• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Jalur Persamaan 1

Tabel 1. Hasil Analisis Jalur Persamaan 1

Sumber : Data yang diolah, 2015

Dari tabel IV.9 dapat dibuat persamaan regresi pertama sebagai berikut:

Y1 = 0,298 X1 + 0,436 X2 + є

Dari hasil di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. β1 = koefisien regresi variabel dorongan

keluarga sebesar 0,298, hal ini

menunjukan bahwa variabel dorongan keluarga berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha Pencari kerja di

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini berarti apabila dorongan keluarga pencari kerja ditingkatan, maka akan berpengaruh

terhadap peningkatan motivasi

berwirausaha mengalami peningkatan. 2. β2 = koefisien regresi variabel pendidikan

formal sebesar 0,436 hal ini menunjukan

bahwa variabel pendidikan formal

berpengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini berarti apabila pendidikan

formal ditingkatkan maka motivasi

berwirausaha Pencari kerja akan

meningkat.

Hasil Analisis Jalur Persamaan 2

Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Persamaan 2

Sumber : Data yang diolah, 2015

Dari hasil di atas dapat dibuat persamaan regresi kedua sebagai berikut:

Y2 = 0,565 X3 + 0,282 X4 + 0,274 X5 + є

Pembahasan:

1. β1 = koefisien regresi variabel dorongan

keluarga sebesar 0,565, hal ini

menunjukan bahwa variabel dorongan keluarga berpengaruh positif terhadap keputusan berwirausaha Pencari kerja di

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini

berarti apabila dorongan keluarga

ditingkatkan maka keputusan

berwirausaha Pencari kerja mengalami peningkatan.

2. β2 = koefisien regresi variabel pendidikan

formal sebesar 0,282, hal ini menunjukan

bahwa variabel pendidikan formal

berpengaruh positif terhadap keputusan berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini berarti apabila pendidikan formal ditingkatkan maka keputusan

berwirausaha Pencari kerja akan

meningkat.

3. β3 = koefisien regresi variabel motivasi

berwirausaha sebesar 0,274, hal ini menunjukan bahwa variabel motivasi

berwirausaha berpengaruh positif

terhadap keputusan berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini berarti apabila motivasi berwirausaha

ditingkatkan maka keputusan

berwirausaha akan meningkat.

Uji t

Uji t Persamaan Pertama

Tabel 3 Hasil Uji t Persamaan 1

Sumber : Data yang diolah, 2015 Pembahasan:

1. Dorongan keluarga berpengaruh signifikan terhadap motivasi berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,020 < 0,05. (Hipotesis 1 Terbukti) 2. Pendidikan formal berpengaruh signifikan

terhadap motivasi berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,005 < 0,05. (Hipotesis 2 Terbukti) Uji t Persamaan Kedua

Tabel 4 Hasil Uji t Persamaan 2

Sumber : Data yang diolah, 2015 Pembahasan:

1. Dorongan keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,000< 0,05. (Hipotesis 3 Terbukti). 2. Pendidikan formal berpengaruh signifikan

terhadap keputusan berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,045 < 0,05. (Hipotesis 4 Terbukti).

3. Motivasi berwirausaha berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,032 < 0,05. (Hipotesis 5 Terbukti).

Uji F

Tabel 5. Hasil Uji F

Sumber : Data yang diolah, 2015

Hasil uji secara serempak (Uji F) pada persamaan kedua diketahui besarnya nilai F = 38,302 signifikansi 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama

variabel bebas berpengaruh signifikan

terhadap Keputusan berwirausaha Pencari kerja.

Koefisien Determinasi / Varian Total

Koefisien determinasi (R2) total pengaruh

diperoleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut:

= 1 – {(0,756)2 x (0,534)2}

= 1 - {(0,571) x (0,285)} = 1 – 0,162

= 0, 838

Nilai R2 total sebesar 0,838, dapat diartikan

variabel keputusan berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen dijelaskan oleh variabel pelatihan, dorongan keluarga, pendidikan formal dan motivasi berwirausaha sebesar 83,8% dan sisanya 16,2% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian sebagai contoh modal usaha, kreativitas, fasilitas pemerintah dll.

Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, Total Effect

Tabel 6. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Total Pengaruh

Sumber: Data diolah 2015

Kesimpulan dari tabel di atas hubungan antar variabel dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Hasil Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung

Implikasi Manajerial

1. Pengaruh dorongan keluarga terhadap

keputusan berwirausaha

Penggunaan variabel dorongan keluarga

terhadap motivasi berwirausaha

mempunyai pengaruh signifikan. Demikian

juga pengaruh langsung dorongan

keluarga terhadap keputusan

berwirausaha berpengaruh signifikan.

Dengan demikian dorongan keluarga

mempunyai peran penting dalam

Dari Variabel Koefisien Jalur Total Pengaruh DE (Direct Effect) IE (Indirect Effect) X1 ke Y P3= 0,565 X2 ke Y P4= 0,282 X1 melalui X3 Ke Y P1x P5= 0,298 x 0,274 =0,081 P3+(P1xP 5)= 0,565+0, 081 = 0,646 X2 melalui X3 Ke Y P2x P9= 0,436 x 0,274 =0,119 P4+(P2xP 9)= 0,282+ 0,119 =0,401 0,298 0,436 0,565 Motivasi Berwirausaha (Y1) Pendidikan Formal (X2) Dorongan Keluarga (X1) Keputusan Berwirausah (Y2) 0,282 0,274

mewujudkan keputusan berwirausaha. Implikasinya adalah keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga, seorang anak pertama- tama belajar memperhatikan keinginan orang lain, bekerjasama, bantu membantu,

atau sebagai makhluk sosial dan

mempunyai norma-norma dan kecakapan- kecakapan tertentu dalam pergaulannya

dengan orang lain (Sobur, 2003).

Dorongan keluarga dengan segala kondisi yang ada didalamnya yang meliputi latar

belakang anggota keluarga, tradisi

keluarga dan cara orang tua mendidik, akan dapat menunjang, membimbing dan mendorong seseorang khususnya para

pencari kerja untuk kehidupannya

mendatang (Koranti, 2013). Hal ini sesuai dengan teori Sumarni (2006) dan Sartono (2006) bahwa yang dilakukan oleh orang tua dapat mempengaruhi minat terhadap jenis pekerjaan bagi anak di masa yang

akan datang, termasuk untuk

berwirausaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat berwirausaha melalui dorongan keluarga dan motivasi berwirausaha diantaranya adalah dengan dengan adanya latar belakang pendidikan

orang tua terhadap anak dapat

meningkatkan minat seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Bimbingan orang tua ketika kecil juga merupakan langkah awal untuk membentuk karakter seseorang menjadi seorang wirausaha, selain itu pekerjaan orang tua yang

kebanyakan sudah menjadi seorang

pengusaha akan menarik anak-anaknya menjadi seorang pengusaha.

2. Pengaruh pendidikan formal terhadap

keputusan berwirausaha

Penggunaan variabel pendidikan formal

terhadap motivasi berwirausaha

signifikan. Demikian juga pengaruh

langsung pendidikan formal terhadap

keputusan berwirausaha berpengaruh

signifikan. Dengan demikian pendidikan formal perlu direkomendasikan sebagai variabel prediktor untuk mempengaruhi pencari kerja agar mengambil keputusan untuk berwirausaha. Pendidikan formal seperti di sekolah menjadi tanggung jawab

guru. Jadi pada dasarnya yang

berpengaruh terhadap perkembangan

masyarakat yaitu proses pendidikan di sekolah sebagai bekal untuk diterapkan

dalam kehidupan di lingkungan

masyarakat. Seorang guru dalam proses

pendidikan juga dapat memberikan

motivasi dan dorongan kepada masyarakat dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal, maka guru berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi yang dibutuhkan orang pada dasarnya adalah ke arah pengembangan kualitas SDM yang berguna (Suprapto, 2007). Berkaitan dengan pendidikan formal, Henry dan Thompson mendefiniskan pendidikan kejuruan dalam penelitian

Berg (2002:45) bahwa pendidikan

kejuruan itu identik dengan belajar bagaimana untuk bekerja, pendidikan kejuruan berupaya meningkatkan tehnik dan posisi seseorang di lingkungannya

pendidikan kejuruan berkaitan erat dengan kebutuhan pasar kerja dan karena itu sering dipandang sebagai sesuatu yang

memberikan kontribusi yang kuat

terhadap ekonomi yang minimal. Faktor- faktor tersebut dapat mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari dalam maupun luar diri masyarakat terhadap sesuatu yaitu keputusan berwirausaha. Lingkungan sekolah memiliki arti yang sama dengan lingkungan pendidikan.

Lingkungan pendidikan menurut

Hadikusumo (1996), adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan

pendidikan. Sedangkan lingkungan

pendidikan menurut Tirtahardja dan La

Sulo (1994) adalah latar tempat

berlangsungnya pendidikan. Sehingga

dengan adanya temuan hasil penelitian, landasan teori dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal mempunyai peranan

penting dalam membentuk minat

seseorang untuk mengambil keputusan menjadi seorang wirausaha.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Hasil Uji Hipotesis

1. Dorongan keluarga berpengaruh positif

dan signifikan terhadap motivasi

berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen.

2. Pendidikan formal berpengaruh positif

dan signifikan terhadap motivasi

berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen.

3. Dorongan keluarga berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan

berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen.

4. Pendidikan formal berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan

berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen.

5. Motivasi berwirausaha berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen.

6. Hasil uji secara serempak (Uji F) pada persamaan kedua diketahui besarnya nilai F = 38,302 signifikansi 0,000<0,05.

Sehingga dapat disimpulkan secara

bersama-sama variabel bebas

mempengaruhi Keputusan berwirausaha pencari kerja.

7. Nilai R2 total sebesar 0,838, dapat

diartikan variabel keputusan

berwirausaha Pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sragen dijelaskan oleh variabel pelatihan, dorongan keluarga, pendidikan formal dan motivasi berwirausaha sebesar 83,8% dan sisanya 16,2% dijelaskan variabel lain diluar model penelitian sebagai contoh

modal usaha, kreativitas, fasilitas

pemerintah dan lain-lain.

8. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa: a. Pengaruh langsung dorongan keluarga

terhadap keputusan berwirausaha

melalui motivasi berwirausaha

besar dari pada pengaruh tidak langsung.

b. Pengaruh langsung pendidikan formal

terhadap keputusan berwirausaha

melalui motivasi berwirausaha

menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Variabel dorongan keluarga merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya

terhadap keputusan berwirausaha,

sehingga sebaiknya faktor lingkungan keluarga lebih diperhatikan apabila ingin membentuk seseorang menjadi seorang wirausaha. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan orang tua dan pelatihan berwirausaha kepada anak didikan.

2. Rekomendasi:

Selain dorongan keluarga dan pendidikan

formal yang mampu meningkatkan

motivasi berwirausaha dan keputusan

berwirausaha, maka untuk peneliti

berikutnya perlu mengadakan penelitian dengan menambah variabel-variabel yang

lain yang dapat meningkatkan

pengambilan keputusan bagi pencari kerja,

misalnya modal usaha, kreativitas,

kesempatan kerja, usia dan lain sebagainya

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2004). Kewirausahaan Penuntun Perkuliahan untuk Perguruan Tinggi.

Bandung: Alfabeta.

Arikunto Suharsimi, A. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Brown, Duane & Brooks, Linda. (2010). Caree Counseling Techniques. Boston: Allyn And Bacon

Cuervo, A., Ribeiro, D., & Roig, S. (2010).

Entrepreneurship: Concepts, Theory and Perspective. Springer.

Downey, W.D. & Erickson, S.P. (2007)

Manajemen Agribisnis. (Terjemahan Rochidayat Ganda & Alfonsus Sirait). Jakarta: Penerbit Erlangga. (Buku Asli

Agribusiness Management diterbitkan tahun 1987)

Dyah Ayu Widi Astuti, 2009. Pengaruh Konteks Keluarga, Kerja, Pendidikan, Hambatan Dalam Memulai Bisnis,

Dukungan Sosial, Nilai – Nilai

Individualisme Dan Kolektivisme Pada

Intensi Berwirausaha (Studi pada

Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret). Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas MaretSurakarta

Eka Aprilianty. 2014. Pengaruh Kepribadian

Wirausaha, Pengetahuan

Kewirausahaan, Dan Lingkungan

Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Managemen Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program SPSS

Hanum Risfi Mahanani, 2014. Analisis

Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Lingkungan Eksternal Terhadap Pelatihan wirausaha dan Minat Berwirausaha (Studi pada siswa SMA Negeri 1 Semarang). Jurnal Universitas Diponegoro Semarang.

Lee, M. S. (2005). Impact of Entrepreneurship Eduction: A Comparative Study of the

US and Korea. International

Entrepreneurship and Management Journal , 27-43

Linan, Francisco & Leon, J. A. M. (2007)

Entrepreneurial Intentions. Department of Apply Economy I, Universidad de Sevilla. Department of Social and Organizational Psychology. UNED Purnamasari. Ika. 2012. Pengaruh KonsepDiri

dan Peranan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI di SMK

Negeri 1 Singaraja tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Ekonomi , Fakultas Ilmu Sosial Undiksha

Putu Eka Desy Yanti, Made Nuridja, Ketut

Dunia. 2014. Pengaruh dorongan

Keluarga Terhadap minat

Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK

Negeri 1 Singaraja. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014 Riduwan, 2005, Skala pengukuran Variabel-

Variabel Penelitian, Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung.

Sarwono, Sarlito W.. (2011). Psikologi Remaja

(edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers.

Selnes, Fred (2008), An Examination of the

effect of Product Performance on Brand

Reputation, Satisfaction and Loyalty”,

European Journal of Marketing, 27 (9). (19-35).

Singgih Purnomo, 2013. Analisis Pengaruh Faktor Keluarga, Pendidikan dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta. Program Studi Sistem Informasi STMIK Duta Bangsa Surakarta

Solomon, Michael (2006), Consumer Behavion,

3th edition, McGraw Hill.

Sugiyono, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis,

Cetakan Ketujuh, CV. Alpabeta,

Sikap Manajer Tingkat Menengah Dan Penerapan International Standart Organization serta Hubungannya Dengan Kinerja Manajerial

Oleh :

SYAIFUL1)