• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU MANGGARA

3. Bahan Obat

Tumbuhan obat adalah sebagian, seluruh tumbuhan dan atau eksudat (sel) sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan serta masyarakat mempercayai bagian tumbuhan ini sebagai tumbuhan obat (Zuhud 1994). Pengobatan tradisional suku Manggarai memanfaatkan 73 spesies tumbuhan terutama pada kampung sekitar hutan. Manfaat tumbuhan obat merupakan pengetahuan umum masyarakat dan kelebihan dukun obat adalah karena dipercaya memiliki kekuatan magis. Pemanfaatan tumbuhan obat hutan penting karena mitos bahwa tumbuhan hutan lebih berkhasiat dibandingkan tumbuhan kebun. Penelitian Humaedi (2014) di hutan adat Tojo Una Una menemukan bahwa pelestarian hutan terkait pandangan masyarakat terhadap sakit penyakit beserta praktek penyembuhannya dalam hutan yang merupakan ekspresi kebutuhan hidup dan keseimbangan alam.

Gambar 3.6 Beberapa spesies tumbuhan hutan untuk mengobati penyakit dalam Pengobatan modern cukup memadai di Ruteng kota Kabupaten Manggarai, namun masyarakat masih menggunakan bagian tumbuhan obat dari kulit kayu, daun, akar, dan seluruh bagian herba untuk mengobati penyakit luar, ringan, dan berat sebanyak 40 macam (Tabel 3.11). Berbagai macam kegunaan mengobati penyakit tersebut cukup lengkap untuk mengobati penyakit. Jumlah spesies terbanyak adalah untuk mengobati sakit perut dan lever sebanyak 7 spesies dan malaria sebanyak 5 spesies. Pengobatan penyakit juga untuk mengobati khusus seperti menguatkan sendi anak balita dan nafas sesak untuk anak-anak serta sebanyak 2 spesies dimanfaatkan untuk obat kuat laki-laki. Pengobatan sakit bagian dalam tubuh dengan cara minum sesuai takaran dosis dengan cara merebus bagian tumbuhan sebanyak kepalan tangan orang yang sakit, mencampur air lima gelas dan merebusnya sampai tersisa tiga gelas untuk tiga kali sehari.

Ta’i ntala (Viscum ovalifolium)

Boto (Tabermontana sphaerocarpa)

Tabel 3.11 Kategori kegunaan dan jumlah spesies tumbuhan obat No Jenis penyakit yang diobati Jumlah spesies

1 Batuk 2 2 Beri beri 3 3 Bisul 2 4 Cacingan 1 5 Cuci perut 1 6 Demam 2 7 Flu/pilek 1 8 Kanker 1 9 Kanker payudara 2 10 Kejang/ayan 1 11 Kencing manis 3 12 Ketombe 1

13 Lancar buang air besar 2

14 Lever 7 15 Luka baru 4 16 Luka dalam 3 17 Maag 3 18 Malaria 5 19 Mandi segar 1 20 Masuk angin 4 21 Mata merah 1 22 Membersihkan darah 4 23 Membersihkan ginjal 4

24 Menambah nafsu makan 1

25 Menguatkan sendi balita 1

26 Muntaber 1

27 Nafas sesak anak-anak 1

28 Ngilu pada persendian 1

29 Obat kuat 2

30 Patah tulang 1

31 Pusing 3

32 Radang usus buntu 2

33 Sakit gigi 3

34 Sakit kepala bagian sebelah saja 2

35 Sakit perut 7

36 Sakit pinggang 2

37 Sariawan 5

38 Sesak nafas (asma) 4

39 TBC (tuberkulosis)/batuk berdarah 3

Tumbuhan obat yang jumlahnya melimpah dan mudah menemukannya adalah sensus (Austroeupatorium inulifolum), yang merupakan eksotik di Manggarai. Tumbuhan obat yang sulit untuk menemukannya adalah sandal urat (Drymis piperita) yang berada pada ketinggian sekitar 1900 m dpl. Sebanyak 6 spesies tumbuhan obat memiliki fungsi lain sebagai kayu bangunan, yaitu: wuhar (Cryptocarya densiflora), kenda (Prunus arborea), ajang (Toona sureni), teno (Melochia umbellata), dan waek (Albizia lophanta), redong (Trema orientalis).

Dari 73 spesies tersebut sebanyak 18 spesies merupakan habitus pohon yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Dari 18 spesies tersebut hanya 1 spesies yang dilindungi secara adat yaitu ara (Ficus variegata) sehingga tidak boleh ditebang untuk kayu bangunan. Pemanfaatan 17 spesies lainnya untuk kayu bangunan perlu untuk diberikan perlindungan dengan cara melakukan budidaya pada lahan masyarakat untuk kegunaan kayu bangunan agar pemanfaatan untuk tumbuhan obat yang diambil dari hutan dapat terus dilakukan. Pemanfaatan tumbuhan obat dari hutan ini sampai saat ini masih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan subsisten dan belum ada yang dijual atau komersial. Penggunaan tumbuhan obat tradisional ini perlu untuk ditindaklanjuti dengan penelitian secara modern untuk dapat digunakan secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manggarai.

Untuk pengobatan sehari-hari yang juga bersifat antiseptik untuk pengobatan bagian luar tubuh masyarakat memanfaatkan 7 spesies tumbuhan hutan untuk mengobati luka baru ataupun luka lama yang bernanah dan juga bisul (Tabel 3.12). Penyakit yang umumnya diderita masyarakat umumnya adalah saluran pernafasan, pilek, demam dan malaria. Sebanyak 29 spesies tumbuhan digunakan masyarakat untuk mengobati jenis-jenis penyakit ini dan sebagian besar merupakan jenis herba (Tabel 3.13).

Tabel 3.12 Bahan obat untuk luka baru

No Nama Ilmiah Nama

Lokal

Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Bidens pilosa Cawat Daun Luka baru/teriris 2 Paspalum conjugatum Legi Seluruh bagian Luka baru/teriris 3 Piper betle Kala Daun Luka baru/teriris 4 Prunus arborea Kenda Kulit batang Luka baru/teriris 5 Pteridium aquilinum Nangker Kulit batang,

daun

Luka baru 6 Setaria palmifolia Mese mae Daun Bisul

7 Urena lobata Lintep Daun Bisul

Pengobatan dengan spesies tumbuhan juga dilakukan untuk penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti sakit perut dan diare. Sebanyak 15 spesies tumbuhan obat digunakan untuk mengobati penyakit ini (Tabel 3.14). Masyarakat juga mengetahui tumbuhan obat yang secara khusus diperuntukkan untuk melancarkan buang air besar untuk ibu melahirkan dan untuk mengosongkan isi pencernaan (cuci perut).

Tabel 3.13 Bahan obat batuk, influensa, pernafasan, demam dan malaria

No Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Achyranthes aspera Laso ular Daun Batuk

2 Adinandra javanica Rukus Getah Sariawan 3 Alstonia spectabilis Sita Kulit batang,

akar

Malaria 4 Ampelocissus sp Lerep Air dalam

batang liana

Sariawan 5 Anamirta cocculus Nol Batang liana Masuk angin 6 Centella asiatica Tongkak Daun Batuk 7 Cinnamomum burmanii Ndingar Kulit batang Asma

8 Criptocarya densiflora Wuhar Kulit batang Batuk berdarah 9 Curcuma viridiflora Wunis Umbi Masuk angin 10 Eleusine indica Cangkar Daun Nafas sesak

anak-anak 11 Equisetum debile Keduk Daun Batuk berdarah 12 Erytrina orientalis Kalo Minci Kulit batang Sariawan 13 Fraxinus griffithii Lui Kulit batang,

getah

Malaria 14 Geniostoma rupestre Tepotai Daun Pusing 15 Hyptis rhomboidea Randang Daun Masuk angin 16 Macaranga tanarius Rebak Getah Sariawan 17 Melia azedarach Mera Daun, kulit Demam 18 Melia azedarach Mera Daun, kulit Malaria

19 Microsorum cuspidatum Cigir Daun Pusing sebelah 20 Mussaeda frondosa Sowul Kulit batang Batuk berdarah 21 Myrica esculenta Lasang Kulit batang Flu, Pilek 22 Physalis angulata Kepek Daun Asma 23 Polygala paniculata Randiawang Daun Flu, Pilek 24 Ricinus communis Pandu

Kadul

Akar, kulit batang

Sariawan

25 Sida acuta Menangis Daun Pusing

26 Solanum ferox Toro darat Daun Asma 27 Tabernaemontana

sphaerocarpa

Boto Akar Demam, malaria

28 Tinospora crispa Tambar Batang liana Malaria

29 Trema orientalis Redong Kulit batang Pusing sebelah 30 Zanthoxylum ovalifolium Nderu Poco Kulit batang,

daun, akar

Asma

Tabel 3.14 Bahan obat untuk sakit perut, mencret, diare dan saluran pencernaan

No Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Anamirta cocculus Nol Wase Batang liana Sakit perut

2 Breynia sp Ntila Daun Lancar buang

air besar 3 Criptocarya densiflora Wuhar Kulit batang Disentri 4 Fraxinus griffithii Lui Kulit batang,

getah

Disentri, cuci perut

5 Gynura procumbens Renggong Daun Sakit perut, Mencret 6 Hibiscus tiliaceus Waso Kulit Batang Disentri 7 Jastropha curcas Kadung Daun Sakit perut 8 Knema cinerea Laru Kulit batang Lancar buang

air besar setelah melahirkan 9 Leucosyke capitellata Raci Daun Sakit perut 10 Plectranthus teysmannii Kolong

Jarang

Seluruh bagian

Maag 11 Ricinus communis Pandu Kadul Akar, kulit

batang

Disentri 12 Rubus moluccanus Karot diong Pucuk daun

muda

Diare, muntaber 13 Sesamum orientale Longa Akar Maag 14 Zanthoxylum ovalifolium Nderu Poco Kulit batang,

daun, akar

Muntaber

15 Zingiber sp Narong Umbi Maag

Untuk menjaga stamina agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik masyarakat memanfaatkan 9 spesies tumbuhan (Tabel 3.15). Tubuh yang kurang bugar umumnya dihubungkan dengan darah yang kotor sehingga beberapa spesies dipercaya dapat membersihkan darah kotor dan bahkan ada yang secara khusus digunakan untuk membersihkan darah kotor wanita setelah melahirkan. Untuk anak-anak tonikum dihubungkan dengan nafsu makan yang kurang atau karena cacingan sehingga pemberian bahan obat tumbuhan untuk menanggulangi kedua permasalahan tersebut. Spesies yang umum digunakan adalah karot diong (Rubus moluccanus) dengan cara memakan secara langsung pucuk daun mudanya yang juga dipercaya dapat menghentikan diare. Spesies untuk obat kuat laki-laki tidak menggunakan obat kimia melainkan menggunakan sejenis liana yang dinamakan mulu (Freycinata scandens) dan untuk keperluan mandi skaligus menghilangkan pegal atau capek setelah bekerja keras menggunakan daun ntila (Breynia sp) yang dicampurkan ke dalam air mandi.

Tabel 3.15 Bahan obat tonikum, menyegarkan, membersihkan darah

No Nama Ilmiah Nama

Lokal

Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Albizia procera Rua Kulit batang Membersihkan

darah kotor

2 Breynia sp Ntila Daun Mandi segar

3 Cinnamomum burmanii Ndingar Kulit batang Membersihkan darah kotor 4 Drymis piperita Sandal urat Daun Membersihkan

darah kotor 5 Ficus variegata Ara Kulit batang Membersihkan

darah kotor setelah bersalin 6 Freycinata scandens Mulu Kulit batang Obat kuat laki-

laki 7 Pittosporum

moluccanum

Tega Akar Membersihkan

darah kotor setelah bersalin 8 Rubus moluccanus Karot diong Pucuk daun

muda

Tambah tenaga 9 Tinospora glabra Wanger Batang liana Nafsu makan,

cacingan

Beberapa penyakit yang mengganggu aktivitas karena adanya bengkak di persendian dihubungkan dengan rematik atau sakit sendi. Pengobatan dilakukan dengan membuat obat gosok dari campuran kulit batang, daun dan akar nderu poco (Zanthoxylum ovalifolium). Pada anak-anak yang berumur dibawah lima tahun yang belum bisa berjalan maka sendi-sendi terutama pada bagian lutut dan telapak kaki digosok dengan kacang polong (Mucuna pruriens) untuk menguatkan bagian persendiannya (Tabel 3.16). Pengobatan untuk patah tulang dilakukan dengan membungkus bagian tulang yang patah dengan kulit batang pohon waso (Hibiscus tiliaceus).

Tabel 3.16 Bahan obat rematik, sakit persendian, patah tulang

No Nama Ilmiah Nama

Lokal

Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Criptocarya densiflora Wuhar Kulit batang Sakit pinggang 2 Hibiscus tiliaceus Waso Kulit Batang Patah tulang 3 Melochia umbellata Teno Kulit batang Sakit Pinggang 4 Mucuna pruriens ohe (ose) Kacang

polong

Digosok pada sendi balita yang belum bisa jalan 5 Zanthoxylum ovalifolium Nderu

Poco

Kulit batang, daun, akar

Sakit sendi/ rematik

Pengobatan tradisional Manggarai menggunakan tumbuhan juga dilakukan dengan menyembuhkan penyakit yang dapat dikatagorikan berat. Pengobatan tradisional menggunakan prinsip tanda-tanda alam seperti tumbuhan benalu ta’i ntala (Viscum ovalifolium) untuk pengobatan kanker dan tumor. Sebanyak 22 spesies tumbuhan digunakan untuk menyembuhkan penyakit luka dalam, usus buntu, penyakit kuning, ginjal, kencing manis serta kanker payudara (Tabel 3.17). Penyakit tergolong berat yang umum diderita menurut masyarakat adalah sakit kuning dan juga ginjal yang berhubungan dengan pekerjaan berat yang dilakukan dalam mengelola kebun pada topografi yang terjal.

Tabel 3.17 Obat Penyakit dalam, tumor dan kanker No

Nama Ilmiah Nama

Lokal

Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Alstonia spectabilis Sita Kulit batang,

akar

Kanker payudara 2 Bidens pilosa Cawat Daun Sakit kuning 3 Caesalpinia major Ndekar Buah Luka dalam 4 Caesalpinia sappan Cepang Kulit batang Membersihkan

buah pinggang 5 Calamus heteracanthus Wua Daun Usus buntu 6 Canarium sp Garit Daun, kulit

batang

Sakit kuning 7 Cryptocarya triplinervis Du'ul Kulit batang Membersihkan

buah pinggang 8 Drymaria cordata Ngelong Seluruh

bagian

Kencing manis 9 Drymis piperita Sandal urat Daun Luka dalam 10 Eupatorium inulifolum Sensus Daun Sakit kuning 11 Ficus heteropleura Kampel Daun Kanker payudara 12 Imperata cylindrica Ri'i Akar Membersihkan

buah pinggang 13 Jastropha curcas Kadung Akar, kulit

batang

Sakit kuning 14 Jastropha curcas Kadung Akar, kulit

batang

Sakit buah pinggang

15 Maesa sp Cie Daun Usus buntu

16 Mallotus philippinensis Puser Kulit batang, daun

Luka dalam 17 Polygonum chinense Longe Akar Kencing manis 18 Scleira terrestris Ngelas Akar Kencing manis 19 Vernonia cinerea Mene Daun Sakit kuning 20 Viscum ovalifolium Ta'i Ntala Semua

bagian

Tumor, kanker, Sakit kuning 21 Zingiber sp Narong Umbi Sakit kuning,

sakit buah pinggang

Beberapa jenis penyakit yang disembuhkan lainnya yang tercatat dalam penelitian ini adalah sakit gigi, beri-beri, kejang, ketombe dan mata merah (Tabel 3.18). Kelengkapan spesies tumbuhan obat ini menunjukkan kemandirian masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan obat untuk kesehatan.

Tabel 3.18 Bahan obat sakit gigi, beri-beri, kejang, ketombe dan mata merah

No Nama Ilmiah Nama Lokal Bagian

Digunakan Kegunaan 1 Albizia lophanta Waek Kulit batang Sakit gigi 2 Albizia lophanta Waek Kulit batang Ketombe 3 Curcuma viridiflora Wunis Umbi Sakit gigi 4 Euphorbia hirta Nununaeng Getah Mata merah 5 Jastropha curcas Kadung Daun Beri-beri 6 Lygodium circinnatum Werek Daun Sakit gigi 7 Macaranga tanarius Rebak Kulit batang Kejang/ayan 8 Toona sureni Ajang Kulit batang Beri-beri

9 Zingiber sp Narong Umbi Beri-beri