mengartikan bahwa kita memperoleh ”kehidup-an y”kehidup-ang sebenarnya” sebagai imbal”kehidup-an perbuat”kehidup-an baik kita? Tidak, karena harapan yang demikian luar biasa sesungguhnya bergan-tung pada ”kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh”.

20, 21. Apa ”kehidupan yang sebenarnya” itu, dan mengapa itu suatu harapan yang menakjubkan?

22. Bagaimana Anda dapat ”dengan teguh menggenggam kehidupan yang sebenarnya”?

(Roma 5:15) Tetapi, Yehuwa senang memberikan pahala kepa-da orang-orang yang melayani Dia dengan setia. Ia ingin melihat Anda memiliki ”kehidupan yang sebenarnya”. Kehidupan yang bahagia, penuh damai, dan abadi tersedia bagi orang-orang yang tetap berada dalam kasih Allah.

23Kita masing-masing hendaknya bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah saya beribadat kepada Allah dengan cara yang Ia tetapkan dalam Alkitab?’ Jika kita setiap hari memastikan bahwa jawaban-nya adalah ya, maka kita berada pada jalan yang benar. Kita dapat yakin bahwa Yehuwa adalah perlindungan kita. Ia akan melin-dungi umat-Nya yang setia selama hari-hari terakhir sistem tua ini yang penuh dengan kesusahan. Yehuwa juga akan memba-wa kita dengan selamat ke dalam sistem baru yang gemilang yang sekarang sudah dekat. Betapa gembiranya kita kelak sewaktu mengalami hal itu! Dan, betapa senangnya kita bahwa kita te-lah membuat pilihan yang benar pada hari-hari terakhir ini! Jika Anda membuat pilihan itu sekarang, Anda akan menikmati ”ke-hidupan yang sebenarnya”, yaitu seperti yang telah Allah Yehuwa tetapkan, kekal selama-lamanya!

23. Mengapa sangat penting untuk tetap berada dalam kasih Allah?

APA YANG ALKITAB AJARKAN

ˇ Kita menunjukkan kasih yang tulus kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menerapkan prinsip-prinsip-Nya.—1 Yohanes 5:3. ˇ Belajar Firman Allah, berdoa kepada Yehuwa

dengan sungguh-sungguh, mengajar orang lain tentang Dia, dan beribadat kepada-Nya di perhim-punan akan membantu kita tetap berada dalam kasih Allah.—Matius 24:14; 28:19, 20; Yohanes 17:3; 1 Tesalonika 5:17; Ibrani 10:24, 25.

ˇ Orang-orang yang tetap berada dalam kasih Allah memiliki harapan untuk menikmati ”kehidupan yang sebenarnya”.—1 Timotius 6:12, 19; Yudas 21.

TOPIK HALAMAN Nama Allah—Penggunaan dan Artinya 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 195 Nubuat Daniel tentang Kedatangan Mesias9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 197 Yesus Kristus—Mesias yang Dijanjikan 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 199 Kebenaran tentang Bapak, Putra, dan Roh Kudus 9 9 9 9 9 9 9 9 9 201 Alasan Orang Kristen Sejati Tidak Menggunakan

Salib dalam Ibadat 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 204 Perjamuan Malam Tuan

—Perayaan yang Menghormati Allah 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 206 Apa Sebenarnya Arti ”Jiwa” dan ”Roh”? 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 208 Apakah Syeol dan Hades Itu? 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 212 Hari Penghakiman—Apakah Itu? 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 213 1914—Tahun Penting dalam Nubuat Alkitab 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 215 Siapakah Mikhael, sang Penghulu Malaikat?9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 218 Siapakah ”Babilon Besar”? 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 219 Apakah Yesus Lahir pada Bulan Desember? 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 221 Bolehkah Kita Merayakan Hari Raya? 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 222

DALAM Alkitab Anda, bagaimana bunyi Mazmur 83:18 (ayat 19, Terjemahan Baru)? Dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru, ayat ini berbunyi, ”Agar mereka tahu bahwa engkau, yang berna-ma Yehuwa, engkau sajalah Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.” Dalam sejumlah terjemahan Alkitab lain, kata-katanya mirip. Te-tapi, banyak terjemahan menghilangkan nama Yehuwa dan menggantinya dengan gelar-gelar seperti ”Tuhan”. Apa yang seha-rusnya dicantumkan dalam ayat ini? Gelar atau nama Yehuwa?

Ayat ini menyebutkan sebuah nama. Dalam bahasa Ibrani, ba-hasa asli yang digunakan untuk menulis

sebagian besar Alkitab, ayat itu memuat se-buah nama pribadi yang unik, yang ditulis dengan huruf-huruf Ibrani, yaitu

˘˙˘˝

(YHWH). Dalam bahasa Indonesia, nama itu umumnya diterjemahkan sebagai ”Ye-huwa”. Apakah nama itu muncul di satu ayat saja? Tidak. Dalam teks asli Kitab-Ki-tab Ibrani, nama itu muncul hampir 7.000 kali!

Seberapa pentingkah nama Allah? Perhatikan contoh doa yang Yesus Kristus berikan. Doa itu dimulai dengan, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.” (Matius 6:9) Belakangan, Yesus berdoa kepada Allah, ”Bapak, muliakanlah namamu.” Se-bagai tanggapan, Allah berbicara dari surga dengan mengatakan, ”Aku telah memuliakannya dan akan memuliakannya lagi.” (Yo-hanes 12:28) Jelaslah, nama Allah sangat penting. Maka, mengapa beberapa penerjemah Alkitab menghilangkan nama itu dan menggantinya dengan gelar-gelar?

Tampaknya, ada dua alasan utama. Pertama, banyak orang menyatakan bahwa nama itu tidak boleh digunakan karena peng-ucapan aslinya tidak diketahui lagi sekarang. Bahasa Ibrani kuno ditulis tanpa huruf hidup. Karena itu, dewasa ini tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti bagaimana persisnya orang pada zaman Alkitab mengucapkan YHWH. Tetapi, apakah de-ngan demikian kita tidak boleh menggunakan nama Allah? Pada zaman Alkitab, nama Yesus bisa jadi diucapkan Yesyua atau

Dalam dokumen APA YANG Sebenarnya ALKITAB AJARKAN? (Halaman 185-196)