• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kecerdasan Linguistik dan Efikasi Berbahasa dengan Keterampilan Berbahasa Produktif Mahasiswa

SOUND CORRESPONDENCE APPROACH Ana Purwitasari

ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA Anggia Suci Pratiwi

3. Hubungan Kecerdasan Linguistik dan Efikasi Berbahasa dengan Keterampilan Berbahasa Produktif Mahasiswa

Hubungan efikasi berbahasa dengan keterampilan berbahasa produktif mahasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4

Hubungan Kecerdasan Linguistik dan Efikasi Berbahasa dengan Keterampilan Berbahasa Produktif

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 53.585 9.980 5.369 .000 LING .233 .107 .306 2.173 .035 EF .084 .133 .089 .632 .530 Dependent Variable: BCR TLS

Tabel di atas adalah hasil penghitungan korelasi ganda untuk mengetahui hubungan variabel kecerdasan linguistik dan efikasi berbahasa dengan variabel keterampilan berbicara dan menulis secara bersamaan. Berdasarkan data pada tabel 4 diperoleh nilai signifikansi 0.035 pada tingkat kepercayaan 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan linguistik dan efikasi berbahasa dengan keterampilan berbahasa produktif mahasiswa.

KESIMPULAN

Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, yaitu.

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan linguistik dengan keterampilan berbahasa produktif, baik keterampilan menulis maupun keterampilan berbicara mahasiswa FKIP Umtas. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi berbahasa dengan keterampilan menulis saja, tidak

ada hubungan yang signifikan dengan keterampilan berbicara mahasiswa FKIP Umtas.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan linguistik dan efikasi berbahasa dengan keterampilan berbahasa produktif mahasiswa FKIP Umtas.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. (2013). Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Terjemahan Dyah Widya Prabaningrum. Multiple Inteligences In The Classroom Third Edition. Jakarta: Indeks.

Bandura, A. (1997). Self Efficacy The Exercise of Control. New York: W.H Freeman and Company. Brown, H Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Pearson Education.

Cervone, D. & Lawrence A. P.(2012). Kepribadian: Teori dan Penelitian. Penerjemah: Aliya Tusyani, dkk. Jakarta: Salemba Humanika.

Chatib, Munif. (2012). Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Cetakan XV. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Feist, J. & Gregory J. F. (2008). Theories of personality Edisi Keenam. Penerjemah: Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences: Teori Dalam Praktek. Terjemahan oleh Sindoro, A. Batam Centre: Interaksara.

Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Cervone, D. & Lawrence A. P.(2012). Kepribadian: Teori dan Penelitian. Penerjemah: Aliya Tusyani, dkk. Jakarta: Salemba Humanika.

Chatib, Munif. (2012). Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Cetakan XV. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Feist, J. & Gregory J. F. (2008). Theories of personality Edisi Keenam. Penerjemah: Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences: Teori Dalam Praktek. Terjemahan oleh Sindoro, A. Batam Centre: Interaksara.

Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

PEMBINGKAIAN BERITA PEMELESETAN CAMPURRACUN PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID

Anna KurnianidanAceng Ruhendi Saifullah

Universitas Pendidikan Indonesia

annakurniani83@yahoo.com; aruhendisaifullah@gmail.com ABSTRAK

Makalah ini berusaha untuk memperkuat asumsi bahwa setiap peristiwa dapat dibingkai dengan cara yang berbeda. Yang menarik, dalam kasus ini tampak ada konspisrasi antara media dengan sumber berita. Untuk itu, makalah ini mencoba menelusuri dan memperlihatkan bagaimana proses pembingkaian pemberitaan tentang kasus yang berlangsung di Indonesia pascakonflik pemelesetan kata sampurasun menjadi campuracun yang potensial menimbulkan konflik horizontal. Penelitian kualitatif ini bertumpu terutama pada teori analisis framing model Zhongdan Pan & Gerald M. Kosicki dan diteliti melalui analisis wacana di kedua media online. Analisis dilakukan melalui empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing, yaitu: sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian, ditemukan ada dua kecenderungan pembingkaian pada media. Media pertama dalam melihat peristiwa pemelesetan campuracun lebih cenderung pada proses hukum yang berlangsung dan lebih netral dalam pemberitaannya. Sedangkan pada media kedua, melihat peristiwa ini sebagai masalah kebudayaaan Sunda yang telah menyalahi akidah Islam.

Kata Kunci: Analisis Framing, Media Online PENDAHULUAN

Guyonan yang dilakukan Rizieq terkait memlesetkan sampurasun dilakukan dihadapan para jamaah tabligh akbar yang diselenggarakan pada 13 November 2015 di Kabupaten Purwakarta. Dalam video ceramahnya yang diunggah di Youtube, plesetan 'sampurasun' menjadi 'campur racun' tersebut dilakukan di awal ceramah.

Peristiwa ini mendapat sorotan di beberapa media massa baik cetak atau elektronik. Beberapa media menyoroti peristiwa “Campurracun” ini selama beberapa pekan pada bulan November dan Desember. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa merupakan peristiwa yang memiliki nilai berita tinggi. Santana (dalam Mondry, 2008, h.139) menyebutkan salah satu unsur nilai berita adalah prominence (terkemuka/ternama) yaitu nilai berita diukur dari kebesaran peristiwanya atau arti pentingnya.

Peristiwa “Campuracun” ini berujung menjadi konflik antara masyarakat Sunda khususnya AMS (Angkatan Muda Siliwangi) dengan FPI (Front Pembela Islam), sehingga beberapa media berlomba-lomba untuk menyajikan berita terkait peristiwa “Campuracun’. Dari beberapa media yang menyoroti peristiwa ini, Detik.com dan Republika.co.id termasuk media yang juga menyoroti peristiwa tersebut. Detik.com dan Republika.co.id intens dalam memberitakan kondisi dan perkembangan peristiwa mulai dari beredarnya video di Youtube, tanggapan tokoh masyarakat Sunda, Tanggapan dari pihak FPI, Pelaporan penghinaan terhadap budaya Sunda, hingga Keterangan-keterangan dari saksi ahli.

Untuk melihat perbedaan dan gambaran berita, peneliti menggunakan metode analisis framing. Metode tersebut akan mengupas bagaimana media menggambarkan realitas (berita). Analisis framing ini dipilih karena analisis ini memusatkan perhatian pada bagaimana media mengemas dan membingkai suatu berita. Proses ini dilakukan dengan memilih peristiwa tertentu untuk diberitakan dan menekankan aspek tertentu dari peristiwa. Eriyanto (2005, h.10) menjelaskan bahwa framing adalah metode untuk melihat cara bercerita (story telling) media atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada “cara melihat” terhadap realitas yang dijadikan berita. “Cara melihat” ini berpengaruh pada hasil akhir dari konstruksi realitas. Konstruksi realitas yang dilakukan kedua media online dalam membingkai proses METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif sangat bergantung pada perspektif individual, yaitu kemampuan peneliti dalam memahami masalah yang akan diteliti, terutama referensi terhadap berbagai fenomena empirik yang relevan dengan apa yang akan menjadi subjek studi menjadi tumpuan utama. Meskipun dalam penyelidikan kualitatif realitas atau peristiwa harus tetap dipandang dari

subyeknya sendiri dan bukan dari sudut pandang penelitiannya, sehingga peneliti tidak kehilangan obyektivitasnya. Jenis penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah deskripsi, yaitu pemaparan data atas uraian dan penafsiran terhadap pembingkaian berita hasil konstruksi suatu realitas.Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap struktur kalimat, bahasa, kosa kata, keterkaitan antarkalimat dalam penulisan berita.

Dalam penelitian ini, model analisis framing yang digunakan adalah model dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Pemilihan analisis framing dengan varian dari Pan dan Kosicki ini dengan pertimbangan bahwa framing menurut Pan dan Kosicki sebagai suatu proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Dengan pemaknaan lain framing diartikan sebagai suatu strategi atau cara wartawan dalam mengkonstruksi atau memproses peristiwa untuk disajikan kepada khalayak.

Obyek penelitian ini adalah teks berita tentang kasus pemelesetan kata sampurasun menjadi campurracun di situ berita online Detik.com dan Republika.co.id selama beberapa pekan di bulan November dan Desember 2015. Pemilihan Detik.com dan Republika.co.id sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan bahwa kedua portal berita tersebut berskala nasional di samping juga kedua media online tersebu tmenaruh perhatian terhadap adanya kasus pemelesetan campurracun.

Data penelitian ini diperoleh dengan cara mengumpulkan dan mendokumentasikan berita mengenai pemberitaan yang berkaitan dengan kasus pemelesetan campurracun pada Detik.com dan Republika.co.id yang kemudian data atau teks berita yang sudah ada dianalisis menggunakan framing model Pan dan Kosicki.