• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan yang akan kamu miliki set elah mempelaj ari pelaj aran ini adalah sebagai berikut :

• menent ukan pokok-pokok cerit a;

• merangkai pokok-pokok cerit a menj adi urut an cerit a yang menarik;

• bercerit a dengan menggunakan al at peraga berdasarkan pokok-pokok cerit a.

Bercerita merupakan kegiatan yang menyenangkan. Apakah

kamu senang bercerita? Banyak bahan cerita yang dapat kamu

baca, kemudian menceritakannya kembali kepada teman atau

keluargamu. Cerita tersebut dapat kamu peroleh dari buku teks

atau buku cerita. Kamu dapat menggunakan model bercerita

disertai suara, lafal, dan intonasi.

Model yang dipergunakan dalam bercerita dapat membuat

cerita menjadi lebih menarik dan hidup. Konsep model dalam

bercerita dapat kamu gunakan berupa boneka, wayang, kertas

yang membentuk manusia, kayu, atau benda lainnya yang dapat

dimanfaatkan sebagai pelengkap dalam cerita.

Masih ingatkankah dengan dongeng-dongeng yang pernah

kamu baca pada pelajaran sebelumnya? Ingat-ingatlah dan pilih

salah satu dongeng yang paling kamu sukai. Dari dongeng yang

kamu pilih itu, mari berlatih menceritakan kembali isi dongeng

dengan menggunakan alat peraga sebagai pendukung cerita. Hal

ini bertujuan agar suasana dongeng lebih menarik dan makna

dongeng dipahami oleh pendengar.

Apabila memilih dongeng Bebek Kecil yang Hilang, kamu

harus mempersiapkan boneka induk bebek dan anaknya, boneka

angsa, dan air yang terbuat dari potongan kertas kecil-kecil.

Bahkan, kalau memung kinkan dapat disertai dengan ilustrasi

Judul Dongeng Kelompok

yang Didengarkan Tema Pesan

Hubungan Tema dengan Keadaan Sekarang

Musik : Mat ahar i t el ah t er bi t dar i uf uk t i mur. Si nar nya ber pi j ar hangat di cel ah pe- pohonan. Terdengar suara gemercik air di sungai. Di sit u, beberapa ekor bebek sedang berenang dengan riang gembira. Pencerit a : Di pagi yang cerah it u, beberapa anak

bebek bermain-main di sungai bersama induknya. (mengel uar kan boneka anak- anak bebek dengan suar a w ek- w ek- wek)

Di seki t ar i t u, t umbuh ser umpun bam bu yang r ant i ng- r ant i ngnya m e- l engkung sehingga daunnya menyent uh air sepert i mengangguk-angguk. (meng- gam bar sungai dan m em asang ser t a mel ambaikan daun-daun dengan j emar i)

Sement ara it u, seekor bebek bet ina be- renang dengan t enang di bawah cabang it u. (mengel uarkan induk bebek) Ia menoleh. Dilihat nya sepuluh ekor anak-anaknya di belakang. Mereka manis dan lucu-lucu. Bul u-bul u mer eka masi h begi t u hal us. Mereka me luncur di air sepert i bola-bola kecil saj a. (wek-wek-wek)

Induk Bebek : "Anak-anak bebek yang manis. " (gumam si Induk Bebek dengan gembir a mel ihat anak-anaknya, l al u dia menghit ung) "Sat u, dua, t iga …. " (t i ba-t i ba i a ber hent i menghi t ung)

Hanya sembilan ekor! (dia meng hit ung ulang lagi dengan cepat)

"Sat u, dua, t iga . . . . "

(cepat -cepat di a ber enang me ngi t ar i mer eka unt uk meyakinkan dia t idak sal ah menghi t ung)

Pencerit a : Kawan-kawan.... Oh! Bet apa me nyedihkan bukan? Kasi han i nduk bebek. Di mana ger angan anaknya yang sat u l agi ya? (kepada pendengar)

musik yang sesuai dengan tema cerita. Di samping itu, kamu

dapat mengubah atau mengadopsi cerita tersebut dengan kata-

kata sendiri. Perhatikan hasil rangkaian cerita Bebek Kecil yang

Hilang berikut.

Lentera Bahasa

Pencerit a adalah orang yang mengisahkan cerit a. Pencerit a t idak mut lak ident ik dengan pengarang nya.

Sumber: Kamus Ist i l ah Sast r a, 2000

Induk Bebek : "Apakah kal i an m el i hat anak saya?" (kepada pendengar)

Pencerit a : Di bel okan sungai t erl ihat Kakek Angsa berenang. (mengel uar kan boneka angsa) Induk Bebek mengeluh. Dia t idak begit u m enyukai angsa. Di a am at besar dan kelihat an angkuh. Induk Bebek it u menarik napas dalam-dalam unt uk menenangkan hat i nya. Kakek Angsa ber enang maki n dekat .

Induk Bebek : Maaf, apakah Anda melihat anak saya? Angsa : (sambi l t er senyum) Maaf , saya t emu kan

dia t ersesat . (sambi l menur unkan anak bebek dari punggungnya) Sudah saya duga, dia anak Anda. Oleh sebab it u, dia saya bawa mencari Anda. "

Induk Bebek : Oh, t er i ma kasi h. Ter i ma kasi h. (Induk Bebek senang)

Pencerit a : Nah, kawan-kawan. Sej ak saat it u, mereka menj adi sahabat . It u semua cont oh bagi kit a semua agar saling t olong.

1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan dua sampai tiga orang.

2. Bacalah dongeng berikut dengan saksama.

Karena Sombong

Pagi it u di luar sarang lebah yang t erlet ak di uj ung pohon asam t erlihat beberapa lebah cilik sedang berbaris unt uk berlat ih.

"Adik-adik, ayo kit a coba sekali lagi! " aj ak Lili kepada lebah-lebah cilik, "Adik-adik j angan mudah ber put us asa! " Lebah-l ebah ci l i k i t u t erlihat menggeleng-gelengkan kepala.

"Aduh, kalian ini. Bagaimana mau dapat t erbang kalau baru belaj ar sebent ar saj a sudah malas? Ayo, kepakkan sayap kalian perlahan- lahan! " aj ak Lili, "Sat u, dua, t i. . . . "

Tiba-t iba, ucapan Lili t er pot ong.

"Ha, ha, ha. . . per cuma kal i an ber l at i h t erbang! Kal ian t et ap saj a t idak akan dapat t erbang secepat aku. Akulah lebah yang paling pandai t erbang. "

Lili dan lebah-lebah cilik lainnya me noleh ke arah suara t ersebut .

Ternyat a yang mencemooh mereka adalah Luna lebah.

"Hai Luna, kenapa kau selalu meng ganggu kami? Lebih baik kau pergi dari sini dan mencari bunga. Bukankah Rat u t el ah m enyur uhm u mencari bunga?" seru Lili lebah.

"Ya, Kak Luna. Daripada mengganggu kami, lebih baik Kak Luna mengaj ari kami t erbang yang baik! " seru lebah-lebah cilik.

"Ha, ha, ha percuma kau menyuruhku per- gi, Lili. Aku j uga t idak mau mengaj ari kalian. Tidak ada gunanya aku mengaj ari kalian. Hanya membuang-buang wakt u ku saj a, ya kan? Lebih baik aku bersenang-senang, " uj ar Luna sambil pergi meninggalkan Lili dan lebah-lebah cilik.

Namun sebelum t erbang, Luna memper- t ont onkan kebolehannya di hadapan para lebah cilik dan Lili lebah.

"Sudahlah, Adik-adik. Jangan dengar kan omongan Luna. Lebih baik kit a berlat ih lagi, " kat a Lili mengingat kan lebah-lebah cilik.

Sement ar a i t u, set el ah beber apa l ama menunj ukkan kebol ehannya, Luna t er l i hat bert engger di t iang j emuran milik salah seorang penduduk. Rupanya, Luna kelelahan. Sambil berist irahat Luna pun berj emur di sana.

Cukup l ama Luna ber t engger di sana. Ket i ka hendak ber pi ndah t empat , t i ba-t i ba Luna di kej ut kan ol eh sebuah benda yang mengenai t ubuhnya.

"Siapa yang berani menggangguku? Hampir saj a sayapku rusak, " uj ar Luna marah-marah.

"Rupanya anak ini yang t elah meng ganggu- ku. Awas, rasakan pembalasanku nant i! " kat a Luna geram ket ika melihat seorang anak laki- laki yang sedang men j emur pakaian.

Luna menaj amkan sengat nya, kemudian b er p ut ar - p ot ar m end ek at i anak l ak i - l ak i i t u. Rupanya Luna hendak m el am pi askan kekesal annya pada anak l aki -l aki i t u. Anak laki-laki it u pun ket akut an. Anak laki it u lari t unggang langgang menuj u ke rumahnya unt uk menyelamat kan diri.

Luna t ert awa, "Ha, ha, ha, dasar penakut . Belum j uga aku menyengat mu, kau sudah lari. Tapi, aku akan t et ap menunggumu sampai kau keluar lagi dari rumah, karena t adi kau t elah meng gangguku! "

"Sudahlah Luna. Lupakan saj a. Aku yakin anak it u t idak sengaj a melukaimu. Dia hendak menj emur pakaian dan ket ika it u kamu sedang berada di sana, " uj ar Lili mengingat kan Luna.

"Di am kau. Pokoknya di a t el ah meng- gangguku dan it u harus dibalas. " t eriak Luna.

"Ter ser ah kamu. Tapi , yang past i , aku hanya mengingat kanmu daripada nant i kamu cel aka karena manusia it u l ebih cerdik dari kit a, bangsa lebah, " ingat Lili kembali.

"Tidak mungkin aku celaka. Apalagi sama anak keci l i t u. Aku kan l ebah yang pandai t erbang. Tidak sepert i kalian, lebah yang t idak memunyai kemampuan t er bang. " ser u Luna sambil t et ap menyombongkan diri.

Beberapa saat kemudian, anak laki-laki it u keluar lagi dari rumahnya sambil membawa seember cucian dan sebuah sapu lidi.

"Nah, inilah kesempat anku unt uk membalas dendam! " seru Luna kegirangan ket ika melihat anak laki-laki it u keluar rumah.

Kal i ini anak l aki-l aki it u t idak t erl ihat t akut . Dengan sapu lidi yang dibawanya, anak l aki -l aki i t u mencoba memukul Luna. Luna pun t erkena pukulan anak laki-laki it u. Luna t erlempar j auh sampai pohon asam.

Li l i dan l ebah-l ebah ci l i k yang sedang berlat ih t erbang kebet ulan melihat kej adian t ersebut . Lili dan lebah-lebah cilik cepat -cepat menghampiri Luna yang t ampak sudah t erbaring l emas t i dak ber daya. Mer eka cepat -cepat menolong Luna.

Adik-adik, it ulah mengapa Kakak melarang k al i an unt uk b er si k ap som b ong. Seb agai makhl uk Al l ah Sw t . , ki t a t i dak sehar usnya menganggap diri l ebih t inggi dan t erhormat d ar i y an g l ai n n y a k ar e n a se su n ggu h n y a k el eb i han yang d i m i l i k i nya i t u hanyal ah pemberian Allah Swt .

"Kakak har ap kal i an dapat mengambi l hi kmah dar i kej adi an i ni , " kat a Li l i kepada lebah-lebah cilik set elah menolong Luna.

3. Catatlah pokok-pokok cerita tersebut.

4. Kembangkanlah ide-ide pokok cerita menjadi cerita utuh dengan

kata-kata sendiri.

5. Identiikasi alat peraga apa yang dapat membantu menceritakannya

kembali cerita tersebut dengan kata-kata sendiri.

6. Berlatihlah menceritakan cerita tersebut dengan teman se-

kelompokmu.

7. Berceritalah secara bergantian di depan kelas.

8. Amatilah kelompok lain yang bercerita dengan menggunakan

lembar pengamatan berikut.

1. Carilah buku dongeng atau cerita rakyat di perpustakaan

sekolahmu.

2. Pilihlah salah satu dari buku-buku dongeng atau cerita rakyat

tersebut.

3. Ikutilah langkah-langkah mempersiapkan bercerita dengan alat

peraga pada pelatihan sebelumnya.

4. Tampillah secara bergantian di depan kelas atau di acara-acara

sekolahmu.

Nama Kelompok Bahasa Kurang Menarik 20–55 Cukup Menarik 56–70 Sangat Menarik 71-90 Kurang 20–55 Cukup 56-70 Ekspresif 71–90 Kurang Mendukung 20-55 Cukup Mendukung 56–70 Sangat Mendukung 71–90

Ekspresi Penggunaan Peraga

Format Penilaian Bercerita