• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AUB SURAKARTA Email: Arisharyanto26@yahoo.co.id1)

Septianadewi25@yahoo.co.id2)

ABSTRAKSI

Tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan penumpang Kereta Api Madiun Jaya Di Stasiun Sragen. Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: uji validitas, uji realibilitas, uji asumsi klasik, uji analisis regresi linear berganda, uji t dan uji F. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penumpang KA.Madiun Jaya di Stasiun Sragen pada bulan September 2015 yang berjumlah sekitar ± 650 orang. Sampel diambil dari 10% dari populasi yaitu 65 responden dengan teknik simple random sampling. Hasil analisis dapat disampaikan sebagai berikut: Hasil analisis uji F dapat disimpulkan bahwa keandalan, daya tanggap, kepastian, empati dan bukti fisik secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penumpang KA.Madiun Jaya di Stasiun Sragen. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan keandalan, daya tanggap, kepastian, empati dan bukti fisik secara parsial terhadap kepuasan penumpang KA. Hasil uji R2 sebesar 0.937 yang berarti

variabilitas variabel independen sebesar 93,7% sedangkan sisanya (6,3%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak ikut terobservasi, misalnya variabel harga dan reputasi perusahaan.

Kata Kunci :Keandalan, Daya Tanggap, Kepastian, Empathy, Bukti Fisik, Kepuasan Penumpang

PENDAHULUAN

Pentingnya meningkatkan kualitas

pelayanan adalah untuk menciptakan

kepuasan pelanggan dengan menjadikan pelanggan sebagai fokus utamanya. Persoalan kualitas jasa dan kepuasan konsumen kini semakin menjadi hal yang penting bagi perusahaan jasa. Oleh karena itu, perusahaan perlu membangun sistem manajemen kualitas jasa, mengidentifikasi kesenjangan yang mungkin terjadi, serta pengaruhnya bagi kepuasan konsumen dan perilaku konsumen purna layanannya (Kotler, Philip. 2001).

Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan

suatu perusahaan sehingga berdampak

kepada peningkatan market share suatu

produk pelayanan. Kualitas layanan sangat

krusial dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat

memaksimalkan performa keuangan

perusahaan (Gilbert, 2006).

Menurut para akademisi, kepuasan pelanggan merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh kualitas layanan (Oliver, 2010). Kualitas layanan juga dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan secara langsung (Zeithaml, 2006) dan mempengaruhi loyalitas pelanggan secara tidak langsung melalui kepuasan (Caruana, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Yulian, Mochamad Rizki, (2013), Moh. Fakhrur Rozi, (2007), Fery dan Susi, (2013), Andrew, Achmad Fauzi dan Sunarti, (2015) yang dapat menghasilkan sebuah

temuan bahwa kualitas pelayanan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan seseorang. Fenomena tersebut menjadi sebuah gambaran bahwa terdapat asas – asas pelayanan publik yang tidak diaplikasikan dengan baik oleh penyedia layanan. Terciptanya pelayanan yang baik pada hakikatnya akan menimbulkan

kepuasan bagi pihak yang mendapat

pelayanan. Pada dasarnya kepuasan

merupakan hal yang bersifat pribadi. Setiap individu akan merasakan tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan individu. Kepuasan dalam diri individu mempunyai peranan

penting dalam rangka mendukung

tercapainya tujuan Perusahaan PT KAI. Pengertian pelayanan dapat berbeda

makna setiap orang, karena kualitas

pelayanan memiliki berbagai kriteria dan sangat bergantung pada konteksnya. Banyak pakar bidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Pelayanan publik (public services) oleh birokrasi publik adalah merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi penumpang disamping sebagai abdi negara. Pelayanan publik (public services) oleh birokrasi publik

dimaksudkan dalam mensejahterakan

penumpang dari suatu negara kesejahteraan (welfare state). Kualitas pelayanan adalah

apapun yang menjadi kebutuhan dan

keinginan penumpang Kereta Api Madiun Jaya di Sragen. Untuk mengukur kualitas dari pelayanan bisa menggunakan beberapa cara, salah satu cara yang bisa kita gunakan adalah pendapat dari Parasuraman (1988) dimana kualitas pelayanan dapat diukur melalui 5

(lima) dimensi pelayanan yaitu Keakuratan

(Reliability), Daya Tanggap (Responsivenes),

Jaminan (assurance), Perhatian (Empaty), dan Bukti Fisik (Tangible). Reliability yaitu kemampuan Perusahaan PT KAI dalam memberikan pelayanan yang disajikan secara akurat dan terpercaya. Dalam hal ini Perusahaan PT KAI harus mampu memberi pelayanan yang cepat, tepat dan tidak berbelit-belit, karyawan dapat memberikan pelayanan yang sama terhadap penumpang, karyawan bersikap ramah dan sopan kepada setiap penumpang dan karyawan harus dapat

diandalkan dan dipercaya, sehingga

penumpang akan tetap loyal kepada

penggunaan kereta api Madiun Jaya.

Responsivenes yaitu kemampuan dan kemauan untuk memberikan pelayanan secara cepat (responsive) dan tepat kepada Pengguna disertai dengan informasi yang jelas. Dalam hal ini Perusahaan PT KAI harus mampu dan bersedia membantu penumpang, karyawan cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi penumpang, karyawan cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan dan meskipun sibuk karyawan dapat menanggapi keinginan penumpang.

Assurance (jaminan) yaitu:

pengetahuan kesopan santunan dan

kemampuan karyawan untuk menumbuhkan rasa percaya penumpang KA.Madiun Jaya di Stasiun Sragen. Dalam hal ini manajemen harus bertanggung jawab terhadap keamanan

penumpang, tiap karyawan memiliki

pengetahuan yang sesuai bidangnya,

karyawan menjalin hubungan yang efektif dengan penumpang, karyawan memiliki kemampuan yang baik, dan karyawan memiliki ketrmpilan yang lebih.

Empaty (perhatian) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada

penumpang, memahami kebutuhan

penumpang secara spesifik serta memiliki waktu yang nyaman bagi penumpang. Dalam hal ini setiap karyawan Perusahaan PT KAI harus memberikan perhatian khusus pada

penumpangnya, karyawan menerapkan

disiplin waktu yang tinggi, karyawan

memberikan pelayanan terhadap semua penumpang sesuai dengan urutannya, dan

karyawan memberikan pelayanan yang

nyaman dan sesuain dengan keinginan penumpang.

Tangibles (fisik) yaitu kemampuan Perusahaan PT KAI dalam menunjukkan eksistensinya pada pihak luar, dalam hal ini

Perusahaan PT KAI harus mampu

menciptakan lingkungan yang nyaman dan rapi, lingkungan yang bersih, memiliki fasilitas penunjang yang memadai, memiliki

perlengkapan menjaga kerapian dan

kebersihan penampilan karyawannya. Dalam

perkembangan selanjutnya untuk lebih

meningkatkan kualitas pelayanan kepada para penumpang di KA. Madiun Jaya di Stasiun

Sragen, diharapkan penumpang harus

menerima pelayanan yang semakin baik dari karyawannya, untuk itu setiap karyawan PT. KAI harus memahami dan memberikan pelayanan kepada penumpangnya secara

reliability (handal), responsivenes (tanggap),

assurance (jaminan), empaty (perhatian), dan

tangible sehingga dengan strategi ini KA. Madiun Jaya di Stasiun Sragen dapat menarik dan meningkatkan loyalitas penumpang dan menjaga nama baik lembaga di dalam menggunakan KA. Madiun Jaya di stasiun

Sragen sebagai tujuan utama untuk

melakukan perjalanan.

Kepuasan

1. Pengertian Kepuasan

Kepuasan penumpang adalah

Customer satisfaction is the degree of one’s

feelings after comparing the perceived

performance compared to expectations”.

kepuasan penumpang merupakan tingkat

perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja yang dirasakan

dibanding harapannya. Parasuraman

(2005: 45).

Engel, et.,al (1990) dalam Tjiptono

(2011:65) mengungkapkan bahwa

kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil

(outcome) sama atau melampaui harapan

pelanggan, sedangkan ketidakpuasan

timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.

Kualitas Pelayanan

1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Parasuraman (2006) menyatakan bahwa kualitas pelayanan publik adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang dilakukan guna memenuhi kepentingan orang banyak.

Menurut Garvin (Tjiptono, 2011) ada lima macam perspektif kualitas yang berkembang. Kelima macam perspektif inilah yang dapat menjelaskan mengapa kualitas bisa diartikan beraneka ragam. Adapun lima macam perspektif kualitas tersebut adalah transcendental approach, product based approach, User based

approach, manufacturing based approach, value based approach. Menurut Tjiptono, (2011) terdapat 5 (lima) dimensi kualitas jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut: a. Bukti langsung (tangible), yaitu

meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (reliability), yaitu

kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu

keinginan para pegawai untuk

membantu para pelanggan dan

emmberikan pelayanan dengan

tanggap.

d. Jaminan (assurance) mencakup

pengetahuan, kemmapuan kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para pegawai, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

e. Empati (emphaty), yaitu meliputi

kemudahan dalam melakukan

hubungan komunikasi yang baik,

perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

Atribut-atribut yang ikut

menentukan kualitas pelayanan publik tersebut. Ciri-ciri atau atribut-atribut tersebut yaitu antara lain:

a. Ketepatan waktu pelayanan, yang

meliputi waktu tunggu dan waktu proses;

b. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan;

c. Kesopanan, keramahan, perhatian dan

persahabatan dalam memberikan

pelayanan;

d. Kemudahan mendapatkan pelayanan,

misalnya banyaknya petugas yang melayani dan banyaknya fasilitas pendukung seperti komputer;

e. Kenyamanan dalam memperoleh

pelayanan, berkaitan dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, tempat parkir dan ketersediaan informasi

PEMBAHASAN