• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM BUKU PERJUANGAN CINTA ISTRI SEORANG MUJAHID KARYA FATIMAH AZ-ZAHRA

PADA KABAR PETANG TV ONE 26 JANUARI 2016 Dindadari Arum Jati

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM BUKU PERJUANGAN CINTA ISTRI SEORANG MUJAHID KARYA FATIMAH AZ-ZAHRA

Dwi Warry Octaviana

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut

dwiwarry@gmail.com ABSTRAK

Bahasa digunakan penutur untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lawan tuturnya. Pada keadaan tertentu, banyak didapati penutur yang berkomunikasi dengan menggunakan lebih dari satu bahasa, disebut dengan istilah bilingual bahkan ada penutur yang multilingual artinya mampu berkomunikasi menggunakan lebih dari dua bahasa. Sehingga hal tersebut sangat memungkinkan untuk terjadinya campur kode dimana seorang penutur menggunakan satu bahasa secara dominan, mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Campur kode bisa terjadi baik dalam ragam bahasa lisan atau tulisan. Dalam beberapa bentuk tulisan seperti buku, novel, cerpen, dan lain sebagainya seringkali ditemukan diksi bahasa daerah ataupun bahasa asing didalamnya. Penggunaan diksi tersebut kadang dilakukan secara tidak sengaja karena penulis mengganggap diksi tersebut merupakan kata yang sudah lazim digunakan dan bisa ditujukan sebagai unsur keindahan dan keragaman yang dapat menjadi kelebihan dari karyanya, Walaupun sebenarnya kata-kata tersebut memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis campur kode dalam buku “Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid” karya Fatimah Az-Zahra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah analisis isi (content analysis). Berdasarkan analisis data, dalam buku tersebut melibatkan empat bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris). Dalam buku tersebut terdapat jenis campur kode ke dalam (inner code mixing) yaitu campur kode Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu dan campur kode ke luar (outer code mixing) yaitu campur kode Bahasa Indonesia dengan bahasa asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris). Campur kode ke luar yang paling dominan adalah campur kode Bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab. Jenis campur kode campuran (hybrid code mixing) pun ditemukan dalam buku tersebut (Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab).

Kata Kunci: Analisis, Campur Kode (Code Mixing) PENDAHULUAN

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer. Peran utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa. Keakraban manusia dengan bahasa, membuat banyak orang jarang memperhatikan bahasa. Mereka menganggap bahasa sebagai hal yang biasa tidak ubahnya seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. Tanpa kemampuan berbahasa, kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak dapat dilakukan. Komunikasi efektif tidak akan terjalin jika pihak yang berkomunikasi tidak memiliki referensi kebahasaan yang sama.

Saat berinteraksi dengan sesama manusia, banyak didapati penutur yang mampu berbicara lebih dari satu bahasa (bilingual) atau bahkan multilingual. Oleh karenanya, satu hal yang tidak dapat dihindari dari keadaan tersebut adalah sering terjadinya kontak bahasa. Kontak bahasa adalah bertemunya dua bahasa atau lebih dalam suatu proses komunikasi sosial. Berkenaan dengan pengertian kontak bahasa, Jendra (2001:67) menyatakan “Language contact is a sociolinguistics

circumstance where two or more languages, elements of different languages, or varieties within a language, used simultaneously or mixed one over the others. The concept has been used to cover a situation where people choose to switch from using a language to another for particular reasons as well as for no obvious reasons. Forms of language contact have been also described to result from spontaneous acts of the speakers”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa tindakan spontan seorang

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM BUKU PERJUANGAN CINTA ISTRI SEORANG MUJAHID KARYA FATIMAH AZ-ZAHRA

Dwi Warry Octaviana

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut

dwiwarry@gmail.com ABSTRAK

Bahasa digunakan penutur untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lawan tuturnya. Pada keadaan tertentu, banyak didapati penutur yang berkomunikasi dengan menggunakan lebih dari satu bahasa, disebut dengan istilah bilingual bahkan ada penutur yang multilingual artinya mampu berkomunikasi menggunakan lebih dari dua bahasa. Sehingga hal tersebut sangat memungkinkan untuk terjadinya campur kode dimana seorang penutur menggunakan satu bahasa secara dominan, mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Campur kode bisa terjadi baik dalam ragam bahasa lisan atau tulisan. Dalam beberapa bentuk tulisan seperti buku, novel, cerpen, dan lain sebagainya seringkali ditemukan diksi bahasa daerah ataupun bahasa asing didalamnya. Penggunaan diksi tersebut kadang dilakukan secara tidak sengaja karena penulis mengganggap diksi tersebut merupakan kata yang sudah lazim digunakan dan bisa ditujukan sebagai unsur keindahan dan keragaman yang dapat menjadi kelebihan dari karyanya, Walaupun sebenarnya kata-kata tersebut memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis campur kode dalam buku “Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid” karya Fatimah Az-Zahra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah analisis isi (content analysis). Berdasarkan analisis data, dalam buku tersebut melibatkan empat bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris). Dalam buku tersebut terdapat jenis campur kode ke dalam (inner code mixing) yaitu campur kode Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu dan campur kode ke luar (outer code mixing) yaitu campur kode Bahasa Indonesia dengan bahasa asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris). Campur kode ke luar yang paling dominan adalah campur kode Bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab. Jenis campur kode campuran (hybrid code mixing) pun ditemukan dalam buku tersebut (Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab).

Kata Kunci: Analisis, Campur Kode (Code Mixing) PENDAHULUAN

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer. Peran utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa. Keakraban manusia dengan bahasa, membuat banyak orang jarang memperhatikan bahasa. Mereka menganggap bahasa sebagai hal yang biasa tidak ubahnya seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. Tanpa kemampuan berbahasa, kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak dapat dilakukan. Komunikasi efektif tidak akan terjalin jika pihak yang berkomunikasi tidak memiliki referensi kebahasaan yang sama.

Saat berinteraksi dengan sesama manusia, banyak didapati penutur yang mampu berbicara lebih dari satu bahasa (bilingual) atau bahkan multilingual. Oleh karenanya, satu hal yang tidak dapat dihindari dari keadaan tersebut adalah sering terjadinya kontak bahasa. Kontak bahasa adalah bertemunya dua bahasa atau lebih dalam suatu proses komunikasi sosial. Berkenaan dengan pengertian kontak bahasa, Jendra (2001:67) menyatakan “Language contact is a sociolinguistics

circumstance where two or more languages, elements of different languages, or varieties within a language, used simultaneously or mixed one over the others. The concept has been used to cover a situation where people choose to switch from using a language to another for particular reasons as well as for no obvious reasons. Forms of language contact have been also described to result from spontaneous acts of the speakers”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa tindakan spontan seorang

penutur untuk mengganti kode bahasa yang sedang digunakan dalam proses komunikasi adalah

kemungkinan banyak akan sering terjadi. Hal ini karena adanya alasan tertentu agar komunikasi dapat lebih mudah dipahami oleh mitra tutur.

Berkembangnya fenomena kontak bahasa tidak hanya lagi sebatas antara bahasa nasional dengan bahasa daerah, namun juga antara bahasa nasional dengan bahasa asing, bahasa daerah dengan bahasa asing, bahkan kontak antara ketiga bahasa baik bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa asing dalam satu komunikasi. Fenomena kebahasaan ini disebut alih kode (code switching) dan campur kode (code mixing). Alih kode merupakan salah satu aspek ketergantungan bahasa dalam masyarakat bilingual atau multilingual. Artinya dalam masyarakat tersebut mungkin sekali seorang penutur menggunakan berbagai kode dalam tindak tuturnya sesuai dengan situasi dan berbagai aspek yang melingkupinya. Kachru mendefinisikan campur kode sebagai pemakaian dua bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa yang satu kedalam unsur bahasa yang lain secara konsisten (Suwito, 1985:89).

Alih kode dan campur kode lebih besar kemungkinannya untuk terjadi dalam wacana lisan. Namun, alih kode dan campur kode dapat juga terjadi pada wacana tulis. Seorang penulis misalnya, menghadirkan alih kode dan campur kode untuk memperkuat ide cerita agar terasa lebih nyata. Salah satu buku yang banyak diwarnai kehadiran campur kode adalah buku Perjuangan Cinta Istri Seorang

Mujahid karya Fatimah Az-Zahra. Sebagai sebuah cerita yang melukiskan curahan hati seorang istri

mujahid yang menjadi korban keganasan penguasa dan sebuah perjalanan cinta penuh pesona dari seorang istri yang merindukan kebebasan suaminya dengan jiwa perwira. Dalam curahan hati tersebut, penulis banyak menggunakan ragam bahasa lain selain bahasa nasionalnya, Bahasa Indonesia. Oleh karenanya, dalam buku tersebut banyak muncul gejala kebahasaan campur kode. Sedangkan untuk gejala kebahasaan alih kode tidak ditemukan dalam penelitian ini. Jadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis campur kode dalam buku Perjuangan Cinta Istri

Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra.

TEORI & METODOLOGI Definisi dan Jenis Campur Kode

Dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan (pieces) saja, tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode (Chaer&Agustina, 2004:114). Adapun Chaklander berpendapat bahwa unsur-unsur bahasa yang terlibat dalam peristiwa campur kode itu terbatas pada unsur klausa, apabila didalam tuturan terjadi percampuran atau kombinasi antara variasi-variasi yang berbeda didalam satu klausa yang sama, maka peristiwa itu disebut campur kode (Suwito, 1985: 89). Menurut Suwito sendiri campur kode adalah suatu keadaan berbahasa bilamana dua orang mencampur dua atau lebih bahasa dengan saling memasukkan unsur-unsur yang menyisip tersebut tidak lagi mempunyai fungsi sendiri (Suwito dalam Wijana&Rohmadi, 2006:71). Penyebab terjadi campur kode, yaitu identifikasi peranan (register, sosial, edukasional), identifikasi ragam, dan keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan (Suwito, 1996:90-91).

Campur kode (code mixing) terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan, mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristik penutur, seperti latar belakang sosial, tingkat pendidikan, serta rasa keagamaan. Biasanya ciri menonjolnya berupa kesantaian atau situasi informal, namun bisa juga terjadi karena keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain, walaupun hanya mendukung satu fungsi.

Berdasarkan hubungan kekerabatan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran, campur kode diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu campur kode ke dalam (inner code-mixing) yaitu campur kode dengan unsur-unsur yang bersumber dari bahasa asli atau bahasa serumpun, campur kode ke luar (outer code-mixing) yaitu campur kode dengan unsurnya bersumber dari bahasa asing, dan campur kode campuran (hybrid code mixing) yaitu campur kode yang melibatkan bahasa daerah dan bahasa asing (Suwito, 1996; Indra, 2008).

Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu analisis isi (content analysis). Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) membaca secara intensif buku Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra; 2) mengidentifikasi dan mencatat kutipan-kutipan kalimat percakapan yang ada dalam buku tersebut; 3) mengklasifikasikan data yang sudah diidentifikasi kedalam kelompok tiap jenis campur kode.

TEMUAN & PEMBAHASAN

Campur kode dalam buku Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra melibatkan pemakaian empat bahasa, yakni: Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Dari keempat bahasa tersebut, campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab merupakan yang paling dominan pengaruhnya. Hal ini disebabkan tuntutan penguasaan Bahasa asing (Bahasa Arab) yang menjadi salah satu ide cerita. Dominasi bahasa tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesan lebih hidup dari alur cerita yang digambarkan penulis buku tersebut. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, temuan pokok terkait dengan data campur kode dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Jenis Campur Kode Nomor Halaman Data

1. Campur kode ke dalam

a. Bahasa Indonesia – Bahasa Melayu 110, 112, 131, 218 = 4 2. Campur kode ke luar

a. Bahasa Indonesia – Bahasa Arab 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 37, 40, 43, 45, 44, 45, 46, 47, 49, 51, 52, 53, 55, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 65, 66, 67, 68, 69, 71, 72, 73, 75, 76, 77, 79, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 89, 90, 91, 92, 93, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 109, 112, 113, 115, 121, 122, 124, 125, 127, 128, 131, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 142, 143, 144, 145, 146, 158, 161, 163, 164, 165, 166, 169, 170, 177, 178, 179, 183, 185, 186, 189, 190, 191, 192, 196, 197, 198, 201, 202, 204, 207, 208, 210, 212, 213, 214, 215, 217, 219, 220, 223, 224, 225, 227, 229, 231, 232, 234, 235, 236, 237, 239, 240, 243, 245, 246, 251, 253, 254, 256, 257, 258, 260, 264, 267, 268, 270, 275, 277, 279, 280, 282, 283, 284, 285, 288, 289, 291, 292, 295, 296 = 170

b. Bahasa Indonesia – Bahasa Inggris 109, 110, 111, 127, 213, 215, 236, 251, 259, 284, 292 = 11

3. Campur kode campuran

a. Bahasa Indonesia – Bahasa Melayu

– Bahasa Inggris 260 = 1

Tabel tersebut menunjukkan identifikasi data yang mengandung campur kode dalam buku

Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu analisis isi (content analysis). Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) membaca secara intensif buku Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra; 2) mengidentifikasi dan mencatat kutipan-kutipan kalimat percakapan yang ada dalam buku tersebut; 3) mengklasifikasikan data yang sudah diidentifikasi kedalam kelompok tiap jenis campur kode.

TEMUAN & PEMBAHASAN

Campur kode dalam buku Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra melibatkan pemakaian empat bahasa, yakni: Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Dari keempat bahasa tersebut, campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab merupakan yang paling dominan pengaruhnya. Hal ini disebabkan tuntutan penguasaan Bahasa asing (Bahasa Arab) yang menjadi salah satu ide cerita. Dominasi bahasa tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesan lebih hidup dari alur cerita yang digambarkan penulis buku tersebut. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, temuan pokok terkait dengan data campur kode dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Jenis Campur Kode Nomor Halaman Data

1. Campur kode ke dalam

a. Bahasa Indonesia – Bahasa Melayu 110, 112, 131, 218 = 4 2. Campur kode ke luar

a. Bahasa Indonesia – Bahasa Arab 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 37, 40, 43, 45, 44, 45, 46, 47, 49, 51, 52, 53, 55, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 65, 66, 67, 68, 69, 71, 72, 73, 75, 76, 77, 79, 81, 82, 83, 84, 85, 86, 89, 90, 91, 92, 93, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 108, 109, 112, 113, 115, 121, 122, 124, 125, 127, 128, 131, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 142, 143, 144, 145, 146, 158, 161, 163, 164, 165, 166, 169, 170, 177, 178, 179, 183, 185, 186, 189, 190, 191, 192, 196, 197, 198, 201, 202, 204, 207, 208, 210, 212, 213, 214, 215, 217, 219, 220, 223, 224, 225, 227, 229, 231, 232, 234, 235, 236, 237, 239, 240, 243, 245, 246, 251, 253, 254, 256, 257, 258, 260, 264, 267, 268, 270, 275, 277, 279, 280, 282, 283, 284, 285, 288, 289, 291, 292, 295, 296 = 170

b. Bahasa Indonesia – Bahasa Inggris 109, 110, 111, 127, 213, 215, 236, 251, 259, 284, 292 = 11

3. Campur kode campuran

a. Bahasa Indonesia – Bahasa Melayu

– Bahasa Inggris 260 = 1

Tabel tersebut menunjukkan identifikasi data yang mengandung campur kode dalam buku

Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra secara keseluruhan. Berdasarkan

tabel tersebut, dapat diketahui bahwa Bahasa Arab terlihat paling dominan dibandingkan bahasa yang lainnya.

Campur kode yang terdapat dalam buku Perjuangan Cinta Istri Seorang Mujahid karya Fatimah Az-Zahra dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis, yakni campur kode ke dalam (inner

mixing), campur kode ke luar (outer mixing), dan campur kode campuran (hybrid code-mixing). Berdasarkan identifikasi dan klasifikasi yang telah dilakukan, jenis campur kode tersebut

adalah sebagai berikut ini:

Campur kode ke dalam (Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu)

Data campur kode antara Bahasa Indonesia dengan unsur Bahasa Melayu memang tidak banyak ditemukan. Data tersebut memiliki unsur-unsur yang bersumber dari bahasa asli atau bahasa serumpun.

(1) “Suami puan sehat nanti bisa dilihat dan ditanya”. (hlm.112)

(2) “Suami puan belum bisa dipulangkan, karena pihak Indonesia belum bisa menerima kedatangan suami ibu ke Indonesia. (hlm.218)

Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu merupakan dua bahasa dalam satu rumpun. Keserumpunan antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu masuk kelompok Pasifik (Austronesia) (Ohoiwutun, 2007:30 dalam Darmini, 2012). Kata puan dalam Bahasa Melayu bisa mengandung arti panggilan halus untuk kaum hawa yang sudah menikah. (contoh: Puan Fatimah atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti Ibu Fatimah). Sebab itu dalam setiap pidato pembukaan lazim seorang mengucapkan salam kepada Puan-Puan dan Tuan-Tuan.

Campur kode ke luar (Bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab)

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, wujud campur kode antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Arab meliputi penyisipan kata, penyisipan frase, dan penyisipan bentuk baster (gabungan pembentukan asli dan asing).

(3) …semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik, dan juga tidak terlupakan kepada teman-teman yang berada di Indonesia saya ucapkan jazakumullahu khairan katsiran, atas penerimaan dan bantuan semasa kami baru sampai di Indonesia. (hlm.16)

(4) …itulah yang memberi motivasi kuat untuk terus mentarbiyah istri supaya menjadi shalihah. (hlm.18)

(5) Dua hari berturut-turut, Sabtu dan Ahad, aku mengunjungi suami. (hlm.196)

(6) Aku teringat dengan apa yang pernah ditulis oleh suamiku dalam suratnya kepadaku, bahwa

berjihad itu hukumnya wajib. Andaikata tidak ada orang yang mau memikul tanggung jawab jihad ini

kecuali hanya seorang diri maka dia tetap akan berjihad. (hlm.124-125)

(7) Saat itu persyaratan foto wajib kelihatan telinga. Aku terus berjihad mempertahankan jilbabku. (hlm.37)

(8)Itulah obat rindu, itulah obat sedih dan duka, itulah air sejuk penyiram qalbu, itulah taushiyah dan

tadzkirah terindah yang mendidikku dan anak-anakku menjadi sabar, berani dan istiqamah dalam

iman sampai suami tercinta bebas dari tahanan. (hlm.207)

Pada tuturan ke (3) ada penyisipan Bahasa Arab yaitu jazakumullahu khairan katsiran

(semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan yang banyak). Jazakumullah artinya semoga Allah akan memberi, menambahkan atau membalasmu, ini digunakan sebagai ungkapan rasa syukur atau ucapan terima kasih atas kebaikan seseorang dan sekaligus sebagai sebuah do’a semoga Allah akan membalas kebaikannya mereka (laki-laki jamak/orang banyak). Dengan kata lain, ungkapan tersebut adalah istilah syariah dan ekspresi dalam agama Islam yang memiliki makna syukur. Meskipun kata umum dalam Bahasa Arab untuk terima kasih adalah syukran. Pada contoh data selanjutnya (4), terdapat wujud campur kode dengan penyisipan baster (gabungan pembentukan asli dan

asing-mentarbiyah). Dalam Bahasa Arab tarbiyah memiliki pengertian pendidikan diri seseorang untuk mengembangkan potensi yang ia punya, mengarahkan potensi dan bakat tersebut agar mencapai kebaikan dan kesempurnaan. Seluruh proses tersebut dilaksanakan secara bertahap. Tujuan tarbiyah adalah menciptakan keadaan yang kondusif bagi seseorang untuk hidup di dunia secara lurus dan baik, serta hidup di akhirat dengan naungan ridha dan mendapat pahala dari Allah SWT. Data (5) terdapat penyisipan kata Ahad. Hari Ahad adalah hari pertama dalam Bahasa Arab, pada kalender nasional diganti penyebutannya dengan hari Minggu. Ahad artinya satu dalam Bahasa Arab, yang

bermakna bahwa Tuhan manusia itu hanya Satu atau Esa, yaitu Allah SWT. Allah SWT pencipta alam semesta beserta isinya, Dialah yang menciptakannya, merawatnya, menjaganya bahkan mungkin suatu masa nanti menghancurkannya.

Pada data (6) dan (7) memiliki penyisipan bentuk baster-berjihad. Berjihad (6) berasal dari kata Al Jahd dengan difathahkan huruf jimnya yang bermakna kelelahan dan kesusahan. Berjihad disana memiliki arti menyampaikan agama Allah dan mengajak orang mengikutinya, mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya Islam dan meninggikan agama Allah di muka bumi serta menjadikan agama ini hanya untuk Allah semata. Berjihad (7) berasal dari Al Juhd dengan didhommahkan huruf jimnya yang bermakna kemampuan bertahan (defence). Penulis bertahan untuk tidak membuka jilbabnya karena ia sangat meyakini perintah Allah lebih wajib ditaati daripada perintah mahluk-Nya. Contoh data (8) ialah campur kode ke luar, Bahasa Indonesia dengan banyak disisipi kata Bahasa Arab. Istilah qalbu berarti hati, karena mengikuti sifatnya yang bolak-balik dan selalu berubah. Hati (qalbu) sebagai wadah penampung pengajaran, kasih sayang, perasaan takut, juga keimanan. Taushiyah artinya kurang lebih semacam nasihat. Tadzkirah artinya peringatan atau rambu-rambu petunjuk. Adapun istiqamah memiliki arti tegak, lurus, atau dalam bahasa lainnya yaitu konsisten. Konsisten dalam melakukan kebaikan, teguh dalam satu pendirian, dan tidak akan tergoyahkan oleh berbagai macam rintangan untuk meraih ridha Allah SWT.

Campur Kode ke luar (Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris)

Campur kode ke luar (outer code-mixing) antara Bahasa Indonesia dengan unsur Bahasa Inggris ditemukan dalam pembahasan berikut ini:

(9) Beberapa jama’ah pengajian membantu untuk mendapatkan lawyer dan supaya aku dapat berjumpa dan membebaskan suami. (hlm.110)

(10) Tiba-tiba pada tanggal 21 Agustus 2003, pagi harinya handphoneku berbunyi. (hlm.213)

(11) Apabila mereka telah mengetahui, mereka akan stop supaya kehidupan kami akan susah dan sengsara… (hlm.284)

(12) …di pintu masuk pertama semua diperiksa dan dimintai Identity Card. (hlm.127)

Pada keempat tuturan tersebut, tampak jelas bahwa terdapat campur kode antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata lawyer (pengacara), handphone (telefon genggam), stop (menghentikan), dan Identity Card (kartu identitas) adalah kata-kata yang berasal dari Bahasa Inggris yang telah dijadikan sebagai kosa kata dalam Bahasa Indonesia karena telah terintegerasi dan sudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Gejala bahasa seperti ini dapat memperkaya ragam bahasa dan juga berguna untuk menambah wawasan seseorang tentang kosa kata bahasa asing.

Campur Kode Campuran

Campur kode campuran (hybrid code-mixing) yang ada dalam buku Perjuangan Cinta Istri Seorang

Mujahid karya Fatimah Az-Zahra adalah campur kode secara bersama-sama antara Bahasa Indonesia

dengan unsur Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Klasifikasi tersebut akan diuraikan dalam pembahasan berikut ini.

(13) “Saya mencabar dan menentang anda sekarang secara gentleman, secara ilmiah, atau secara undang-undang positif dan undang-undang Ilahi”. (hlm.260)

Pada tuturan (13) tampak gejala campur kode secara bersama-sama antara Bahasa Indonesia dengan unsur Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Yang pertama yakni penyisipan kata

mencabar berarti menguji kemampuan dalam Bahasa Melayu. Fungsi dari campur kode tersebut

adalah untuk menjelaskan maksud penutur yang benar-benar ingin menggugat untuk membuktikan sesuatu. Dalam Bahasa Inggris arti kamus gentlemen bisa tuan, saudara, atau pria. Dalam tuturan (13) makna gentlemen bisa diartikan secara jantan atau secara baik-baik. Adapun kata Ilahi dalam Bahasa Arab berarti Tuhanku, Allahku.

KESIMPULAN & SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa jenis campur kode pada buku tersebut